INDESTRUCTIBLE II, MINI-SERIES

INDESTRUCTIBLE II (END)

1465487521455

 

Tittle                : INDESTRUCTIBLE II

Cast                 : Kwon Yuri

Kim Taeyeon

Tiffany Hwang

Jessica Jung

Krystal Jung

Im Yoona

Girls Generation Member and Others

Genre              : Gender Bender, Sweet, Comedy-Romance, Friendship

Credit Pic by K.Rihyo

 

Mini-Series

Copyright © royalfams418.2016. Allright Reserved

This is just my imagination & don’t copy paste without permission

——————————————————————–

“Everything Alright”

.

.

Part ENDING

.

.

.

Hari mulai berganti malam, dan Yoong terbaring santai di ranjang rumah sakit. Tak ada siapapun yang menemaninya. Hanya suara televisi yang sedari tadi ia tonton seraya menikmati makanan ringan yang dibelikan oleh suster yang merawatnya.

.

Namun kesepiannya berganti menjadi senyum bahagia ketika melihat sang kekasih melangkah masuk ke ruangan. Baru saja Yoong hendak membuka kedua tangannya untuk meminta pelukan, raut wajahnya berubah kaku seketika saat namja lain berjalan masuk di belakang Krystal.

.

Gadis itu duduk di kursi yang berada di dekat ranjang Yoong dan mempersilahkan namja yang bersamanya juga duduk disampingnya.

.

“Hey”, sapa Yoong canggung pada Krystal lalu menoleh ke arah namja itu tanpa tahu harus berbicara apa.

.

Krystal tersenyum simpul lalu menoleh ke arah namja yang bersamanya. “Aku meminta Josh menemuimu. Jika situasi terlalu lama digantungkan, akan lebih banyak kesalahpahaman”, jelasnya.

.

.

Yap! Setelah Taeyeon dan Sooyoung menemui Hara, Josh berpikir bahwa ada yang harus diselesaikan tanpa memperkeruh keadaan. Ia lebih dulu menemui Krystal dan mengatakan semua yang terjadi pada Yoong akibat ulah teman-temannya dan juga apa yang terjadi padanya dan Yoong saat Josh mengenal singkat Yoong semasa kecil.

.

Yoong tampak berdebat dengan dirinya sendiri. Ia cukup terkejut dengan kedatangan Josh. Gengsinya kembali muncul, namun saat menyadari Krystal menatapnya penuh arti, tanpa sadar Yoong menghela nafasnya pelan lalu mengulurkan tangannya di depan Josh.

.

“Aku tahu ini konyol. Hanya karena sebuah foto, aku marah dan memukulmu. Dan karena hal itu pula, aku hampir gila ditinggal oleh seorang gadis cuek yang mengatakan bahwa gengsiku terlalu besar untuk meminta maaf. Setidaknya setelah ini aku bisa mengajakmu ke Club”, ujarnya diakhiri candaan ringan agar suasana tidak kaku.

.

“Yoong”, Krystal mendelik mendengar ucapan terakhir kekasihnya.

.

“Hanya minum, princess. No more”, ia menyengir.

.

Tanpa ragu, di sisi lain Josh segera menjabat tangan Yoong dan tersenyum. “Not bad. Aku suka ide itu terakhirmu itu”, balasnya.

.

“See? Dia menyukainya”, Yoong melihat kekasihnya lalu tertawa melihat ekspressi kesal dari Krystal.

.

Josh menggeleng heran melihat kelakuan Yoong yang belum pernah ia lihat. Secara tiba-tiba, Krystal berdiri dari kursinya. “Kalian bicaralah, aku akan membeli makan malam”

.

“Andwe!” Yoong protes. “Biarkan Suster Narae yang membelinya”

.

“Silly. Aku cuma membelinya di depan Rumah Sakit”

.

Belum sempat Yoong protes kembali, namja itu justru tersenyum lebar. Bagaimana tidak? Krystal baru saja mengecup pipinya dan langsung keluar dari ruang inapnya. Hal itu tentu membuat Yoong seperti orang gila yang bahagia.

.

Sepeninggalan Krystal, keduanya mulai berbicara. Dari rasa bersalah Yoong saat mereka kecil dulu, alasan dia memukul Josh karena rasa cemburu, hingga Josh yang mengatakan permintaan maafnya atas perbuatan teman-temannya.

.

“Josh”

.

“Hmmm”

.

“Are we okay, now?”

.

Namja itu tersenyum. “Well, hmm yeah”, ucapnya diakhiri kekehan.

.

Tak lama keduanya saling ber-high five dan mencoba melupakan masalah yang sudah terselesaikan dan mencoba berteman dengan baik mulai dari sekarang.

.

“Seriously Josh. I really forget about you because your hair is black when we were child and your name is Liu”

.

“Hahaha, yeah. Many things happen back then”

.

Suasana keduanya mulai cair dan mencoba mengobrol hal-hal ringan. Mereka sudah mulai tertawa bersama, walaupun untuk hal yang simple. Sayangnya waktu mereka terhenti ketika Josh hendak berpamitan pulang.

.

“Krys akan membunuhku jika melihatmu tidak ada di sini”

.

“Sorry Yoong. Aku harus segera pulang. Kau tahu? Aku sekarang menetap di asrama dan peraturan disana sangat ketat”

.

Ucapan Josh membuat Yoong menoleh ke arah jam dinding. Ia pun akhirnya mengangguk mengerti.

.

“Maaf Josh tidak bisa mengantarmu ke loby depan”

.

“Its okay Yoong. Kalo begitu aku pulang dulu”

.

“Hmmmm be careful”

.

Setelah Josh pergi, Yoong memilih duduk di sofa daripada kembali ke tempat tidur lalu menyandarkan punggungnya dan menghela nafas lega. Menit pun berganti, akhirnya ia memutuskan untuk mencabut selang IV dan mengganti pakaian. Namja itu kini berdiri dengan santai di sisi pintu mobilnya dan melihat ke arah depan. Sedangkan sang supir pribadi sudah siap menunggu.

.

Senyum evilnya mengembang begitu melihat Krystal baru saja keluar dari cafe depan Rumah Sakit dan menenteng dua kantong plastik di tangannya. Yoong segera bersembunyi di balik pilar besar yang ada di sekitar lobi depan.

.

Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

.

Teriakan refleks Krystal membuat beberapa orang melihat ke arah mereka namun Yoong tak mempedulikan itu. Ia bahkan cuek dengan kantong yang plastik yang dibawa Krystal terjatuh begitu saja di lantai.

.

“YAH!! IM YOONG. TURUNKAN AKU!”, kesal gadis itu menyadari siapa pelakunya.

.

“Oh no, princess. Saatnya untuk makan malam”

.

“YAH! Kau kan sedang sakit! Dan kemana Josh?”

.

Yoong tak mendengarnya. Ia memasukkan tubuh kekasihnya ke dalam mobil dan meminta sang supir melajukan mobilnya. “ISH”, Krystal memukul lengannya dengan kuat karena kesal.

.

“Josh sudah pulang dan aku sudah sembuh, sayang. Sudah sembuh karena kau memaafkanku. So, we’re okay now”, Ia menaik turunkan alisnya.

.

“Damn it Yoong. You are so pervert”, ucapnya yang mengerti maksud Yoong.

.

Dan Yoong hanya bisa tertawa puas melihat kekesalan kekasihnya itu.

.

.

.

.

—————————–

.

Taeyeon memeluk Tiffany, menenangkan kekasihnya yang menangis karena merasa bersalah dengan menghilangnya Seohyun. Tak lama muncul Sooyoung yang baru saja keluar dari gedung Rumah Sakit.

.

“Aku sudah memeriksa cctvnya, dan terlihat Noona keluar dari cafe lalu naik sebuah taksi”, jelasnya pada Taeyeon.

.

“Apa dia sendiri?”

.

“Eoh. Dan plat taksi itu terekam cctv”

.

“Bagus. Sekarang kita tinggal lacak keberadaan taksi itu”,

.

Sooyoung mengangguk setuju dengan ide Taeyeon. Ketiganya pun masuk ke dalam mobil. “Tenanglah Phany-ah, kita akan menemukannya”, Taeyeon menggenggam tangan kekasihnya seraya fokus menyetir.

.

Di bangku belakang, Sooyoung tampak menghubungi seseorang. Tak berapa lama, ia menutup telpon itu dan memandang ke arah Taeyeon.

.

“Taksi itu menuju bandara, dan ada nama Seohyun Noona dalam daftar penumpang pesawat tujuan Berlin”

.

“WHAT?”

.

Taeyeon yang terkejut langsung menambah kecepatannya dan memutar balik mobil ke arah bandara. Di sisi lain, Tiffany yang cemas hanya bisa berdoa bahwa mereka bisa mengejar Seohyun tepat waktu.

.

“Jam berapa jadwal keberangkatannya, Soo?”

.

“1 jam dari sekarang dan kurasa Noona sudah di bandara”

.

Taeyeon tak berkomentar lagi dan terus menambah kecepatan mobilnya hingga tiba di bandara Charles De Gaulle, Paris. Ketiganya memutuskan berpencar mencari Seohyun. Taeyeon terlihat frustasi karena tak dapat menemukan Seohyun di kerumunan penumpang yang ada di bandara.

.

Tiba-tiba saja matanya tertuju ke sebuah loket dan saat itu Taeyeon memaki dirinya. “Oh sh t. Stupid Kim”, umpatnya.

.

Taeyeon segera menuju tempat penjualan tiket dan membeli satu tiket penerbangan yang sama dengan Seohyun. Ia melakukan check-in dan secepatnya masuk ke ruang tunggu. Akhirnya namja imut itu menghela nafasnya lega begitu melihat Seohyun berada disana dan duduk seorang diri.

.

“Phany-ah, aku sudah menemukannya. Tunggulah di mobil bersama Youngi”, pinta Taeyeon setelah menghubungi Tiffany.

.

Taeyeon berjalan ke arah Seohyun. Wanita itu tidak sadar dengan kehadiran Taeyeon karena terlihat melamun. Tiba-tiba saja ia tersentak saat merasakan sebuah tangan menggenggamnya lembut dan seseorang tersenyum padanya. Siapa lagi jika bukan Taeyeon.

.

“Apa tidak ada perpisahan baik-baik untuk kedua kalinya jika kau ingin pergi, Noona? Hmmm”, nada Taeyeon terdengar parau. Mereka kembali mengalami hal yang sama. Hari dimana Seohyun memutuskan ke Seoul tanpa memberitahunya.

.

“Taeyeon-ah—”, Taeyeon menggeleng. Meminta Seohyun untuk tidak berbicara.

.

“Apa yang mengganggu pikiranmu, hmm? Berlin? Seriously Noona? Bahkan disana tak ada siapapun yang bisa kau temui”

.

“A—Aku—”

.

Taeyeon menggenggam tangannya kali ini lebih erat lalu menarik Seohyun ke dalam pelukannya. “Phany sudah menceritakan semuanya padaku tentang pembicaraan kalian. Tak ada yang harus disalahkan Noona. Aku berterima kasih atas perasaanmu, dan tidak ada yang salah dengan itu. Dulu kita berpisah karena ketidakberuntungan dan sekarang kita bertemu lagi karena sebuah alasan yang jauh lebih baik, hmmmm”

.

Seohyun membalas pelukan Namja itu dengan airmata yang mengali dar mata indahnya. Ia meluapkan semua penyesalannya, kesedihannya, serta kebahagiaannya disana. Taeyeon dengan lembut mengusap punggung Seohyun, wanita yang pernah memberinya luka dan kebahagiaan yang tak bisa tergantikan oleh apapun. Namun kini, ia memiliki suka duka bersama seorang gadis yang menerimanya dengan cara yang berbeda. Tiffany Hwang.

.

.

.

.

.

“Unnie!”

.

Tiffany tersenyum lebar begitu melihat Seohyun keluar dari bandara bersama kekasihnya. Ia lalu memeluk wanita itu dan menghela nafas lega. “Syukurlah, unnie kembali. Kau membuatku khawatir”, Tiffany mempoutkan bibirnya setelah itu.

.

Taeyeon terkekeh melihatnya dan Seohyun tersenyum pada gadis bereyes smile itu. “Sekarang Noona tidak akan bisa kabur Phany-ah. Kita harus menjaganya super ketat”, jelas Taeyeon.

.

“Call”, balas Tiffany setuju.

.

Tiffany lalu beralih ke sebelah Taeyeon dan memeluk lengan kekasihnya itu. Kini Taeyeon berada di tengah-tengah dua wanita cantik. Sooyoung yang bersandar di pintu mobil hanya menggeleng heran.

.

“Aku masih tidak mengerti, kalian bisa mencintai si midget yang pervert ini”, celetuk Sooyoung dan segera mendapatkan amukan dari Taeyeon.

.
“YAAHHH!! TIANG LISTRIK YANG MASIH JOMBLO”, kesal Taeyeon. Bukannya marah, Sooyoung tertawa puas karena berhasil mengejek Taeyeon dengan kata-kata yang tepat. —Si midget yang pervert— kalimat yang merusak harga dirinya sebagai namja yang memiliki tinggi rata-rata.

.

“Sini kau, Choi Sooyoung”

.

Taeyeon berusaha memukul kepala Sooyoung namun namja itu segera melarikan diri dan terlibatlah kejar-kejaran yang childish di sekitar parkiran bandara.

.

“Sudah Unnie, lupakan saja mereka. Kita masuk ke mobil dan berpura-pura tak mengenal mereka”, kekeh Tiffany dan mendapat anggukan setuju dari Seohyun.

.

.

.

.

***

.

.

Gadis itu terlihat larut dalam pemikirannya. Dia tak mempedulikan orang-orang yang berlalu lalang. Ia baru saja membeli sarapannya dan mencari duduk di meja kosong yang berada di depan mini market itu.

.

“Sup favoritmu akan dingin jika kau tidak segera memakannya”

.

Sebuah suara membuatnya menoleh dan mendapati Josh berdiri di sebelahnya. Namja itu segera mengambil tempat duduk di depan gadis itu dan meletakkan sarapan yang baru saja ia beli di atas meja.

.

“Kau ada disini Josh? Apa kau semalam pulang ke apartemen?”, herannya.

.

“No. Aku dari asrama dan sengaja datang menemuimu”, jelasnya seraya merentangkan kedua tangan, menikmati udara sejuk pagi ini. “Ah, sudah lama kita tidak sarapan bersama. Apa kau berpikir hal yang sama?”

.

Gadis yang tak lain adalah Hara itu tertawa kecil. “Kau payah soal intermezo, Josh. Katakan padaku, apa yang kau inginkan?”

.

Josh tampak cuek dengan pertanyaan itu dan menyeruput sup yang ia beli. Tak lama, Hara pun melakukan hal yang sama. Keduanya menyantap makanan mereka dengan tenang hingga Josh lebih dulu selesai.

.

Namja itu memandang Hara yang masih menyantap sarapannya. Diam-diam ia menarik nafas dan membuangnya pelan sebelum angkat bicara. “Aku dan Yoong, kami sudah menyelesaikan masalahnya”, ujarnya dengan hati-hati.

.

Hara menoleh ke arahnya. “Senang mendengarnya, Josh”, ucapnya lalu kembali menyantap sarapannya.

.

“Hara-ya, kau tahu maksudku”, jelas Josh.

.

“Apa?”, Hara kembali memandangnya dengan bingung.

.

Josh tampak frustasi dengan sikap datar Hara. Ia meremas rambutnya sebelum kembali bersuara. “Sejujurnya aku masih kesal dengan apa yang Sooyoung dan Taeyeon lakukan. Tapi Yoong mengatakan kau bisa mengadukan hal ini dan Sooyoung siap mempertanggungjawabkan perbuatannya”

.

Hara menyelesaikan suapan terakhir dan mengelap bibirnya dengan tisu. Ia memandang Josh dengan tatapan tenang tapi tanpa ekspresi.

.

“Aku hanya berharap tangan kirimu bisa kembali normal”, ujarnya tulus.

.

“………………………”

.

“Hara-ya”

.

Ia memanggil Hara lagi karena tak ada jawaban dari gadis itu. “Aku akan menemanimu hingga kau sembuh. Jinyoung pasti juga akan mendukungmu, hmmm. Ayo, kau harus melakukannya”, bujuknya dengan penuh keyakinan.

.

“Baiklah, aku akan melakukannya”

.

Josh tak bisa menyembunyikan rasa bahagia untuk sahabatnya itu. Namja itu mengepalkan tangan meninju udara dan tersenyum senang. Hara yang melihatnya ikut tersenyum.

.

.

.

.

—————————-

.

“Yul”

.

Yuri segera berdiri dan membungkuk kepada kedua Daddy Kim yang baru saja masuk ke dalam kamar putrinya, Kim Sooyeon. Pria paruh baya itu menepuk pundak Yuri pelan dan tersenyum.

.

“Maaf Dad, sepertinya aku sedikit berlebihan”

.

Daddy Kim menggeleng pelan. “Tidak, dokter mengatakan jiwa Sooyeon baik-baik saja dan ia cukup kuat menghadapinya. Resiko yang terjadi kemungkinannya semakin kecil. Kita hanya butuh beberapa kali terapi. Kau sudah berusaha semaksimal mungkin, Yul”

.

Yuri ikut tersenyum lega dan memandang pria paruh baya itu. “Sudah tugasku Dad, melindungi dan membuatnya bahagia”

.

“Taeng akan histeris jika mendengar kalimatmu barusan”

.

Daddy Kim tertawa disusul Yuri. Sudah bukan hal yang umum lagi jika Taeyeon terlalu protektif kepada adiknya. Bahkan Yuri yang notabene sahabatnya saja, harus berjuang habis-habisan meyakinkan Taeyeon.

.

“Apa kau tidur semalam Yul?”, Yuri mengangguk

.

“Bagus. Daddy tidak ingin justru kau yang kelelahan dan Kwon memarahiku”

.

“Hahahaha tenang saja Dad”

.

“Ah, Daddy lupa. Donghae baru saja menelpon dan menyampaikan salamnya”, Yuri kembali menganggukkan kepalanya. “Yasudah, Daddy turun dulu. Jika Sooyeon sudah bangun, kalian turunlah. Kita sarapan bersama”

.

“Baik Dad”

.

Yuri mengantar Daddy Kim ke depan pintu kamar lalu kembali masuk. Perasaannya kini mulai lega setelah mendengar penjelasan Daddy Kim. Kejadian semalam sangat hectic. Jessica terlalu histeris menanggapi kejadian itu hingga menangis sejadi-jadinya. Tapi kehadiran Yuri yang selalu disampingnya, membuat Jessica lama kelamaan menjadi tenang kembali.

.

Ia menggeser bangkunya lebih dekat lagi dan merapikan rambut Jessica yang sedikit berantakan. Yuri tak dapat menahan senyumnya melihat wajah Jessica yang tertidur pulas dan nyaman.

.

“Eoh”, Yuri cukup terkejut dengan reaksi Jessica yang membuka matanya.

.

Gadis itu mulai mencoba untuk sadar sepenuhnya. Tak lama, ia pun memandang wajah Yuri dengan lekat. Terukir sebuah senyuman dari bibirnya yang mungil dan itu membuat Yuri ikut tersenyum.

.

“Good morning, baby” ujar Yuri seraya mengecup punggung tangan Jessica yang digenggamnya.

.

“Yul”, Jessica menepuk kasurnya dan Yuri yang mengerti maksud gadis itu langsung berpindah ke atas tempat tidur.

.

Jessica tak membuang waktu untuk memeluk namja tanned itu dengan erat. Keduanya pun berpelukan sambil berbaring. Yuri meletakkan dagunya di atas puncak kepala Jessica, mencium aroma strawberry dari rambut cokelat keemasaan itu.

.

“Apa tidurmu nyenyak?”

.

Jessica mengangguk pelan menjawab pertanyaannya. Lalu ia mendongak sedikit untuk memandang wajah tampan Yuri. “Ada seseorang yang menemaniku. Dia membuatku tertidur dengan sangat nyaman”

.

“Eoh, benarkah?”, Yuri pura-pura tidak mengenal orang yang dimaksud Jessica. Keduanya tampak bermain-main untuk saling menggoda.

.

“Huum. Dia sangat tampan. Aku berharap dia menjadi suamiku kelak”

.

“Ah, beruntungnya namja itu. Aku iri sekali. Lalu kau tidak berniat bersamaku?”

.

“Tergantung”, balas Jessica cuek dan Yuri tertawa kecil.

.

“Baiklah. Aku akan lebih tampan dari dia”

.

Jawaban Yuri membuat Jessica mempoutkan bibirnya dan memukul dada Yuri pelan karena ia tidak bisa membalas lagi perkataan Yuri. Namja itu pun mengusap rambutnya lembut dan menegakkan tubuhnya.

.

“Nah, kajja. Kita turun ke bawah. Semua sudah menunggu untuk sarapan”

.

Jessica menggeleng. “Oppa masih menyebalkan”, ujarnya.

.

“Aku mendengarnya baby”

.

Tiba-tiba suara Taeyeon menginterupsi mereka. Dia berjalan dengan dork-nya tanpa tahu bahwa sang adik siap mengamuk. Namun…..

.

“Tadaaa~~~”, suara Taeyeon terdengar bersemangat dan senang sekali. Dia menunjukkan dua kotak yang dibawa olehnya.

.

Yuri tampak kebingungan melihat kelakuan sahabatnya itu. Sedangkan Jessica menatap Oppanya tanpa tertarik melihat kedatangannya. Tapi bukan Taeyeon namanya jika tidak bisa membuat adiknya tersenyum. Beberapa detik kemudian, Jessica menunjukkan senyum terindahnya dan mata yang berbinar saat kotak yang dibawa Taeyeon dibuka. Dua buah tas limited edition dengan jenis yang berbeda dari brand favorit Jessica.

.

“OPPAAAA~~”

.

Tanpa menunggu lama, Taeyeon sudah menerima pelukan dari sang adik dan tertawa puas seraya melihat ke arah Yuri. Tak lupa namja imut itu mengangkat jempolnya dan mengarah ke Yuri.

.

Namja tanned hanya bisa menggeleng heran. “Ternyata si pervert itu benar-benar tahu cara menghilangkan amarah sang adik”, batin Yuri.

.

Di sisi lain…

.

.

“Mission Succes” Taeyeon berteriak dalam hati.

.

.

.

***

.

.

Kejuaraan basket antar universitas terbaik di Paris memasuki babak final. Ini adalah kesekian kalinya kedua universitas saling bertemu. Dan keduanya selalu terlibat pertandingan yang seru. Jika bukan Sorbonne yang menang maka Sthendal lah yang jadi juara, begitu sebaliknya.

.

Hall basket sudah dipenuhi ribuan penonton yang rata-rata adalah para pendukung dari kedua universitas. Sorak sorai tampak menggema semenjak beberapa menit lalu. Di pinggir lapangan, tampak Sooyoung, Taeyeon, dan Yoong yang terlihat serius mengobrol.

.

“Aku tidak menyangka jika kau kembali lagi ke lapangan, Hyung”.

.

“Hahahaha, mungkin benar kata paman. Aku harus bersenang-senang sejenak”

.

“Yeah, thanks to buttler Hong”, kekeh Yoong. “Berhati-hatilah, Hyunseung sedari tadi terus menatap kesini dengan tajam”, jelasnya.

.

Taeyeon melirik sebentar ke arah yang dipandang Yoong. Di sisi lain, Sooyoung menepuk bahu Taeyeon dan memintanya untuk tetap fokus tanpa terpancing oleh Hyunseung. Keduanya memang sangat terkenal dalam persaingan MVP di setiap pertandingan basket. Namun Taeyeon lebih sering mendapatkan predikat itu.

.

Babak pertama berjalan dengan cepat dan keras. Kedua tim sama-sama susah mengumpulkan poin sebanyak mungkin karena defense yang begitu solid dari masing-masing tim. Keunggulan hingga menjelang babak satu berakhir adalah 10 – 09 untuk kedudukan Stendhal.

.

Di babak kedua, persaingan semakin intens. Pelanggaran demi pelanggaran dilakukan kedua tim untuk menembus tembok pertahanan lawan. Kedudukan di babak kedua ini jauh lebih banyak dari sebelumnya dengan skor yang cukup tipis 27 – 29 untuk kedudukan Sorbonne.

.

Pemain memiliki banyak waktu istirahat setelah quarter kedua. Sooyoung yang beristirahat di bangku pemain, terlihat bingung melihat Taeyeon yang berjalan menghampiri ke arah bangku pemain Stendhal. Belum sempat ia memanggil Taeyeon, matanya justru tertuju pada seseorang yang tak jauh dari sana. Gadis itu terlihat memegang sebuah kertas dan ia cukup surprise saat membaca tulisannya.

.

“GO YOUNGI!!! YOU ARE THE BEST. ^^ PS: sorry.

.

Sooyoung tak dapat menahan senyumnya. Ia berjalan mendekati orang itu.

.

“Hey”, sapanya.

.

“YA! Choi Sooyoung. Apa kau tak menyapa sepupumu ini, huh?”, kesal seseorang di sebelahnya yang tak lain adalah Sulli.

.

“Eoh Noona, hehehe sorry”, kekeh Sooyoung seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

.

“Aish kau ini”

.

.

Sooyoung mengajak seseorang yang datang bersama Sulli untuk keluar dari Hall basket sejenak. Keduanya berdiri di pilar besar yang cukup memberi ruang untuk mereka berbicara.

.

“Terima kasih sudah datang”, ujar Sooyoung.

.

Yeoja itu terdiam dan menundukkan kepalanya. Tak lama kemudian, tiba-tiba ia memeluk Sooyoung dan terisak.

.

“Maafkan aku. Aku sudah salah paham padamu, Youngi”, jelasnya seraya terisak.

.

Sooyoung membalas pelukan itu dan mengusap punggung yeoja yang lebih pendek darinya. Diam-diam Sooyoung tersenyum, merasa senang dan lega. “Aku tahu kau tak bermaksud berkata seperti itu, Sunny-ah. Aku juga salah karena terlalu terpancing emosi dan memukul adikmu”

.

Dalam pelukan itu Sunny menggeleng tidak setuju. “Josh selalu terlibat masalah jika bergaul dengan teman-temannya itu. Setidaknya kali ini dia mendapat pembelajaran dan memilih teman yang baik”

.

Sooyoung mengangguk dan melepaskan pelukan itu. Ia merapikan rambut Sunny yang sedikit berantakan dan menghapus airmata gadis itu dengan ibu jarinya. “So, are we okay?”

.

Keduanya saling menatap beberapa lama sebelum akhirnya Sunny mengangguk dan tersenyum diikuti oleh Sooyoung.

.

Momen mereka harus terhenti manakala suara dari dalam hall mengindikasikan bahwa pertandingan quarter ketiga akan segera dimulai. “Masuklah. Aku akan menyusul Sulli”

.

“Hmmmm”, Sooyoung berbalik dan hendak berjalan melalui pintu khusus untuk para pemain. Namun langkahnya terhenti saat Sunny mengatakan sesuatu.

.

“Menangkan pertandingan ini lalu kita dinner bersama. How?”

.

Sooyoung berbalik lagi dan memandang ke arah Sunny. Senyumnya kali ini lebih lebar dari sebelumnya, dan ia mengangkat jempol tangannya sebagai tanda setuju. “Okay Call”

.

.

.

——————————

.

“Cheers”

.

Tawa kebahagiaan malam itu menyelimuti semua orang tanpa terkecuali. Candaan demi candaan melayang diantara mereka dan senyum tak pernah pudar sedari tadi.

.

“Kau memang kapten terbaik, Hyung”, puji Yoong seraya meneguk wine nya sekali lagi.

.

Sorbonne kembali memenangkan kejuaraan bergengsi. Persaingan sengit di dua babak terakhir menjadi momentum yang tak bisa dilupakan semua penonton. Bahkan di detik terakhir, Stendhal berhasil menyamakan kedudukan dan itu membuat pertandingan berlanjut di extra time sebelum akhirnya Sorbonne menang tipis satu bola dari Stendhal dan menyebabkan pertandingan berakhir 69 – 71.

.

“Tulangku rasanya mau patah”, keluh Taeng.

.

“Yeah, kau menjadi incaran mereka Hyung”, Yoong terkekeh.

.

“Ngomong-ngomong kemana Sooyoung?”, Taeyeon baru menyadari bahwa semua rekan timnya ada kecuali Sooyoung.

.

Yuri dan Yoong saling berpandangan sebelum tertawa. Hal itu juga mengundang tanda tanya Tiffany, Jessica dan Krystal.

.

“Setelah ini akan bergabung pasangan baru, Taeng”, jelas Yuri dengan pernyataannya.

.

Semuanya tampak berpikir sejenak sebelum menyadar maksud Yuri. “Aigoo~~ Akhirnya tiang listrik itu menemukan cintanya”

.

“OPPA~~”, Jessica memprotes ucapan Taeyeon. Tentu saja, dia akan mempoutkan bibirnya jika Taeyeon mengejek Sooyoung dengan sebutan itu. Taeyeon akan kalah dari Sooyoung mengenai hal ini.

.

Dengan gaya kekanakannya, ia berpura-pura sedih dan menyembunyikan wajahnya di bahu kekasihnya yang duduk disebelahnya. “Phany-ah”

.

“Aish, hentikan gaya norakmu itu Hyung”, kesal Yoong yang tak tahan melihat sikap childish Taeyeon.

.

Berbeda dengan Yuri yang menggeleng heran melihat kelakuan sahabatnya itu. “Kajja baby, kita pergi saja”, ajak Yuri kepada Jessica seraya tertawa.

.

Gadis itu pun mengangguk. Setelahnya giliran Yoong yang mengajak Krystal pergi. Saat semuanya sudah pergi, ia memandang ke arah rekan timnya yang masih minum di bangku bar. Lalu pandangannya mengarah ke Tiffany.

.

“Hehehehe”, Taeyeon menyengir dan itu membuat Tiffany menggelengkan kepalanya. Ia tahu bahwa Taeyeon sengaja bersikap seperti itu.

.

“Nah, mereka semua sudah pergi. Tidak ada pengganggu sekarang. Lets go, kita pergi ke tempat yang menyenangkan”, ajak Taeyeon dengan tawa kecilnya dan mendapatkan pukulan pelan di lengannya oleh Tiffany.

.

“Childish”

.

.

.

.

***

.

.

Perlahan tapi pasti semua kesalahpahaman kembali seperti sedia kala. Hara sudah mendapatkan pengobatan untuk kesembuhan tangannya dan pergi ditemani oleh Josh dan Jinyoung. Masalah pengeroyokan Yoong, sudah terselesaikan tanpa harus ada kelibatan polisi. Namun semua pelaku mendapatkan skorsing dari pihak kampus selama 1 bulan.

.

Terapi kesembuhan Jessica juga berjalan dengan baik meskipun ada resiko-resiko kecil yang memicu perasaan histeris. Namun, Yuri dan Taeyeon tak pernah lelah mendampinginya. Di sisi lain, Donghae mulai bisa diterima kehadirannya oleh Jessica tetapi namja itu memilih untuk melanjutkan sekolahnya di luar Paris dan menjauh dari Jessica. Menganggap bahwa ceritanya bersama Jessica hanyalah masa lalu dari pertemanan semasa kecilnya.

.

Seohyun resmi bercerai, dan memulai hidup barunya di Paris. Ia ingin fokus kepada kehamilannya dan baru akan memikirkan karir selanjutnya setelah melahirkan. Tiffany dan Taeyeon sering mengunjungi wanita itu terlebih Tiffany yang sudah menganggap Seohyun seperti kakaknya sendiri. Hubungan Yoong dan Krystal mulai kembali seperti semula, dan kedekatan Sunny dan Sooyoung sudah masuk ke dalam tahap hubungan sepasang kekasih.

.

Yuri memutuskan untuk cuti selama 1 semester dari kampusnya dan fokus pada penyembuhan Jessica. Setelah itu, ia berniat akan membawa Jessica bersamanya ke Inggris dan meraih impian bersama-sama disana.

.

.

.

“Good morning princess”

.

Yoong mengecup kening Krystal cukup lama. Kakinya memeluk tubuh Krystal seutuhnya sehingga gadis itu tak bisa bergerak kemana-mana. Namja itu menyengir sebelum mengecup bibir Krystal.

.

“Ish, apa kau masih belum puas semalam?”, omel Krystal yang hendak melepaskan diri dari pelukan namja itu.

.

“Kau sudah tahu jawabannya”

.

Krystal memutar bola matanya sebal. Yoong benar-benar dua kali lipat lebih pervert daripada seorang Kim Taeyeon.

.

“Aku selalu menikmati moment ini. Saat membuka mata, aku memelukmu dan melihat wajahmu untuk pertama kali”, jujur Yoong.

.

“Oh god! Bisakah kau mengajari Yoong untuk tidak menggombaliku setiap hari?”, Yoong terkekeh mendapatkan reaksi dari Krystal.

.

Krystal menyingirkan tubuh Yoong darinya dan segera berlalu ke kamar mandi.  Namja itu pun tak lama menyusul kekasihnya. Selesai mandi keduanya menikmati sarapan bersama. Tawa canda kini selalu menghiasi hari-hari keduanya. Tak ada lagi perkelahian karena keegoisan ataupun kesalahpahaman. Mereka mencoba untuk menikmati hari-hari bersama itu dengan membuat moment yang indah.

.

Seperti biasanya, setiap hari minggu, keduanya berjalan bersama melewati komplek perumahan dan menuju ke suatu tempat tujuan yang berada ujung jalan dan di tepi danau kecil. Bunga-bunga mulai berjatuhan karena sudah memasuki musim gugur.

.

Keduanya terus tersenyum sambil bergandengan tangan. Tak ada yang berniat melepaskannya hingga tiba di tempat tujuan.

.

Teng….teng…..teng….

.

Suara lonceng khas gereja menggema dan mereka pun melangkah memasuki pintu gereja dengan perasaan bahagia. Yoong mengajak Krystal duduk di bangku ketiga dari depan dan mereka mulai melakukan ibadah bersama jemaat lainnya.

.

Terima kasih Tuhan, telah memberiku seseorang yang selalu berani mengingatkanku akan rasa bahagia dan kesedihan dalam waktu yang bersamaan. Sekarang dan seterusnya, aku hanya berharap terus bisa menggenggam tangannya dan suatu hari kami memiliki akhir yang bahagia. –Im Yoong

.

.

.

.

——————————–

.

Sooyoung menekan bel apartemen kekasihnya. Hari ini dia menjemput Sunny untuk bertemu dengan kedua orangtuanya. Walaupun baru memulai hubungan, tapi Sooyoung hanya berharap Sunny dekat dengan kedua orangtuanya.

.

“Sudah siap?”, sambutnya dengan sebuah senyuman.

.

“Hmmm, sure”

.

Keduanya berjalan meninggalkan apartemen sederhana Sunny dengan gadis itu memeluk lengan Sooyoung dan keduanya mengobrol ringan. Sesampai di mobil, Sunny dikejutkan oleh surprise kecil dari Sooyoung.

.

“Apa ini?”, bingung Sunny melihat kalung berlian yang sangat cantik bertuliskan namanya.

.

“Hadiah. Hadiah untuk seseorang yang telah menerimaku dengan ketulusannya”

.

“Youngi, kau tahu? Aku tak—”

.

“Hmmm, aku tahu kau tak perlu hadiah semacam ini. Tapi hadiah ini agar kekasihku semakin cantik dan terus bersinar. Sama seperti hatinya”

.

Sunny tak bisa berkata-kata lagi. Ia meneteskan airmatanya lalu tersenyum pada Sooyoung.

.

“Benar kata Sulli. Kau memang menyebalkan soal kata-kata puitis”

.

Sooyoung tertawa kecil seraya menerima pukulan pelan di lengannya. Ia lalu memakaian kalung itu di leher Sunny dan kembali tersenyum puas.

.

“Kalo begitu aku harus berterima kasih kepada Yul. Karena si monkey hitam itu selalu memberikan kata-kata indahnya di depan Sica dan aku menjadi saksinya”, kekeh Sooyoung ketika mengingat itu.

.

“Baiklah tuan Choi yang sok puitis. Mari kita pergi sebelum kedua orangtuamu terlalu lama menunggu kita”

.

“Tentu saja. Lets goo”

.

.

Bukan karena sebuah alasan keduanya menjalin hubungan. Ada perasaan saling melengkapi yang dimiliki Sooyoung untuk Sunny begitu sebaliknya. Mereka berjalan mengikuti arus yang membawa mereka pada sebuah keputusan.

.

Ada saat dimana aku bisa mengerti apa itu jatuh cinta. Tapi aku selalu berhenti untuk melangkah lebih jauh karena perasaan tidak yakin yang kumiliki. Namun, gadis ini, gadis dengan pemikiran sederhananya mengubah semua persepsiku tentang jatuh cinta yang menyakitkan. Kami berdebat tapi kami akan kembali bahagia dengan cara yang tepat. Cara yang membuat kami terus menghargai dan jatuh cinta setiap detiknya. –Choi Sooyoung.

.

.

.

.

——————————

.

“Seobang~~”

.

Jessica merentangkan kedua tangannya saat melihat Yuri baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang masih segar beraromakan sabun dan sehelai handuk yang melilit tubuhnya yang atletis.

.

“Kau sudah bangun, hmmm”

.

Yuri mengusap pelan rambut gadis itu, sedangkan Jessica memeluk tubuhnya. Ia melonggarkan sedikit pelukannya dan mendongak menatap wajah Yuri.

.

“Good morning, Yul”, ucapnya seraya tersenyum antusias.

.

Keduanya berbagi pelukan kembali. Hampir lima menit, Jessica menikmati moment itu. Entah ini sudah hari keberapa ia mendapati Yuri sebagai orang pertama yang selalu dia lihat saat membuka mata. Hal yang sederhana namun sangat membahagiakannya.

.

“Dua hari lagi kita akan meninggalkan Paris”

.

Yuri tersenyum lalu mencubit kecil hidung mancung kekasihnya itu. “Eoh. Apa kau sedih, baby?”

.

Jessica menggeleng. “Aku hanya akan merindukan kamar ini, Oppa, Tiffy, dan yang lainnya”

.

“Kita bisa mengunjungi mereka kapanpun saat weekend”

.

“Ide bagus. Kau memang yang terbaik, Yul”

.

Jessica berdiri lalu mengecup bibi Yuri dan tertawa kecil. Sikapnya yang sangat manja kepada Yuri, membuat namja itu selalu terkekeh melihatnya. Selesai dengan moment kecil mereka, keduanya bersiap dan pergi ke gedung musical dimana Jessica akan memberikan pertunjukkan perpisahannya nanti malam.

.

Gadis itu sudah memutuskan resign dari Sorbonne dan menjadi mahasiswi jurusan musik di Universitas Manchester, satu kampus yang sama dengan Yuri namun berbeda jurusan.

.

Yuri tak berhenti merasakan kegembiraannya saat melihat Jessica terlihat serius dengan rehearsal yang dilakukannya bersama teman-temannya. Setiap Jessica tertawa bersama teman-temannya, tanpa sadar namja tanned itu ikut tersenyum.

.

Selesai rehearsal, keduanya berjalan di sekitar Sorbonne high school. Menikmati waktu mereka sebelum keberangkatan ke Inggris, terlebih Jessica yang akan meninggalkan sekolah yang menjadi tempatnya berkarir di dunia musik.

.

“Ini tempat yang paling berkesan”

.

“Wae?”, tanya Yuri saat kekasihnya itu duduk di sebuah bangku di taman sekolah.

.

Jessica tertawa kecil seraya mengingat moment yang selalu tercipta di bangku ini. “Aku akan duduk disini dan Youngi selalu menemaniku. Dan saat kau datang, aku akan meninggalkan Oppa dan pergi bersamamu”

.

Mendengar penjelasan Jessica, tentu membuat Yuri ikut tertawa. Ia sangat ingat masa-masa dimana penderitaan Sooyoung. Tapi bukan Sooyoung namanya jika dia tidak mengabulkan satu permintaan Jessica. Apapun itu permintaannya, namja itu selalu mengabulkannya.

.

“Lalu?”, tanya Yuri seraya merapikan rambut-rambut kecil Jessica yang berantakan karena tertiup angin.

.

“Tempat dimana aku mengomeli Oppa dan Yoong karena mereka selalu membicarakan gadis-gadis di Sorbonne dan menonton video yang menyebalkan”, Yuri kembali tertawa dengan ucapan kekasihnya itu.

.

Keduanya duduk di bangku dan Jessica menyandarkan kepalanya di pundak Yuri. Jemari tangan mereka saling bertautan satu sama lain. Moment-moment indah itu kembali terputar di benak masing-masing. Dan kini keduanya saling tersenyum, tersenyum lepas tanpa ada beban.

.

.

Jika tempat ini adalah yang paling berkesan untuknya, maka dia adalah hal yang paling berkesan untukku. Gadis dingin namun penuh sejuta senyuman setiap kami saling bertemu. Dari caranya menatapku setiap saat, di setiap itu pula aku selalu berharap bahwa gadis inilah yang akan aku rangkul selamanya. –Kwon Yuri.

.

.

.

.

—————————–

.

Keheningan melanda keduanya. Tak ada satupun kata yang terucap. Hanya suara deru ombak yang menggulung di pesisir pantai. Kedua pasang kaki itu ikut terkena basah akibat perbuatan sang ombak. Namun mereka tak takut ataupun terusik karena hal itu.

.

Sunset senja ini sangat bersahabat. Matahari mulai kembali ke peraduannya dengan sangat indah. menciptakan sebuah kemegahan alam yang tak ternilai harganya. Kedua pasang mata itu terlalu takjub menatap keindahan ciptaan Tuhan.

.

“Apa kau ingin kembali ke mobil, sayang?”

.

Suara Taeyeon memecahkan keheningan. Ia membenarkan jaket yang menutupi tubuh Tiffany agar kekasihnya itu tak merasa kedinginan dengan cuaca Paris menjelang malam.

.

Tiffany menggeleng. Ia memeluk kedua kakinya dengan dagu menyentuh lutut. Lalu pandangannya beralih ke kanan, menatap Taeyeon yang duduk disebelahnya. Melihat Tiffany, Taeyeon pun melakukan hal yang sama.

.

“Jessi dan Yul akan ke London. Aku pasti merindukan mereka. Rumah akan terasa sepi”

.

Taeyeon hanya mengangguk menanggapi ucapan Tiffany.

.

“Syukurlah Jessi sudah bisa melewati masanya dengan baik. Kau tahu Taeng? Itu satu poinku untukmu”

.

“Benarkah?” Taeyeon tertawa kecil. “Kau pemilih yang tepat, Phany-ah”

.

“Yeah, tapi point itu berkurang satu karena kebyunanmu”

.

“WHAT? Ya~~ itu tidak adil”

.

Kini giliran Tiffany yang tertawa. Ia berdiri dan segera melarikan diri. Kejar-kejaran di pinggiran pantai pun tak terhindarkan. Namun Taeyeon dengan mudah menangkap Tiffany. Kedua tubuhnya itu menyatu dengan air pantai dan tawa kebahagiaan mereka disaksikan oleh alam.

.

“YA!”

.

Taeyeon menyengir saat dengan sengaja melempar pasir yang digenggamnya ke arah rambut Tiffany. Merasa tak mau kalah, Tiffany mengambil pasir dan segera membalas perbuatan namja imut itu.

.

Keduanya kembali ke masa kanak-kanak. Kejar-kejaran, saling lempar, dan menceburkan satu sama lain. Tapi lebih dari itu, tanpa siapapun tahu, Tiffany melepaskan beban pikiran dan perasaan yang menjanggal di dirinya. Kini ia tersenyum bebas, bebas untuk bahagia dengan pilihannya sendiri. Seorang namja yang tak lepas dari ketidaksempurnaan namun mampu melengkapi kekurangannya. Namja yang kini memeluknya.

.

.

“Taeng”

.

“Hmmmm”

.

“Thank you”

.

Taeyeon mengulum senyumnya. Tangan kirinya terangkat, mengusap pelan pipi Tiffany. “Kalo begitu, double thank you”, ucap Taeyeon dengan kekehannya.

.

“Kau tidak asik, Kim Taeyeon”, ia mengerucutkan bibirnya protes.

.

Tak lama, Taeyeon kembali mendekat. Membuat tubuh keduanya merapat tanpa jarak. “Kau bagian yang terindah dari semua perjalananku sampai detik ini, sayang. Tidak perlu ada terima kasih diantara kita, karena kau dan aku sudah cukup memahami itu, hmmm”

.

Tiffany akhirnya mengangguk mengerti. “Kau memang menyebalkan jika bijaksana seperti ini”

.

“Hahahah sudah tugasku”

.

Tawa keduanya mengiringi sang mentari menghilang dan kembali ke peraduannya. Dan moment itu membuat Taeyeon menoleh ke arah Tiffany lalu mendekatkan bibirnya ke bibir pink milik Tiffany. Ciuman yang lembut disertai senyuman.

.

Di bagian lain, dua lilin yang bercahaya mengapung tenang di atas air danau. Meskipun lilin itu semakin meleleh, tapi cahaya keduanya masih tetap bersinar. Dua batang lilin dengan masing-masing sebuah kertas yang terikat bersamanya, biru dan pink.

.

“Aku pernah terluka sekali, tapi dengan gadis ini aku bisa terluka berkali-kali. Namun itu tak penting, karena aku akan bahagia bersamanya beribu-ribu kali lipat. Dan hanya gadis yang bersamaku ini yang mampu melakukannya”

 

.

.

“Jika aku bisa membeli kepercayaan, aku ingin membelinya untuk membuat perasaanku tenang. Tapi ternyata dugaanku salah, karena perasaan tenang itu selalu aku dapat setiap harinya dari seorang namja yang kini bersamaku. Dan kepercayaan itu selalu muncul ketika dia menatapku dan tersenyum. Aku mencintaimu Tae”

 

.

.

.

.

.

Di bawah langit malam ini, aku bisa menyaksikan bintang yang paling bersinar diantara ribuan bintang lainnya di atas sana. Bintang yang dapat kupeluk sepanjang malam, bintang yang selalu kugenggam setiap detik, dan bintang yang selalu memberiku sebuah kebahagiaan sederhana yang indah. Bintang yang bernama Tiffany Hwang. –Kim Taeyeon

.

.

.

.

.

Dan begitulah cerita ini berakhir….

.

.

———————————–

SELESAI!!!

Akhirnya tanggung jawab gue terselesaikan XD hehehe

Sorry yang nunggu lama banget, gue tahu itu.

Kesibukan gue udah nggak bisa terhindarkan lagi, dan tetap sebisa mungkin gue akan update.

Dan kenapa part ini gak diprotect?? Karena gue lagi males aja wkwkwkwk

Tolong ya buat siapapun itu yang mau minta pw, gue gak ikut campur alasan apapun dari kalian. Intinya, kalo ikut aturan main pasti dapat password. thats simple! ‘Kay!! Dan please, mintanya dengan cara baik-baik. Jangan maksa. -_-

.

Thankyou yang udah ngikutin FF ini. See you di FF lainnya yang akan coming soon.

Annyeong!!

.

.

.

by: J418

.

*bow*

97 thoughts on “INDESTRUCTIBLE II (END)”

  1. jeee knp ga diceritain waktu sicca nya diculik??ntar aku mau tanya lewat email ya je, heheheeh. siang ini aku udh dibuat senang sm author kece, double update nya bener2 bikin perasaan org campur aduk,sedih, nangis, n senyum2 ga jelas. wkwkwkwk

    Like

  2. Happy ending juga tpi gw masih kebawa peran taengsic sama yg lainnya di butterfly yg kebalikannya di ff ini jadi feelnya kurang dapat. Nanti gw baca lagi deh nih ff klo udah nggak kebayang sama peran mereka dibutterfly.

    Like

  3. Manis ya ceritanya kekekeke. Suka kata katanya tae “Kau bagian yang terindah dari semua perjalananku sampai detik ini, sayang. Tidak perlu ada terima kasih diantara kita, karena kau dan aku sudah cukup memahami itu, hmmm” jadi pingin peluk fany #eh wkwkwkkw…. salah fokus

    Like

  4. yey happy ending…akhir y soo dptin mpok sunny juga.
    semua y bahagia dengan pasangan masing”.

    tp gua masih sedih blon bisa bobol butterfly.
    susah thor. maap ye gua gc bisa bca dipart 16

    Like

  5. . gk dpt pw gk papa thor gk mksa kok semua kesalahan yg bca siih ikut main pasti dapet pw dung _( aku rak popo thor wlau cma 2 ff ..| gk ada ff mu yang jelek semua indahh .| fighting J @

    Like

  6. Cieee jeje bahasany ampun dah ga kuat saya haha, bner2 dah tuh bahasany puitis bnget..qw sneng akhirny si tiang listrik lu kasih pasangan juga sayangny pasanganny bukan qw pdhal qw ngarep bnget qw bisa dapetin hati si soo oppa haha si soo oppa yg paling bkin qw jatuh cinta di ff ini haha. Thanks lagi buat double updateny hari ini tdi di butterfly lu juga bkin qw seneng skrg end ini juga qw puas liat bahasa2 puitis ntu haha.
    Ayo yg blum pecahin pasword Butterfly FIGHTING! kalo ga baca rugi loh hehe author kece kita punya 6000+8000kata yg bisa bkin kita ngeFly ini ciuz so fighting guys! dan Jeje omo qw ga sabar buat nunggu ff baru dan tentuny eternity FIGHTING! FIGHTING!

    Like

      1. Bahasa ala kadarny aja sekeren ntu lu je..wkwkwkw qw ga bkalan kapok kok soalny qw udah jatuh cinta banget ama tulisan2 lu dan qw masih bakalan trus ngedrabble buat lu XD masih boleh ngedrabble kan qw haha. Eternity hari minggu ditunggu #maksa nih qw
        😀

        Like

  7. Kyaaaa akhirnya berakhir sudah pembacaan ffku hati ini tak lagi sepi *eaaa malah nyanyi hahaha 😂😂
    Uwaaa senpet lupa sbnernya sama part yg sebelumnya critanya gimana krna udah lama banget nunggunya 😢😢 untung ada sekilas cuplikan2 dr part sblmnya jadi langsung berjalan dgn baik hahaha
    Semua org mendapat kebahagiannya sendiri2 (kyk heirs di ep final 😂) dr yg dlnya kelam akhirnya juga nemuin kebahagiaan mereka. Semua masa kelam juga udah terselesaikan dgn baik
    Kyaa suka diabet kalo udah berurusan sama 4 sekawan ini bikin mati. Oloh kata2nya buset kebanyakan gula cui hahaha
    Tapi bagian yg paling demen 4 sekawan punya kata2 mutiara sendiri haha especially panul demen banget sama kata2nya. Krknya dia cewe yg paling waras makanya dpt bagian narasi sendiri hahaha
    Yuh see you next ff thor 🙆🙆 gue tunggu semua tulisan2 yg lu bikin
    FIGHTING 🙋🙋🙋💪💪💪

    Like

  8. Yeai update hehe smuanya happy endibg tp gw blm happy blm ada nyari pw butterfly. Lg mks bt ngubek2 ntran deh klo gw udh g mls. Gw snang akhirnya yg ini end nd happy ending. Cpetan update thor. Gw pnsrn bgt sm crta sihir2a lu

    Like

  9. hanya para namja aja yg berbicara dalam hati. mereka sangat bersyukur karna di pertemukan dgn yeoja2 cantik dan baik hati yg sangat mengerti mereka, membuat mereka bahagia.
    and HAPPY ENDING…… 😉
    ps; yoongsopervet. heheheh……

    Like

  10. Senyum2 sendiri baca kalau liat kelakuannya tae ama yoong 😁 childish ..
    Masalah pada selesai semua ..and Happy..😊
    Ditunggu ff selanjutnya..
    (Jangansampairatusanpurnamaya )😄

    Like

  11. bnyk hikmh yg diambil dr ff ini.ttg pershbtn, tanggung jwb, kjujurn, slg memiliki n cinta ksh diantr mrk^^. ditggu ff slnjutny n jgn bosan trs bwt ff krn tangn ini g akn bosan utk mnetik komen n mata ini g bsn utk bc. crt yg keren gomawo^^

    Like

  12. Author j kece.. Hhhhh… Para namja memiliki kesimpulan tentang pasangan mereka masing-masing. Huhh.. Puitis bangt mereka. Akhirnya masalah terselesaikan juga. Taeng keren, kapten yg hiatus ngamuk lagi dan dapat juara lagi. Akhirnya ada sweet moment taeny juga. Kalo yulsic sih selalu manis. Dan yoongkrys, aaiihhh.. Mainannya sudah ranjang saja mereka. Kkkkk.. Padahal mereka paling kecil tp paling pervert. Hhhhhhhh.. Good job author jeje….👍👍👍

    Like

  13. gw ga tau mau berkata apa wkwkwkw
    yg pasti smuanya happy ending
    yoong sm josh ud saling memaafkan. gila yoong lgsg nyerang krys aja tuh wkwk. msh sakit jg ckckc lbh byun yoong dr pd tae yah hahaha
    bagus deh sica ud ga gt trauma lg, tp yulsic jd ninggalin taeny dkk ckckc
    akhirnya soo pny pasangan wkwkwkw kasian bgt dr awal dia jomblo terus, kerjaannya ngeliatin yulsic pacaran aja hahaha

    Like

  14. yaaahh,, ending..
    tapi syukur lh semua berakhir dengan bahagia..
    makasih thor ff nya keren abis..
    di tunggu indertrcuteble III nya.. hahaha
    semangat nulis nya, di tunggu karya selanjutnya..

    Like

  15. akhirnya soo ga lo bikin jomblo lagi je wkwkwk….
    yoonkrys sampai akhir ttep g berubah byun nya.
    semua dah happy ending, tp gw masih penasaran sma siapa suami nya seohyun je, ya walau g terlalu penting sih hehe

    Like

  16. yuhuuu akhir’y masa” sulit mereka brgnti dng sbuah kebahagiaan. .
    dn akhir’y soo dpt pasangan jga haha
    d tnggu ff bru’y thor eternity jga

    Like

  17. Yuhuuuu happy ending yeaaaaaa
    Gw suka bnget sma yoogkrys hahahahaa mreka sweetnya kebangetan deh…
    Yulsic mulai babak baru neh sica mutusin ikut sma yul… dan itu keputusan yg good bnget jdi bsa breng2 terus….
    dan akhirnya si tiang listrik punya pavar juga.. walaupun kta2 romantisnya nyontek dri daddy gw wkakakakakakkakaka

    di tunggu ff keren lainnya dex 😉😉
    Gw minta pw ga maks kan ya??? Heheheeh

    Like

    1. hahhahaha kata2 romantis sooyoung yg mana ya kak?? gue lupa nih XD kkkkk
      Yoongkrys mah udah tamat soal masa pacaran. tinggal nunggu undangan aja klo nggak nunggu dedek bayi. XD
      nggak lah, kan mintanya baik2 kak ^^

      Like

  18. dan sperti itulah cara cinta bekerja…
    klo kaga saling percaya kaga bisa jalan,,,
    klo masih saling gengsi musuhan mulu…
    sweet story…

    Like

  19. Happy ending ohmaygad akoh baper thoorr 😢😢😢 hamdallah sooyoung ga jomblo lagi *tumpengan bareng yongyultae* wkwkwk suka bnget kata-kata dari sooyoung sama taeyeon 😭

    Like

  20. Yeayyy happy ending. Makasih loh thor udh nyempetin waktu buat nulis dan ngeapdet di sela2 kesibukannya😁
    Yoongie pervert bgt yaampun, untung aja krys kuat ngadepinnya. Mantep lah syoung langsung dikenalin ke ortu gosah nunggu lama2 lah, abis dikenalin langsung di halalkan saja wkwk. Yulsic akhirnya bisa selalu bersama tanpa ada halangan jarak apapun eaaa. Taeny kata2nya puitis sekali yaa dan terlalu manis, bisa2 gula darah naik ini mah haha. You are my starlight -Kim TaeYeon to Tiffany Hwang💕

    Like

  21. happy buat semua,, selamat,, 🙂 Semangat juga buat kesibukannya author,, oya, kmrn saya bru coba 2 kali email thor,klo ga salah. tapi blum ada balasan, emailnya benerkan yg tertera dibawah ya ? mksh,,

    Like

  22. huuufftt, lega akhirnya,, si sica bisa sembuh dari trauma nya,,
    dan ff dari sekian akhirnya selesai juga ,,, leganya akhirnya happy ending,,
    dan seohyunn kau bener2 buat mati jantungan, kirain dia dipaksa pul ama suaminya,,
    yoonkrys,, akhir nya kalian balikan juga,, seneng jadinya..
    soosun,, cieee pasangan baruuuu,, ditunggu makan2 nya..

    Like

  23. Yuhuuu..the end…
    Akhirnya impian mreka tercapai bersama pasangan masing”,,,,
    Yulsic,taeny,yookrys, sooosun, happy ending….hahaha….
    Chukae guyssss…:-)

    Like

  24. Waahh ending nya complete 😊😆
    semua pasangn bahagia saling melengkapi,sweet bener yulsic dan youngie dapat double surprise kemenangan y dapat bget je 😄😊

    hhahha,,yoonkrys kembali pervert tepat y di yoong 😆 ..tiap couple bwt kesan tersendiri ..lu emang daebak la je,slalu the best beri kesan tiap karya ☺😊

    Thanks..happy weekend je ☺

    Like

  25. Yuuhhhuuu ~~~
    Akhirnya sooyoung punya pacar juga, jadi dia gak bakal jadi obat nyamuknya yulsic lagi, hahahaahaha 😁😂😁
    Akhirnya sempet juga bacanya, setelah sibuk dengan kerjaan, tinggal baca butterfly end dan epilogue (sengaja biar sekali baca 2part) 😊😁
    Thanks Je for making this good story 😊😁😘

    Like

  26. Ahhh…. akhir yg bahagia… gw diabetes thor… wkwkwkw…
    Perjuangan si midget menghasilakan buah… wkwkwwk… gw mau jga punya oppa kayak tae… biar byun ttep cool.
    Yulsic berangkatttt…. soosun comeback… yoongkrys asekkk… taeny yahut kayak minyak gosok gpu… wkwkwkw… ah senang nya…
    D tunggu kreasi selanjutnya thor…
    See ya n hwataeng!!!

    Like

  27. akhirny the end jg thor J..
    happy ending 😀 thx udah update.. ttp smngat bwt ff baru.. hehe.. yoonkrys atw yoonsic (lagi) ✌.. gw gnti id tp ttp jungsister hny nambah angka 2 diblkangny doang..

    Like

  28. Huwaaaah happy ending juga.. Aing trharu bacanya 😢
    Setelah aing pkir” cman hubungan yulsic yg g pernah kena badai, hbngun mereka msh tetap sprti air lemineral kyk ada manis”nya gtu.. Wkwkwk
    Dan di pikir” lagi cuman hbungn yoonkrys paling lama badai yg trjdi dlm hbungnnya.. Njir chap 3 – 7, kebyang g sih yoong yg emosi an dan brakhr d RS..
    Keknya pemran utama dsni adalh yoonkrys.. Ckck couplr somplak XD
    Tp aing pnsran thor, emak kan critax pura” d culik. Apa pas d culik dia pingsan mkanya d bawa pulang, atau saat diculik emak bcra ma donghae…
    .
    Aahh apapun itu, mnumx teh botol sosro (?) eh mksd aing udh happy ending g ada badai lg & g ada galau”an lgi 😅😆

    Like

  29. aahhh antara senang dan terharu klu udh nyampe end.
    senang akhirnya selalu bahagia & melewati mslh yg ada. terharunya selalu jd ingetan dmn mereka memulai moment dr part awal sampai akhir. kesannya seperti dunia nyata…. MEMORI .
    Thanks authir je krn udh buat sebuah cerita lg yg dpt kita baca. Jgn lelah2 buat cerita lainnya lg ya.. hehehehehheh

    Like

  30. Huaaahh, part ending’y seperti biasa selalu menakjubkan Thor J, semua couple berakhir bahagia seneng aku baca’y permasalah jg terselesaikan dgn baik jd yg td’y bermusuhan skrg pada akur
    Pengen’y sih ini ada season 3 giliran ceritain soal kehidupan pernikahan mrk biar berasa lebih lengkap hehe, dipertimbangkan yah thor
    Akhir’y hutang aku terbayar jg, Cerita’y bagus tetap semangat utk menulis moga cerita yg dibuat makin keren lagi
    Mari teruskan ke FF butterfly hehe ^^

    Like

Leave a comment