INDESTRUCTIBLE (6)

Tittle                : INDESTRUCTIBLE

Cast                 : Kwon Yuri

Kim Taeyeon

Tiffany Hwang

Jessica Jung

Girls Generation Member and Others

Genre              : Gender Bender, Sweet, Comedy-Romance, Friendship

 

Mini-Series

——————————————————————–

“Sorbonne, Its Time For LDR”

.

.

Part 6

.

.

Yoong duduk di bangku taman sekolah sambil melamun disana. Wajahnya terlihat cemberut karena Krystal mulai sibuk dengan persiapan kejuaraan. Sedangkan dia baru saja selesai latihan basket.

.

Taeyeon yang melihatnya menghampiri Yoong dan duduk disebelahnya menawarkan minuman dingin. “Thanks Hyung”, ucap Yoong tak bersemangat.

.

“Mind to share your problem?” tawar Taeyeon.

.

“Aku ingin menonton koleksi terbaruku. Apa kau ingin menemaniku?”, jawabnya polos dan mendapat pukulan dikepala oleh Taeyeon.

.

“Tiffany akan membunuhku. No Thanks!”, tolaknya.

.

Yoong justru tersenyum lebar. “Ah, byuntae already off in your mind. Hahahaha”, ucap namja bermata rusa itu dengan tawa aligatornya.

.

“Yeah, maybe”

.

.

Keduanya terdiam dan sibuk dengan pemikiran masing-masing.

.

“Yoong”

.

“Hmmmm”

.

“Yul akan ke Inggris. Bagaimana denganmu? Chicago sudah menawarkan penawaran yang bagus”

.

Yoong menyandarkan punggungnya lalu menghela nafas. “Aku tidak akan mengambilnya. Krystal jauh lebih penting”, jawab Yoong jujur.

.

“Kau yakin? Bukankah itu mimpimu Yoong?”

.

“Sama sepertimu kan Hyung. Kau mengambil manajemen bisnis padahal kau menyukai musik. Kau berkorban untuk Sica noona. Dan aku sekarang berkorban untuk princessku” Yoong terkekeh mengingat kekasihnya.

.

“Yeah kau benar”, Taeyeon tertawa diikuti dengan Yoong.

.

Yoong mempunyai sebuah ide. “Hyung, kali ini kau tidak akan menyesal. Koleksi terbaruku sangat keren”, tawarnya pada Taeyeon.

.

Namja imut itu mengerti maksud Yoong tapi ia tidak mau terpengaruh. Melihat hal itu, Yoong berusaha membujuknya dengan segala cara. “Ayolah Hyung, hanya kita berdua yang tahu”, bujuk Yoong.

.

Taeyeon berpikir lagi. Hmmm tidak ada salahnya.

.

.

.

.

——————————–

.

“Ish, kemana perginya Oppa”, kesal Jessica yang sedari tadi terus melihat ke kanan kiri koridor sekolah. Ia ditemani Tiffany yang ikut mencari Taeyeon.

.

“Apa kita tunggu saja dia di lobby sekolah, Jess”, saran Tiffany.

.

Jessica yang menggeleng tidak setuju. “Kalo kita tidak mencarinya, dia akan lama Tiff”, jelas Jessica yang hapal betul dengan kebiasaan Taeyeon yang sering mampir-mampir sebelum pulang. Makanya Jessica kadang mengamuk karena Taeyeon membuatnya menunggu lama.

.

“Youngi~~”, rengek Jessica pada ponselnya.

.

Ia menghubungi Sooyoung karena Yuri tidak mungkin mengangkat telponnya saat ini mengingat namja tanned itu sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk Universitas Manchester.

.

“Baiklah, aku akan menunggumu”, Jessica mematikan ponselnya dan mengajak Tiffany duduk di bangku yang ada di koridor sambil menunggu Sooyoung datang.

.

Tak lama, namja kurus tinggi itu datang menghampiri Jeti dengan masih berseragam basket.

.

“Apa ponselnya mati?”, tanya Sooyoung begitu sudah di depan Jessica.

.

“Tidak diangkat dari tadi Youngi. Sepertinya oppa sedang tidak memegang ponselnya”, Sooyoung mengangguk dengan penjelasan Jessica.

.

Namja itu tampak berpikir karena yang ia tahu, tim Taeyeon sudah selesai latihan sehingga tidak mungkin Taeyeon berada di gedung sekitar hall basket. “Kau sudah memeriksanya ke basecamp? Mungkin saja dia disana”

.

Jessica menjentikkan jarinya begitu mendengar jawaban Sooyoung. “Ah kenapa tidak kepikiran dari tadi”, pikirnya.

.

“Oppa memang yang terbaik”, Jessica mengecup pipi Sooyoung dan memeluknya karena senang. “Kajja Tiff, kita ke basecamp Trio Sky. Oppa juga ikut ya”

.

Akhirnya Sooyoung menemani kedua gadis itu menuju lantai tiga.

.

.

Aaaaaahhhhh~~ Oooowwhhh

.

Hmmmmmmm….

.

Fas…Faster… ahhhhhhhh~~

.

.

Sooyoung menelan ludahnya begitu mendengar suara aneh di depan pintu basecamp yang sudah ia buka sedikit. “Kim Pabo”, umpat Sooyoung. Namja itu segera menutup pintu lagi dan memandang Jeti. “Kalian tunggu saja disini, biar aku yang memeriksa ke dalam”, ucapnya berusaha senormal mungkin.

.

Tapi bukan Jessica namanya jika dia gampang menurut terlebih dia sudah bad mood karena Taeyeon. Gadis itu menerobos masuk ke dalam basecamp diikuti Sooyoung yang terlihat panik dan Tiffany yang tidak mengerti situasinya.

.

.

“OPPPPAAAAAAAAAAAAAAAA”

.

.

.

.

.

Suasana mobil tampak suram. Jessica menyetir mobil dengan kecepatan sedang dan Tiffany yang duduk disebelahnya juga hanya diam. Hanya satu namja di bangku penumpang yang sedang merasakan bahwa dirinya berada di kutub utara.

.

“Aish, ini gara-gara Im Yoong. Awas saja”, umpatnya dalam hati.

.

Beberapa menit kemudian, mobil memasuki halaman rumah keluarga Kim. Jessica turun dari mobil dan membuka pintu belakang dengan kasar. “Oppa, get out” perintahnya dan Taeyeon hanya pasrah.

.

Tiffany mengikuti Kim bersaudara. Jessica membawa Taeyeon menuju halaman belakang dekat kolam renang dan menyuruh Taeyeon berdiri dengan satu kaki. “Tunggu disana dan Oppa jangan coba-coba untuk berbuat curang”, ancam adiknya dan gadis itu segera pergi.

.

“Phany-ah”, rengek Taeyeon pada Tiffany yang hanya menatap tanpa ekspresi. Tiffany tidak marah pada Taeyeon tapi dia kesal karena Taeyeon berani-beraninya menonton wanita lain tanpa busana walaupun itu hanya di dalam layar kaca.

.

“Hmmmm”, jawabnya singkat.

.

“Aku hanya diajak Yoong, sayang. Dia berhasil membujukku”, adunya lagi.

.

“Dan kau menyukainya. Benar begitu?”

.

“Mwo?? Andwe. Percayalah Phany-ah, aku tidak tertarik”

.

Tiffany memicingkan matanya saat Taeyeon berkata seperti itu. “Are you sure Kim Taeyeon?”, Taeyeon dengan cepat menganggukkan kepalanya.

.

“But, aku tidak peduli. Nikmati saja hukumanmu”, jawabnya cuek.

.

“Phany-ah”

.

“Shut up, Tae”

.

Jessica baru saja kembali dan beberapa maid mengikutinya dari belakang dengan membawa koleksi dookong kesayangan Taeyeon. Mata namja imut itu melebar dan ingin berlari ke arah para maid tapi Jessica menghentikannya.

.

“Don’t move, Oppa”, teriaknya.

.

“Baby”, Taeyeon memelas pada adiknya.

.

“Don’t baby baby to me”, balas Jessica.

.

Salah satu maid mendekati Jessica dan menyerahkan sebuah kostum bunga matahari yang begitu lucu. Taeyeon menatap horor kostum itu. Di sisi lain Jessica tersenyum evil lalu menoleh ke arah Tiffany yang berada di sebelahnya.

.

“Tiff, apa kau ingin melihat bagaimana saat kecil dulu Oppa selalu menghiburku?”

.

Tiffany tersenyum pada Jessica dengan senyum bulan sabitnya sambil menepuk kedua tangan. “Tentu saja Jessi, dengan senang hati”, balasnya.

.

Habis sudah image cool Taeyeon dihadapan Tiffany beberapa bulan ini setelah adiknya memaksanya memakai kostum itu. Tiffany tak dapat menahan tawanya saat Taeyeon begitu menggemaskan dengan kostum bunga matahari.

.

Kini Jessica dan Tiffany duduk dibangku santai yang ada di pinggir kolam renang dan menikmati cemilan serta mengobrol bersama. Lalu bagaimana dengan Taeyeon? Namja itu bernyanyi dan menari di seberang kolam renang di hadapan Jeti dengan menyanyikan lagu anak-anak dengan kostumnya.

.

Kedua gadis itu begitu menikmati konser “paksa” dadakan dari Taeyeon dan merekamnya. Taeyeon yang sedari tadi terus memohon, tetap tidak diberi ampun oleh keduanya. Jeti semakin tertawa keras saat dengan santainya melempar beberapa dookong ke dalam kolam renang.

.

.

Hahahahahaha Poor Tae, HellSica and HellFany Jjang!!!

.

.

.

.

***

.

Yoong dan Sooyoung bersantai di basecamp sambil menonton film kartun. Insiden Taeyeon tadi membuat keduanya hanya bisa berdoa untuk keselamatan Taeyeon karena mereka tahu bagaimana mengerikannya HellSica.

.

“Semoga Taeng hyung selamat”, ucap Yoong dan disetujui oleh anggukan dari Sooyoung.

.

“Yeah.. You’re so lucky Yoong. Krys tidak akan menghukummu karena dia sama byunnya. Hahah”, Sooyoung tertawa puas menggoda Yoong.

.

“Aish, bilang saja kau jealous Hyung”

.

“Hahahahaha”

.

Selesai tertawa, Sooyoung berdiri dan bersiap pergi. “Aku harus kembali ke lapangan. Sampai nanti Yoong”, Yoong melambaikan tangan ketika Sooyoung pergi tapi beberapa menit kemudian senyumnya mereka ketika Krystal menghampirinya.

.

“Hai princess”, Yoong membawa kekasihnya duduk disebelahnya dan memeluk gadis itu erat. “Huhuhu, kau membuatku menunggu moment ini terlalu lama”, ucapnya mengerucutkan bibir.

.

“Aku sibuk Yoong”, Krystal balas mengecup bibir namjachingunya dan Yoong tersenyum senang.

.

“Apa kita pergi makan sekarang?”

.

“Hmmm kajja. Aku sudah lapar”

.

Yoong berteriak senang karena kencan yang ia tunggu selama hukuman akhirnya dia dapatkan.

.

Sepasang kekasih itu berjalan sambil bergandengan tangan. Sopir pribadi Krystal sudah menunggu keduanya berhubung Yoong tidak membawa mobil. Mereka menuju restoran favorit keduanya yang berada di atas air.

.

“Selamat siang young master”, seorang pelayan menyapa Yoong dengan sopannya.

.

“Siapkan tempat seperti biasa”, perintahnya dan pelayan itu mengangguk sebelum pergi. Restoran ini adalah milik keluarga Im dan merupakan Restoran terbaik yang ada di Paris.

.

Krystal melihat sejenak menu-menu yang tertulis disana karena ia ingin mencoba beberapa menu baru. Yoong hanya menatapnya dengan tatapan berlumuran cinta dan kerinduan. (lebay XD).

.

Yoong mengambil tangan Krystal dan mengecup punggung tangannya. Senyumnya tak hilang sejak ia meninggalkan sekolah. “Aku akan merindukan moment kita ini. Sebentar lagi Yul Hyung akan ke Inggris dan Taeyeon Hyung berhenti dari tim dan fokus pada kuliah bisnis manajemennya. Dan aku…….aku akan menggantikan posisi kapten yang ditinggalkan Taeyeon Hyung”

.

“Dan kita akan sibuk dengan tanggung jawab masing-masing”, sambung Krytsal dan Yoong membenarkannya.

.

“Tapi kita masih punya weekend, kupikir itu akan menjadi waktu berharga kita”

.

Krystal tertawa kecil mendengar statemen Yoong. “Yeah, kita tinggal satu atap tapi hanya akan bertemu intens saat weekend”, Yoong ikut tertawa bersama gadis itu.

.

“Princess?”

.

“Hmmmm”

.

Krystal melihat Yoong memberikan kode dengan matanya dan Krystal langsung mengikuti arah pandang Yoong menuju sebuah ruangan yang Krystal tahu itu adalah ruang manajer milik Yoong. Krystal yang tahu maksud Yoong langsung menggeleng.

.

“Don’t ruin our dating Yoong”

.

“Tapi princess, ini sudah 1 bulan. please”, Yoong masih membujuk kekasihnya. Haha semua ini efek dia menonton koleksi barunya bersama Taeyeon di basecamp tadi.

.

“Yoong!!”, Krystal tegas menolak

.

“Please princess. Tidak akan lama, ya ya ya”, Yoong mengeluarkan aegyo sebagai jurus terakhir.

.

Krystal menatap Yoong. Ia tahu bahwa tingkat kebyunan Yoong memang parah. Ia menghela nafasnya frustasi.

.

“Okay”

.

Yoong berteriak senang. “Tapi cuma sebentar Yoong, aku lapar”

.

“Oke princess. Lets gooo”

.

Dan dengan semangatnya ia membawa Krystal ke ruangan itu. (Gak usah dibayangin, cukup tahu aja mereka ngapain. hahahhaha)

.

.

.

.

———————————–

.

“Hey gorgeous”

.

“Yul!”

.

Jessica memeluk namja itu dengan erat, seolah tak bertemu lama. Yuri memegang kedua pinggang Jessica dan membawanya lebih dekat, sedangkan Jessica mengalungkan tangannya ke leher Yuri.

.

“Kau keliatan bahagia, baby. Ada apa?”, herannya melihat wajah Jessica yang tidak biasa.

.

Jessica tertawa kecil saat mengingat puasnya menghukum Taeyeon dan dookong-dookong favorit Oppanya. Tapi Jessica memilih untuk tidak menceritakan karena itu sama saja menceritakan alasan Jessica marah pada Taeyeon saat namja imut itu menonton film porno di basecamp trio sky.

.

“Karena aku merindukanmu dan akhirnya kita bertemu malam ini”, Jessica mengecup bibir Yuri. Cukup lama dan lembut.

.

Yuri melepaskan syal miliknya dan memakaikannya pada Jessica. “Aku tahu kau adalah ice princess tapi pakaianmu tidak mendukung, baby”, ada nada kekhawatiran dari Yuri dan Jessica tersenyum mendengarnya.

.

“Its just my excuse, Yul. So, kau bisa memperhatikanku”

.

Yuri terkekeh mendengar alasan Jessica. Oke, poin yang sangat cerdas dari gadis itu. “Apa kau juga butuh pelukanku?” Yuri menaikkan alisnya.

.

“Sure! But i dont want open my leg for you. Not until we get married”

.

“Hahahahaha, i know baby”

.

Yuri membawa Jessica masuk ke dalam apartemennya. Jessica dapat melihat bahwa barang-barang Yuri sudah mulai dikemas dan siap dikirim ke Inggris. Yul tidak menunggu hari kelulusannya karena ia akan pergi ke inggris dalam beberapa hari lagi.

.

“Jadi, makanan spesial seperti apa yang kau minta baby?”, Tanya Yul sambil membuka kulkasnnya dan mencari bahan makanan.

.

“Your special spaghetti, Yul” jawab Jessica dari ruang tamu.

.

“Oke. Wait a minute”

.

.

Yuri sibuk memasak di dapur dan Jessica mengemasi barang pribadi Yuri yang penting di ruang tamu. Mereka memanfaatkan waktu luang ini agar bisa memiliki banyak waktu sebelum Yul bertolak ke Inggris.

.

“Ini pasti enak sekali, Yul?” Jessica terlihat excited dengan masakan Yuri yang menggoda perutnya.

.

“Duduklah, kita makan dulu” ajak Yuri.

.

Jessica mengambil garpu dan mencoba spaghettinya dengan semangat. “Hmm enaklah sekali Seobang”, puji Jessica dengan mengacungkan jempolnya pada Yuri. Namja tanned itu terkekeh.

.

“Pelan-pelan makannya baby. Nanti kau tersedak”, Yuri mengangkat tangannya dan membersihkan saus yang menempel di ujung bibir Jessica dengan ibu jarinya lalu mengisap jempolnya. “Manis. Sama seperti orangnya”, goda Yuri.

.

Kedua pipi Jessica langsung merah padam karena ucapan kekasihnya. “Seobang~~”, rengeknya.

.

“Hahahaha, arra arra”, kekeh Yuri. “Ayo kita selesaikan makan malam, setelah ini kita pergi keluar”, Jessica mengangguk setuju.

.

Selesai berkemas dan makan bersama, keduanya menuju suatu tempat yang Yuri janjikan sebelumnya pada Jessica. Perjalanan yang mereka tempuh tidak terlalu lama. Walaupun sedikit protes, tapi Jessica mengikuti keinginan Yuri untuk menutup mata.

.

“Yul, bolehkan aku membuka mata?” tanyanya.

.

“Sabar baby, sebentar lagi kita sampai”, balas Yuri, masih dengan menuntun langkah Jessica.

.

Yuri tersenyum puas dengan apa yang dilihatnya. Ternyata alam mendukungnya untuk memberikan Jessica malam yang indah.

.

“Open your eyes, baby”

.

Jessica menuruti ucapan Yuri dan ia mengedipkan mata beberapa kali untuk menormalkan pandangannya setelah cukup lama matanya tertutup sebuah kain. Begitu ia menyadari apa yang ia lihat, Jessica tak dapat menyembunyikan keterkejutannya hingga ia menggunakan telapak tangannya untuk menutup mulutnya.

.

Yuri menyengir puas melihat reaksi kekasihnya. “Yul”, Jessica menoleh ke arahnya dan namja itu masih menyengir.

.

Jessica terlalu bahagia hingga ia memeluk Yuri dengan dorongan yang cukup keras dan membuat keduanya terjatuh di rerumputan dengan Jessica yang berada di atas Yuri.

.

“Bagaimana?”

.

“Indah sekali Yul. Tempat apa ini?”, Jessica penasaran karena ada tempat seindah ini.

.

Yuri membenarkan syal yang dipakai Jessica dan meletakkan rambut-rambut halus yang tertiup angin ke belakang telinga gadis itu. Tatapan Yuri intens dan tepat menuju bola mata Jessica yang sangat indah.

.

“Ini adalah tempat dimana aku mencurahkan semua perasaanku dan saat aku tak bisa menemanimu nanti, kau bisa ke sini Sica dan mencurahkan perasaanmu. Kau tidak akan kesepian karena bintang-bintang disana akan menemanimu” Yuri menunjuk indahnya langit paris.

.

Jessica menangis terharu karena kejutan ini. Yuri terlalu banyak memikirkannya, memikirkan hubungan mereka dan sekarang memikirkan perasaannya agar tidak kesepian saat Yuri akan pergi mencapai cita-citanya.

.

“Ada satu lagi kejutan untukmu”

.

“Apa itu Yul?”

.

“Lihatlah” Yuri menoleh ke samping kanan dan Jessica mengikuti pandangannya.

.

.

Duar….duar….duar….

.

Percikan kembang api yang sangat indah tiba-tiba muncul dan menghiasi kejutan malam itu. Jessica tersenyum menatap kemilauan cahaya berwarna-warni layaknya sebuah pelangi. Yuri membenarkan posisi mereka. Ia kini duduk dengan Jessica yang berada disampingnya sambil memeluk namja itu.

.

“Oh god, badanku seperti akan remuk”

.

Sebuah suara membuat keduanya menoleh ke arah depan yang tak jauh dari kembang api itu muncul. Sosok yang sangat Jessica dan Yuri kenal.

.

“Youngi”

.

Sooyoung tersenyum berjalan mendekati mereka dan ikut duduk di sebelah Jessica.

.

“Kwon Yuri, kau berhutang padaku”, ucap namja itu pada Yuri dan ditanggapi dengan tawa khas dari Yuri.

.

Sooyoung mendapati Jessica yang juga memandangnya dengan sebuah senyuman. Sooyoung menyengir dan memegang kepala Jessica lalu mengusapnya dengan lembut. “Kekasihmu benar-benar romantis, huh?” goda Sooyoung pada gadis itu.

.

Jessica mengangguk senang dan memeluk Sooyoung. “Terima kasih Oppa”

.

“Euuw, kau mengerikan jika memanggilku Oppa”, kekeh Sooyoung dan mendapat pukulan di pundaknya.

.

“Ish”

.

Yuri dan Sooyoung tertawa melihat reaksi lucu dari Jessica. Gadis itu benar-benar memiliki banyak ekpresi tak terduga.

.

“Kalo kau merindukan Yuri-mu, Sooyoung Oppa akan mengantarmu kesini. Okay?”, ucap Sooyoung yang menertawakan ucapannya sendiri.

.

Mereka bertiga tertawa bersama. Kembang api yang Sooyoung pasang sangat banyak, sehingga ketiganya bisa menikmati pemandangan indah langit paris dengan warna warni kembang api dan bintang yang bertaburan.

.

.

.

.

.

***

.

Tiffany sudah siap untuk berangkat ke sekolah dengan berdiri di lobby utama asrama SA. Tangannya berada di depan dadanya dan menatap Taeyeon yang ada di depannya dengan tatapan sulit diartikan.

.

“Your phone, Tae”, ucap Tiffany dengan tegas dan mengulurkan tangan bersiap menerima ponsel milik Taeyeon.

.

“Phany-ah, apakah harus? Aku tidak punya hiburan”, namja imut itu berkata dengan nada memohon.

.

“NO! pilih ponsel itu atau—”

.

“Baiklah-baiklah”, Taeyeon memotong ucapannya dan menyerah. Dengan perasaan sedih, ia menyerahkan ponselnya pada Tiffany.

.

Tiffany tersenyum penuh kemenangan dan jari-jari lentiknya menyentuh layar ponsel Taeyeon menuju gallery videos dan membukanya. Ini bukan keterkejutan lagi baginya. Kemarin, ia dan Jessica berhasil membakar majalah-majalah dan koleksi video dewasa yang ada di kamar Taeyeon. Dan sekarang saatnya menghapus video-video mengerikan itu di ponsel Taeyeon.

.

Taeyeon mendesah frustasi saat Tiffany dengan senyuman bulan sabit, menatapnya dan menunjukkan ponselnya. Taeyeon bisa melihat bahwa ponsel itu sedang memproses penghapusan video. Habis sudah semua koleksi-koleksinya.

.

Setelah beberapa menit, Tiffany mengembalikan ponselnya dan mengapit tangan Taeyeon dengan senyuman seolah-olah tak ada yang terjadi. “Kajja TaeTae”, ajaknya pada Taeyeon.

.

.

.

——————————

.

Di kelas, Taeyeon merenung gelisah. Ia memikirkan hubungannya dengan Tiffany. Mereka belum berpacaran, tapi dari cara interaksi keduanya sudah menunjukkan ke arah itu. Tapi Taeyeon belum berani meminta Tiffany menjadi pacarnya karena ia mempertimbangkan perasaan Tiffany.

.

“Whats wrong with your face?”, Sooyoung baru saja masuk ke dalam kelas dan melihat Taeyeon seperti tidak berada disana.

.

“Hmmm i know. Ini tentang Tiffany, right?’

.

“Hmmmm”, jawabnya tanpa semangat.

.

Sooyoung tertawa meledek Taeyeon. Baru kali ini ia melihat Taeyeon galau. Segalau-galaunya Taeyeon putus dari Seohyun, namja itu tidak menggelikan seperti ini. Ya, itu menurut Sooyoung.

.

“Karena status hubunganmu dengannya atau karena ia sudah melihat sisi kebyunanmu yang parah lalu memintamu menyingkirkan semua koleksi gilamu itu?” ucap Sooyoung lagi.

.

“Both of them”

.

Sooyoung tertawa lagi. “Kalo begitu, congratulation”. Tawanya mengejek.

.

“Shut up Soo”

.

.

“Woow, ada apa ini?” Yoong menginterupsi pembicaraan mereka. Ia datang bersama Krystal yang memang sengaja mampir ke kelas Yoong sebelum ia latihan cheers.

.

“Kegalauan seorang Kim Taeyeon yang ingin menaklukkan hati Tiffany Hwang”, kekeh Sooyoung.

.

“Hahahaha”, Yoong ikut tertawa. “Mungkin karena dia terlalu lama menyendiri semenjak putus dari Seohyun noona hingga lupa bagaimana caranya mengajak seseorang menjadi kekasihnya”, lanjut Yoong.

.

“Aish, kalian tidak membantu sama sekali”, kesal Taeyeon.

.

“Oppa, terkadang kesabaran wanita ada batasnya. Lebih baik cepat katakan sebelum Tiffany menganggapmu hanya sebagai sahabat”, Krystal memberikan sarannya.

.

“Kau pintar, sayang”, Yoong mengecup bibir Krystal tanpa peduli siapapun.

.

“Aish, bocah tengil ini” protes Sooyoung dan Yoong hanya tertawa mengejek.

.

Taeyeon tampak berpikir serius dan ketiganya hanya menunggu apa yang akan Taeyeon katakan pada mereka.

.

“Aha” Taeyeon mendapatkan ide. “Krys, apa kau tidak keberatan jika aku meminta bantuan tim cheersmu?” tanyanya pada Krystal.

.

“Setelah makan siang, kami memiliki jeda 2 jam. No problem Oppa,. What do you want”

.

.

Taeyeon mendekatkan kepalanya pada Krystal. Sooyoung dan Yoong ikut mendengarkan pembicaraan mereka hingga bel masuk berbunyi. Taeyeon tersenyum puas dengan idenya.

.

.

.

.

.

“Ada apa Yul?” Tiffany heran melihat sepupunya datang ke kelasnya.

.

“YA~~ Kau tidak merindukanku? Aku akan segera pergi ke Inggris” Yuri mempoutkan bibirnya dan Tiffany hanya memutar bola mata melihat kelakuan childish namja tanned ini.

.

“Whatever. Apa yang kau inginkan?”

.

“Oke oke, miss busy. Aku hanya ingin mengajakmu ke gedung barat. Jessica sedang disana dan ia menonton latihan basket. Kau tahu, besok pertandinganku terakhir sebelum ke inggris. So?” tanya Yuri.

.

“Baiklah. Aku akan pergi”

.

“Okay! Lets go” ajak Yuri.

.

.

Tiffany dan Jessica duduk di bangku tribun dan melihat tim blue sky latihan. Tampak juga disana ada tim cheers SA yang berlatih untuk kejuaraan mereka. Selesai latihan, Jessica menahan Tiffany untuk tidak pergi.

.

Dari atas tribun, mereka dapat melihat tim cheers berjalan ke tengah lapangan dan baris sejajar membelakangi Tiffany dan Jessica dengan sebuah huruf di setiap badan para member cheers.

TO TIFFANY HWANG

.

Tiffany mengerutkan keningnya dan memandang Jessica penuh tanya. Gadis itu hanya mengendikkan bahu. Tiba-tiba, sebuah petikan gitar menggema di hall basket. Di pojok kanan, ada panggung kecil dadakan dan seseorang duduk disana sambil memainkan gitar. Dan itu Taeyeon.

.

Alunan gitar mulai bermain disana. Suara Taeyeon yang begitu gentle dan lembut mulai mendendangkan sebuah lagu cinta yang romantis. Setiap petikan gitarnya dan suara Taeyeon menyatu dalam melodi yang indah.

.

Jessica tersenyum melihat Oppany dan Tiffany hanya diam menikmati suara indah Taeyeon. Ia begitu terbawa suasana ditambah suara Taeyeon benar-benar membuat Tiffany terdiam di posisinya.

.

Saat lagu akan mencapai ending, Taeyeon mengalunkan setiap kalimat lagu menjadi perlahan. Tiba-tiba, beberapa siswa yang ada di tribun yang sama, mulai berdiri satu persatu diantara Jessica dan Tiffany. Yang bikin Tiffany terkejut, setiap dari mereka memegang setangkai bunga mawar.

.

Di sisi lain, Taeyeon sudah berhenti menyanyi. Ia memegang mic dan mengucapkan sesuatu disana.

.

“Tiffany, aku tidak bisa membuat kata-kata yang indah untukmu. Tapi bersediakah kau menjawab pertanyaanku ini?”, Tiffany memberikan kode pada Krystal.

.

Krystal bersama timnya yang sedari tadi membelakangi tribun, satu per satu dari mereka berbalik badan dengan masing-masing memegang sebuah kertas yang digabungkan akan menjadi sebuah kalimat:

.

Tiffany Hwang, Maukah Kau Menjadi Kekasihku dan Bersama-sama Membuat Moment Indah Diantara Kita?

.

Tiffany terdiam. Pikiran dan hatinya cukup kaget menerima kejutan seperti ini. Lagi dan Lagi, Taeyeon melakukan sesuatu yang tak pernah ia bayangkan. Pikiran Tiffany terganggu ketika Jessica menepuk pundaknya pelan dan tersenyum menatapnya. Jessica kemudian menunjukkan sebuah mawar merah yang ia pegang dan berdiri di sisi kanan Tiffany. Sedangkan salah satu dari siswa yang memegang mawar berwarna putih, berdiri di sebelah kiri Tiffany.

.

“Kau bisa menjawabnya, Phany-ah. Jika kau menjawab Ya, peluklah adikku dan terima bunga darinya. Jika kau menjawab No, ambil mawar putih itu dan buanglah”, Taeyeon memberinya instruksi.

.

Tidak ada teriakan atau dukungan apapun. Semua terasa hening dan banyak pasang mata kini menuju ke arah Tiffany. Pandangan mata Tiffany tak sengaja melihat ke arah Yuri yang ada dilapangan sedang menatap dirinya. Yuri hanya tersenyum menanggapi tatapan Tiffany.

.

Gadis itu menghela nafasnya dan diam sejenak untuk berpikir.

.

.

.

.

Dan jawaban Tiffany adalah…………………………..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Taeyeon tersenyum dari bawah sana ketika Tiffany memeluk Jessica dan mengambil bunga dari adiknya. Semua yang ada disana bersorak gembira dan bertepuk tangan karena peristiwa barusan.

.

.

“Welcome to my family, my soon to be sister in law” kekeh Jessica dalam pelukan Tiffany.

.

“Panggil aku Unni jika begitu”

.

“Hahahhaha no problem Unni”

.

.

Keduanya tertawa.

.

.

.

.

.

TBC

——————————————-

Yuhuuuu Jeje is Here ^^

Semoga puas dengan updatean ini. Hahahha jangan minta yeoja untuk Sooyoung.

Kalo dia masih jomblo, anggap aja dia lagi mencari cinta. Wkwkwkkw

Thanks udah mampir dan ikhlas dengan komennya. Kekekeke

.

Annyeong!

.

by: J418

.

*bow*