DRABBLE #14

Tittle                : DRABBLE #14

Cast                 : Im Yoong

Jessica Jung

Kwon Yuri

Tiffany Hwang

Genre              : Gender Bender, Family, Comedy-Romance

Drabble

Copyright © royalfams418.2017. Allright Reserved

This is just my imagination & don’t copy paste without permission

—————————————————————-

.

.

The Story

Part 2

.

.

“Siapa dia? Apa dia adikmu?”

.

“APA?????”

.

Jessica kecil mulai meradang begitu nenek sihir dihadapannya mengatakan hal itu.

.

“Ngggh itu….”, Yoong menelan ludahnya dengan susah. Tatapannya beralih dari Jessica ke arah Yeri. “Dia….ca…calon…istriku”

.

Jawaban Yoong terang saja membuat Yeri shock. Raut wajah gadis itu tiba-tiba berubah dan jarak tubuhnya dan Yoong kini mulai menjauh. Yeri memandang Yoong dengan tatapan tak percaya lalu berbalik pergi.

.

Setelah Yeri pergi, Yoong memandang Jessica dengan salah tingkah. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan suasana mulai canggung. Sama seperti adegan dalam sebuah drama, dimana seorang wanita akan marah jika ketahuan melihat pria yang dicintainya bersama wanita lain.

.

Tapi ini berbeda. Dia bukanlah wanita dalam drama, tapi hanya seorang gadis kecil yang kini menatap korbannya dengan tatapan membara, sedangkan pria remaja yang berada di depannya dibuat tak berdaya.

.

“Jadi selama ini, Yoongie tidak main bersamaku karena menemukan princess lain?”, tuduhnya.

.

“Andwe! Tidak mungkin Sica. Aku sangat sibuk dengan pelajaran tambahan”

.

“Bohong. Buktinya kau ada di sungai Han sekarang”

.

“Soal itu….”, Yoong tak meneruskan ucapannya. Ia teringat kenapa dirinya berada disini. Dan melihat Jessica seperti itu, Yoong mengumpat kembali dalam hati kepada temannya yang sudah menawarkan ide gila ini.

.

“Sica….Sica!!”

.

Sebuah suara terdengar dan Yoong kembali menelan ludahnya dengan susah. Ia bisa melihat Yuri dan Tiffany berjalan ke arahnya dan Jessica berada saat ini. Sebelum Yuri tiba, Yoong memandang Jessica dengan tatapan memohon.

.

“Aku akan melakukan apapun yang kau mau, Sica. Servant Yoong siap melayani”, ujarnya dengan cepat sebelum Jessica mengadu pada Appanya.

.

“Benarkah??”

.

Yoong berani bersumpah, saat itu mata Jessica langsung berbinar dalam sekejap. Namun yang membuat perkataannya malam itu menjadi awal bencana baginya adalah saat melihat Jessica menyeringai.

.

.

.

.

.

***

.

.

“Appa, Mommy, aku pergi dulu”

.

Jessica memeluk kedua orangtuanya. Tiffany tersenyum padanya dan mengusap pipinya dengan lembut. Sedangkan Yuri menatap putrinya penuh sangsi terutama jika gadis kecilnya harus pergi dengan si bocah tengil yang menjadi tetangganya.

.
“Apa kau tidak mau Appa dan Mommy yang mengantar?”, tawar Yuri sekali lagi.

.

Jessica menggeleng. “Lagian ini hanya acara piknik di taman bermain bersama teman sekelas. Nanti kasihan Mommy kalau kelelahan”, ujar gadis itu dengan bijak sembari mengecup perut Mommynya yang masih datar. Maklum, usia kehamilan Tiffany baru masuk 3 bulan.

.

Melihat kepintaran putrinya, Tiffany memeluk sekali lagi putrinya itu dan mengecup pipinya. “Hati-hati sweety. Jangan bermain yang berbahaya dan membuat masalah untuk Yoongie”

.

“Okay Mom”

.

“Khaa~~ Apa putriku secepat ini tumbuh dewasa?”, gumam Yul melihat Jessica yang sudah pergi bersama Yoong.

.

“Dia bersama Yoongie, Yul. Tenang saja”

.

“Itulah yang menjadi ketidakrelaanku”

.

Tiffany hanya bisa tertawa mendengar jawaban dramatis suaminya.

.

.

.

.

——————————–

.

Sesampai di Everland, Jessica terlihat bahagia dan gadis itu sangat aktif mencoba berbagai permainan. Tak jauh berbeda dengan teman-teman sekelasnya yang lain, tapi kali ini Jessica tidak bersama orangtuanya melainkan bersama namja tampan yang sedari tadi menemaninya dan menuruti semua keinginan Jessica.

.

“Ahjussi, tolong belikan ice cream”

.

Yoong melebarkan mata dan menatap tajam anak laki-laki yang berdiri di dekatnya. Belum sempat Yoong bersuara, anak itu lebih dulu menginterupsinya dengan berbicara kepada Jessica.

.

“Apa aku boleh meminta ahjussi ini, Sica?”

.

“Eoh, tentu saja”

.

Habis sudah kata-kata Yoong. Ia tak bisa membantah dan akhirnya pergi ke stan jajanan untuk membeli ice cream yang diminta anak laki-laki itu. Jessica menahan tawanya melihat raut wajah Yoong.

.

Walaupun sepanjang perjalanan menggerutu, Yoong tetap kembali ke bench dan membawa ice cream pesanan Jessica dan teman laki-lakinya itu. Sesampai disana, ia melihat Jessica dan temannya itu terlihat asyik mengobrol tanpa menyadari kehadirannya.

.

“Benarkah? Kenapa mereka ribut tengah malam? Apa orangtuamu bertengkar?”

.

Yoong mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Jessica pada temannya itu. Apa yang mereka bicarakan?

.

“Aku tidak tahu. Tapi ketika sarapan, aku melihat wajah Appa dan Umma berseri-seri. Bukankah itu aneh jika mereka bertengkar malam-malam dan Umma meneriakkan sesuatu yang tidak jelas?”

.

Yoong menelan air minum yang sedang diteguknya. Kini ia mengerti kemana arah pembicaraan dua anak polos ini.

.

“Apa Appa dan Mommy juga akan bertengkar saat aku sudah tidur?”, gumam Jessica. “Tapi mereka selalu bahagia, jadi kupikir mereka tidak pernah bertengkar”, lanjutnya lagi kali ini dengan bangga.

.

“Bagaimana denganmu ahjussi? Apa orangtuamu juga seperti itu?”

.

Yoong mendesah pelan. Antara kesal dan ingin membenarkan ucapan anak laki-laki yang sedari tadi memanggilnya ahjussi. “Itu namanya bukan bertengkar tapi mereka sedang….”, Yoong segera menutup mulutnya begitu menyadari sesuatu.

.

“Sedang apa, Yoongie?”, Jessica terlihat penasaran begitu pula dengan temannya itu.

.

Oh crap!

.

“Ngghh…hmmm… membuat adik? Mungkin”, jawab Yoong pada akhirnya dengan seadanya.

.

“Membuat adik? Apa tidak lelah harus berteriak tengah malam?”

.

Yoong kembali menepuk jidatnya. Ia terjebak dalam situasi yang mengharuskannya berpikir keras. “Itu hal yang wajar saat sepasang suami istri melakukannya. Kalo sudah besar, kalian pasti mengerti”

.

Jessica dan anak laki-laki itu pun mengangguk tetapi masih dengan wajah bingung mereka. Beberapa detik berselang, tiba-tiba Jessica menyeletuk. “Kalo begitu, apa kita juga akan berteriak tengah malam saat nanti membuat adik, Yoongie?”

.

Uhuk…uhuk

.

Yoong yang baru saja meneguk minumannya jadi tersedak tak karuan mendengar ucapan Jessica. Ditambah lagi ia membayangkan wajah Yuri saat memarahinya. Setelah mulai mereda, ia pun segera berdiri dan mengajak Jessica pergi mencari permainan lain yang belum mereka coba agar gadis itu melupakan pembicaraan barusan.

.

.

.

“Sigh. Sepertinya aku akan dibunuh berkali-kali oleh paman”,

.

.

.

.

.

——————————————-

Hai Hai

Semoga berkenan dengan updatean ini sambil menunggu WHY?

Gue cuma bisa bilang “sabar ya lagi proses”. Minggu ini full kegiatan dan gue belum memiliki waktu bersantai. Diusahakan secepatnya. Thanks.

See you soon, annyeong!

.

.

.

by: J418

.

.

*bow*