BUTTERFLY, SERIES

BUTTERFLY (13)

IMG_20160419_231512

Tittle                : BUTTERFLY

Cast                 : Kim Taeyeon

Tiffany Hwang

Kwon Yuri

Jessica Jung

Son Naeun

Im Yoona

Krystal Jung

Bae Irene

Seo Juhyun, Song Jieun, Nam Jihyun, Mark Tuan, James, and others

Genre              : Gender Bender, Action, Romance, Adult, Friendship, 18++

Credit Pic by K.Rihyo

 

Series

Copyright © royalfams418.2016. Allright Reserved

This is just my imagination & don’t copy paste without permission

————————————————————

.

.

Part 13

.

WARNING: TIDAK UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR

.

.

BUTTERFLY

  • I don’t know what it is about you, that makes me want you so badly

.

Kupu-kupu adalah simbol dari kesempurnaan hidup dimana ia melewati banyak proses sebelum menjadi begitu mengagumkan. Dia lahir dan tumbuh dengan dikuasai nafsu dan keegoisan, namun ia begitu mengagumkan sehingga banyak orang yang menginginkannya. Tapi ia tak seindah kupu-kupu pada kenyataannya. Dia akan menjadi terlalu berbahaya jika kita bermain dalam dunianya.

.

.

.

————————-

.

Sunny berlenggang dengan bebas sepanjang koridor kediaman PM Hwang sedangkan puluhan pasang mata sedang melihatnya dan tak tanggung-tanggung menyodorkan pistol ke arah gadis itu. Namun Sunny tetap tersenyum.

.

Satu tangannya menodongkan pistol tepat di kepala Stephany. Wanita itu berjalan dengan tangan terikat dan mulut tertutup. Tak ada satu pun penjaga yang berani menyerang Sunny karena gadis itu bersama sang Nyonya besar, istri dari Bumsoo Hwang.

.

“Well, aku ingin bertemu dengan Perdana Menteri yang terhormat. Apa kalian bisa memanggilkan untukku?”, ujarnya dengan santai sambil memainkan penarik pelatuk di pistol yang sedang mengarah ke Stephany.

.

Salah satu pengawal yang merupakan ketua mereka terlihat menahan kegeramannya melihat tingkah Sunny yang biasa saja namun menantang. Dengan terpaksa ia membuka pintu yang berada di depannya.

.

Sunny dan Stephany berjalan masuk menuju sebuah koridor dan tepat diujung sana ada pintu yang masih tertutup. “Sebentar lagi kau akan bertemu suamimu. Ingat Stephany, aku tidak main-main soal pembicaraan kita selama perjalanan. Now, its your choice. I give you a chance to live”

.

Dengan tendangan kakinya, Sunny membuka pintu itu dengan kasar. Disana Bumsoo Hwang sedang duduk di kursi kebesarannya bersama beberapa pengawal yang berada di dekatnya. Begitu melihat suaminya, mata Stephany berbinar meskipun ada airmata. Ingin rasanya ia berlari dan memeluk pria yang sudah menikahinya itu.

.

PM Hwang sudah mengetahui kedatangan mereka karena komunikasi dengan para penjaga di luar. Sunny mendorong Stephany agar sedikit berada di depannya.

.

“Pasti anda merindukannya, Perdana Menteri yang terhormat. Atau bisa kupanggil Tuan Hwang”, ujar Sunny dengan senyuman mengejek.

.

PM Hwang meletakkan dagunya di kedua tangan yang ia taruh diatas meja lalu menatap ke arah Sunny. “Mungkin penjaga di luar sana tidak menghentikanmu karena mereka ingin melindungi istriku. Well, di dalam ruangan ini berbeda ceritanya. Aku bisa membunuhmu saat ini juga. Atau mungkin kalian bisa terbunuh berdua”

.

Saat itu juga 6 pengawal yang berada di ruangan ini menodongkan pistol ke arah Sunny. Di sisi lain, Stephany benar-benar terkejut dengan ucapan suaminya. Tangisnya kembali mengalir dalam diam saat menyadari bahwa sang suami tidak mempedulikan nyawanya atau mungkin dirinya.

.

.

.

“Berhentilah menangis. Kau membuang tenaga untuk sesuatu yang belum kau pahami”, ujar Sunny pada wanita yang sudah berstatus sebagai Nyonya Perdana Menteri.

.

Sunny melanjutkan kalimatnya. “Aku tidak mengerti seberapa besar rasa cintamu untuk pria tua itu. Tapi kupikir, menikah dengannya adalah suatu kesalahan besar. Kau bahkan tidak mengenal latar belakang suamimu dengan baik. Kau beruntung karena aku yang membawamu. Jika anggota yang lain, mungkin mereka tidak akan kasihan denganmu terlebih Taeyeon. Tinggalkan dia dan hiduplah dengan bahagia di luar sana. Itu pilihan yang ingin kuberikan padamu”

.

.

.

Sunny terkekeh mengejek. Ia melepaskan todongan pistolnya pada Stephany dan memainkan pistol itu dengan tenang. Lalu melirik Stephany sejenak kemudian kembali ke Bumsoo. “See? Aku sudah memberimu pilihan yang tepat, bukan?”, ujarnya memandang pria itu namun sebenarnya kalimatnya ditujukan untuk Stephany.

.

“Silahkan bunuh aku sekarang. Tapi kusarankan kalian tidak melakukan itu. Karena…..”, Sunny menghentikan kalimatnya lalu menggulung lengan baju di bagian kirinya. Disana ada sebuah tali tipis yang mirip dengan kabel dan berhenti di ujung nadinya. “Sekali aku tidak bernafas, maka bom-bom yang ada di gedung ini akan menghancurkan kalian seketika”, lanjutnya lagi disertai senyuman.

.

Sontak PM Hwang menggebrak mejanya dengan keras karena geram dengan ucapannya Sunny. Pengawal yang mendengar ucapan gadis itu, kembali menurunkan pistol yang mengarah ke Sunny. Gadis itu ternyata jauh lebih berbahaya dari dugaan mereka.

.

.

“Pakai ini, dan jalankan misimu”, jelas Taeyeon pada Sunny.

.

“What?”, bingungnya.

.

“Salah satu shadowku telah menyusup dan memasang beberapa bom di kediaman PM Hwang. Meledakkan gedung itu atau tidak, itu pilihanmu”, jelas Taeyeon.

.

“Okay, i know what you mean Taeng. Okay, aku akan melaksanakannya dengan baik”, jawabnya enteng tanpa takut dengan yang Taeyeon katakan.

.

.

.

“Woow, kenapa? Apa anda mulai menyerah, Tuan Hwang?”, senyum mengejek Sunny benar-benar menyebalkan dimata PM Hwang. Ia mengepalkan tangannya geram.

.

Door.

.

Sunny menembak salah satu pengawal dengan gampangnya karena tidak ada yang berani mengarahkan pistol ke arah dirinya. Ia kembali menembak satu pengawal lagi dan tersisa empat pengawal beserta PM Hwang.

.

Suara gedoran pintu menggema di ruangan. Para pengawal yang berada di luar dapat mendengar jelas suara tembakan.

.

“Jangan masuk ke dalam”, perintah PM Hwang melalui interkom yang berada di dekatnya. “Brengs*k!! Apa mau kalian huh?”, maki Bumsoo di depan Sunny.

.

Sunny tertawa renyah lalu memilih melepas bungkaman kain di mulut Stephany dan ikatan di tangannya.

.

“Sangat sederhana, tuan Hwang. Akui perbuatanmu di depan publik dengan apa yang kau lakukan 15 tahun lalu. Bukankah itu hal yang gampang?”, Ujar Sunny seraya memainkan ujung pistolnya dan diam-diam memasang peredam suara tembakan di pistol miliknya.

.

“Jangan seenaknya memerintahku. Tahu apa kau tentang hal itu huh?”

.

Door…Door….

.

Sunny menembak dua pengawal sekaligus. “Owww, anda terlalu kasar bicara di depanku Tuan Hwang”

.

Door….Doorr…

.

Sunny menembak dua pengawal lagi. Karena kejadian itu tiba-tiba, PM Hwang salah memperkirakan yang terjadi. Pengawal yang berada di luar tak bisa mendengar 4 tembakan itu karena pistol Sunny tak mengeluarkan suara. PM Hwang hendak memanggil pengawal yang di luar dengan interkom namun Sunny dengan cepat menembak alat itu hingga hancur.

.

“Kau terlalu bermain lama denganku, Tuan”

.

Sunny melompat ke arah PM Hwang dan menyerangnya. Dengan ahli bela dirinya, Sunny memukul tengkuk Bumsoo hingga pingsan. Dia segera mengeluarkan suntikan dari sakunya dan menyuntikkan cairan ke tubuh PM Hwang.

.

Stephany diam seribu bahasa. Ia terlalu shock melihat 6 pria dalam hitungan menit, sudah tak bernyawa karena ulah Sunny. Sedangkan sang suami, pingsan tak sadarkan diri. Belum usai shocknya, Sunny menarik tangan Stephany dan membawanya masuk ke dalam kolong meja kerja PM Hwang yang cukup untuk mereka bertiga.

.

“Tutuplah telingamu dan jangan mencoba melakukan hal yang konyol”, ancam Sunny.

.

Gadis itu mencabut kabel yang menempel dikulitnya dan berhasil mengeluarkan darah segar.

.

One two three”, gumam Sunny dan detik selanjutnya terdengar ledakan yang keras dari arah luar. Bahkan pintu ruangan PM Hwang yang kokoh dibuat hancur berantakan. Meja kerja PM Hwang menyelamatkan ketiganya dari efek ledakan itu.

.

Sunny segera keluar dan duduk di kursi kebesaran milik PM Hwang. Ia mengeluarkan sebuah sapu tangan dan mencoba mengikat lukanya agar darah tak terus mengalir. Saat Sunny kesulitan mengikat, sebuah tangan menolongnya. Siapa lagi jika bukan Stephany.

.

“Aku tidak mengerti apa tujuan kalian, tapi kalian benar-benar gila”, ujar Stephany seraya menguatkan ikatan di luka Sunny.

.

“Thanks”, kekeh Sunny. “Sejujurnya kau punya kesempatan membunuhku jika mau. Mereka juga, sayangnya mereka terlalu pengecut”, lagi-lagi Sunny terkekeh.

.

Pemicu bom yang ada di tubuh Sunny akan bekerja jika kabel yang menancap di kulitnya dicabut dan sebenarnya PM Hwang beserta pengawalnya bisa saja membunuh Sunny. Hanya saja mereka tertipu oleh ucapan Sunny, setidaknya Taeyeon tidak memberi Sunny pilihan untuk menghidupkan pemicunya dan menggantinya dengan nyawa milik Sunny.

.

“Aku bukan pembunuh. So, no thanks”, balas Stephany.

.

Sunny tersenyum. “Ternyata tebakanku tidak salah. Kau memang wanita yang sedikit angkuh, tapi aku menyukainya. Terlebih saat kau menentukan pilihan hidupmu”, ujar Sunny. “Sebaiknya kita pergi sekarang sebelum polisi tiba disini”, lanjutnya lagi dan membawa tubuh PM Hwang. Tentu saja dengan bantuan Stephany.

.

.

.

.

***

.

.

“Apa?”, Taeyeon terlihat clueless saat Yoong menyengir ke arahnya sesaat setelah Yoong menerima pesan dari ponsel miliknya.

.

“Sunny Noona baru saja menghancurkan kediaman PM Hwang”, kekehnya. “Mungkin sebentar lagi pemerintah akan memikirkan cara membangun kembali kediaman untuk Perdana Menteri selanjutnya”, lanjut Yoong lagi.

.

“Dia benar-benar gila”, Taeyeon ikut tertawa setelah mendengar ucapan Yoong.

.

“Sepertinya pria tua itu telah memancing amarah Noona”, balas Yoong lagi.

.

“Yeah, dia gadis yang sensitif”

.

“YAA!! Aku mendengar ocehan kalian tentang kekasihku”

.

Sooyoung berteriak. Namja itu sedang bersama Jessica di dekat jendela di arah barat sedangkan Yoong dan Taeyeon berada di jendela di arah timur. Mereka berempat sedang bersembunyi di gedung apartemen tua yang tak terpakai dan memantau sebuah gedung mewah yang jaraknya sekitar 500 meter dari gedung itu.

.

Yoong dan Taeyeon justru tertawa puas karena teriakan Sooyoung. Jessica yang sedang duduk, hanya menggeleng heran melihat kelakuan keduanya sebelum menegur dua namja itu.

.

“Yoong, Taeng”

.

Yoong dan Taeyeon langsung menutup mulut mereka dan menahan tawanya. Kemudian melanjutkan pengintaian mereka menggunakan teropong masing-masing ke arah gedung mewah. Sedangkan Jessica dan Sooyoung membicarakan strategi mereka.

.

“Apa bahumu sudah membaik?”, ujar Sooyoung disela pembicaraan mereka.

.

“Hmmm. Dan ini semua berkatmu”, Jessica tersenyum padanya.

.

Sooyoung yang melihat hal itu ikut tersenyum lalu meletakkan tangannya di atas kepala Jessica dan mengusap pelan rambut Jessica sehingga agak sedikit berantakan.

.

“Aku senang melihatmu yang seperti ini. Sica, aku serius dengan perkataanku sebelumnya. Setelah ini hiduplah dengan baik dan bahagia, hmmm”

.

Jessica menghela nafasnya lalu menatap mata Sooyoung yang penuh ketulusan. Keduanya saling terdiam, memandang satu sama lain. Tak terasa, Jessica mengeluarkan cairan krystal dari mata indahnya lalu ia segera mengusapnya agar tak menetes.

.

“Kau memang Choi Sooyoung yang menyebalkan”, jawab Jessica pada akhirnya. “Kalo begitu kau juga harus berjanji padaku untuk keluar dari misimu hidup-hidup. Kau dengar aku Choi Sooyoung?”

.

Sooyoung melebarkan senyumnya dan sedikit menyengir lalu mengusap kembali kepala Jessica dan mengacaknya. “Arraseo. Thats my promise”, balas Sooyoung dan keduanya tersenyum.

.

Derap langkah kaki dari arah tangga membuat keempat orang itu memfokuskan pandangan ke sudut tangga hingga akhirnya munculnya seorang wanita dari arah sana. Taeyeon memanggil wanita itu dan tanpa sadar tersenyum padanya.

.

“Kemarilah Phany-ah”, panggilnya agar mendekat ke arah dimana ia dan Yoong berada.

.

Baik Yoong ataupun Jessica dan Sooyoung yang berada di arah berlawanan serempak mengerutkan dahi mereka begitu mendengar panggilan Taeyeon untuk Tiffany. Namja itu langsung menyadari tatapan ketiganya.

.

“YAH!” kesalnya. “Aish, namanya terlalu susah untuk ku eja”, jelas Taeyeon.

.

Ketiganya langsung menutup mulut mereka dan menahan tawanya. Jessica dan Sooyoung menggeleng heran sedangkan Yoong tertawa puas walau tidak bersuara.

.

“Aish, jangan pedulikan mereka”, ucap Taeyeon pada Tiffany. “Lalu apa yang kau dapat Phany-ah?”

.

Tiffany mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan beberapa foto pada Taeyeon. “Di setiap sudut gedung, mereka memiliki 5 penjaga bertubuh kekar. Di setiap lantainya, mereka meletakkan kamera pengintai yang bergerak 5 detik sekali. Jika di total, ada 100 penjaga dan 20 kamera pengintai”, jelas Tiffany.

.

Yoong menatap takjub mendengar ucapan Tiffany. Gadis di hadapannya ini tak diragukan lagi mengenai kemampuan analisanya dan bisa membaca situasi dengan baik. Ternyata tittle pengacara terbaik memang pantas menempel padanya. Sedangkan Taeyeon mulai berpikir setelah mendapatkan informasi dari Tiffany.

.

“Kudengar lantai 5 hanya berisi ruang meeting ketika partai mengatakan pertemuan”, ujar Yoong.

.

“Ya, tapi mereka tidak ada jadwal pertemuan untuk hari ini”, balas Tiffany.

.

“Apa seseorang sempat mengenalimu?”, kali ini Taeyeon yang bertanya.

.

“Aku yakin tidak ada. Saat masuk ke gedung partai Republik, aku menyamar sebagai cleaning service”

.

Yoong dan Taeyeon mengangguk bersamaan.

.

“Terima kasih Phany-ah. Sekarang istirahatlah sejenak. Kita akan menunggu kelanjutan kabar dari Sunny”, jelas Taeyeon dan gadis itu pun menganggukkan kepalanya.

.

Di arah berlawanan, Jessica dan Sooyoung juga tampak serius mendengarkan percakapan mereka bertiga. Tiba-tiba Jessica memandang ke arah Sooyoung dengan mengerutkan keningnya.

.

“Kau benar-benar genius doctor, huh?” ujar Jessica ketika ia tadi menyaksikan gerak gerik Tiffany.

.

Sooyoung tertawa kecil. “Mungkin kau bisa menyebutku seperti itu, sayang”

.

Awwwww

.

Sooyoung mendapatkan pukulan di lengannya yang cukup keras karena candaannya. “Jangan sekali-kali kau melakukannya pada Sunny”, ucapnya serius namun Sooyoung mengerti maksud Jessica.

.

“Tidak akan”, namja itu menyengir. “Ah aku jadi merindukannya”, lanjut Sooyoung lagi dan Jessica langsung memutar bola matanya karena aneh melihat partnernya itu.

.

.

.

.

.

***

.

.

“APAAA?”

.

Ok Taecyeon terkejut dengan laporan kaki tangannya yang baru saja memberitahu bahwa kediaman PM Hwang hancur berantakan karena penyerangan dan ledakan bom.

.

“Stupid! Bagaimana bisa semua pengawal disana tewas? Apa dia tidak pandai memilih pengawal?” Kesal Taecyeon.

.

“Tapi PM Hwang menghilang, Tuan. Saya pikir beliau diculik oleh kelompok itu”

.

“Damn it! Mereka benar-benar sudah membuatku habis kesabaran. Perketat semua penjagaan di gedung ini dan segera laporkan pada polisi-polisi yang sudah kau bayar”, perintah Taecyeon.

.

Pria itu pergi dari ruangan. Taecyeon mengendurkan dasinya dan memandang ke arah pria paruh baya yang merupakan rekannya dari partai koalisi.

.

“Mereka benar-benar membuat masalah dengan kita, Tuan Park”

.

Tuan park memainkan gelas whiskey miliknya. Ledakan 2 hari lalu masih membuatnya selamat karena ruangan tuan Park di bangun dengan pondasi yang kuat sehingga ruangan itu tidak sampai hancur. Hanya mengalami kerusakan sedikit.

.

“Aku sedang memikirkan sebuah cara”, jelasnya. “Saat ledakan itu aku sedang bertemu dengan Kwon dan putranya. Tapi putranya menghilang dari gedung itu setelah ledakan terjadi, dan salah satu kamera cctv menangkap bahwa putra Kwon terlihat mengejar seseorang yang masuk ke arah emergency exit”

.

“Jadi maksud anda, kemungkinan besar namja itu melihat pelaku ledakan?”

.

Tuan Park mengangguk. “Eoh. Dia salah satu atlet anggar yang akan aku sponsori di New York. Jika kita menemukan Yuri, kita bisa menanyakan padanya”, jelas Tuan Park diakhiri helaan nafas.

.

“Lalu?”
.

“Sayangnya sampai saat ini keberadaannya tidak diketahui. Aku sudah memerintahkan beberapa orang untuk mencari keberadaan Yuri. Bahkan Kwon saja tidak tahu anaknya dimana. Jika dia menjadi korban ledakan itu, kemungkinan tewas akan sangat besar mengingat daya ledaknya. Namun polisi tidak menemukan mayatnya. Tapi jika dia selamat, kemungkinan akan mengalami luka sedang atau bahkan luka berat. Dan yang dipertanyakan adalah siapa yang membawanya keluar?”

.

“Apa anda memikirkan bahwa kelompok itu yang membawa namja bernama Yuri itu?”

.

“Kemungkinan iya tapi mungkin juga tidak”

.

Taecyeon menengguk whiskey nya sebelum berbicara kembali. “Kurasa Yuri ada di suatu tempat. Dan kita membutuhkan dia untuk mengatakan tentang pelaku peledakan gedung parta Sosialis”

.

“Aku rasa begitu. Sekarang kita tinggal menunggu hasil penyelidikan anak buahku. Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? PM Hwang menghilang dan kelompok itu bisa saja menyerang gedung ini”

.

Taecyeon meletakkan sikunya di atas meja kerjanya dan menopang dagunya lalu tersenyum penuh keyakinan.

.

“Jika mereka ingin datang kemari, maka kita harus menyambutnya dengan baik”, ujarnya disertai seringaian misterius yang tidak dimengerti oleh Tuan Park. Namun pria paruh baya itu percaya dengan kinerja Taecyeon.

.

.

.

.

***

.

.

Seorang gadis berusia 14 tahun berteriak meminta pertolongan agar tetangga sekitar mendengarnya. Namun daerah itu terlalu sepi untuk waktu selarut ini bahkan tak ada kendaraan yang melintas.

.

Karena tidak ada yang menolong, ia beserta Ummanya berusaha untuk membawa sang Appa yang sedang sakit dengan menuntun pria itu sambil berjalan di kedua sisi agar menopang beban Appanya. Sekitar 20 menit, akhirnya mereka tiba di ujung gang dan sudah keluar ke arah jalan raya.

.

Ia mencoba menghentikan taksi yang melintas namun tak ada satupun yang berhenti. Hingga terpaksa ia melambaikan tangan pada mobil ataupun kendaraan lain yang lewat.

.

Uhuukk….uhukkkk…

.

Ia memandang ke arah Appanya yang sedang terbatuk dengan cairan merah. Airmatanya sudah tak terbendung hingga akhirnya ia menangis. Tak lama, ia memutuskan cara terakhir agar segera mendapatkan tumpangan.

.

Langkahnya tergerak ke arah tengah jalan dan ia merentangkan kedua tangannya. Keduanya orangtuanya terkejut dengan yang dilakukan sang putri. Ummanya berteriak untuk menghentikannya namun gadis itu tak kunjung bergerak.

.

Sebuah cahaya menyorotnya dengan sangat terang dan dari kejauhan sebuah mobil melaju ke arahnya. Ia berteriak, berharap pengemudi mobil itu berhenti dan menolongnya. Doanya terkabul dan seorang namja keluar dari dalam mobil disusul seorang wanita berpakaian sexy yang menempel erat pada namja itu bahkan tak segan-segan mencium bibir pria itu.

.

“Kau ingin mati di depan mobilku, huh?”, ujar sang namja.

.

“Tolong kami…Kumohon, Appaku harus dibawa ke rumah sakit”, mohonnya dengan airmata yang semakin deras.

.

“YA. Gadis jalang! Kau menghalangi jalan kami”, Wanita sexy itu menanggapi ucapan gadis itu.

.

“Aku mohon”, ia berlutut di depan sang namja agar menolongnya. “Aku akan melakukan apapun, tapi kumohon tolong kami”

.

“YAH”, wanita itu hendak mendorong tubuh sang gadis dengan kakinya namun yang ia terima dorongan keras dari sang namja hingga ia terduduk di aspal. Gadis itu kaget melihat kejadian itu.

.

“Pergilah, sebelum aku menembak kepalamu”, namja itu melempar beberapa lembar uang pada wanita itu.

.

Tanpa banyak bertanya, ia menghampiri Umma dan Appa dari sang gadis dan membawa mereka masuk ke dalam mobil.

.

.

.

“Kami harus melakukan operasi. Kondisinya semakin melemah, namun sebelum itu uruslah biaya administrasi terlebih dahulu”, jelas sang dokter.

.
“Saya mohon dok, selamatkan suami saya lebih dulu. Saya akan membayarnya nanti, kami belum memiliki uang sebanyak itu”, mohonnya.

.

“Tidak bisa Nyonya jika anda belum—”

.

Kalimatnya tak selesai saat seseorang meraih kerah jasnya dan ternyata itu namja yang mengantar mereka. Tatapan mata namja itu penuh amarah. “Apa aku harus menyuapkan segenggam uang ke mulut anda agar anda puas huh? Kau tak melihat bagaimana ia memohon? Apa yang ada di otakmu sebagai dokter hanya uang saja daripada keselamatan pasien?”, ia mendorong sang dokter dengan kasar.

.

“Akan kubayar 10 kali lipat dan selamatkan pria itu atau aku yang akan membunuhmu”, ucapnya lagi. Dokter itu ketakutan dan segera memerintah pada timnya untuk segera menjalankan operasi.

.

“Terima kasih nak, terima kasih”, ucap sang Umma. Namja itu hanya mengangguk dan membantu wanita itu untuk berdiri. Ia lalu memandang ke arah gadis itu dan tersenyum.

.

.

.

1 month later.

.

“Kalian bisa tinggal di rumah ini lagi. Aku sudah membeli rumah ini dan membayar semua hutang kalian. Dan ini…”, ia menyerahkan sebuah kunci pada wanita paruh baya itu. “Rumah makan di pinggir jalan gang ini adalah milik kalian. Umma bisa memulai usaha dan menghasilkan uang”, ia tersenyum.

.

“Tapi nak…”

.

Namja itu menggeleng. “Aku akan sedih jika Umma menolaknya. Terimalah, masakan Umma sangat enak. Aku yakin rumah makan itu akan banyak pengunjung”

.

Sejak kejadian sebulan lalu, namja itu menjadi dekat dengan keluarga gadis itu. Melihat kebersamaan keluarganya, membuat sang namja ikut senang walaupun ada kesedihan mendalam yang ia rasakan karena merasa iri. Ia rindu memiliki kedua orangtua yang lengkap.

.

Sang Umma memberinya sebuah pelukan hangat yang ia terima dengan baik, begitu pula sang Appa yang terlihat sudah sehat kembali. Namja itu meminta keduanya masuk ke dalam rumah untuk beristirahat, meninggalkan namja itu dengan sang gadis.

.

“Oppa, kau terlalu banyak membantu. Bahkan aku tidak tahu bagaimana caranya membalas kebaikanmu”, jujurnya pada namja yang lebih tua darinya.

.

Ia mengusap airmata gadis itu. “Itu tidak sebanding dengan kebahagiaan yang aku dapat karena kedua orangtuamu memperlakukanku layaknya anak mereka. Aku sangat bahagia, terima kasih Naeun-ah”

.

“Seharusnya aku yang berterima kasih Oppa. Kau menyelamatkan hidup Appa dan keluargaku”, gadis itu justru menangis dan memeluk namja itu. “Apa yang harus kulakukan untuk membalasmu? Katakanlah, aku akan melakukannya bahkan dengan nyawaku”

.

Namja itu melepaskan pelukan mereka dan menepuk pelan puncak kepala Naeun dengan sayang. “Cukup menjadi Naeun yang kuat, cantik, dan baik hati”, godanya.

.

“OPPA~~”

.

“Hahahaha”, namja itu justru tertawa puas.

.

.

.

—————————–

.

“Memikirkan sesuatu?”

.

Naeun menoleh dan mendapati temannya itu duduk di sebelahnya. “Eoh, hanya mengingat masa lalu sejenak”, balasnya.

.

“Aku sudah bisanya menebak apa yang kau pikirkan”

.

Naeun terkekeh “Kau sok tahu, miss perfect”, ejek Naeun.

.

“Terima kasih pujianmu”

.

Keduanya tersenyum kecil menyadari candaan mereka. Gadis itu memberikan sebungkus permen kepada Naeun. “Rasa caramel, seperti ice cream favoritmu. Mungkin itu bisa sedikit membantu saat kau melakukan tugasmu”, Naeun menerimanya lalu tersenyum.

.

“Terkadang kau bisa bersikap manis seperti ini, huh? kupikir kau tidak akan memiliki sikap itu”

.

“Dont judge book by the cover”

.

“Yeah yeah. I know miss perfect”

.

Gadis itu berdiri dan menepuk pakaiannya sejenak. “Aku pergi dulu, sampe bertemu lagi Naeun-ah”, pamitnya dan mulai melangkah pergi namun Naeun memanggilnya hingga membuatnya menoleh lagi.

.

Naeun mengangkat bungkusan permen yang tadi diterimanya. “Terima kasih untuk ini. Semoga sukses dengan tugasmu. See you soon miss perfect”, Naeun terkekeh.

.

“Yeah, see you soon”

.

.

.

.

***

.

.

From: B-one

To: Big Boss

Angel 1, sudah berada pada posisi di Selatan gedung partai. Angel 2, sudah berada di dalam gedung di lantai paling atas. Dan aku sudah berada di daerah utama loby gedung.

.

.

From: Big Boss

To: B-one

Kami akan bergerak sekarang. Tunggulah tanda perintah dariku.

.

.

.

“Yoong, kau bisa bergerak sekarang”, perintah Taeyeon. “Aku dan Tiffany akan menunggu tanda darimu untuk masuk ke gedung”

.

Taeyeon memandang Jessica dan Sooyoung bergantian. “Kembali lah dan jangan sampai terluka”, ujarnya.

.

Sooyoung memberi tanda oke sedangkan Jessica memeluknya. “Jaga dirimu, hmmm”, balas Jessica.

.

“Lets go Hyung”, Yoong sudah bersiap dan segera pergi dari sana diikuti Taeyeon dan Tiffany yang akan menunggu di posisi yang aman sebelum menjalankan misi mereka. Sedangkan Jessica dan Sooyoung masih berada di tempat yang sama.

.

“Berapa menit yang kau butuhkan, Sica?”, tanya Sooyoung seraya mengatur waktu di jam tangannya.

.

“30 menit. Kita harus menyingkirkan 50 pengawal yang berada di lantai 1 dan 2”

.

Sooyoung mengangguk. “Taeyeon mengatakan tentang three shadow padaku sebelumnya. Apa yang dimaksud Taeng adalah bagian dari kita?’

.

“Eoh, mereka ada di sekitar kita. Kalo bisa aku menebak, kupikir mereka adalah para sniper handalan atau bisa jadi para fighter hebat. Yang jelas mereka lebih berbahaya karena mampu melindungi Taeyeon. Well, dia pandai memilih soal ini daripada wanita”  Jessica terkekeh dengan ucapannya sendiri

.

“Wow, aku tidak tahu soal ini. Taeyeon benar-benar sesuatu, huh?”

.

“Yeah”, balas Jessica singkat. “Kau siap Soo?”

.

“Sure. Aku akan mengambil sisi kiri, dan kau bisa mengambil sisi kanan”

.

“Oke, kajja”

.

.

.

.

——————————

.

From: Sunny Noona

Yoong, lakukan giliranmu. Fighting ^^

.

.

Yoong terkekeh saat mendapat sms dari Sunny. Namja itu memasang earphone di telinganya sebagai alat komunikasi dengan yang lain. Selesai dengan segala amunisi, Yoong berjalan santai menuju gedung partai Republik layaknya anggota partai.

.

Saat tiba di depan pintu utama, seorang pengawal mencegahnya dan Yoong segera menunjukkan ID palsu yang bisa diakses. Saat pengawal itu sibuk dengan ID nya, Yoong menyuntikkan sesuatu di lengan kiri pengawal itu dengan sebuah alat kecil yang memiliki jarum tanpa disadari oleh pria itu.

.

“Jika anda ingin menemui sekjen partai, beliau ada di lantai 3. Namun sebelum itu, anda harus ke resepsionis”, ucapnya sopan.

.

“Baiklah, terima kasih”

.

Yoong tersenyum sejenak sebelum melangkah masuk melewati pintu kaca otomatis tersebut. Ia tak lupa menekan tombol di jam tangannya, memberitahu pada anggota lain bahwa ia sudah masuk ke dalam gedung.

.

Namja itu menyapa sang resepsionis dan menunggu di sofa yang telah disiapkan. Yoong mulai menscan semua suasana yang ada di sekitar gedung, mulai dari cctv, posisi para pengawal, dan akses gedung.

.

Beberapa saat kemudian, resepsionis mempersilahkannya naik ke lantai 3 melalui lift. Namun Yoong tidak menuju lantai itu melainkan lantai 5 dimana pusat operator cctv dan alarm berada. Namja itu sudah berganti pakaiannya.

.

“5 menit sebelum prediksi aku tiba di ruang sekjen”, gumamnya melihat jam tangan.

.

Yoong mulai berpacu dengan waktu sebelum mereka menyadari siapa dirinya. Ia bergegas ke pusat operator. Disana ada 4 penjaga dan semuanya tewas karena timah panas yang Yoong tembakkan tepat di kepala. Ia baru saja menggunakan pistol dengan peredam suara.

.

Begitu duduk di kursi, Yoong segera mengirimkan sinyal kepada Jessica dan Sooyoung yang akan menyerang melalui pintu belakang.

.

“Hyung, Sica Noona dan Soo Hyung sudah bergerak. Mereka mengatakan 30 menit, bersabarlah selama itu”, ujarnya melalui earphone yang dikenakan.

.

“Okay, got it”, balas Taeyeon.

.

Tidak membutuhkan waktu lama ketika Yoong mengetikkan sesuatu di komputer sebelum akhirnya menekan tombol enter. “No cctv, no alarm”, kekehnya lagi sebelum akhirnya meninggalkan ruangan itu.

.

Di bagian pintu belakang….

.

Beberapa pengawal sudah terbunuh. Jessica menggunakan pisaunya untuk menghabisi musuh sedangkan Sooyoung dengan pistol tanpa suaranya. Mereka bergerak perlahan demi perlahan agar tidak terjadi keributan.

.

“Berapa yang kau dapatkan Soo?”

.

“11 Sica. Bagaimana denganmu?”

.

“Good. Aku baru saja menyelesaikan yang ke 14”, jelasnya tanpa Sooyoung tahu bahwa Jessica berkomunikasi dengannya seraya membunuh satu pengawal lagi. “Sisa 25 Soo, jangan gegabah”, Jessica mengingatkannya

.

“Arraseo, akan ku selesaikan secepatnya”

.

Jessica kembali ke titik point pertamanya dan keluar meninggalkan gedung, menyisakan 25 pengawal untuk Sooyoung hadapi. Sedangkan ia begerak ke arah bangunan sebelah utara untuk melakukan misi lain disana.

.

.

“Aish, kenapa 30 menit? Biasanya mereka akan menyelesaikan lebih singkat dari ini”, Taeyeon menggerutu sambil melihat jam tangannya. Sudah 15 menit sejak Sooyoung dan Jessica bergerak. Namun namja itu mulai tak sabaran untuk masuk.

.

Taeyeon menoleh ke arah samping dan mendapati Tiffany yang tampak diam namun serius menatap ke arah gedung partai. Meihat hal itu, lagi-lagi Taeyeon menghela nafasnya merasa sedih.

.

“Dia benar-benar seperti robot” pikir Taeyeon sambil menatap Tiffany dengan intens meskipun gadis itu tak menyadarinya.

.

.

.

“Kau tahu apa yang sedang kau libatkan, Taeng? Jangan bertindak di luar batasmu”, Jessica memperingatkannya. Taeyeon tahu apa yang dimaksud Jessica.

.

Taeyeon tidak menjawab, ia memilih untuk diam dan hanya bisa menghela nafasnya.

.

“Kau bisa mengubah keputusanmu kapanpun itu. Tapi setelah kau menentukan pilihan itu, maka menjauhlah dari misi ini dan jangan ikut terlibat”

.

Taeyeon menggeleng cepat. Sejujurnya ia kesal dengan pilihan itu. “Tidak, aku tidak akan mengubah keputusan itu”, ucapnya dengan yakin.

.

Jessica tersenyum. “Semuanya akan selesai setelah ini, Taeng”

.

.

.

Huft.

.

Ia menghela nafasnya lagi dan mengalihkan pandangannya dari Tiffany ke arah gedung partai. .

.

“Mianhe”, lirihnya.

.

.

.

.

TBC

.

——————————–

Good Morning

Gue update nih. wkwkwk

Semoga nggak bosan menunggu Butterfly nya tamat hehehe

Selamat Membaca ^^

See you di Indestructible XD kekekeke

Annyeong

.

.

by: J418

.

.

*bow*

170 thoughts on “BUTTERFLY (13)”

  1. Mwo😯!!.. Lah pany jdi mihak tae.. Di suntik sesuatu kah oleh sang dok. Shinkis ha ha ha ha ha😄😃 .. Part ini lebih banyak bahayanya thor,, sunny yg sllu nyelesain tanggung jwbnya sesempurna Mungkin n yoongie sih jenius lokasi yg sllu di intai dgn teliti.. Lalu pasangan soosic pembuh berdarah dingin tanpa adanya belas asih saat mangsanya sesuai bidikannya.. N si boss yg sllu coll 😄😃 Susah ditebak untuk tae.. Krna slma ini Blum keliatan ke ahlian tae slain menjadi boss n mengatur strategi itu saja sih.. Mudah mudahan semua impian mrk berakhir dgn indah.. Krna slma ini hanya keteganngan n aer mata.. Sukses thor buat kelanjutan ffnya ^^ krna mau buln puasa.. Saya maqykim reader baru disinie mengucapkan kata maaf .. Kslan di sengaja atau pun tidak dlm tutur kata slma ini menjadi reader maka Dr itu.. Maaf yg sebesar besarnya bagi author dan semua reader author ^^ gomawo

    Like

    1. hahahhahah kan jwabannya ada di part sebelumnya.
      iya udah benar2 perang, jadinya banyak aksi bahaya.
      Si taeng kan masih misterius sama anak buahnya yang belum kelihatan
      oke, sama2. maaf juga aplg klo lama update ^^

      Liked by 1 person

  2. pm hwang sama pengawalnya bisa dibodohi sunny daebak banget hahaha….gak nyangka bumsoo gak mempedulikan keselamatan stephany istrinya sendiri dasar penjahat…
    kayaknya nih ff masih panjang yaa soalnya masih banyak misteri yang belum terungkap kkkk….. #sotoy

    Like

  3. apasih yang direncanain taeng? sica tau ga? dan gue girang stephany bantu sunny setelah penyiksaan yang dialaminya, mr hwang jahat banget ya berharap fany ngikut jejak steph biar jadi pasangan selamanya dgn taeng wkwkwk
    btw gue suka soosica lucu lucu gimanaaa gitu
    taec ngerencanain apa?kok gue berasa akan ada yang mati dari pihak butterfly tpi berharap tidak

    Like

    1. kalo disini emang Sunny masih punya belas kasihan sama orang yang dianggapnya bukan musuh. heheheh kalo yang lain mah, hajar aja. wkwkkwwk
      iya kan, gue suka tuh soosic lucu2 gmana gitu.. apa kita jodohin aja mereka?? wkwkwk langsung kena omel yul

      Like

      1. jodohin thor jodohin gue rela,biar yul sama sunny aja
        tpi siap siap thor kena geplak sama yang lain wkwkwkwk 😀

        Like

  4. Gara2 kelewat 1 part,pas baca part ini langsung muncul banyak pertanyaan di otak gw hehehe…….ini itu salah satu ff favorit gw jadi meskipun bingung gw bakal selalu baca ff ini haha……..btw apa rencana lain taeng itu ngorbanin diri y demi nyelesain misi dan nyelametin anggota y??…….wowww soosic,Yoong,sunny selalu keren kalo beraksi tapi kaya y taeng belum pernah beraksi y Thor,kasihlah Thor geregetan nih baca taeng ngatur Mulu tanpa aksi hehe

    Like

  5. Taeng ini kenapa sih dilindungin bener oleh jessica n jg pasti dia nggk dibolehin terlibat langsung n harus dilindungin banyak orang, msh belum tahu alasannya sebenarnya

    Like

  6. Keren…
    N fany nurut aja tu ama taeng..di apain ama soo tu..diksih apa tu,biar nurut ama taeng..
    N yul lgi dlam msalah nie..
    Semoga taengsicyoongsoo hidup semua,,
    N endingnya happy..
    Semangat n gomawo..

    Like

  7. Akhirx. Sunny jjang keren bgt aksinya, misi bru di mulai smoga tdak ada yg terluka stlah misi slesai,. Flashbacknya naeun sdah muncul tnggal 2 angel lgi yg blm mncul flashbacknya,. Di tnggu part slanjutnya thor hehe

    Like

  8. hmmmm…. selalu deg2an klau bca ff ini. sunny keren yah. santai tp selesei. sica n soo emang couple yg oke. yoong ahli acting. selalu kbagian yg nyamar2. yul kmana itu. dbwa sicakah? apa yg trjdi sama fany? psti disuntik sesuatu ama soo. iyakan? lanjuut….

    Like

  9. jgn sampe deh taeng masuk ke dalam gedung sblm 30 menit berakhir(?)
    bisa” taeng kaga bakal keluar idup”,,seenggak nya pasti cacat tuh..
    ckckck emang dasar tuh pm hwang sama istrinya aj kaga peduli dia,,,
    gimana klo ntar pm hwang tau anaknya jg dah di pihak musuh???bisa” si ppany malah lgsg di bunuh nih olh daddy nya sendiri..
    tuh pas flash back nya naeun yg nolong taeng yah???

    Like

  10. Sunny cool bgt, main tembak aja. Btw stephany d bebas in ga sma sunny je?
    Itu soo kyk nya sengaja bikin fany jd nurut atau jatuh cinta sma tae ya je. Agak penasaran gw sma yul je, klu dia d temuin sma mr park bakal ngasih tau ga siapa yg ngeledakin gedung itu.

    Like

  11. Wooww action nya bikin greget,sunny aksi nya keren bget 😍👍smp tu tuan hwang bungkam seribu bahasa 😂 bener” taruhi nyawa aksi nya..

    heum,,msh misterius,miss perpect itu siapa je?! Kisah naeun bertemu dgn taeng itu uda lu ceritakan Je😄 trharu juga dgn tu kisah
    Seneng nya Soosic moment bertebaran,,kalo ga ingat tu sica punya yul udah gue minta deh si youngie jd kekasih sica nya,,youngie klop kalo uda lakuin action jd partner sica,kedua nya daebak 😘😁

    Like

  12. Annyeong ka jeje. Waahh maap baru bisa baca niw lagi sibuk bgt hehe btw makin seru aje nih si soosica kalo berduaan ganas banget. Gua ngeri si yuri jadi inceran taecyeon. Moment ital irene gaada yuri juga gaada. Full berantem wkwk as always nice chapter ka haha paipai^^

    Like

  13. ehm.. kirainn yg kmrn di potec the last part..wakakaaaa^^

    gw jadi pengen tau apa sebenarnya kesalahan utama dari ke4partai ? mpe butterfly ingin menhancurkan bahkan memusnakan semua tanpa sisa.
    dan gw msi penasaran ama masa lalu sunny,soo,yoong,sica terutama tae? apa yg membuat mereka kompak dalam team.

    dan yg terkhir mereka melawan partai sosialis, gw berharap mrk baik” ja. sec partai sosialis partai yg besar.

    dan hub si yulsic gmn? mau dibawa kemana? /sing Armada song/ ^^

    Like

  14. Ihh sunny is so cool men, hahaahaha 😁😁
    Wah Yuri dalam bahaya nih 😱 semoga si Taecyeon sama than Park. gal berhasil nemuin Yuri 😥
    Oh jadi begitu toh ceritanya taeng ketemu naeun, nah masih penasaran sama yg 2lagi kaya gimana 😮😣
    Emang udah enggak diragukan lagi deh kehebatan duo sica dan sooyoung ini ..
    Taeng kayanya gak ikhlas ngelibatin Tiffany dalam misi ini 😢😢

    Liked by 1 person

  15. Waduh abang tae udh memberikan tiffany nama panggilan sayang nih.. Sunny kalau marah menyeramkan juga dan miyoungie akhirnya sadar kalau suaminya gak baik .. Mudah2an sica bisa segera cepat kembali sama yul.. Kasihan bgt yul tersiksa.

    Like

  16. Gegara gua blm baca chap 12 pas baca chap ini banyak bgt hal yg muncul jadi pertanyaan dikepala gua. Dari chap 1 taeng selalu dilarang sama sica buat terjun langsung ke pertarungan tapi dia bisa jd ketua kelompok wkwk, enak bgt taeng hidup lo hehe

    Like

  17. Nasib jd reader baru ya ini, loncatin part yg di protect. Tp tetap penasaran dengan cerita ini. So big thank to author yg udah bolehin baca ff ini. Ff ini bikin rasa penasaran saya makin ningkat sampai rela loncatin part yg di protect, semoga author baik hati ngasi pwnya..😊
    Stephany sekrng membantu tim butterfly? Sunny keren bisa meledakkan gedung pm hwang sendiri hanya di bantu shadownya taeng. Saya belum baca part 12 jd g tahu kejadian yuri yg ada saat ledakan gedung sosialis dan dimama yuri sekrng. Trus apa yg terjadi dengan tiffany kenapa jd berpihak ke taeng? Dan perasaan taeng ke panny? Well mungkin semuanya akan saya dapatkan jawabannya setelah saya bisa baca part 12. Gamsahamnida author J..

    Like

  18. ini misi mrk n hrs berhsl krn bkn hny utk mrk tp jg utk hdp org bnyk.cwek2 g klh tuh am cwok2,SunSica they so cool n i liked it…^^
    oh y q udh krm email n teit utk mnt PW.ini twit q @maretno_kusuma.thanks^^

    Like

  19. Anjayy!! aunty cute yg beraksi, mlah aing yg takut aka merinding..
    Ckck kasihan ma stephanie, d kira PM Hwang bkal nyelamtin dia, tau”nya malah sebaliknya pngen d bnuh..
    Momen soosic, mngingtknku pd Anna dan K2.. Wkwkw
    “Berjanji akn kembali dgn selamat”.. Ciee #efekdrakor
    Ahhh penasaran ma miss perfect..
    Tingkah lakux menarik prhatian aing, tp lebih menarik lagi sma momen daddy yg kasihan lihat mommy sprti robot..
    Huhuhuh brsabarlah mommy, setelah taecyeon dan mr park d hncurkn. Mngkn misi daddy berakhir jg… Iya “Mungkin” wkwkwkw

    Like

  20. yul mulai dicari2 sama anggota partai koalisi nih , smoga tdk ada yg terjadi dengan yul ya .. butterfly keren banget , kerja sama timnya bagus banget …

    Like

  21. semua anggota butterfly keren2. punya keahlian tersendiri, gue bacanya aja terkagum2 ngbayangin aksi mereka kyk gmn. Pengen dijadiin drama berepisode2 gitu deh hehehe

    Like

  22. WOW SUNNY KEREN SEKALI 😍 duh keren dia pas ngehadapin PM Hwang ama pengawal’y, jd skrg Stephany bakal ada di pihak Taeyeon yah
    Seperti’y Yuri dlm bahaya skrg dia jd incaran taecyeon ama tuan park, moga gk terjadi apa”
    Taeyeon bnr” ngerasa bersalah bgt sama Tiffany, tp mngkn setelah misi selesai memory Tiffany bakal kembali
    duh aksi Soo ama Sica nya kurang byk thor, aku suka bgt sama kerjasama mrk pas ngehadapin musuh kompak bgt

    Like

  23. Jangan meragukan sunny wkwk
    Semoga yul ka kelibat disini
    Tae ga punya rencana yg dirahasiain dari sica kan??
    Soosic mantep bett kalo udah beraksi kek gampang banget bunuh orang wkwk

    Like

Leave a comment