BUTTERFLY, SERIES

BUTTERFLY (14)

IMG_20160419_231512

Tittle                : BUTTERFLY

Cast                 : Kim Taeyeon

Tiffany Hwang

Kwon Yuri

Jessica Jung

Son Naeun

Im Yoona

Krystal Jung

Bae Irene

Seo Juhyun, Song Jieun, Nam Jihyun, Mark Tuan, James, and others

Genre              : Gender Bender, Action, Romance, Adult, Friendship, 18++

Credit Pic by K.Rihyo

 

Series

Copyright © royalfams418.2016. Allright Reserved

This is just my imagination & don’t copy paste without permission

————————————————————

.

.

Part 13

.

WARNING: TIDAK UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR

.

.

BUTTERFLY

  • I don’t know what it is about you, that makes me want you so badly

.

Kupu-kupu adalah simbol dari kesempurnaan hidup dimana ia melewati banyak proses sebelum menjadi begitu mengagumkan. Dia lahir dan tumbuh dengan dikuasai nafsu dan keegoisan, namun ia begitu mengagumkan sehingga banyak orang yang menginginkannya. Tapi ia tak seindah kupu-kupu pada kenyataannya. Dia akan menjadi terlalu berbahaya jika kita bermain dalam dunianya.

.

.

.

————————-

.

“Daddy!”

.

Irene begitu senang melihat Yuri berdiri diambang pintung gerbang sekolahnya. Yuri hari ini berniat untuk menjemput dua malaikat kecilnya di sekolah. Pria tanned itu begitu merindukan Irene dan juga Krystal.

.

Yuri merentangkan kedua tangannya dan disambut sukacita oleh keduanya. “Aigoo~~ putri-putri Daddy yang cantik, hmmm”, ujar Yuri seraya memeluk erat keduanya dalam dekapannya.

.

“Daddy lama sekali pulangnya. Appa Soo bilang kalo Daddy sibuk bekerja”, Irene kecil melayangkan protesnya.

.

Dengan keahliannya, Yuri mengeluarkan dua kotak cokelat dari dalam saku jaket. Baik Irene dan Krystal segera mengambil cokelat itu dan tersenyum.

.

“Daddy memang yang terbaik”, ucap Irene yang tiba-tiba sudah melupakan protesnya yang dilakukan beberapa saat lalu.

.

“Terima kasih Daddy”,

.

Berbeda dengan Irene, Krystal tampak anggun saat mengucapkan kalimat itu dan membuat Yuri tak bisa menahan senyumnya dan mengecup pipi Krystal kemudian pipi Irene.

.

“Kajja, kita pulang ke rumah”

.

“YEAY”, Irene melompat-lompat kesenangan dan meminta Yuri menggendongnya. “Tapi Daddy, Irene lapar. Krys juga. Iya kan Krys?”, ujarnya pada Krystal dengan tatapan meminta dukungan saudaranya itu agar Yuri membawa mereka makan di luar. Hal yang jarang sekali Jessica dan Yuri lakukan mengingat hubungan mereka yang tidak terekspos.

.

“Baiklah, Daddy akan memasak makanan paling enak”, bujuk Yuri.

.

“Tapi Irene ingin makan bulgogi di restoran paling enak”

.

Yuri menatap putrinya lalu ke arah Krystal. Tatapan itu bukan lagi tatapan memohon tetapi tatapan pengharapan agar Yuri mengabulkan keinginan mereka. Karena tidak bisa mengatakan tidak, akhirnya Yuri pun mengangguk mengiyakan permintaan keduanya.

.

“Kajja”

.

Ketiganya berjalan meninggalkan gerbang sekolah dengan Yuri menggendong Irene dan tangan kanannya menggandeng erat Krystal. Baru saja Yuri akan masuk mobil, tiba-tiba sebuah suara menghentikan pergerakannya.

.

“Yul…..”

.

.

.

.

—————————–

.

Setelah membaca pesan dari ponselnya, namja itu berlari ke arah gedung yang bersebelahan seperti yang sudah diperintahkan oleh Taeyeon. Tembakan demi tembakan terdengar dari arah gedung partai. Ia segera menuju ke lantai atas dengan menggunakan seutas tali dari arah belakang gedung dan memanjatnya.

.

Di dalam gedung, Sooyoung bertarung seorang diri menghadapi puluhan bodyguard yang tersisa hingga menunggu Jessica kembali. Namja itu sudah beberapa kali mengisi ulang peluru pistolnya dan mengganti pisau yang ia gunakan untuk menghabisi lawannya.

.

“8 menit lagi”, gumamnya seraya melihat jam tangan.

.

Ia kembali bertarung untuk menyelamatkan 8 menit dan menyelesaikan misinya. Sooyoung sudah berada di lantai 2, sebelum Taeyeon dan Tiffany akan memasuki gedung.

.

Sooyoung terus bergerak dengan hati-hati. Ia sesekali menghindar dan bersembunyi di balik pilar sebelum menyerang balik para pengawal yang terus menembakinya. Beberapa kali juga ia terpaksa melempar pisau lipat untuk mengenai musuh.

.

“Yoong, lakukan sekarang”, ucapnya melewati alat komunikasi yang terpasang di telinga.

.

Namja itu segera mendobrak pintu masuk ke dalam sebuah ruangan, dan beberapa detik setelah ia mendarat di lantai, empat ledakan terdengar. Dua diantaranya dari lantai 1 dan dua lainnya di lantai 2.

.

Duaar…

.

.

Duaaarr…

.

.

Sooyoung menghela nafasnya begitu menyadari bahwa waktu yang tersisa baginya tinggal 3 menit 10 detik.

.

“Step 1, clear”, jelasnya lagi melalui alat komunikasi.

.

.

.

.

Di sisi lain….

.

Jessica tersenyum dengan puas. Ia mendengar sirine polisi menyeruak mendekati jalanan tempat dimana gedung partai Republik berada. Ia dengan santai memegang pistolnya dan berdiri di tengah jalan yang berada di persimpangan beberapa blok sebelum gedung partai.

.

“Stupid cop”, batinnya.

.

Tak berapa lama tampak sebuah mobil polisi yang sedang melaju ke arahnya. Jessica menodongkan pistolnya dan terlibat baku tembak dengan polisi yang menembak dari dalam mobil.

.

Mobil polisi semakin lama semakin terlihat banyak. Beberapa diantara mereka menembakkan pistol ke arah Jessica.

.

.

Duaarrr…

.

Sebuah ledakan terjadi di jalur dimana Jessica berada. Ledakan itu mengenai dua hingga tiga mobil polisi. Tabrakan beruntun terjadi di persimpangan jalan hingga jalanan lurus yang mengarah ke gedung.

.

Jessica mulai menembak para polisi lagi. Beberapa polisi tak tinggal diam dan terus menyerang balik. Namun gerakan Jessica lebih cepat karena dia sudah merencanakan penyerang ini sebelumnya.

.

Settt…

.

Setttt…

.

Suara tembakan cepat tanpa suara mengenai beberapa polisi hingga tewas. Mereka tidak menyadari bahwa Jessica tidak sedang bertarung seorang diri melainkan bersama seseorang yang berada di dalam sebuah gedung yang ada di sekitar dengan menggunakan senapan miliknya.

.

“10 mobil dari arah barat”, sebuah suara memberitahunya dari earphone yang dikenakan.

.

Jessica mengangguk meskipun ia tahu tidak ada yang melihatnya. Dengan cepat ia berlari ke arah barat menuju persimpangan lainnya. Ia kembali terlibat baku tembak dengan para polisi. Dan lagi, seorang misterius kembali menolongnya dengan senapan yang ia gunakan.

.

Taakk.

.

.

Melihat beberapa polisi masih bertahan, Jessica melempar 5 granat secara beruntun. Ledakan kembali terjadi di arah jalan menuju gedung partai Republik. Tembakan senapan juga terus mengenai para polisi hingga tak satupun bertahan.

.

Jessica terduduk di balik sebuah tembok pagar yang menjadi tempat perlindungannya. Granat yang ia lempar tadi memiliki skala yang kuat hingga ke arahnya berada. Ia memegang dahi sebelah kanannya dan darah segar mulai mengalir namun ia seakan tak peduli dan kembali berbicara melalui alat komunikasi.

.

“Bagaimana situasi jalanan menuju gedung partai?”

.

“Angel 1 melapor. Sejauh ini, belum terlihat pergerakan polisi. Kita memiliki waktu sekitar 20 menit untuk menyerang gedung sebelum polisi dari unit lain kembali datang”, jelas suara seorang wanita pada Jessica.

.

“Aku mengerti. Tetap ditempatmu dan jangan lakukan apapun sebelum misi selanjutnya”

.

“Angel 1 siap melaksanakan tugas”, jawabnya dan sambungan keduanya pun terputus.

.

.

.

.

***

.

.

Buugh…

.

Sunny mendorong pria paruh baya itu begitu saja, tanpa peduli dengan kesakitan yang dirasakan. Di sudut lain, Stephany memandangnya dengan tatapan kebencian. Ia tak lagi peduli dengan pria yang menikahinya secara resmi itu.

.

“Katakan! Siapa yang terlibat dalam penyerangan 2003 silam?”

.

Sunny menendang tubuh pria itu sekali lagi agar menjawab pertanyaannya. Namun tak satupun kalimat yang keluar dari mulutnya.

.

“Kau ingin bermain-main denganku, Mr. Hwang? Huh?”

.

Sunny memutar keran yang berada didekatnya dan menyebabkan air dingin mengalir dan membasahi tubuh pri itu. Dengan kondisi luka dan tangan terikat, ia meronta kesakitan karena efek dingin air itu membuat lukanya semakin perih.

.

Stephany segera mengalihkan pandangannya begitu melihat Sunny melakukan sesuatu pada PM Hwang. Kali ini teriakan PM Hwang terdengar sangat menderita namun ia tak sekalipun berniat menjawab pertanyaan Sunny.

.

“Cih, kau bertahan hanya untuk melindungi rekan-rekanmu yang lain huh? Berharap mereka menyelamatkanmu? In your dream, PM Hwang yang terhormat”, ejek Sunny.

.

Sunny membiarkan PM Hwang yang tersengal mengatur nafasnya akibat ulahnya. Gadis itu berjalan mendekati Stephany dan menepuk pundaknya agar Stephany melihatnya.

.

“Setelah ini selesai, aku akan mengantarkanmu ke bandara. Aku yakin kau ingin kembali ke New York dan menjalani kehidupanmu yang semula disana”, jelas Sunny.

.

Stephany tak bisa berkata apapun, ia terlalu senang mendengar ucapan Sunny hingga akhirnya ia memilih menggenggam kedua tangan Sunny dan tak berhenti mengucapkan terima kasih pada penolongnya itu meskipun selama ini kelompok Sunny lah yang menyekapnya di markas Butterfly.

.

“Terima kasih….Terima kasih…..Terima kasih……”

.

Sunny hanya tersenyum mendengar ucapan Stephany.

.

.

.

.

——————————–

.

Taeyeon dan Tiffany masuk ke dalam gedung partai dimana asap masih mengepul. Ledakan yang dibuat oleh Yoong cukup membuat lantai 1 dan lantai 2 mengalami kerusakan.

.

“Laporkan posisi kalian”, jelas Taeyeon pada alat komunikasinya.

.

“Aku masih di lantai paling atas, Hyung” –Yoong

.

“Aku menuju lantai 3, Taeng” –Sooyoung

.

“Aku sedang kembali menuju gedung utama” –Jessica

.

“Great. Aku dan Tiffany akan menuju ruangan utama OK Taecyeon. Tetap berhati-hati, kemungkinan mereka sudah mempersiapkan diri untuk menyerang balik”, Taeyeon memperingati semuanya.

.

“Ingat Hyung, dia putri dari musuhmu”, ucapan Yoong kembali teringat.

.

Taeyeon mendesah pelan. Ia membenci situasi ini tapi ia lebih memilih rencana seperti ini daripada harus membunuh Tiffany, wanita yang beberapa waktu ini mencuri perhatiannya.

.

“Awas”

.

Sebuah bongkahan batu jatuh dari lantai 2 dan Taeyeon dengan refleks menarik Tiffany dan berujung memeluk gadis itu.

.

Deg…deg….deg…..

.

.

Taeyeon menggelengkan kepalanya, menolak kenyataan jika tiba-tiba jantungnya semakin berdegub kencang. Ia memandang Tiffany yang terlihat biasa saja menatapnya.

.

“Ah, maaf” ia melepaskan dekapan tangannya pada tubuh Tiffany. “Seharusnya kau lebih berhati-hati”, lanjutnya lagi.

.

Tiffany hanya mengangguk dan juga meminta maaf pada namja itu. Keduanya berjalan lagi dan menggunakan lift menuju lantai 3.

.

.

“Dimana Taeng?”, Jessica sudah berada di lantai 2 dan menemui Sooyoung.

.

“Dia sudah bergerak ke lantai 3, begitu pula dengan Yoong yang sudah membereskan lantai paling atas”

.

“Baiklah, ayo kita ke lantai 3. Itu adalah pusat dari keorganisasian partai ini”

.

.

Setiba di lantai 3, Taeyeon mulai memainkan pistolnya dan meminta Tiffany untuk jalan lebih dulu. Setidaknya tidak ada yang akan berniat menembak Tiffany karena ada suatu hal yang Taeyeon ketahui tentang gadis itu.

.

Tiffany memutar ganggang pintu dan mendorongnya pelan.

.

“Oppa??” lirihnya.

.

Tiffany sudah masuk ke ruangan pemimpin partai. Taeyeon segera mengendap dan berjalan mendekati ruangan itu yang sedang di jaga ketat. Dari arah berlawanan, ia melihat Jessica dan Sooyoung baru saja muncul dari tangga darurat dan di sisi kanannya, Yoong sudah berada di balik pilar dengan senapannya.

.

Sudah 5 menit Tiffany di dalam sana dan tak ada tanda-tanda alarm di jam tangannya berbunyi. Itu pertanda bahwa belum terjadi apa-apa pada Tiffany. Namun tak bisa dipungkiri, Taeyeon sedikit khawatir. Biar bagaimana pun mereka telah menggunakan Tiffany sebagai umpan untuk memancing Taecyeon keluar.

.

“7 menit”, batin Taeyeon kesal. Ia mulai tidak sabaran karena kecemasan semakin melandanya.

.

Jessica yang terus memperhatikan Taeyeon langsung terkejut begitu melihat Taeyeon bergerak maju dengan cepat dan mendobrak pintu ruangan Taeyeon. Bunyi tembakan terjadi lagi walaupun tak sebanyak sebelumnya.

.

Baik Jessica dan Sooyoung langsung bergerak menyusul Taeyeon sedangkan Yoong menembak dari tempat ia berada. Karena jarak yang cukup dekat dan membutuhkan kecepatan, Jessica dan Sooyoung memilih menggunakan pisau dan berkelahi dengan para pengawal yang berada di ruangan pemimpin partai.

.

“Pergi dari sini, Taeng!!”, Jessica berteriak dan marah terhadap namja itu. Perbuatan Taeyeon beberapa saat lalu membahayakan dirinya sendiri.

.

Taeyeon terus menembak dan berusaha menyelamatkan Tiffany dari sana. Beberapa orang yang melindungi OK Taecyeon terus melakukan pergerakan untuk menyelamatkan pemimpin mereka.

.

Sooyoung dan Jessica membagi dua arah untuk menghadapi musuh. Disaat Taeyeon dan Tiffany sudah keluar dari ruangan itu, Yoong hendak bergerak ke arah mereka untuk melindungi Taeyeon. Namun, Yoong tidak menyadari beberapa orang lainnya menembak ke arahnya.

.

Dengan cepat, Yoong bergerak mundur dan kembali bersembunyi di pilar. Ia segera melepaskan tembakan senapannya ke arah musuh, tetapi seseorang dari lantai 4 menembak para musuh dan menewaskannya begitu saja.

.

Yoong tidak sempat melihat ke arah seseorang itu ketika tiba-tiba ia menangkap gerakan seorang namja mendekati Taeyeon dan Tiffany lalu membawa keduanya pergi dari sana.

.

“Apa itu salah satu three shadows?”, pikirnya. “Hyung! Taeyeon Hyung, kau baik-baik saja? Jawab aku”, panggilnya melalui alat komunikasi.

.

“Aku baik-baik saja Yoong. Taecyeon melarikan diri dari ruangan itu”

.

Begitu mendengar ucapan Taeyeon, Yoong segera berlari ke tangga darurat dan keluar dari gedung untuk mencari jejak Taecyeon.

.

Di dalam ruangan, Jessica dan Sooyoung tampak kelelahan. Mereka berhasil mengalahkan pengawal-pengawal yang ada disana. Namun ada beberapa luka yang mereka dapat meskipun tidak cukup parah.

.

“Astaga! Kau mengeluarkan banyak darah, Sica”, Sooyoung menyadari dahi Jessica yang terluka. Ia segera menyobek kain dari kaos yang dikenakannya dan melilitkannya ke luka Jessica.

.

“Ini karena ledakan yang aku buat di luar tadi. Aku tidak apa-apa Youngi” ucapnya.

.

“Luka ini memang tidak apa-apa, tapi kau bisa kehilangan banyak darah jika membiarkannya”, Sooyoung sedikit menaikkan intonasi suaranya karena melihat kondisi Jessica dan sikap santai partnernya itu.

.

Jessica mengulum senyumnya melihat hal itu. Ia tidak mempedulikan Sooyoung yang seperti itu. Justru kini ia tertawa kecil. “Sikapmu selalu saja berlebihan”

.

“Jangan bergerak, aku sedang mengobatimu”, omelnya lagi.

.

Jessica kembali diam dan membiarkan Sooyoung melakukan keinginannya. Sambil menunggu lukanya diobati Sooyoung, ia mengetikkan sesuatu di ponselnya dan mengirim ke seseorang yang menunggunya.

.

.

To: Angel 1

Target utama melarikan diri melalui lorong rahasia. Segera cari tahu dimana pintu akhir dari lorong tersebut. Aku mengandalkanmu dan berhati-hatilah.

.

.

.

.

***

.

.

Yeoja itu melepaskan kedua tangannya dari genggaman senapan yang baru saja dipakainya. Ia sedikit mengelap peluh yang membasahi wajahnya lalu menghela nafas sejenak. Misinya untuk saat ini berjalan lancar sesuai perintah yang diberikan Jessica.

.

.

“Aku tahu apa yang ingin Taeyeon lakukan”

.

Ketiganya menunduk dan tak berani menatap Jessica yang menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

.

“Kalian bergeraklah sesuai keinginan Taeyeon, tapi……”, Jessica memandang seorang yeoja berwajah datar itu. Ia menyerahkan sebuah kotak persegi panjang yang sedari tadi ada di tangannya.

.

Yeoja itu membuka kotak dan sedikit terkejut melihat sebuah sniper beserta banyaknya cadangan peluru.

.

“Bergeraklah bersamaku. Kau lebih ahli menghentikan pergerakan polisi”, jelas Jessica. Ia lalu memandang ke arah namja di depannya sebelum ke arah Naeun. “Lakukan misi yang sudah Taeyeon berikan pada kalian. Aku tidak akan ikut campur”

.

Dengan begitu ketiganya mengangguk dan memberi salam hormat sebelum Jessica pergi dari tempat itu. Diantara semua orang, hanya Jessica yang mengetahui siapa three shadows yang melindungi Taeyeon.

.

.

.

Yeoja itu kembali menghela nafasnya. Ia lalu mengambil ponselnya dan memilih untuk membuka galery photo dan video sambil menunggu perintah.

.

 .

“Kau terlihat cantik dan wajahmu begitu menenangkan ”, seorang namja duduk di sebelahnya dengan memakan es krim vanila dan tersenyum menyebalkan.

.

“Aku tidak butuh pujian”, balasnya datar.

.

Namja itu terkekeh dengan jawaban si yeoja. Ia dengan childish melontarkan pertanyaan.

.

“Aku tidak memujimu. Aku hanya mengatakan kenyataan. Dan jika kau tidak keberatan, mungkin kita bisa pergi bersama ke clubbing dan making out. Sounds good?”, tantangnya.

.

.

Keduanya tiba di tempat yang dibicarakan namja itu. Mereka menari dengan gila dan meminum banyak alkohol. Hingga merasa kelelahan, si namja akhirnya membawa yeoja itu ke hotel. Mereka bercumbu dan saling berperang lidah satu sama lain.

.

Saat akan memasuki tahapan yang lebih intim, tatapan namja yang semula terlihat mesum menjadi lembut dan iba. Ia menyingkirkan tubuhnya dari si yeoja dan mengambil sebatang rokok lalu menyalakannya.

.

“Kau terlihat kesepian huh? Bahkan matamu mengatakan bahwa kau benar-benar kesepian”, jelasnya.

.

Bukannya menjawab, gadis itu menitikkan airmata. Ia tidak menangis, hanya saja ia merasa kesal dengan perkataan namja itu yang seutuhnya benar. Ia beranjak dari tempat tidur dan mengambil pakaiannya yang bertaburan di lantai. Dengan cepat ia merampas pemantik api yang digunakan namja itu untuk menyalakan rokok.

.

Dalam hitungan menit, pakaiannya terbakar dan tergeletak di atas lantai marmer yang dingin. Namja itu melihatnya dan si yeoja tak menunjukkan wajah kesedihan saat melakukan hal itu.

.

“Jika kau berpikir kesuksesan itu diraih hanya dalam semalam, kurasa dunia ini tidak akan menyenangkan. Yang ada hanya berisi orang-orang sukses tanpa kita bisa melihat orang-orang yang gagal. Jika itu adalah kehormatan dan impianmu, seharusnya kau melakukan itu hingga akhir”, ujar si namja.

.

“Bagaimana jika itu bukan impianku?”

.

Ia tertawa. Namja itu menghisap rokoknya lagi, lalu kembali tertawa. “You are so funny. Walaupun wajahmu tampak biasa saja, aku yakin kau menyesal melakukan hal yang barusan”, jelas sang namja sambil melihat kobaran api yang mulai padam dihadapannya.

.

Yeoja itu terdiam. Namun sang namja mendekatinya dan memberikan jaket miliknya untuk dikenakan yeoja itu.

.

“Dari caramu berpakaian, kau terlihat dari keluarga baik-baik. Tapi jika aku boleh menyimpulkan, kau tertekan. Mungkin keluargamu menginginkan kau melakukan hal sempurna. Apa tebakanku benar?”

.

Yeoja itu tampak marah. Lagi-lagi ucapan namja itu benar namun membuatnya semakin kesal. Ia menabrak pundak namja itu lalu berjalan ke arah kamar mandi.

.
“Aku yakin kau bisa meraih impianmu itu. Kalo kau kesepian, kau bisa menemuiku. Aku akan memberikanmu sebuah arti penting dari apa yang dinamakan keluarga”, yeoja itu berbalik untuk melihat wajah sang namja dengan jelas.

.

Saat itu ia melihat sebuah ketulusan, ketulusan yang tak siapapun pernah melakukan hal itu padanya. Detik selanjutnya, ia mengembangkan senyumnya meski masih agak sedikit kaku.

.

“Terima kasih. Akan ku pikirkan, hmm…….”

.

“Taeyeon. Kim Taeyeon”, namja itu menyengir saat selesai menyebutkan namanya dan itu justru membuat yeoja itu tersenyum lagi. Kali ini tersenyum lepas.

.

.

.

Bodoh. Ia merutuk dalam hati. Stupid Oppa. Batin yeoja itu saat selesai melihat galerinya.

.

.

“Apa yang akan kau lakukan jika misi kita selesai?”, Naeun bertanya padanya dengan tatapan penasaran.

.

Dalam hati ia tertawa namun wajahnya terlihat datar dan biasa saja. “Jika aku selamat dari misi itu, maka aku akan tetap melindungi Oppa sampai kapanpun”, jawabnya.

.

“Kalo begitu, kau tidak boleh bosan untuk melihat wajahku. Karena aku akan melakukan hal yang sama untuk Oppa”

.

“Dan Yoong. Jangan berpura-pura untuk tidak menyebutkan namanya”, Naeun mengerucutkan bibirnya karena perkataan rekannya itu.

.

“Kau memang miss perfect yang menyebalkan dan tidak asik”

 .

.

Ia tertawa saat mengingat kembali hal itu. Tawa dan senyumnya begitu cantik tapi tak pernah ia tunjukkan pada siapapun kecuali pada Taeyeon saat ia berhasil meraih impian terbesar dalam hidupnya. Dan semua itu karena Taeyeon yang mendukungnya

.

.

Ddrrtttt….drrtttt…..

.

From: Sica Unnie

Target utama melarikan diri melalui lorong rahasia. Segera cari tahu dimana pintu akhir dari lorong tersebut. Aku mengandalkanmu dan berhati-hatilah

.

.

Ia mengunci layar ponselnya dan segera mengemasi sniper ke dalam kotak persegi panjang sebelum bergerak melakukan tugas yang Jessica perintahkan padanya.

.

“Lorong rahasia?” Hmm sepertinya aku tahu harus bertanya pada siapa” gumamnya

.

.

.

.

***

.

.

“Apa yang Noona lakukan disini?”

.

Yuri cukup terkejut dengan kedatangan Jieun. Wanita itu tampak terlihat cemas hanya dari tatapannya saja. Yuri membiarkan dua malaikat kecilnya bermain di taman bermain yang berada di dalam restoran tempat mereka makan sembari ia duduk bersama Jieun.

.

“Beberapa hari lalu, seseorang mencari Taeyeon dan Jessica. Ia mengatakan bahwa ia merupakan teman baik Taeyeon dan Jessica. Tapi yang Noona tahu, mereka tidak memiliki teman selain kalian. Apa terjadi sesuatu, Yul?”

.

Yuri sedikit gugup untuk menjawab pertanyaan Jieun. Bagaimana bisa ia menjelaskan yang sebenarnya jika Taeyeon dan yang lainnya tidak ingin Jieun mengetahui sebuah kebenaran.

.

“Sejujurnya beberapa hari ini aku tidak bertemu dengan Sica, Noona”

.

“Kenapa? Apa kalian sedang bertengkar?”

.

“Mengenai itu, hmmmm……” Yuri berusaha mencari jawaban yang terbaik namun buru-buru Jieun menggenggam tangannya dan menatapnya serius.

.

“Aku mohon Yul, kau pasti mengetahui sesuatu. Perasaanku akhir-akhir ini tidak enak, entah itu apa tapi aku ingin bertemu Taeyeon dan yang lainnya. Mereka sulit dihubungi bahkan kau sekalipun. Noona memilih mendatangi sekolah Irene agar bertemu salah satu dari kalian”

.

Lagi. Yuri kembali berpikir sebelum akhirnya ia memilih untuk menceritakan semua yang terjadi.

.

“Sebenarnya…….”

.

Braakk.

.

.

Segerombolan tak dikenal masuk ke dalam restoran dan membuat gaduh. Saat mereka melihat keberadaan wanita yang dicari, semuanya mendekat ke arah Yuri dan Jieun.

.

“Apa-apaan ini? Lepaskan dia”, Yuri berusaha menolong Jieun yang tertangkap namun dirinya juga ikut tertangkap.

.

“Wow, tidak sia-sia kita mengikuti wanita ini. Dia membawa kita menemukan Kwon Yuri juga” salah satu dari mereka tertawa puas.

.

Dari kejauhan, Irene dan Krystal mulai ketakutan melihat Yuri dan Jieun berada di sekitar kumpulan pria tak dikenal.

.

“Irene-ah”, suara Krystal bergetar.

.

Irene yang tidak mengerti juga ikut takut. Tetapi ia kembali mengingat pesan Jessica padanya suatu hari.

.

“Berjanji pada Mom, jika kau melihat suatu adegan menakutkan dari orang dewasa, cepat pergi dari sana dan temui ahjussi. Katakan semua yang kau lihat padanya. Mengerti sweety?”, Irene mengangguk.

.

.

“Kita harus pergi dari sini”, ucapnya seraya menarik tangan Krystal dan segera melarikan diri dari restoran secara diam-diam.

.

.

.

.

—————————–

.

“Kau tidak apa-apa Taeng?”, tanya namja itu yang terlihat mengatur nafasnya karena kelelahan berlari.

.

Taeyeon menggeleng lalu menepuk pelan pundak namja itu. “Thanks Hyo, i’m fine”, terangnya.

.

Hyoyeon tersenyum. Ia lalu menoleh ke arah sekitar dengan memegang senjatanya untuk memeriksa situasi. Tak lama Hyoyeon kembali berbicang pada Taeyeon.

.

“Bos, Taecyeon melarikan diri”

.

“Aku tahu itu. Yoong sedang mengejarnya”, jelas Taeyeon sambil memandang ke arah Tiffany dan memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja.

.

“Hyo, kita ubah rencana. Sekarang pergilah mencari keberadaan Mr. Park, kita membutuhkan informasi darinya”

.

“Apa tidak apa-apa aku pergi sekarang?”

.

“Pergilah, kondisi sudah aman. Aku masih memiliki Sooyoung dan Sica”

.

Mendengar perintah Taeyeon, Hyoyeon segera pamit dan meninggalkan keduanya di salah satu gang sempit. Taeyeon bersandar di tembok dan menghubungi Sunny. Selesai memastikan keberadaan Sunny, ia pun menunggu kedatangan Sooyoung dan Jessica.

.

Beberapa saat kemudian, Jessica dan Sooyoung muncul. Taeyeon terkejut melihat kain yang melingkar di sekitar kepala Jessica. Taeyeon segera memeluk Jessica dan meminta maaf atas tindakannya tadi.

.

“Ssshhh its okay, hmmm. Aku baik-baik saja”

.

Sooyoung hanya tersenyum melihat pemandangan itu lalu beralih ke arah Tiffany yang masih diam. Dia berkorban untuk gadis ini, huh. Batinnya.

.

“Kajja. Kita harus ke tempat Sunny”, jelas Jessica.

.

Tatapan mata Taeyeon berubah saat ia menyadari apa yang bisa terjadi. Tetapi tidak ada yang ingin ia lakukan selain segera menyelesaikan apa yang ia nantikan selama belasan tahun ini. Membuat orang yang telah menghancurkan masa kanak-kanaknya merasakan neraka yang ia rasakan selama ini.

.

Di sisi lain, Yoong yang mengejar keberadaan Taecyeon terus berkomunikasi dengan anggota lainnya. Namja itu tidak menyadari jika Naeun terus menjadi bayang-bayangnya, sama seperti yang Taeyeon perintahkan.

.

Gadis itu sesekali tersenyum saat melihat Yoong dari kejauhan tampak kesal dan mengerang frustasi. Hal itu terlihat lucu dimata Naeun, namun siapa yang tahu bahwa tatapan Naeun sangat sedih bersamaan.

.

Aku ingin melihatmu bahagia, Yoong. Bahagia dengan hidupmu dan mendapatkan kembali kasih sayang Ummamu.

.

Naeun kembali bersembunyi di salah satu sudut ketika Yoong menghentikan langkahnya. Yoong terlihat sedang melakukan sesuatu dengan jam tangan khusus yang dikenakannya. Sembari menunggu, Naeun memeriksa pistolnya dan mengisi ulang peluru.

.

“Aneh. Aku tidak melihat Hyoyeon Oppa berada di sekitar sini. Apa rencana sudah berubah?”

.

Melihat Yoong kembali bergerak, Naeun segera mengikutinya. Namja itu tampaknya sudah menemukan titik koordinat keberadaan Taecyeon dan langsung meluncur ke tempat yang dimaksud.

.

.

.

.

***

.

.

Beberapa mobil polisi tiba di depan gedung partai Republik. Keadaan gedung itu mengalami kerusakan-kerusakan akibat ulah kelompok Taeyeon. Para polisi mulai bergerak memeriksa keadaan gedung.

.

“Letnan, sepertinya gedung ini sudah kosong. Banyak korban yang tewas dan kami tidak menemukan kelompok penyerang maupun anggota partai”, lapor seorang petugas kepada Letnan muda berbakat itu.

.

Juhyun mengangguk mengerti lalu mencoba melihat ke dalam gedung. Dari lantai 1, dapat terlihat banyaknya pengawal yang tewas tertembak ataupun terkena tusukan benda tajam. Letnan muda itu bergerak ditemani dua petugas kepolisian dan ketiganya naik ke setiap lantai untuk memeriksa keadaan.

.

Mulai dari lantai 1 hingga lantai paling atas yaitu lantai 5, terus ditemukan korban jiwa. Kebanyakan dari mereka adalah para pengawal yang bertugas menjaga gedung ini.

.

“Ada yang saya temukan di lantai 3, letnan”, lapor salah seorang petugas melalui saluran komunikasi.

.

Juhyun dan dua petugas yang bersamanya segera bergegas ke lantai 3. Keadaaan yang sama terjadi, banyak pengawal yang menjadi korban. Juhyun mendekat ke arah petugas yang melapor.

.

“Alat ini mendeteksi ada sebuah logam di sekitar tembok ini. Saya berpikir ada sesuatu di dalamnya. Namun ada enam digit sandi yang harus kita akses yang berada di lukisan ini”

.

Salah satu petugas yang bersama Juhyun langsung memeriksa. Ternyata benar di dalam lukisan itu ada 6 digit kosong dan itu adalah password.

.

“Kerahkan seorang ahli untuk memecahkan sandi ini. Kita harus melihat apa yang ada di balik tembok”

.

Tim kepolisian mendatangkan ahli sandi. Butuh setengah jam untuk memecahkan sandi tersebut dan akhirnya terbuka. Juhyun beserta petugas yang berada disitu cukup terkejut dengan sebuah pintu baja dan saat dibuka ternyata sebuah jalan yang berbentuk lorong.

.

“Ada bercak darah di lantai ini, Letnan”

.

Petugas itu menemukan sebuah bercak darah yang masih terlihat segar. Sudah dipastikan bahwa ada yang baru saja melewati lorong ini.

.

“Kirim beberapa petugas untuk masuk ke lorong ini”

.

Mereka mengangguk mengerti dengan perintah sang letnan. Juhyun dan dua petugas yang bersamanya mengecek keadaan lagi sebelum mereka masuk ke dalam mobil untuk kembali ke markas melaporkan kejadian yang terjadi di gedung partai Republik.

.

Saat di persimpangan jalan, tiba-tiba….

.

.

Dooor…

.

Dooorrr..

.

Dooorr….

.

Dooor…..

.

.

Empat suara tembakan menggema dan menyebabkan mobil kepolisian menabrak pagar pembatas jalan sebelum akhirnya meledak…

.

.

.

.

.

TBC

.

.

—————————————–

Hai Hai….Jeje is back!

Good afternoon ^^ sorry for late update

Semoga part ini berkenan dan gak bosen nunggu updateannya. XD

.

See you~~

.

.

by: J418

.

.

*bow*

194 thoughts on “BUTTERFLY (14)”

  1. Makin seru ceritanya. Jessica terluka tapi soo perhatian bgt. Ciyee taeng dagdigdug 😀 TAENY
    Irene &krystal semoga bisa lolos. Tapi gimana sama nasib yuri?

    Like

  2. menegangkan cerita y thor…omo yuri ketangkap. semoga jha krys m irene selamat.

    yoong kebayang” trz ye.
    l

    Like

  3. Je lu update lama banget sampe gue lupa cerita selanjutnya 😢 tapi gue terhibur dengan part ini mereka berhasil buat kerusuhan di partai republik walaupun taecyeonnya berhasil kabur. As always actionnya bagus dan ngena banget sampe gue ikut ngebayangin wkwk ga nyangka itu hyo jadi salah satu the three shadow ?? Berarti tinggal satu lagi nih yg blm terbongkar yaitu cewe berwajah datar 😂😂, eh itu kenapa abang gue sama jieun ? Mereka di culik apa gimana ? Aduh kasian kan ponakan gue sendirian ntar udah di tinggal emaknya eh sekarang bapaknya di culik 😢 je chap selanjutnya jangan kelamaan yaa gue nunggu banget loh kelanjutannya ga sabar nih liat nasib mereka gimana

    Like

    1. hahhhahahah gue sibuk.
      hyo?? nggak perlu dijawab udah keliatan kan hyoyeon siapa. hehehe
      ya entar kejutan aja gmana nasib yuri eunji #tawajahat
      irene sama krys biar gue yang nyelamatin XD

      Like

  4. 2 dari three shadows udah ketauan, tggl satu lg nih…..
    ceritanya makin seru dan menegangkan…..
    update nya jgn lama2 ya thor…..

    Like

  5. Dari awal mpe Akhirnya semuanya menegangkan tapi masih Ada sedikit sweet2 an gitu d mana tae masih bisa selamatkan panny tapi syg panny gak merespon dengan baik.. Kasihan tae baru juga pertama kali cew malah dicuekin…kasiahan tae

    Like

  6. Wadeuh tae sampai segitunya sama fany (saking sayangnya sama fany)
    Irene sama krys pinter, walaupun mereka takut tapi mereka ga panik dan tau apa yg harus mereka lakukan (didikan siapa dulu mommy J gitu loh hehee)

    Like

  7. Tuh kan keren gak sia” nunggunya
    Itu siapa coba yg nahan yul ma jieun
    Krys ma irene jg bisa jd penerus sica nih nntinya diyunggu lanjutanya semoga tdak akan ada lorban di pihak taeng

    Like

  8. Taetae cinta banget ma Fany tp Fany cuek2 aja
    poor taetae
    jgn cm jago ngatur strategi tembak2an dong
    joga dapetin cinta Fany jg haruslah….

    Like

  9. poor taetae…fany gak respon…i hope drama ini akn segera tamat..i want happy ending…hmmm~nmpknya kne baca lagi crita ni….gak bosan…full of action…tq

    Like

  10. sorry je baru comment, wow keren bingt ff nya ! bikon tegang terus terbawa suasana

    yah2 sapa tu yg nangkep jieun sama yul ? mg2 mereka g nemuin irene dan krys deh !!

    Like

  11. Itu yuri n jieun diculik , gmn nasib irene n krystal nih. Berharap taeng dkk nggk ada yg mati. Ternyata hyo bagian the shadows, tinggal cewe wajah dtr itu siapa

    Like

  12. Akhirx elu update jg thor, setelah sekian lama gue tnggu.. hihihihi….

    wahhh….. nih cerita makin seru aja. Tp yg d prmasalahkan saat ini ialah kpan my Taetae jadian ama my tapatini thor???

    #pasangwajahmemelas

    Like

  13. Cieee taengoo bela2in sampe segitunya buat ngelindungin fany. Takut lu kitati taeng klo fany udh sadar.-.
    Yuri sama jieun gmn nasibnya?trs krys sama irene lari kemanaa. Semoga mereka gak diapa2in…
    Udh was2 ajaa takut salah satu dr butterfly ato 3 shadows ada yg mesti mati, jgn ada yg dibikin mati ya thor hahaha

    Like

  14. Feellll sumpah dapat…. Author selamat kwon seobang please ntar Jessi bisa ngamukkkk….
    Pokoknya thumbs up buat authorrr uhuuuuuuu

    Like

  15. Aduh siapa itu yg nangkep yuri sama jieun? 😨😱😨
    Trus itu irene sama krystal kabur kemana? Dan ahjussi yg dimaksud sica siapa?
    Wah taeyeon kayanya bener” udah jatuh cinta sama fany nih..
    Oke udah kebongkar lagi siapa three shadows selain naeun ada hyoyeon ternyata namja antara ketiga itu, tinggal 1lagi si cewek berwajah datar 😁😂

    Like

  16. keren,,, sumpah gw hrs ngontrol napas gw, klo baca beginian..
    /tariknapas/buangnapas/
    ih, irene pintel bgt kek gue.. bhuakakak

    pzt yg nangkap yuri itu komplotan dari partai sosialis? sala gk?
    3shadows, naeun, hyoyeon, ama muka datar? hmm

    msi pokus ama pertanyaan gw yg sebelumnya,

    Like

  17. komen aku kok gk bisa masuk2 yah kemarin udah komen tpi setelah di cek hari ini kok gk ad…

    tapi cba deh semga yg ini berhasil…
    rahasia y tenrang ppany yg taeng tau apa coba bikin penasaran banget…

    trus yg nyulik yuri ama jieun siapa apa jngan2 ok taecyeon lagi…

    ahjussi ug dimaksud irene jga siapa tuh bikin penasaran…
    ditunggu next chap thor…

    Like

  18. Wooh ternyata eh ternyata Naeun salah satu dari 3 org yg dimaksud taeng dan skrg misi dia menjaga yoong. Aduhh, irene pinter bgt sih, semoga irene dan krys berhasil keluar dan lapor ke ahjussi yg dimaksud ama sica

    Like

  19. Wow sica keren. Mereka menghancurkan gedung republik dan taeng berkorbam demi keselamatan panny. Soo sangat dekat dengan sica sampai perhatian bngt pas sica terluka. Yuri dan jieun? Apkah orang suruhan mr. Park dan taeceyon yg menangkap mereka?
    Irene sangat cerdas dan kayaknya nurun dr emaknya. Cerita selanjutnya pst lebih seru, dan siap begadang untuk nuntasinnya. Kkkk

    Like

  20. tegang lg q bcny.tp yg bikin q khawatir nasib yuri n jieun,ap ini perbuatan mr park? ini nntiny ak dgnkn utk mncing taeng cs.smg mrk bs atasi.
    wah salut utk irene yg brni n igt ap kt jessie n smg bntu utk slmtkn yuri n jieun

    Like

  21. Hyo muncul ke permukaan.. Huhuh chukkae (?) 😅😂 Diakah namja yg d three shadows?? Aing bener g?
    .
    Duh emak njess keren banget,Tembak sana sini, bom sana sini .. Tp kasian, emak aing terluka 😢
    Miss perfect spa sih? D chap sblumx, ada B-one. Itu jg spa?? Ahh anjayy nih ff bkin penasaran, bkin tegang, bkin naik darah jg 😣
    Ciee daddy, dsaat tegang gni mlah degdegan udh meluk mommy.. Ini degdegan.y grgr takut mommy terluka atau mulai ada rasa ma mommy?? Ckckc
    Uncle yul dan jieun ketngkap. Sruhannya spa tuh? Klo daddy tau habislah mrka smua..
    omg! Jgn blng mobil polisi meledak itu, mobil yg d tumpangi letnan seo..
    . 😱
    Next chap dlu!

    Like

  22. Lama gak mampir ksini karna frustasi gak bs nembus pw rain oh oh tp msh usaha trus ntr kl mentok mnta clue tmbhan lah hahaha..tae udah deg2an j dket tiff pdhl tiffx j kyk rbot gitu…soosic mah sweet2 gmn gitu …ayo tmen2 doa bareng bwt irene krys ya hahaha nive chap seru thor

    Like

  23. Speechless aduh baca part ini, gila full bgt adegan action’y
    Nyempil dikitlah adegan manis’y Taeyeon yg selamatkan Tiffany, naeun yg selalu ada bersama yoong, dan Taeyeon ama si miss perfect
    Tinggal 1 lagi identitas dr three shadows yg blm tau si miss perfect, lagi” org ini Setia sama taeyeon krn sikap baik yg taeyeon ksh
    Arghh dasar itu si taecyeon msh bisa aja lolos, Bahaya ini Yuri ama Jieun jg diculik
    Next chap berharap full action yg lebih mantap lg ^^

    Like

  24. Itu yul sama jieun ditangkep sama bawahannya taecyeon ya?:(
    Semoga irene sama krystal selamat
    Taeny Feels hehe
    Hyo juga three shadow ya? Satu lagi siapa deh

    Like

  25. hallo hallo udah berapa tahun gue ninggalin ni ff wkwkwk baca semua dari awal biar ingat ceritanya, btw benarkah gue belum komen di part ini??? maap ya thorrr gue ninggalin cerita seseru ini, sampai kapanpun kalau di ff ini gue soosica shiper huaaaaaaaaaa mereka itu so sweet so sweet ga tau tempat wkwkwkwkw
    dan ku maasih penasaran dengan semua kejahatan PM hwang Ok taec dkk
    okay ga usah lama-lama disini langsung cuss ke chap selanjutnyaaa

    Like

  26. stephany ini sama tiffany punya masalah apa sih selain karena stephany nikah sama bapak ya fany?
    tree shadows gua masih bingung nih sama mereka ini terlalu banyak teka-teki

    Like

  27. Lagi tegang baca trus ketemu tbc.. Tuh rasanya kaya mau lempar hp jauh jauh sambil bilang. “Sial… ” udh tbc ajjah.. Wkwkkw

    Btw . aq sllu suka smua ff yg qm buat kk.. Kcuali yg aq pikir berat mkir.. Aq ga baca biasanya.. Heheheh

    Like

  28. waw… banyak aksinya di part ini….
    yuri sama jieun tertangkap…,semoga aja taeng dan gengnya mampu membebaskan mereka…

    Like

Leave a comment