LOVE ME THE SAME, MINI-SERIES

LOVE ME THE SAME (10)

Tittle                : LOVE ME THE SAME

Cast                 : Im Yoona

Krystal Jung

Tiffany Hwang

Choi Sooyoung

Jessica Jung

Kwon Yuri

Im Nayeon

Kim Taeyeon

Genre              : Gender Bender, Family, Drama, BitterSweet, Romance

Credit pic. I2NART

Mini-Series

Copyright © royalfams418.2017. Allright Reserved

This is just my imagination & don’t copy paste without permission

—————————————————————-

.

.

Part 10

.

.

.

“Nyonya sudah ada di dalam, Tuan. Setelah dari HEX, Nyonya terlihat sangat pendiam dan meminta saya untuk mengantarnya kembali ke apartemen”

.

“Ya sudah. Kau bisa istirahat sekarang. Aku akan menemuinya”

.

Hyoyeon menepuk pelan pundak pria disampingnya lalu masuk ke dalam apartemen. Suasana terasa sangat hening. Tak ada suara apapun selain langkah kakinya menuju ke kamar utama. Dari dalam, Hyoyeon bisa melihat bahwa istrinya sedang berbaring dengan posisi miring di atas tempat tidur sembari menatap sebuah kertas yang dipegangnya.

.

Merasa Seohyun tidak bereaksi atas kedatangannya, ia pun memilih mendekat dan duduk di pinggir tempat tidur. Melihat apa yang dipegang Seohyun, membuat Hyoyeon kembali sedih melihat sikap istrinya. Ternyata kertas itu adalah formulir pendaftaran model atas nama Im Sooyeon dengan sebuah foto kecil yang terpasang di sudut kanan atas.

.

“Kau sudah makan, Hyuni?”, tanyanya lembut dan tangannya berada di lengan Seohyun untuk mengusapnya pelan agar Seohyun tersadar dari lamunannya.

.

Tepat seperti apa yang Hyoyeon duga, Seohyun tiba-tiba segera bangun dan terlihat terkesiap karena suara Hyoyeon. Terlebih karena kehadirannya yang tidak ia sadari.

.

“Oppa…”, sapanya sambil meletakkan lembar kertas yang ia pegang di atas meja kecil disamping tempat tidur lalu menatap ke arah Hyoyeon. “Maaf aku tidak tahu jika Oppa sudah pulang”

.

Hyoyeon mengangguk mengerti sembari tersenyum kecil. “Apa kau sudah makan?”, tanyanya sekali lagi.

.

“Aku sudah kenyang, Oppa. Aku akan menyiapkan makanan untukmu. Tunggu sebentar”

.

Saat Seohyun sudah berdiri dan turun dari tempat tidur, justru tangan Hyoyeon menarik tangannya pelan dan membuat Seohyun terduduk di sampingnya. Detik selanjutnya, sebuah pelukan hangat dapat Seohyun rasakan dari sang suami. Tak ada kata apapun dari Hyoyeon, tetapi dari caranya memeluk membuat Seohyun tiba-tiba merasa bersalah dan menjadi sedih.

.

Belasan tahun hidup bersama Hyoyeon, menjadikan hidup Seohyun jauh lebih berarti. Saat tak ada siapapun yang menolehnya, pria itu datang dalam hidupnya dengan penuh cinta dan ketulusan yang terpancar dari sinar matanya dan juga hatinya.

.

Pria itu juga yang sudah melihat sisi kegelapan masa lalunya dan menerimanya dengan hati terbuka. Butuh waktu tiga tahun bagi Hyoyeon untuk meyakinkannya bahwa dia bukanlah satu dari sekian banyak pria yang akan membuatnya menderita.

.

Hyoyeon berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di pinggiran kota Tokyo. Tapi kecerdasan dan kerja kerasnya membuahkan hasil yang tak sedikit untuk membangun masa depan yang lebih baik.

.

Pertemuannya dengan Seohyun saat ia berkunjung ke Korea, membuat takdir mempersatukan mereka. Dengan ketulusannya, ia mampu membawa Seohyun keluar dari kesedihan yang memilukan dan membawanya pada kebahagiaan.

.

.

.

.

.

Suasana mendung menyelimuti Seoul siang ini. Seorang gadis muda masih bersimpuh di dalam ruang duka, tepat dihadapan foto sang Ibu terpajang. Tangisnya belum mereda, meskipun tak ada suara yang keluar dari bibirnya.

.

Yang lebih memilukan, tak ada siapapun disana yang menghiburnya ataupun memberikan penghormatan terakhir untuk sang ibu. Saat keheningan melanda, beberapa orang baru saja melewati tempat itu. Namun ada satu langkah terhenti dan seseorang menoleh ke arah gadis itu.

.

Langkah itu kian mendekat tanpa ia sadari. Hingga akhirnya, sebuah coat tebal dan hangat menutupi tubuhnya yang dingin karena sedari tadi ia terus bersimpuh di lantai ruang duka.

.

“Kau bisa kedinginan jika seperti ini. Berdirilah”

.

Sebuah tangan terulur disampingnya. Ia menoleh ke sisi kiri dan mendapati seorang namja muda menatapnya tenang. Tanpa ada keraguan, ia pun menerima uluran tangan sosok yang membantunya berdiri itu.

.

“Maaf jika aku lancang. Aku tidak sengaja melewati ruangan ini dan melihatmu. Aku Hyoyeon. Siapa namamu?”

.

Sosok itu sekali lagi bersuara dengan gaya tenangnya dan terlihat sangat sopan. Membuat gadis disebelahnya tidak merasakan ketakutan dengan sosok asing yang datang menghampirinya dan mengajaknya bicara.

.

“Seohyun. Seo Juhyun”

.

Hyoyeon tersenyum kecil sembari menatapnya tulus. Ia lalu mengubah posisi berdirinya dan menghadap ke arah foto ibu dari Seohyun. Tanpa keraguan, namja itu pun memberikan penghormatan dan berdoa sejenak.

.

.

.

.

“Merasa lebih baik?”, ujar Hyoyeon pada istrinya setelah memberikan segelas teh hangat.

.

Seohyun menganggukkan kepalanya dan itu membuat Hyoyeon terlihat lega.

.

“Gomawo, Oppa”

.

Hyoyeon tersenyum. Matanya seperti biasa terlihat bersinar dan pembawaan pria itu sangat dewasa dan tenang. “Semua berkas sudah selesai diurus dan semua saham yang ada disini sudah ditarik ke Tokyo. Apa kau yakin, Hyuni?”

.

“Hmmm. Lebih cepat lebih baik, Oppa”, Meskipun Seohyun berkata seperti itu, tapi Hyoyeon tahu perasaan istrinya. “Mungkin setelah event di HEX selesai, kita bisa langsung kembali ke Tokyo”

.

“Hyuni—”

.

“Kumohon Oppa. Aku tidak bisa memaksa putriku. Keberadaanku disini bisa membuatnya tertekan. Aku tidak akan merusak kebahagiaannya jika dia sudah bahagia bersama Ayahnya dan juga seorang Ibu yang telah merawat dan menyayanginya”

.

Tak ingin mendengar lebih banyak suara kesedihan istrinya, Hyoyeon langsung memeluk wanita yang dicintainya ini.

.

“Hmmm, aku akan mengurus keberangkatan kita”

.

.

.

.

.

***

.

.

3 days later…..

.

Sudah setengah jam namja imut ini berdiri di depan cermin dan melihat penampilannya. Setiap beberapa menit sekali, ia pasti melakukan sesuatu. Entah menata ulang rambutnya atau merapikan seragam sekolahnya.

.

Senyumnya yang mengembang tak hilang dari wajahnya. Saat merasa semua sudah selesai, ia berbalik badan dan melangkah menuju meja belajar untuk mengambil tas sekolahnya. Langkahnya semakin ringan dan perasaannya terlihat riang saat membayangkan apa yang akan ia lakukan setelah ini.

.

“Morning, Tae”

.

Suara sang Mommy membuyarkan khayalannya begitu ia berhasil menapaki anak tanggan terakhir dan melihat Mommynya berdiri di ruang makan sambil menyusun sarapan untuk keluarga kecilnya.

.

“Hey jagoan”

.

Suara lain ikut menimbrung. Tentu saja itu Sooyoung yang baru saja keluar dari kamar utama dan melihat putranya sudah terlihat rapi. Ia pun mengajak Taeyeon untuk mendekat ke arah meja makan dimana Tiffany sudah menunggu.

.

Dengan cekatan, Tiffany pun membantu suami dan anaknya untuk mengambilkan sarapan keduanya. Keluarga kecil itu akhirnya bisa menikmati suasana seperti ini meskipun harus perlahan-lahan.

.

“Mom, Dad”

.

Keduanya menoleh ke Taeyeon saat namja itu bersuara. “Aku berniat untuk ikut klub musik di Hanlim. Apa itu boleh?”

.

Tiffany dan Sooyoung terlihat terkejut. Tapi detik selanjutnya mereka mengangguk dan tersenyum. Tiffany yang paling dekat duduknya dengan Taeyeon, langsung menggenggam tangan putranya dengan lembut.

.

“Tentu saja, Tae. Apa kau sudah mengisi formulirnya?”

.

“Belum, Mom. Mungkin saat jam istirahat, aku akan mengambil formulirnya dan membawanya pulang”

.

“Good. Daddy juga akan mendukungmu, hmmm”

.

Taeyeon mengangguk dan mengulum senyumnya. Perubahan yang terjadi mungkin akan mengubah suasana di sekitarnya. Tapi Taeyeon juga berusaha agar ia bisa memahami apa yang ingin dilakukan orangtuanya pada dirinya. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada saat-saat dimana ia merasa canggung dan aneh dengan perubahan ini.

.

.

.

.

.

——————————

.

“Hey Taeng”

.

Sudah tiga hari, wajah Yuri yang pertama kali ia lihat begitu memberhentikan mobilnya di ujung jalan, tak jauh dari arah masuk ke dalam lingkungan rumah Yuri. Namja tanned itu masuk ke dalam mobil dan menyapa temannya itu.

.

Selain dengan Sooyeon, Taeyeon kini mulai membangun pertemanan dengan Yuri berkat gadis itu. Walaupun terkadang keduanya masih gampang berdebat, tapi hubungan keduanya berjalan dengan baik. Sebelum menuju ke sekolah, seperti biasa mobil Taeyeon akan meluncur ke Rumah Sakit dimana Sooyeon menunggu disana.

.

“Benarkah????”

.

Reaksi Sooyeon yang terkejut seperti itu membuat Taeyeon dan Yuri tertawa. “Kau akan masuk klub musik? WOW”, lanjutnya lagi dengan wajahnya yang terlihat takjub.

.

“Kau seperti mendengar berita besar”, ejek Taeyeon pada Sooyeon yang duduk di bangku belakang.

.

“Bukankah ini berita besar? Seorang Kim Taeyeon, akhirnya masuk salah satu ekskul di sekolah. Benar kan Yul?”

.

Yuri mengangguk dan menangkat jempolnya tanda setuju. “Setidaknya dia jangan membuat masalah”

.

“YA!”

.

Kini giliran Yuri dan Sooyeon yang tertawa puas menggoda namja imut itu. Sepanjang perjalanan, kehebohan terus terjadi di dalam mobil. Tawa dan canda menghiasi pagi Taeyeon hari ini, sama seperti dua hari sebelumnya. Dalam hati, namja itu mulai merasa nyaman dengan kehidupannya sekarang. Bukan karena ia terpaksa menjalani kehidupan itu, tapi karena ia memiliki sesuatu yang istimewa dalam hidupnya sekarang.

.

.

.

.

.

.

“Kau akan menyusul ke kantin setelah ini?”

.

“Eoh, pasti Yul. Katakan saja pada Sooyeon aku mengambil formulir lebih dulu. Setelah itu, aku akan menyusul kalian”

.

“Baiklah kalo begitu. Kami akan berada di meja biasa”

.

“Oke”

.

Kedua namja itu pun melangkah ke arah yang berbeda. Sepanjang koridor, beberapa siswa mulai melihat ke arah Taeyeon yang memang sudah sedikit berbeda. Bahkan namja itu kini bisa sedikit tersenyum pada murid-murid lain yang berpapasan dengannya.

.

Berbeda dengan Yuri, namja tanned itu tetap dan selalu menjadi yang favorit dikalangan murid-murid Hanlim. Bukan hanya karena kecerdasannya saja, tapi sikap dan sifat Yuri yang ramah pada teman-teman lainnya. Tak heran jika ia menjadi salah satu murid populer.

.
“Taeyeon sedang mengambil formulirnya. Dia akan menyusul”, ujarnya begitu bertemu Sooyeon.

.

“Kalo begitu kita tunggu saja di kantin”

.

Kedua sahabat itu berjalan bersama ke arah kantin dengan Sooyeon yang memeluk lengan Yuri sembari mengajaknya mengobrol. “Apa kau sudah mengirimkan resume nya, Yul?”

.

“Eoh. Tinggal menunggu pengumuman saja”

.

“Aku yakin kau pasti akan lulus masuk universitas itu, Yul”

.

Yuri tertawa kecil sembari mengacak pelan rambut Sooyeon sehingga membuatnya sedikit berantakan.

.

“Ya~~~”

.

Protesan Sooyeon membuatnya semakin menjahili gadis itu hingga akhirnya Yuri melarikan diri dan Sooyeon segera mengejarnya.

.

“Kau menyebalkan”

.

“Hahahah, maaf Sooyeon-ah”, Yuri merangkul gadis disampingnya yang terlihat kelelahan akibat berlari.

.

Keduanya pun tiba di kantin dan langsung memilih tempat favorit mereka. Sudah tiga hari ini, Yuri diam dan tidak mempertanyakan tentang pertemuannya dengan designer Seo. Sebenarnya Sooyeon bersyukur karena Yuri memahami hal itu sangat sensitive, tapi entah kenapa ia berharap Yuri membahasnya. Karena Yuri lah satu-satunya yang tahu bahwa designer Seo pernah menjadi idolanya.

.

“Yul”

.

Yuri yang baru saja duduk setelah memesan makanan, menatap bingung ke arah Sooyeon. Dari raut wajahnya, masih terbesit kesedihan yang menyelimuti perasaannya.

.

“Ada apa, Sooyeon-ah?”, tanya namja itu perhatian.

.

Bukannya menjawab, Sooyeon menghembuskan nafasnya kasar sembari memainkan jemarinya karena ia menjadi gelisah. “Aku sudah bertemu dengan…..designer Seo”, lirihnya pelan. Memulai pembicaraannya pada Yuri.

.

“Tapi..”

.

Tiba-tiba tangan Yuri menyentuh punggung tangannya lalu tersenyum kecil. “Jangan menceritakannya jika itu membuatmu terbebani”

.

Sooyeon menghentikan sejenak ucapannya. Ia menatap serius mata Yuri sebelum akhirnya mengangguk pelan. Gadis itu tak jadi menceritakan pertemuannya dengan sang ibu kandung. Namun di sisi lain, ia justru menceritakan pertemuannya dengan anak kecil bernama Luna beberapa hari lalu.

.

Yuri mendengar semuanya dengan seksama. Namja itu pun terlihat mengerti dan memahami maksud Jessica. “Aku setuju dengan ucapan gadis kecil bernama Luna itu”, ujar Yuri menanggapi cerita sahabatnya.

.

“Anak memang terlahir dari kasih sayang dan cinta kedua orangtuanya. Meskipun terkadang proses itu ada yang berakhir menyedihkan atau pun bahagia. Tapi inilah yang membuat kita harus sadar, bahwa mensyukuri apa yang Tuhan berikan adalah hal yang paling tepat. Aku tidak mengenal kedua orangtuamu sebaik dirimu, Sooyeon-ah. Terkadang, kita sebagai anak tanpa sadar menyakiti perasaan mereka. Tapi di dunia ini, akan sulit menemukan orangtua yang membenci anaknya karena kesalahan. Mereka memiliki hati yang lebih kuat dibandingkan seorang anak. Itulah kenapa, kasih sayang orangtua akan abadi sepanjang masa”

.

“Kau tahu? Kau tiba-tiba menjadi menyebalkan karena semua ucapanmu terdengar benar”

.

Yuri terkekeh dengan ucapan itu. “Kau sudah tahu, apapun yang ingin kau lakukan, aku akan mendukungmu. Yang bisa menjawab semua pilihan itu adalah kata hatimu Sooyeon-ah”

.

.

.

.

.

.

***

.

.

Di salah satu kafe, terlihat seorang wanita baru saja memasuki kafe tersebut. Setelah beberapa detik melihat ke arah sekeliling, ia akhirnya menemukan seseorang yang dicarinya dan berjalan ke arah orang tersebut.

.

Menyadari kedatangan seseorang, sosok itu mengangkat kepalanya dan mendapati wanita yang dikenalnya sudah berdiri disamping mejanya. Keduanya saling berbalas senyum sebelum wanita yang berdiri itu memberi pelukan pada sosok yang sudah menunggunya.

.

“Maaf, Hyuni. Jalanan sedikit macet”

.

“Gwenchana, Unnie. Silahkan duduk Unnie” ujarnya mempersilahkan wanita yang lebih tua darinya untuk duduk berhadapan dengannya.

.

“Unnie sendiri atau…..”

.

“Ah, kebetulan aku sendiri setelah mengunjungi….Nayeon”, ungkapnya dengan pelan diakhir kalimat. “Kondisinya masih sama”, lanjutnya lagi pada Seohyun.

.

“Aku berharap dia segera bangun”, ujar Seohyun dengan raut wajahnya yang sendu setelah mendengar nama Nayeon.

.

“Semoga saja, Hyuni. Semua juga memiliki harapan yang sama denganmu”

.

“Ya”, ia mengangguk setuju.

.

“Bagaimana dengan Sooyeon?”, tanya Tiffany dengan hati-hati mengingat pembahasan ini pasti akan membuat suasana sedikit berubah.

.

“Aku sudah bertemu lagi dengannya, Unnie. Tapi rasanya…..”, Hyuni menghentikan sejenak ucapannya. “Mungkin masih sulit untuk Sooyeon. Jadi, aku juga tidak ingin memaksanya”, jelasnya dengan mencoba tersenyum mengingat kejadian tempo hari.

.

“Maaf, Hyuni”

.

“Tidak apa-apa, Unnie”, ucapnya meyakinkan. “Ngomong-ngomong, bagaimana dengan surat pengunduran itu? Apa Unnie benar-benar serius?”

.

“Eoh. Aku sudah memutuskan untuk keluar. Aku minta maaf jika ini keputusan yang mendadak. Ada masalah dengan putraku dan aku tidak mau untuk lengah lagi. Kesibukanku dan Sooyoung membuat kami jadi menjauh dari Taeyeon. Makanya aku memilih untuk keluar dan fokus dengan keluarga”

.

“Syukurlah jika itu yang menjadi pertimbanganmu, Unnie”

.

Tiffany cukup surprise dengan reaksi Seohyun. Tidak ada nada kekecewaan dari wanita yang sudah memberikannya penawaran untuk bekerja sama dengan HEX.

.

“Aku juga akan segera kembali ke Jepang. HEX akan dilimpahkan ke salah satu agensi untuk bergabung disana”

.

“K—kau kembali ke Je—pang?”

.

“Hmmm. Visaku dan Oppa akan berakhir. Kami tidak akan memperpanjangnya, Unnie. Semua dokumen sudah ditarik kembali ke Jepang”

.

Jawaban Seohyun tentu membuat Tiffany menatap iba pada rekan sekaligus atasannya itu. Seohyun yang ia kenal belum lama ini adalah Seohyun yang mudah tersenyum dan berpikir positif. Tapi sekarang, keadaan berbalik dan membuatnya merasakan kehilangan Seohyun yang seperti biasanya.

.

“Apa Yoong dan Krys sudah tahu?”

.

“Aku sudah memberitahukan ini pada mereka”

.

Helaan nafas terdengar dari Tiffany. Ia tidak tahu harus berkata apa. Suasana keduanya pun berubah menjadi hening tanpa adanya perbincangan lagi.

.

.

.

.

.

———————————

.

“Hmmm, baik. Aku mengerti”

.

Yoong mengakhiri panggilan yang baru diterimanya. Pandangannya kini melihat ke arah Krystal yang menatapnya cemas.

.

“Apa yang dikatakannya?”

.
“Dia meminta izin untuk menemui Sooyeon sepulang sekolah”

.
“Apa tidak apa kita membiarkannya?”

.

“Dia bilang, jika Sooyeon menolak untuk berbicara dengannya, dia akan segera pergi. Tenang Krys, aku percaya padanya”, Yoong menenangkan perasaan istrinya yang kembali khawatir dengan keadaan putri sulungnya.

.

“Aku tahu, tapi…. khaa~~”, ia menghela nafasnya kasar. “Aku hanya merasa sedih karena Hyuni memutuskan untuk kembali ke Jepang”

.

“Kita harus memberi ruang untuk Sooyeon. Dia belum terbiasa”

.

“Ya. Aku berharap Hyuni tidak terlalu terluka soal ini. Biar bagaimanapun perasaannya sudah tersakiti dan jangan sampai lebih dari sebelumnya”

.

Yoong mengangguk pelan. Meskipun kisahnya dan Seohyun berakhir, tapi ia tidak bisa memungkiri bahwa ia sangat mengenal baik Seohyun dari kepribadian wanita itu. Seohyun yang lembut dan bersahaja mungkin tidak akan pernah berubah, tapi kisah hidupnya membuat luka besar di hatinya yang mungkin siapapun sulit untuk merasakan apa yang dialaminya.

.

.

.

.

.

.

“Apa hari ini kita akan makan ice cream?”

.

“Kau selalu makan ice cream. Apa tidak ada makanan lain?” Yuri mendengus mendegar ide Taeyeon.

.

“Itu makanan terlezat, Yul”

.

“Geez, itu makanan anak kecil”

.

Taeyeon hendak memukul kepala Yuri namun namja itu segera menghindar dan berlindung di belakang Sooyeon. Gadis yang berada ditengah kedua namja ini, hanya bisa memutar bola matanya kesal. Lagi lagi, Yuri dan Taeyeon terlibat perdebatan yang tidak penting.

.

“Sooyeon-ssi”

.

Suara seseorang membuat ketiganya menghentikan apa yang mereka lakukan. Sooyeon lebih dulu melihat ke sumber suara sebelum Taeyeon dan Yuri mengikutinya. Ada keterkejutan di wajah Sooyeon melihat kedatangan Hyoyeon, pria yang ia ketahui adalah suami dari ibu kandungnya.

.

“Tenanglah, aku tidak bermaksud apa-apa”, ujar Hyoyeon begitu melihat reaksi Jessica.

.

Yuri dan Taeyeon yang berada disana sudah siap memasang aba-aba karena melihat reaksi Sooyeon yang terkejut.

.

“Aku hanya ingin bertanya, Sooyeon-ssi. Jika kau tidak keberatan, apa kita bisa mengobrol sebentar? Aku tidak akan memaksa. Jika kau tidak mau, aku akan pergi sekarang”

.

Sooyeon masih diam. Ia menggigit bibir bawahnya dan terlihat ragu untuk menjawab. Detik demi detik berlalu begitu saja tanpa ada ucapan Ya atau Tidak darinya. Hyoyeon yang menyadar situasinya, akhirnya memilih mengalah. Ia menatap ke arah Taeyeon dan Yuri bergantian sebelum ke arah Sooyeon.

.

Tak lama, ia pun menganggukkan kepala pada ketiga remaja itu dan berniat untuk pergi. Namun baru beberapa langkah, suara Sooyeon membuatnya berhenti.

.

“Aku akan ikut”

.

Jawaban Sooyeon membuat senyum mengembang di wajah Hyoyeon. Tampak secercah harapan yang pria itu inginkan saat hendak menemui Sooyeon. Yuri dan Taeyeon yang mengerti situasinya pun memilih pergi dan meninggalkan keduanya.

.

.

.

.

.

***

.

.

“Apa yang ingin anda bicarakan?”

.

Tanya gadis itu setelah keduanya masuk ke dalam mobil Hyoyeon dan mengobrol disana. Hyoyeon belum menjawab, melainkan ia mengambil sesuatu dari dashboard mobil dan memberikan sebuah undangan pada Sooyeon.

.

“Kau pasti sudah tahu karena kau sempat mendaftar sebagai salah satu calon model. Event ini mungkin jadi event terakhirnya di Seoul”, jelas Hyoyeon sembari menunjukkan undangan fashion show dimana semua karya Seohyun untuk acara ini akan ditampilkan.

.

Sooyeon masih diam. Ia hanya mengamati undangan yang dipegangnya. Di lain sisi, Hyoyeon melanjutkan ucapannya.

.

“Datang ke Seoul, mungkin menjadi pilihan yang berat baginya. Kota kelahiran yang meninggalkan sejuta kenangan untuknya. Jika aku ingin egois, aku akan mencegahnya dua tahun lalu agar tak menginjakkan kakinya lagi di kota ini. Tapi aku sadar, saat mendukung pilihannya ini, mungkin inilah saatnya aku bisa memberikannya kebahagiaan yang sempurna. Ternyata harapan itu tak berjalan dengan baik”

.

“Ke—kenapa ini event terakhirnya?”, respon gadis itu.

.

“Karena setelah ini, kami akan kembali ke Jepang”

.

“Jepang??”, entah kenapa tiba-tiba Sooyeon merasa marah mendengar keputusan ini. “Apa dia menyerah? Apa dia tidak mau memperjuangkan aku dan kembali begitu saja?”

.

Hyoyeon berusaha tetap tenang meskipun kini Sooyeon menunjukkan wajah kecewanya. “Dia tetap berjuang, dengan membiarkanmu bahagia seperti sebelum kalian bertemu. Seohyun sangat menyesal dan bersalah kepada adikmu. Jika dia tidak datang, mungkin Nayeon tidak harus mengalami hal seperti itu. Bukankah kau juga akan berpikir bahwa ini kesalahannya karena dia datang dan merusak kebahagiaanmu?”

.

Ucapan terakhir Hyoyeon membuat gadis itu tersentak. Tanpa sadar, ia mulai mengeluarkan airmatanya dengan tangisan yang tertahan. Apa ia benar-benar sudah melukai perasaan ibu kandungnya?

.

“Tidak ada yang mudah untuk dijelaskan. Dan membahas apa yang terjadi di masa lalu, sepertinya juga tidak ada yang bisa diterima begitun saja. Aku kesini hanya meminta satu jawaban darimu”

.

“Apa?”

.

“Maaf, jika ini satu permintaan yang berlebihan dariku. Sekali saja, satu kali. Maukah kau datang untuk melihat event terakhirnya di Seoul?”

.

.

.

.

.

.

———————————

.

“Oh, Unnie. Kau sudah datang”, Hyejeong menyambut kedatangannya dengan senyum kegembiraan yang terlukis di wajahnya.

.

“Persiapan sudah 95 persen, Unnie. Aku yakin, event lusa nanti pasti akan sangat menakjubkan. Semua undangan, sudah tersebar dari minggu lalu. Sekarang, persiapan kita hanya fokus pada penataan panggung”

.

“Kerja bagus. Gomawo, Hyejeong-ah”

.

“Hmmm. Ini juga berkat semua tim, Unnie. Oh ya, ngomong-ngomong….apa Unnie sudah bertemu dengan Tiffany Unnie?”

.

Seohyun tertawa kecil melihat wajah Hyejeong yang terlihat sungkan dengan pertanyaannya. “Aku sudah bertemu dengannya dan aku mendukung keputusannya”

.

“Ah, benarkah?”, ada nada kesedihan dari gadis itu. Seohyun yang paham, langsung merangkulnya. “Kau pasti akan bertemu dengan atasan yang lebih baik dari Tiffany Unnie. Dia memilih keluarganya ketimbang karir, Hyejeong-ah. Dan yang bisa kita lakukannya sebagai seseorang yang kenal dengannya adalah mendukungnya. Bukan begitu?”

.

Akhirnya Hyejeong mengangguk. “Kau benar, Unnie”

.

Keduanya pun berjalan bersama melihat persiapan panggung yang sedang dikerjakan oleh tim property. Hyejeong dengan semangat, menjelaskan semua detail konsep panggung dan acara yang sudah dikemas dengan baik oleh tim.

.

Namun dibalik kepuasannya, ada perasaan sedih yang masih menyelimuti hatinya. Tanpa siapapun mengerti, bahwa event ini adalah impiannya yang ingin ia dedikasikan untuk kedua orangtuanya yang berada di surga dan putrinya yang ia cintai.

.

Impian itu sebentar lagi terwujud, meskipun harapan lain darinya untuk memeluk erat sang putri tercinta tak bisa tersampaikan. Hatinya kembali terluka, namun inilah resiko yang harus diterimanya ketika memutuskan pilihan ini.

.

“Unnie, design itu sangat bagus. Beberapa kali melihatnya, aku tetap terpesona”

.

Hyejeong menunjuk salah satu section pakaian yang dibuat oleh Seohyun. Tema konsep itu tampak seperti pakaian couple sebuah keluarga. Namun yang membuatnya menakjubkan adalah perpaduan warna yang menjadikan pakaian semakin luar biasa.

.

Tatapan Seohyun menjadi sendu saat melihat ke arah yang dimaksud. “Apa kau tahu maksud perpaduan warna itu, Hyejeong-ah?”

.

Hyejeong menggeleng.

.

“Aku membuatnya dari perasaan suka duka yang sudah mewarnai hidupku. Disana ada kebahagiaanku, kesedihanku, masa indahku, keterpurukanku. Semua yang pernah kualami, ada disana. Tapi keluarga yang membuat aku bisa bertahan sejauh ini”

.

“Itu fase perasaan manusia”

.

“Ya, kau benar. Kau juga akan mengalami fase itu. Tapi apapun yang terjadi, Unnie harap kau bisa melawan semua perasaan menyedihkan dan mengenang semua perasaan yang bahagia”

.

“Pasti Unnie. Aku tidak akan melupakan itu”

.

Seohyun ikut tersenyum melihat Hyejeong yang tampak antusias mengagumi rancangannya. Tatapan Seohyun kini menerawang mengingat putrinya.

.

“Seandainya saja aku bisa melihat wajah bahagianya ketika melihat rancangan ini seperti yang Hyejeong lakukan sekarang”

.

.

.

.

.

.

———————————–

.

Tiiiitt…

Tiittt

.

Tiiiitttt….. Tiiiitttt

.

“Apa yang terjadi Sus? Kenapa statistiknya terus menurun?”

.

Krystal dan Yoong mulai panik melihat electrocardiogram Nayeon yang tidak setabil. Namun suster itu tidak bisa menjawab karena bukan kewenangannya. Suasana semakin panik dengan ditambah beberapa tim medis mulai datang ke ruangan Nayeon. Melihat dokter yang menangani putrinya masuk, keduanya segera mendekat.

.

“Ssaem, apa yang terjadi? Katakan sesuatu pada kami!”

.

“Tenang, Tuan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Putri anda sepertinya mengalami gangguan pada fungsi jantungnya dan mempengaruhi sistem pernapasan”, setelah menjelaskan itu, sang dokter bergerak mendekat ke sisi Nayeon tanpa menunggu reaksi dari Yoong dan Krystal.

.

Hal itu tentu membuat Yoong terpancing amarah dan Krystal yang mulai menangis karena suasana yang panik.

.

“Maaf, Nyonya. Tuan. Kami mohon anda bisa keluar dari ruangan ini agar tim bekerja dengan maksimal”

.

“Bagaimana kami bisa keluar jika tiba-tiba keadaan putriku seperti ini dan dokter tidak memberikan jawaban yang membuat kami tenang?”

.

“Tuan, sepertinya suster itu benar. Sebaiknya kita keluar”, salah satu orang kepercayaan Yoong yang berada disitu segera membawanya dan Krystal untuk meninggalkan ruangan.

.

Setelah keluar, Yoong tak berhenti menunjukkan raut amarahnya. Tapi saat melihat Krystal yang menangis, membuat Yoong berusaha untuk meredam kemarahan itu dan menghampiri istrinya.

.

“Maaf sayang, aku benar-benar panik”, jujur Yoong sambil memeluk Krystal.

.

Tak terasa, airmata Yoong menetes. Dengan cepat ia mengusap airmata itu agar Krystal tidak melihatnya. “Aku takut Yoong, apa putri kita akan baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba menurun lagi?”, ujarnya dengan isakan yang sudah membludak.

.

Yoong tak bisa menjawab. Tapi dalam hati ia tentu berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja. Meskipun kenyataannya kini mereka sedang berhadapan dengan takdir Tuhan. Entah itu endingnya akan berakhir baik atau berakhir dengan sesuatu yang tak pernah ia inginkan sebelumnya.

.

“Ya Tuhan.. Kuharap tidak terjadi apa-apa. Ku mohon”

.

“Tuan, Nona Sooyeon sepertinya sudah datang. Salah satu orang kita memberitahu dari parkiran”

.

Penjelasan orang kepercayaannya membuat Yoong dan Krystal terkejut. Kejadian yang mendadak ini, membuat mereka jadi lupa bawa Sooyeon belum kembali ke Rumah Sakit. Dengan cepat Yoong melepas pelukannya pada sang istri.

.

“Krys, aku akan menyusulnya. Sebisa mungkin aku akan menjelaskan situasi ini agar ia tidak terlalu terkejut”

.

Mengerti maksud Yoong, Krystal pun mengangguk setuju dan membiarkan suaminya segera pergi untuk menemui putrinya di bawah sebelum Sooyeon melihat hal ini.

.

.

.

“Ku mohon Tuhan, jangan hukum Nayeon dan Sooyeon untuk menerima semua ini”

.

.

.

.

TBC

——————————————

HAIIIII

Udah puas nunggu 1×24 jam nya? Nih janji gue double update XD

Dan sebagai informasi, Updatean selanjutnya LMTS akan TAMAT. Yeay!!! Kkkkkkk

Tenang aja, ending part itu spesial panjangnya. Mungkin bisa lebih dari 10 ribu kata. Tentu aja gue protect muehehehehe.

Dan buat siders, jangan repot-repot untuk menghubungi gue karena untuk kali ini gue gak akan meladeni alasan kalian. SEKIAN!

See youu~~

.

.

by: J418

.

.

*bow*

92 thoughts on “LOVE ME THE SAME (10)”

  1. Nayeon nya knapa lg,, duh negangin bngeg part yg ini,,,
    Lama nungguin akhir nya update juga,, ntar happy ending yah thor,,,, kalo mau di pw jan susah thor..

    Liked by 1 person

  2. Perkiraan gue tadi sore mleset semua.. Kampret.. Jantung gua naik turun ikutan ngedrama… Gua cuma berharap sllu happy ending kk.. Jangan dbuat sad..

    Sooyoen maafkan lah hyuni 😥 berbaikanlah dg ibumu nak… 😀

    Like

  3. Wkwkwk puas banget gue nungguin 1×24 jam, bener bener di tungguin looo thor wkwkwk
    Aduh kok gue kepikiran nayeon butuh donor jantung trus sooyeon jafi pendonornya wkwkwk #dramaaaaaa kebanyakab ngayal jadi gini imajinasinya wkwkkwkw
    Aduhduh seohyun serba salah sumpah mau tinggal takut di bilang perusak kebahagiaan mau pergi malah dibilang nyerah jadi harusnya gimanaaaa????
    Yulsictae lucu yaaa berharap ga ada kisah romantis diantara mereka bertiga, entah kenapa gue lebih suka mereka kayak gini dan entar nemu jodoh masing masing jadi ga ada yang merasa menang dan yang merasa kalah ga tega sumpah kalau ada yang tersakiti , apalagi kalau misalnya ada pasangam taengsic aduh duh ga tega gue ngelihat cowo cakep idaman semua wanita ga bersama orang yang di cintainya wkwkwkwk lebay ya bahasa gue
    Udah ah gue nunggu chap selanjutnya aja siapa tau authornya mau post lagi dalam waktu 1×24 jam wkwkwkwkwkkw 😂😂😂 canda thor jangan merasa terbebani yaaaa tpi kalau di kabulin syukur bnget deh wkwkwkwk 😂 peace

    Like

    1. Syukur deh. Ya semoga terbayar ya setelah lo nungguin 1×24 jam. Wkwkkwwkwk, kalo itu bakal terjadi di sinetron2 alay kalo sampe nayeon butuh pendonor. Gue gak jadi penulis sekejam itu kok kkkkkk. Tapi mungkin gue cukup jahat buat bikin jleb part nya nayeon. Hayoo kira2 apaan ya? Ada di part ending XD
      Kisah yulsictae nya, jg akan dibahas. Hahahah yg jelas, bukan yultae jadinya. Iya kan?
      Kalo ada yg nganggurin yul atau taeng, sama gue aja lah. Wkwkwkwk
      Tenang aja, gue gak terbebani kayak sooyeon. Gak usah nunggu 1×24 jam lagi ya. Saatnya beralih ke idola2 baru hehe

      Like

      1. wkwkwk bagus deh kalau author bukan penggemar sinetron alay, yaah walaupun harus kuat hati nih kayaknya baca part akhir. kalau jadinya yultae kayaknya gue banting laptop wkwkwk.
        wihhhh kirain lu bakal butuh menyendiri juga kayak sooyeon karna permintaan gue 😀
        ditunggu ff selanjutnyaaaaa

        Like

  4. Kalo part sebelumnya mataku cuma berkaca2,part kali ini sukses bikin aku nangis beneran.nyesek bgt pas bagian hyuni n tiffany,hyoyeon n sooyeon.sampe aku bacanya berulang2 je.minta pw nya lgsng aja ato ada tebak2 an nih je???

    Like

  5. Sumpeh tegang bgt nih….
    Brhrp nayeon akn kmbli krn semua akn ttp sm mrk msh bsm n nayeon jg bs trm hal itu.
    Ikt sng klo udh saatny sooyeon trm knytaan hal yg udh trjdi n syukuri ksh syg yg dia dptkn slm ini.
    Utk Tae slmt bisa atsi mslhny n hub am ortuny bikin beban hlg.^^
    DItggu bgt nih gmn ntr seohyun n sooyeon klo ktm. Hrs bnr2 siapkn semuany nih trutm tisu….^^
    Ikut sng bnr2 double update…daebak

    Like

    1. Nayeon-ah 😭 hiks. Sadar nak, semua menunggumu ㅠㅠ
      Sama2 mengerti dan menghargai aja sih kuncinya di keluarga choi. Soalnya gak akan gampang buat Taeyeon sama orangtuanya. Perubahan akan membuat sesuatu ada yg lebih baik ada juga yg mengalami kecanggungan.

      Like

  6. “maaf, jika ini satu permintaan yg berlebihan dari ku. sekali saja, satu kali. maukah kau datang untuk melihat event terakhir nya di seol?.” nyesek aku baca nya. semoga sooyeon datang, memaafkan hyuni zzdan memakai pakaian yg di kagumi hyejeong. 🙏
    taengsicyul, ciye…. yg udah akrab 😁
    semoga nayeon selamat dan bangun trus ngeliat sooyeon unnie nya berjalan di atas catwalk.

    😩hhhhh……. seperti biasa mendengar kata protect 😵 apalagi long chapter, bisa2…… sulit tujuh turunan 😵

    Like

    1. Iya kan 😥 gue aja hampir nyes airmatanya. Hyoyeon tuh disini tipikal pria yg pengen org yg dicintainya bahagia tapi langkah yang diambilnya tuh tetap tenang dan gak menyakiti perasaan siapapun. Aduh sooyeon sooyeon, kira2 mau gak ya dia ngabulin? 🤔
      Hahahaha lo kok tahu gue banget sih. Muehehehehe sulit tujuh turunan? Bayangin aja RAIN yang endingnya memakan lebih dari 12 ribu kata. Jadi pw nya segampang itulah hihihi

      Like

      1. hahaha…… kalau pw nya kaya rain ?, waduh, bisa2 aku keliling 192 Negara lagi nich. 😂
        atau jangan2 harus ngelilingi Bintang, untuk mecahin pw nya?. 😂😂

        Like

  7. Taeyeon mau daftar masuk ekskul nih…wahh
    Nayeon kenapa drop lagi 😱Sooyeon datang gak ya ke Eventnya Hyuni ????

    Like

  8. Jiaah taeyeon sama Yuri udah mulai deket nih😂 hahaha

    Emm kira” sooyeon dateng gak ya ke event itu? 😕 ahh tapi seperti nya dia bakalan dateng tuh *asalnebak* 😂

    Wah nayeon kenapa keadaan nya Tiba-tiba menurun gitu😥 semoga nayeon selamat+bisa berkumpul bareng keluarga nya lagi

    Chapter ini menegangkan+baper

    Bisa Kali Thor banyakin moment yoonkrys nya😂😂✌ hehe

    Semoga di next chapter nya happy ending🙏

    Thanks Thor atas double update nya😊

    Like

    1. Yakin datang?? Hahahaha itu masih rahasia.
      Kalo soal moment, bukan soal banyaknya sih. Tp sesuai porsi dari alur cerita itu hehehe.
      Kalo mau yoonkrys, tuh ada di indestructible XD

      Like

  9. Seneng gw liat Hyo ngomong gitu ke Sooyeon tuh Anak emg Perlu disadarin bahwasanya bukan Hyunnie yg buat adekny kaya gitu dari Awal ibu kandungnya gaada niatan buat ngancurin kebahagiaan keluargany yg dia lakuin cuma mau nagih Janji yg udh dia buat sma Yoong terlepas apa yg terjadi sma nayeon sekarang ya itu diluar kendali dia…awalnya gw kira yg paling ngenes di FF ini tuh Sooyeon tapi setelah dipikir pikir ternyata ibu kandung ny lah yg paling tersakiti udh dipisahin secara paksa dari Bayi sekalinya ketemu ma Anaknya si Anak malah Ngebenci + Menyalahkan dan Bertingkah seakan akan ibunya yg udh nelantarin dia selama ini pdhal Andaikan aja Sooyeon tahu Hyunie juga sebenernya gamau berpisah sama dia salahkan Ny dan Tuan Im mreka yg udh memisahkan ikatan antara ibu dan Anak

    Like

    1. Dia cuma shock dan masih blm bisa terima kejadian yg tiba2 kayak gitu. Secara realita, anak umur 15 tahun kayak dia, masih dalam masa transisi dan perasaannya masih labil

      Like

  10. Nayeon kenapa menurun lg jgn sampai terjadi apa2 sm nayeon, smg jg soyoen mau hadir di acara ibu kandungnya dan berakhir happy ending

    Like

  11. Tega lu dek..bkin qw nangis apaan lu mata qw baru mau sembuh lu udah bkin qw nangis hiks qw kan ga punya hyoyeon oppa yg siap siaga kasih pelukanny saat qw butuh atau sinamja imut yg bkal kasih qw lolipop saat qw sedih hehe..qw suka cara lu bkin hyo nguatin hyuni ceileh pelukanny itu loh berasa banget dia ga banyak ngomong langsung action hadeh kdg hal seperti itu yg kita butuh saat lagi bner2 dlm keadaan yg kita lagi butuh bnget seseorang beruntung sihyuni bisa dpet namja sekeren itu ampun oppa saya meleleh haha,,, jleb qw saat lu bilang ff ini udah mau tamat aja dinext chap hing qw ga rela Je ga rela..dan “ku mohon jeje, jangan hukum readers dengan ending yg bakal bikin kami nangis ” setidakny lu bakal bkin kami nangis bahagia dengan happy ending hehe,,,pleaselah itu nayeon gpp Je ikh lu mah kabulin tuh permohonan mommy Krys kasian Sooyeon deng acara mommy hyuni lusanya qw mau liat sooyeon hadir disana dgn perasaan bahagia so pleaselah Je hehehe…pw nya itu juga loh bisa langsung dikasih aja ga hehe ngarep. Fighting!!! Je ditunggu happy endingnya hehe

    Like

    1. Hahahahahah ciyeeee yang nangis XD
      Cari dong oppa yg lain. Lo mah kak, jangan jadi orang ketiga diantara hyo sama hyuni atau jadi org keempat diantara yulsictae. Wkwkwkwkwk mau gue bantu cari oppa? XD
      Kabuuurrrrr

      Untuk soal ending, rahasia. Mueheheheh. Siapin aja hati lo kak hihihi

      Like

      1. Hooh parah lu laporin dokter qw lu udah bkin qw nangis haha…..cariin dek jangan pake acara kaburrrrr dluan lu cariin pokokny awas klo ga dapet..seneng bnget lu nyuruh org siapin hati hehe

        Like

      2. Ampun dah kira2 deh klo ngasih saran masa iya hrus ngembat anak sd bisa kena tuntut qw haha,,udah deh qw pake oppa qw aja batu2 deh dia daripada harus ngembat anak sd yg blum ada rasany 😀 mending setia ama oppa qw aja dah haha..ciyeeee yg sering ngecengin anak sd/smp ketahuan nih ye #tunjuk JEJE haha

        Like

  12. Teyeee sepertinya suka dandan sekarang karena sooyeon niyeee? 😂

    Yang sabar tante hyuniikuuu 😚😚😢
    Sooyeon pasti sadar dan ngakuin tante hyuni sbg mamaknya kok ,tapi klo sooyeon go may ngakuin tante hyuni sbg mamak aku mau kokㅋㅋㅋ😄 yakan thor? 😁😁

    Nahhhlohh tuhh nayon ngedrop lg, nayon ojo bikin orange khawatir duhh😩😩😢

    Yahhh pdhl sih berharap ff nya gak tamat” ㅋㅋㅋㅋㅋ

    Like

  13. Sampe ketiduran nungguin nya je, jd nya Bru baca hehe
    Jd ikutan sedih baca nya pas Hyo blg klu seo merasa bersalah dgn keadaan nayeon. N seo lebih milih sooyeon bahagia drpd dirinya sendiri.
    Btw klu mnrt gw je sooyeon, tae, n Yul sahabat aja lah, jgn pake cinta2an hehe

    Like

  14. Org tua di ff ini pada ngegalau, bnyak pmblajaran dri ff ini dmna sbgai ank hrus bsa lbih mngrti org tua bgtupun sbaliknya. Yaa smoga happy ending hehe. Smoga pw nya nggak ssah amat 😆

    Like

  15. Sepertinya sooyeon udh mulai ngebuka hatinya buat seohyun, semoga aja dugaan gw bener. Dan semoga Nayeon ga knp2 dan segera bangun dr komanya kasian mom,dad n unnienya. Dan semoga cerita ini berakhir dgn happy ending. Knp comment gw isinya jd doa2 semua? Ahh…yaudah lah… semangat buat semuanya.

    Like

  16. Oooh tidak bisakah tbcnya ditunda thor… hahahhahahaha
    Part ini bnr2 seru dan menegangkan.
    Menurutku sooyoen akan datng dh nanti di eventnya seo, karna sprtinya sooyoen sudh membuka hatinya untuk menerima seo sbgai ibu kandungnya yah walaupun msh pada tahap awal.
    Bnr2 gx sabar lihat seoyoen bnr2 mengungkapkan sayangnya pada mamah seo😢😢😢😢.

    Like

  17. hehe,, akhirnya baca lg 😀
    haloo author pinter,, wah author nih bkin ank org kebanjiran, sedih semua ga hyuni,, nayeon juga..
    nah dah mulai galau soyeoon, cpt dah ikut jd model aja ksh kejutan terakhir ummamu nak, sebelum km kangen n nyesel setidaknya buat semua org bahagia bentar kan mayan.
    author bener dah bkin tambah gemes,, jo susah2 pw nya yas, aq msh blum pecah sblumnyaa,, udh mo end aja lmts..??
    ayoo lnjt ff baru idolna 😀 semangat,, mksh dah update lg,,

    Like

      1. ga kaget,, hehe 😀 si j mahh bkin mikir readernya, skali2 ya yg ultah di bulan ini dpt pw gratis gtuh,, kekeke mauunyaa :p

        Like

  18. Pantes scene2 terakhir menegangkan, ternyata mau end. Tolong berbaik hatilah thorr jgn hilangkan nyawa nayeon. Krn bener apa kata taeyeon klo nayeon itu jd sumber kebahagian buat semua org. Tenang seo, sooyeon bakalan dateng kokk buat ngeliat rancangan spesial yg udh dibuat wkwk sotoy gue XD Happy ending ya thor haha

    Like

  19. Duhhh , klimaks sdh di puncakk .tinggal tunggu ending . mudah2an happy ending thor . klo gak happy ending mewek2 terus nanti guenya .. Hiks hiks hiks 😥

    Like

  20. Hai reader baru disini hoho,
    Yang di baca cuma lmts ini aja yg lain ntar dulu kali ya soalnya lagi ujian #curhat
    Itu nayeon kenapa lagi, biasanya yg gitu” endingnya *jeng jeng* sooyeon pasti mau lah datang ke acara hyunie secara gamungkin lah semarah”nya anak kalo ke ibu itu gamungkin sampak berlarut”, dan semoga saja semua happy ending
    Semangat!!

    Like

  21. Ikut sedih bareng hyuni 😭😭😭
    Semoga sooyeon mau dateng ke fashion show terakhirnya sang ibu di Seoul 😥
    Aduhh itu nayeon kenapa? Semoga nayeon baik” aja 😣😣

    Like

  22. Nayeon kenapa lagi tuh?haduhhh jgan smpe nayeon tmbh parah lgi..kasian yoongkrys + sooyeon..
    hmmm..tae yul n sooyeon udah akrab tuh..semoga gk ada cinta segitiga nih..hehe

    Like

  23. Ya ampuuuuun ternyata part 10 sudah updet ..ya ALLAH telat bener 😂
    Wah tae nggak senyum n ramah aja bikin klepek2 apalagi udah senyum kelar idup lo ha..ha..
    Senang liat perubahan tae tp kok gue nyium aroma “triangle” enggel apa gitu (mksdnya cinta segitiga ) 😁
    Semoga sooyeon dtg .(AMIN berjamaah yuk) 😉😊

    Like

  24. Kyknya double update lo yg ini gw ktinggalan thor. Gw lupa juga sm jalan critanyam yg jlas ge harap sooyeon mau naagib seohyun dan mau ngrti klo smua t trjadi g serta merta ksalahan ibu kndungnya. Tp kesalahan org tua yoong jg. Smoga nayeon cpt shat jg thor. Smoga2 nya author mah yg nentuin

    Like

Leave a reply to Pisces Cancel reply