INDESTRUCTIBLE II, MINI-SERIES

INDESTRUCTIBLE II (4)

1461328609268

 

Tittle                : INDESTRUCTIBLE II

Cast                 : Kwon Yuri

Kim Taeyeon

Tiffany Hwang

Jessica Jung

Krystal Jung

Im Yoona

Girls Generation Member and Others

Genre              : Gender Bender, Sweet, Comedy-Romance, Friendship

Credit Pic by K.Rihyo

 

Mini-Series

Copyright © royalfams418.2016. Allright Reserved

This is just my imagination & don’t copy paste without permission

——————————————————————–

“The Past”

.

.

Part 4

.

.

“What’s wrong with you, Yoong? You are too much”, Yuri ikut tak bisa menahan emosinya saat melihat Yoong baru saja melakukan hal yang konyol.

.

“Wae? I just don’t like him. He kisses my girlfriend”

.

“Its an accident, Yoong”, sambung Taeyeon.

.

Yoong mengendikkan bahunya tidak peduli. Namja itu memilih duduk bersebrangan dengan Yuri dan Taeyeon lalu menyeruput hot chocolate untuk meredakan emosinya.

.

Pandangannya tiba-tiba menatap Yuri dan Taeyeon. Lalu Yoong kembali sibuk dengan ponselnya. Ia masih memandangi foto yang beberapa saat lalu menjadi pemicu pertengkarannya dengan Krystal dan seorang namja yang baru saja menjadi anggota di timnya.

.

“Kau tahu Yoong? Penyelesaian diselesaikan dengan kepala dingin. Bukan emosi seperti itu, bicaralah baik-baik. Ini saranku”, ujar Yuri.

.

“Yeah, you are such an asshole if like this” lanjut Taeyeon dengan sedikit kasar.

.

“I know I know”, Yoong menghabiskan minuman itu lalu berdiri. “Tertarik ke bar? Kupikir kita sebaiknya bersenang-senang. Kebetulan kita berkumpul”, tawar Yoong mengenai idenya. Ia hendak melupakan sejenak persoalan tadi sebelum bertemu dengan Krystal.

.

“Call”, Yuri setuju dengan ide Yoong.

.

“Aku tidak bisa Yoong. Tiffany sudah tahu tentang kebiasaan burukku”, jelas Taeyeon.

.

“Oh ayolah Hyung, hanya minum. No girls, okay?”

.

Taeyeon menoleh ke Yuri lalu Yoong secara bergantian sebelum akhirnya mengangguk setuju.

.

.

.

.

“Oh shit”, maki Taeyeon tiba-tiba.

.

Yuri dan Yoong mengerutkan keningnya saat melihat reaksi Taeyeon sebelum akhirnya Yuri yang bertanya pada namja imut itu.

.

“Ada Hara dan kumpulannya disini”

.

Yoong tersedak dengan minumannya begitu mendengar ucapan Taeyeon. Ketiga namja itu akhirnya menoleh ke arah dimana sekelompok gadis tengah duduk di bangku VIP. Hanya Yuri yang terlihat biasa saja, karena tempat ini bukan levelnya untuk bertemu gadis-gadis cantik yang pernah menjadi masa lalunya.

.

“Ingat gadis yang ditabrak Sooyoung?”, Yoong mengangguk menanggapi ucapan Taeyeon. “Ternyata itu Hara”

.

Untuk kedua kalinya Yoong tersedak namun kali ini karena terkejut. “Kita harus pergi dari sini. Menjauhi Hara adalah pilihan tepat untuk sekarang”

.

Yoong segera berdiri dan membayar minuman mereka, disusul dengan Taeyeon dan Yuri. Saat mereka hendak melangkah pergi, sebuah suara menghentikan mereka.

.

“Taeng?”

.

Ketiganya menoleh dan ternyata itu Donghae. Belum sempat Taeyeon balas menyapa, gadis yang hendak dihindari Taeyeon dan Yoong muncul diantara mereka.

.

“Yoong? Taeng? Kalian disini?”, ujar gadis itu melontarkan pertanyaan.

.

“Oh hai, Hae”, Taeyeon memberi kepalan tinju tangannya dan beradu dengan Donghae. Keduanya saling melempar senyum.

.

Hara mengembungkan pipinya begitu Taeyeon tidak menghiraukannya. Sedangkan Yoong terlihat dingin dan Yuri terlihat tidak ingin terlibat dalam percakapan ini lalu memilih untuk keluar dari bar lebih dulu.

.

Sambil menunggu kedua sahabatnya, Yuri menyalakan musik dari ponselnya dan mengenakan earphone. Tak berapa lama, seseorang menepuk pundaknya dan itu Yoong.

.

“Sudah selesai urusanmu, Yoong? Mana Taeyeon?”, heran Yuri.

.

“Aku tidak ada urusan di dalam. Aish, gadis itu masih saja mendekatiku dan Hyung”, Yoong mendesah kesal. “Taeyeon hyung sedang berbicara dengan Donghae”

.

Yuri hanya tertawa dan tak banyak berkomentar. Ia tahu bagaimana cerita Yoong dan Taeyeon jika bersama gadis bernama Hara.

.

“Kau baik-baik saja, Hyung? Kupikir kau sudah mengenal Donghae”

.

“Apa aku harus mengamuk sepertimu?”, ejek Yul.

.

Yoong mendengus kesal. “Jangan menyindirku”

.

“Hahahahaha. Sometimes you looks like a kid, Yoong”, Yuri mengacak rambutnya dan tertawa dengan puas.

.

Kedua sahabat itu pun akhirnya berkelahi dengan candaan mereka. Balas-balasan terjadi dan sama-sama tertawa. Namun tiba-tiba Yoong memberi tanda pada Yuri untuk berhenti dan pandangannya mengarah ke seberang jalan.

.

“Ada apa?” bingung namja tanned itu.

.

“Seperti ada seseorang yang memperhatikan kita”

.

“Huh?”, Yuri mengarahkan pandangannya ke arah yang Yoong maksud namun tak menemukan hal yang aneh.

.

“Mungkin hanya perasaanmu saja Yoong”

.

.

.

.

——————————

.

“Ada apa dengan wajahmu?”

.

Gadis yang lebih tua darinya itu dibuat terkejut dengan wajah memarnya yang baru beberapa saat lalu dihajar begitu saja oleh seseorang.

.

“Hanya masalah anak muda”, balasnya datar.

.

“Apanya yang hanya? Lihatlah wajahmu itu. Apa seseorang mengajakmu berkelahi?”

.

“Aish Noona, tidak apa-apa. Ini cuma masalah kecil”, jelasnya lagi.

.

“Aku tidak peduli dengan masalah kecilmu itu. Aku hanya tidak ingin kau terlibat dengan aparat kampus atau semacamnya. Ingat Josh, ini terakhir kalinya Noona mendukungmu untuk pindah kampus”

.

“Ya ya ya, aku tahu itu”

.

Namja itu tidak jadi duduk di sofa ruang tamu karena omelan kakaknya. Ia memilih masuk ke kamar. Sedangkan gadis itu menghela nafasnya.

.

“Anak itu…Apa dia benar-benar bisa berubah?”, pikirnya.

.

Joseph membanting tasnya dan terlihat kesal. Ia mengepalkan tangannya begitu mengingat kejadian tadi.

.

“Im Yoong, kupikir kau orang yang baik. Tapi ternyata sama saja dengan yang lain”, gumamnya.

.

Setelah meluapkan kekesalannya beberapa saat, Josh mengganti pakaiannya lalu pergi ke suatu tempat. Dari kejauhan, dia sudah dapat melihat teman-temannya sedang berkumpul dan asik bercanda.

.

“Oh, kau sudah datang Josh”, sapa salah satu dari mereka. “Kudengar kau berkelahi”, lanjutnya lagi.

.

Sebelum Josh menjawab, seseorang menginterupsi pembicara mereka. “Bukan berkelahi. Lebih tepatnya seseorang salah paham padanya. Benar begitu Josh?”, tanyanya lagi.

.

Josh memilih diam dan tampak tak peduli dengan ucapan teman-temannya. Ia mengambil duduk di sisi kiri sebelum akhirnya ada seorang namja merangkul pundaknya. “Katakan pada kami, siapa yang berani memukulmu Josh. Kita akan memberinya pelajaran”

.

“Tidak perlu. Itu tidak penting”, Josh melepaskan tangan temannya itu dari pundak. “Aku disini bukan untuk mengingat kejadian tadi. Berhentilah membahas hal itu”, kesal Josh pada akhirnya.

.

“Oh tenang Josh, kami tidak bermaksud untuk membahas itu” jelas namja yang berada di sebelahnya. “Benar kan Hara?”, namja itu tersenyum penuh arti.

.

“Yeah, itu benar Josh. Kami hanya mengkhawatirkanmu saja”

.

“Sudahlah hentikan pembicaraan ini. Aku tidak suka”, seorang namja berambut blonde masuk ke dalam pembicaraan.

.

Semuanya mengangkat tangan tanda tak ingin berdebat dengan namja itu dan akhirnya memilih membicarakan hal lain dan melupakan kejadian yang menimpa Joseph.

.

.

.

.

***

.

.

PLAAAK

.

Sebuah tamparan cukup menyakitkan dan mendarat di pipi kanan namja bertubuh kurus dan tinggi itu. Ia terdiam dan tak berniat melawan sama sekali.

.

“Bagaimana bisa kau menabrak seseorang huh? Kalo publik tahu, pemilihan Appa bisa terganggu”, marah pria paruh baya itu.

.

“Taeng sudah membantuku menyelesaikannya, Appa. Tentang pemilihan itu, aku yakin semua berjalan dengan lan—”

.

PLAAAK

.

Kini tamparan pipi kiri yang ia terima lagi.

.

“Kalau sudah beres, kenapa Appa bisa mendengar tentang hal ini huh? Kau bahkan tidak menceritakannya pada Appa”

.

“Itu sudah selesai, Appa. Dan……”

.

“Dan apa? Bahkan kau tidak bisa menjawab pertanyaan Appa”. Selesai meluapkan kemarahannya, Mr Choi memanggil kaki tangannya untuk masuk ke ruang kerja miliknya. Disana seorang pria berusia 40an mendekati Ayah dan anak itu dan memberi salam hormat.

.

“Ahjussi, bantu Sooyoung menyelesaikan persoalannya. Peristiwa beberapa hari yang lalu mengenai insiden kecil itu jangan sampe terkuak di publik atau pemilihanku akan terganggu”

.

“Baik Tuan, akan saya laksanakan”

.

Sooyoung tampak kesal dengan hal ini. Ia pun tidak berniat membantah dan memilih segera keluar dari ruangan Appanya. Sooyoung mengambil kunci mobilnya dan berniat kembali ke asrama daripada menginap di rumah.

.

“Sh t Sh t Sh t… Kenapa Appa harus tahu soal ini? Arrghh, ini semakin gawat jika Ahjussi Wang menyelesaikannya”, gumam Sooyoung sambil memikirkan sesuatu.

.

Tak berapa lama, ia memilih menghubungi Taeyeon namun sepertinya ponsel Taeyeon sedang tidak aktif. Ia memukul stir dengan kesal karena frustasi memikirkan cara terbaik agar Appanya tak ikut campur soal ini.

.

“Huh?”

.

Pandangan mata Sooyoung terarah pada seorang gadis yang sedang berdiri di pinggir jalan dengan membawa sekantong belanjaan. Sepertinya gadis itu sedang menunggu taksi atau bis di malam hari seperti ini.

.

Gadis itu tampak terkejut dengan kedatangan mobil yang tiba-tiba berhenti di depannya. Saat jendela mobil mulai turun, perlahan ia dapat melihat jelas sang pengemudi yang melambaikan tangan dan tersenyum padanya.

.

“Aku bisa mengantarkanmu pulang daripada kau sendirian di pinggir jalan seperti ini, Sunny Noona”, tawar Sooyoung dengan baik-baik.

.

Sunny menolak namun Sooyoung tak mendengarnya. Ia mengambil inisiatif untuk turun dari mobil dan membawa Sunny masuk ke dalam bangku penumpang.

.

“Kau ternyata pemakasa, huh. Sama seperti sepupumu itu”, sindir Sunny pada Sooyoung dan membahas tentang Sulli.

.

“Hahahahahaha, mungkin kami memiliki sifat yang sama”, Sunny hanya bisa menggeleng heran melihat sisi childish Sooyoung.

.

“Okay, katakan padaku dimana rumahmu Noona? Atau kau tinggal di asrama sama sepertiku?

.

Ucapan Sooyoung membuat Sunny mengerutkan keningnya. Setahunya, mahasiswa yang merupakan anak dari para donatur kampus tidak akan tinggal di asrama. Sooyoung menyadari tatapan itu.

.

“Apa aneh jika aku tinggal di asrama?” ucapnya.

.

“Hmmmm sedikit. Kupikir orang-orang seperti kalian akan—”

.

“Tinggal di Istananya?”, tebak Sooyoung. “Tidak semuanya seperti itu”, balasnya berusaha tenang.

.

Sekali lagi Sooyoung tidak menyukai jika seseorang melihatnya dari status kekayaan yang dia miliki. Sooyoung bukanlah tipe seseorang yang suka bersenang-senang. Mungkin itu satu alasan kenapa dia jarang terlibat di Bar bersama Taeyeon dan Yoong.

.

“Maaf, bukan itu yang kumaksudkan. Aku hanya berpikir tidak biasanya anak dari para donatur akan memilih di asrama”, jelas Sunny dengan hati-hati karena ia baru sadar sudah sedikit menyinggung namja itu.

.

“No, problem Noona. Aku mengerti”, Sooyoung tersenyum untuk meyakinkan Sunny.

.

Aaaaawwwww!

.

Sooyoung mengusap lengan kanannya yang baru saja dipukul oleh Sunny. Gadis itu balas menatapnya kesal.

.

“Kita hanya beda 1 tahun. Berhentilah memanggilku Noona. Kau pikir aku setua itu?”

.

“Aku ingin menghormatimu daripada sepupuku yang galak itu menceramahiku karena memanggilmu tanpa sapaan hormat”, jelas Sooyoung.

.

“Hmm aku setuju bagian galak itu. Dia memang galak”

.

Keduanya saling bertatapan lalu detik selanjutnya tertawa bersama-sama mengingat pendapat mereka tentang Sulli.

.

.

Hatchiiiim

.

Ia mengusap hidungnya dan tampak berpikir.

.

“Sepertinya ada yang sedang membicarakanku”

.

.

.

.

——————————-

.

Taeyeon dan Yuri kembali ke kediaman keluarga Kim. Disana Jessica dan Tiffany terlihat sedang menonton tv bersama. Keduanya tersenyum seiring dengan berjalannya kekasih mereka ke arah keduanya.

.

Jessica paling cepat berdiri dan memeluk Yuri lalu bergelantung di tubuh Yuri seperti anak koala. Yuri menyengir melihat kelakuan gadis itu yang terkadang di luar dugaannya.

.

“Kau lama sekali, Yul”, protesnya dan tak lupa mempoutkan bibirnya dengan imut.

.

“Maaf baby, kami ke bar lebih dulu”

.

“WHAAAAATTT?”

.

Teriakan Tiffany mengagetkan ketiganya. Gadis itu menatap horor Taeyeon yang terlihat gugup. “K…Ka…mi hanya…mi…minum saja, sa…sayang”, jelas Taeyeon lalu menatap Yuri dengan tatapan meminta pertolongan.

.

Yuri terkekeh. “Tenang saja Tiff, Taeyeon aman”, jelasnya.

.

Tiffany menghela nafasnya lega namun masih menatap Taeyeon dnegan tatapan hell nya. “Awas jika kau berani macam-macam, Kim Tae”, Taeyeon mengangkat jarinya dan membentuk tanda peace.

.

“Iya Tiff, oppa tidak akan berani macam-macam. Kita bisa membuang semua koleksinya lagi jika kau mau”, celetuk Jessica.

.

Taeyeon yang mendengarnya langsung berteriak. Ingatannya kembali lagi pada kejadian tahun lalu ketika koleksinya dibuang begitu saja oleh sang adik dan sang calon kekasih. Ia menatap Tiffany dengan tatapan puppy eyes nya.

.

“Tidak sayang, aku tidak berani macam-macam”

.

“Hihihihi, Oppa lucu ya Yul. Calon suami-suami takut istri”, Jessica lagi-lagi berceletuk. Yuri tertawa puas seraya mengusap rambut gadis itu.

.

“Baby!!”, Taeyeon menoleh ke arah adiknya dan mempoutkan bibirnya.

.

Jessica mengangkat bahunya cuek lalu mengajak Yuri ke dapur sambil tertawa puas.

.

.

.

“Aaaaaaaaaa”, Jessica membuka mulutnya, meminta Yuri menyuapi makanan hasil buatan para maid.

.

Yuri tertawa kecil melihat sikap imut nan manja kekasihnya itu seraya membantu Jessica menyingkirkan saus yang ada disudut bibirnya. “Habis ini kita mau kemana hmmm?”, tanya Yuri.

.

Jessica memegang dagunya dan mulai berpikir. Tak lama senyumnya mengembang dan menatap ke arah Yuri. “Ada festival di daerah Eiffel. Sepertinya menyenangkan pergi kesana”

.

“Oh ya? Hmm baiklah. Kita akan pergi kesana. Sekarang habiskan makanan ini”

.

Jessica mengangguk cepat dan mulai menyantap makanannya kembali tanpa lupa untuk meminta Yuri menyuapinya dan sesekali ia menyuapi Yuri. Keduanya saling bercanda.

.

Di waktu yang sama namun berbeda ruangan, Taeyeon dan Tiffany asik menonton drama di televisi. Mereka lebih memilih berpelukan dan saling menghangatkan satu sama lain. Sesekali keduanya tertawa karena adegan-adegan lucu.

.

Tiffany memeluk lengan Taeyeon dan merapatkan tubuhnya. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Taeyeon. Mereka tetap mengobrol sambil menikmati kehangatan masing-masing ditemani pemandangan televisi.

.

“Apa yang ingin kau lakukan di hari festival, TaeTae?”, tanya Tiffany mengenai rencana festival akhir tahun.

.

“Tentu saja menemanimu”, ucapnya dengan menaik turunkan alis.

.

Kesal dengan jawaban Taeyeon, Tiffany memukul lengannya dengan cukup keras. “Jangan bercanda, aku sedang serius”, Taeyeon mempoutkan bibirnya lagi.

.

“Lebih baik aku menemani Sooyeon di acara musikalnya, dia pasti suka”

.

Tiffany menepuk kedua tangannya dan tersenyum senang dengan ide itu. “Bagus. Kalo begitu aku akan mendesignkan baju untuk kalian. Festival ini harus spesial”

.

“Kau terlihat bersemangat, huh? Apa kau sedang berencana untuk terlihat cantik di depan para mahasiswa kedokteran?”, selidik Taeyeon.

.

“Mwo?? Nonsense. Kau pikir aku genit”, Tiffany memukul lengan Taeyeon lagi.

.

“Ish, berhentilah memukulku sayang. Badanku bisa remuk”

.

“Biarin, itu akibatnya curigaan. Kau sudah tertular Yoong yang sudah mulai curiga dengan Krys”

.

“YA~~ Aku dan Yoong kan beda”

.

“Aku tahu Tae, aku hanya bercanda”, Tiffany mengecup pipi Taeyeon. Membuat namja itu tersenyum lebar. “Kajja, antarkan aku ke asrama. Ini sudah malam”

.

“Eoh”

.

Sesampai di asrama kampus, keduanya masih berada di dalam mobil Taeyeon. Namja itu tampak mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan menyerahkan sebatang cokelat untuk kekasihnya.

.

“Untukmu jika kau mengalami kesulitan tidur, sayang”

.

Kali ini Tiffany mengecurutkan bibirnya, dan memukul pelan Taeyeon. “Kau membuatku gendut, TaeTae~~”

.

Taeyeon terkekeh lalu tanpa sengaja menceletuk. “Biar kau makin sexy dan montok”

.

“KIM TAEYEON”, Tiffany mendelik mendengar celotehan Taeyeon yang benar-benar pervert.

.

Taeyeon segera turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Tiffany sebelum gadis itu makin mengamuk dengan candaannya. Meski Tiffany tahu tabiat kelam Taeyeon, namun namja itu benar-benar menghormatinya walau terkadang pemikiran Taeyeon benar-benar pervert.

.

Mereka bergandengan tangan menyusuri koridor asrama. Beberapa anak yang bertemu dengan mereka tampak iri melihat kemesraan keduanya. Siapa yang tak kenal Kim Taeyeon? Mantan kapten basket yang paling populer seantero Sorbonne.

.

“Aku pulang dulu”

.

“Eoh, hati-hati Tae”, Tiffany mendekatkan wajahnya dan membuat Taeyeon mengecup bibirnya. Keduanya tersenyum dan Taeyeon melambaikan tangan seraya menjauh dari depan kamar Tiffany.

.

Sepanjang perjalanan, namja itu tak berhenti tersenyum. Kehadiran Tiffany membuat perasaan terlukanya di masa lalu menjadi terobati dan ia berani menjalani masa depan dengan lebih bersemangat.

.

Kening Taeyeon mengerut manakala ia melihat sebuah taksi baru saja keluar dari gerbang rumahnya. Taeyeon memarkirkan mobilnya di tempat biasa lalu berjalan ke arah teras rumah. Disana ada sosok wanita dengan membawa koper dan tengah mengobrol bersama salah satu maidnya.

.

Begitu langkah Taeyeon mendekat, wanita itu menoleh ke arahnya. Betapa terkejutnya Taeyeon melihat wanita itu, wanita yang sudah lama menjadi kisahnya kini kembali lagi. Kembali disaat ia sudah melangkah cukup jauh.

.

“Taeyeon”

.

Pandangan mereka akhirnya bertemu lagi. Namun ada yang berbeda dari wanita itu, matanya terlihat mengandung kesedihan yang mendalam. Wanita itu berlari ke arah Taeyeon dan memeluknya erat.

.

.

.

.

***

.

.

Krystal memasukkan beberapa helai pakaiannya ke dalam koper dengan perasaan kesal. Gadis itu terus memaki dan menyebut nama kekasihnya. Yoong yang baru saja pulang ke apartemen mereka tampak panik melihat yang dilakukan Krys.

.

“Princess”

.

Krystal menepis tangan Yoong dari tubuhnya. “Don’t princess to me. You are so annoying, Yoong”, balas Krystal.

.

“Hey, kita bisa bicarakan ini baik-baik. Aku minta maaf Krys”

.

Yoong memegang pergelangan tangan Krystal, berusaha menghentikan apa yan dilakukan Krystal. Ia menyingkirkan koper itu dari sana dan memeluknya.

.

“Maaf, aku tak bermaksud seperti itu. Kau tahu, aku…aku….”

.

“Cemburu. Kau cemburu pada hal yang tak berdasar dan itu yang terkadang membuatku muak. Aku cemburu padamu tiap kali gadis-gadis diluar sana menggodamu. See? Aku marah karena aku melihatnya sendiri dengan mataku. Sedangkan kau?”, Krystal mendorongnya dan berusaha melepaskan pelukan Yoong.

.

Ia mengambil kopernya lagi dan melanjutkan kegiatannya memasukkan pakaian ke dalam koper. Yoong masih berusaha mencegahnya, namun sepertinya kesabaran Krystal sedang tidak ada di dalam dirinya.

.

“Sebaiknya aku pergi dan silahkan menginstropeksi dirimu dan aku juga akan menginstropeksi diriku juga. Temui aku jika kau sudah memaafkan dirimu atas kejadian tadi”, Tak menunggu lama, Krystal menarik kopernya dan keluar dari kamar.

.

Namun Yoong segera menahannya. “Krys”, ia menatap teduh mata Krystal. Berharap gadis itu berubah pikiran namun Krystal menggeleng.

.

“Kita harus menginstropeksi diri, Yoong”, balasnya namun tanpa emosi yang menguasai.

.

“Baiklah jika itu maumu. Akan kuantar pulang, hmmm”

.

Yoong mengambil koper Krystal dan menggandeng tangannya. Mereka keluar dari apartemen dan menuju mobil Yoong. Sepanjang perjalanan, Krystal hanya memandang keluar jendela . Pemandangan Paris malam ini sedikit mendung, seperti suasana hatinya.

.

“Kita ke Hotel saja, aku tidak mau Mom dan Daddy mengetahui hal ini”, jelasnya.

.

Yoong mengabulkan keinginan Krystal. Mereka menuju salah satu hotel yang merupakan milik keluarga Krystal. Namja bermata rusa itu mengantarkan kekasihnya hingga ke dalam kamar dan meletakkan kopernya.

.

“Jangan katakan pada Daddy atau Mom aku berada disini, atau kalian akan kupecat”, ancam Krystal pada dua pegawai hotel yang ikut mengantarnya.

.

Setelah kepergian keduanya, Krystal membuka kopernya namun suara Yoong menghentikan niatannya.

.

“Kau yakin princess? Maksudku, kita bisa pulang ke apartemen dan membicarakan ini. Aku benar-benar tak sengaja, foto itu terlihat kalian berciuman dan itu membuatku sangat marah”, bujuk Yoong lagi.

.

“No discussion, Yoong. Pulanglah ini sudah malam”, jawabnya lelah.

.

Yoong menghela nafasnya lalu mendekap Krystal dan tak lupa mengecup bibir gadis itu. Setelah Yoong keluar, Krystal terduduk di tepian kasur dan memandang sendu ke arah pintu kamar. Ia menghembuskan nafasnya kasar dan mengacak rambutnya frustasi.

.

“Oppa, aku sudah mengambil keputusan”

.

Sooyoung mengerutkan kening tak mengerti. Ia sedang mengantarkan Krystal menuju apartemennya bersama Yoong. “Ada apa Krys?”

.

“Aku akan keluar dari apartemen. Membiarkan Yoong menginstropeksi dirinya. Kecemburuannya kali ini benar-benar keterlaluan Oppa. Dia hampir membuat seseorang babak belur”

.

“Kau hanya membuatnya semakin gila. Selesaikan ini dengan cara yang baik. Kau tahu maksud, Oppa kan? Yoong tidak bisa tanpamu Krys. Kita semua tahu tentang hal itu”

.

Krystal tampak berpikir lalu ia menoleh ke arah Sooyoung yang sedang serius menyetir. “Aku ingin mencobanya kali ini Oppa. Bisakah Oppa melihat Yoong saat aku tak berada di dekatnya?”

.

Sooyoung mendesah pelan lalu menarik nafasnya dan menghembuskannya pelan. Situasi mulai sulit dan Sooyoung bingung untuk berpihak. Ia akhirnya mengangguk dan menyetujui keinginan Krystal.

.

.

.

Yoong keluar dari mobilnya dan menendang kesal ban yang tampak bocor itu. Dalam perjalanan pulang, kesedihannya bercampur kekesalan. Ia segera menghubungi salah satu orangnya dan menunggu di tepian jalan, dekat mobilnya berada.

.

“Sebaiknya aku pergi dan silahkan menginstropeksi dirimu dan aku juga akan menginstropeksi diriku juga. Temui aku jika kau sudah memaafkan dirimu atas kejadian tadi”

.

Ucapan Krystal terngiang dipikirannya. Yoong membuka ponselnya dan memandang foto yang sudah membuatnya emosi itu. Yoong menghela nafasnya sebelum menghapus foto itu dan menyentuh tulisan log out dari SNS miliknya.

.

Drrrtttt……drrrtt……

.

ID: Yul Hyung

.

Yoong segera mengangkat telpon dari Yuri. Wajahnya tampak terkejut dan ia segera berdiri mencari taksi. Meninggalkan mobilnya dan menuju ke tempat Yuri berada.

.

.

.

.

—————————-

.

“Aku sedih jika kau besok sudah pulang, Yul?”, jujur Jessica pada namja tanned itu.

.

Walau sudah 1 tahun menjalani hubungan ini dan tampak baik-baik saja, Jessica tetap merasa sedih karena waktu yang mereka miliki berkurang.

.

“Aku bisa stay lagi jika perasaanmu masih belum tenang, baby”, jelas Yuri dan langsung mengecup tangan Jessica yang digenggamnya.

.

Mereka berjalan di sekitaran Eiffel dan menikmati acara festival yang berada tak jauh dari sini. Banyak wahana permainan yang bisa dinikmati namun Jessica dan Yuri memilih berjalan-jalan melihat pemandangan sekitar seraya mencicipi makanan yang belum pernah mereka coba.

.

Jessica menggeleng tidak setuju. “Kau harus pulang, aku tidak mau merusak jadwalmu disana”, ia tersenyum pada Yuri. “Aku akan terus mendukungmu Yul. Kau harus lulus dari Manchester, jadi pemain basket yang hebat, dan meraih impianmu”

.

Yuri mencubit pipi kekasihnya dengan satu tangannya yang bebas. Ia kemudian merapikan rambut halus Jessica yang sedikit berantakan karena angin malam.

.

Jessica yang melihat wajah serius Yuri saat menata rambutnya, gadis itu berinistif menjaili Yuri. Jessica dengan tepat menyerang pinggang Yuri yang ia tahu bahwa kekasihnya itu cukup sensitif di bagian itu.

.

Karena tak mau kalah, Yuri balas menjaili Jessica. Keduanya saling kejar-kejaran di sekitaran trotoar jalan dan tak henti bercanda. Jessica mengusap airmatanya karena terlalu banyak tertawa.

.

Di sisi lain, Yuri yang berdiri beberapa meter dari Jessica terlihat mengatur nafasnya dan memegang kedua lututnya. Ia cukup lelah dengan aksi kejar-kejaran tadi dan perutnya sedikit sakit karena banyak tertawa.

.

Yuri tertawa kecil melihat Jessica yang masih terlihat lelah. Ia menegakkan badannya dan memandang Jessica dari tempatnya. Gads itu menyadari pandangan Yuri dan keduanya saling melempar senyum.

.

Dari arah belakang Yuri, tiba-tiba mata Jessica merasa silau karena terkena sebuah cahaya lampu yang sangat terang. Ia berusaha menggunakan tangannya untuk menghalau tajamnya cahaya itu.

.

Saat Jessica berhasil melakukannya, ia langsung tersadar situasi mereka saat itu. Jessica melebarkan matanya dan berteriak ke arah Yuri untuk menyingkir karena ia bisa melihat bahwa sebuah mobil sedang melaju ke arah Yuri dengan tidak beraturan.

.

“YURRIIIII, AWAS!!!!”

.

.

.

“Sica”

.

Seseorang melambaikan tangan padanya dari arah depan, beberapa meter dari Jessica. Gadis kecil itu tersenyum seraya membalas lambaian tangannya. Namun matanya tiba-tiba menjadi silau saat sebuah mobil dengan cahaya lampu yang terang melaju ke arahnya.

.

Ia menghalau silaunya cahaya dengan kedua tangan kecilnya dan berhasil. Namun beberapa saat kemudian mobil itu berhenti di sebelahnya. Belum sempat bereaksi, seorang pria berpakaian hitam membuka pintu mobil dan menarik dirinya dengan paksa ke dalam mobil.

.

“Mommy…..Daddy”

.

Ia berusaha sekuat tenaga memberontak namun pria dewasa itu sangat kuat. Ia menangis dan memandang ke arah seseorang yang sedang memandangnya dengan tatapan takut. Tangannya terulur, berharap seseorang itu menolongnya. Namun orang itu membalikkan badan, dan berlari menjauhi lokasi kejadian.

.

Pandangan matanya menjadi kabur karena airmata dan Jessica kecil akhirnya memilih memejamkan mata dan berharap ada yang menolongnya.

.

.

.

Suara keras terdengar di daerah kawasan Eiffel. Sebuah mobil menabrak pembatas jalan dan menyebabkan orang-orang disekitar langsung mendekati lokasi. Jessica terduduk di sana, dan airmatanya semakin deras. Tubuhnya bergetar hebat dan berkeringat dingin. Bayangan sebelumnya dan kejadian sekarang mengingatkannya akan sebuah ketakutan yang luar biasa.

.

“Sica….Sica…..”

.

Yuri berlari ke arah kekasihnya dan tampak panik. Mobil itu tak mengenainya sama sekali bahkan cukup jauh darinya. Tapi saat melihat kondisi Jessica membuat Yuri kaget bukan main. Ia memeluk Jessica dan berusaha menenangkan namun Jessica terlihat shock dan ketakutan. Ia bahkan memukul Yuri dengan keras.

.

“Sica….tenanglah…..tenanglah.. Ini aku”, melihat Jessica yang semakin menjadi, Yuri segera menelpon Taeyeon namun namja itu tak bisa dihubungi. Ia lalu menghubungi Sooyoung dan Yoong sebelum akhirnya meminta bantuan pada orang yang berada di sekitar untuk membawa Jessica ke Rumah Sakit.

.

Yuri menunggu hampir setengah jam di depan ruang pemeriksaan sambil menunggu kedatangan Sooyoung dan Yoong. Keduanya terlihat berlari dari arah koridor rumah sakit dan menghampiri Yuri.

.

“Dimana Taeyeon?”, heran Sooyoung saat tak melihat namja itu.

.

“Aku tidak tahu Soo. Aku sudah menghubunginya tapi tidak bisa. Dan Tiffany tak mengangkat telponku, mungkin dia sudah tidur”

.

“Hyung, aku pinjam mobilmu saja. Aku yang akan mencari Taeng hyung”, jelas Yoong.

.

Sooyoung menyerahkan kunci mobil dan Yoong segera pergi. Keduanya kini masih menunggu dokter yang menangani Jessica keluar dari ruangan itu. Tak berapa lama dokter itu keluar dan keduanya mendekat.

.

“Bagaimana keadaannya, Dok?”, tanya Yuri.

.

Dokter itu menghela nafas. “Ia mengalami shock yang hebat dan traumanya kambuh dan terus memanggil Oppanya. Kuharap kalian bisa menghubungi keluarganya terutama Oppanya. Saat ini ia sedang tidur. Tolong temui saya lagi jika keluarganya sudah datang”, pamit sang dokter.

.

Yuri kembali menghubungi Taeyeon berkali-kali dan hasilnya nihil. Ia memandang ke arah Sooyoung yang sedang menunggu jawaban. Yuri menggeleng pelan dan itu membuat Sooyoung menghelas nafasnya kasar.

.

.

.

“Dimana kau Taeng?”

.

.

.

.

TBC

.

———————————-

Hai Hai hehehehe

Jessica is Back, Jeje is Back too ^^

Minggu2 ini kegiatan gue hectic banget dan satu-satunya hiburan gue adalah aktivitas Jessica.

Dan gue, baru bisa nulis part ini hari ini karena ada waktu free.

So, semoga part ini berkenan :))

See you di ETERNITY XD

Annyeong!

.

.

by: J418

.

.

*bow*

159 thoughts on “INDESTRUCTIBLE II (4)”

  1. yoonkrys uda kena badai. .
    kya’y bntr lgi taeny jga kena itu uuda ad tnda” kemunculan sesosok makhluk haha
    pnsran sma si donghae kya’y sica bner” bnci bgt ama dy. .

    Like

  2. Yahh yoonkrys break dulu buat sementara. Hidupnya yoong pasti bakalan sepi bgt yg biasanya selalu ngejahilin krys
    Taeyeon ketemu siapa sih ituh sampe susah dihubungin krn hp nya gak aktif, seohyun kah?apa selanjutnya badai menuju ke taeny?gapapa lah biar cinta mereka makin kuat hahaha
    Kasian klo liat kondisi sica pas inget trauma nya di masa lalu, apa trauma nya sica gabisa ilang walaupun secara perlahan?

    Like

  3. tunggu hara dan tae ? ada hub apa? katanya si tae cm py 1 mantan
    baikla gw cb buka chap seblmnya

    krys kek na beneran marah ni.. kamu sii yoong pake nabok anak orang segala?

    apa mungkin anak kecil yg lari itu si donghae, hmm jadi sica sgtu kesel lihat donghe?

    tae mana sii,, sica lg diruma sakit telp jg kagak aktip no? /pasangmukainnocent/
    upss.. [gw lupa tae masi bobo semalem dia minta dnemeni biasa byun nya kambuh] #jansiriklopade

    Like

  4. Yah yoongkrys putus ntar gak ada lgi dong pasangan mesum 😂😂😂😂
    Kasian ih sica trauma ya kambuh lagi trus si taeng kmna lgi kok susah gitu dihubungi ya? Itu seohyun ya je? Klo seo balik k taeng kasian fany 😭

    Like

  5. Annyeong jeje^^

    Je thanks bgt yah udh luangin wkt bt ffnya, gw puas bgt bcanya.
    Je tlong bykin lg badainya biar makin bgus ceritanya.

    Je jgn bosan2 nuangin imajinasi lo, krn raders sllu nungguin karya2 lo.

    ^^Happy weekend^^

    Like

  6. Jngn bilang yg meluk ateng seo? Lallu fany salah paham jeng jeng jeng Taeny sepertinya akan terkena badai kapten 😏

    Like

  7. Seobabyy is back???? Ah badai badai badai……………cuman d ff doang sica butuh taeng tapi di kehidupan nyata pun gw berharap mereka tetep berhubungan baik,suara mereka itu loh kalo di satuin bener2 kawin bgt haha

    Like

  8. hallo… jejeee.. hehe
    waduh makin seru nih..
    hadeeehh kaget banget gw kira yuri ketabrak
    waduh sica trauma nya kumat lg tu

    Like

  9. Arghh siapa sih tuh yg iseng sama taeng dkk coba? 😡😤
    Aduhh my yoonkrys kenapa harus sampe pisah begitu 😥
    Itu siapa lagi yg ada di teras rumahnya taeng, mana pake meluk” segala lagi? 😣
    Sica keingetan waktu dia diculik tuh ya Je? Aduh tae oppa kemana lagi? 😭😭

    Like

    1. kekekeke mereka lagi diuji sama authornya… kalo yang diteras taeng, itu masa lalu. eaaa masalah masalah XD
      iya dia keinget lagi karena scene nya hampir sama waktu kejadian dia diculik dulu makanya traumanya kambuh

      Like

  10. Hara genit bgt sih ma tae .. Tapi syg tae malah cuek dan pura2 gak lihat.. Blm lagi donghea ada membuat mood mereka makin gak baik.. Hahhaha tae masih aja ingat koleksinya dibuang sama jeti.. Poor tae

    Like

  11. oh my……it’s complicated masalahnya banyak amat hadooh..si taeng kemana lagi diculik kuntilanak yang nyamar jadi mantannya kayaknya hahaha….

    Like

  12. kok masih bisa tersebar ke mr.choi sih tentang accident itu? bukankah sudah ditangani buttler hong agar gada yg tau? siapa nunanya josh? hft bikin penasaran aja

    yoonkrys masalahnya jd besar gitu ya sampe pisah rumah :v

    tae emg deh pikirannya byun mulu, tapi salut karna dia masih hargain ga berbuat ‘itu’ ke pphany hahha

    sica traumanya muncul lagi T.T

    Like

  13. dsni mulai mncul kerikil tae cs dimulai soo lalu yoong skrg tae. tp q salut bgt mrk tto slg gandeng tangn hdpi bsm. aplg keadaan sica yg tiba2 trauma krn slmtin yuri.
    to sprtiny msh ad yg ingin tae cs hancur. tmbh seru n sll ditggu…^^

    Like

  14. Yoonkrys badai check ✔
    Taeny otw badai check ✔ hahaha
    Yulsic ada masalah check ✔
    Tinggal soo yg damai sambil nunggu sunny haha
    Yuh napa tu mantannya tae pasti balik nih pasti dikecewain sama tunangannya makanya balik ke tae lagi
    Sica comeback traumanya. Si JK apa ga canggung ya seharusnya kan mreka jd jungsis hahaha
    Semua masih misteri , taeng lagi dirumah lg shock mantannya dateng hahaha

    Like

  15. yulsic sama taeny nya manis banget kaya gula aren tapi otw dapat masalah masing-masing sih keknya, apa lagi taeng kasian bangat dah kayanya banyak yg misterius gak suka sama dia huft taengoo poor, kasian yoong sama krystal nya break lama gt yoong frustasi hahaha, krystal terlalu lelah dengan sikap yoong jadi mau gimanapun sulit kayanya, ingin tapi tak ingin hahahaa

    Like

  16. Njirr! aing merinding lihat kemrahnnya krys, kshan dia udh cpek ngehdapi sikp emosinlx yoongi mkax nyruh inttopksi masing”..
    Wah.. Belum jg kelar badai yoonkrys, bakal ada badai mommy dan daddy aing nih kyknya.. Seobaby muncul jg kpermukaan 😰
    Emak njess gwenchana?? Aishh daddy kmna lagi?? Aah iya y, diakn sma seobaby -,-

    Like

  17. siapa ya yg jadi noona nya josh , penasaran gue . krys sdh lelah nih , sama sifat nya yoong yang gak bisa nahan emosinya .. jadi deh dia keluar dari apartemennya yoong ,, yoong galau nih . hahahha … traumanya sica kambuh tuh ,, dmana taeng , smoga yoong cepet nemuin taeng, biar sica cepet membaik ..

    Like

  18. yoonkrys pisah ranjang #eh apartment…..
    taeny, yaampun jgn blg hyuni balik lg kebtaeng trs mohon2 ke taeng huuuffttt…
    uh sica traumanya kambuh kg, jgn blg yg ninggalin pas sica kecil itu donghae… mangkanya sica benci .-.

    Like

  19. Yaahh, YoonKrys break dulu berarti gkkn ada moment romantis mrk donk 😭
    Itu yg ketemu sama taeyeon siapa yah?
    Ya ampun trauma Jessica kumat lagi, kasian sampe segitu’y bgt itu gara” kejadian dia diculik kan yah klo gk salah, aduh Taeyeon dimanakah dirimu??

    Like

Leave a comment