ETERNITY, SERIES

ETERNITY (1)

1460984835083

Tittle                : ETERNITY

Cast                 : Kim Taeyeon

Kim Yujin (Uee)

Kwon Yuri

Krystal Jung

Jessica Jung

Tiffany Hwang

Kang Seulgi

Girls Generation, After School, Red Velvet and Others

Genre              : GirlxGirls, Fantasy, Magic, Drama, Romance, Friendship

Credit pic by K.Rihyo

Series

Copyright © royalfams418.2016. Allright Reserved

This is just my imagination & don’t copy paste without permission

——————————————————————–

.

.

Note:

Cerita ini hanya sebuah imajinasi yang diciptakan penulis dalam menggambarkan dua sisi kehidupan magic. Seluruh part akan mengikuti alur cerita. Sekian 🙂

.

.

.

Part 1

.

.

Diceritakan sebuah kisah legenda 900 tahun lalu, dimana berdiri sebuah Kerajaan megah nan kokoh dengan ribuan rakyatnya yang hidup damai dan sejahtera. Kerajaan ini memiliki pasukan yang terlatih dan hebat, namun mereka tak pernah sekalipun berperang karena Kerajaan ini terkenal kedamaiannya. Mereka memilih berunding ketimbang berperang ketika menghadapi sebuah masalah dengan Kerajaan lain.

.

Ratusan tahun hidup dengan bahagia dan tanpa perang, namun semua berubah seketika saat sebuah wabah melanda dan satu per satu rakyatnya menjadi korban dan tak terselamatkan. Bahkan tabib-tabib istana gagal menemukan obat yang tepat dan akhirnya mereka pun turut menjadi korban.

.

Mengetahui kondisi semakin buruk, keluarga Kerajaan memutuskan untuk melakukan ritual kepada sang Dewa untuk meminta pertolongan. Pada saat itu, justru munculah tiga cahaya berwarna ungu, merah, dan biru dari langit Kerajaan dan awan mulai berubah hitam.

.

“Cepat lari”, teriak sang Raja.

.

Semua bersiap untuk melarikan diri namun ketiga cahaya itu melesat sepersekian detik dan menyerang seluruh orang di Kerajaan dalam sekejap saja. Tak lama, langit berubah menjadi hitam pekat lalu lama kelamaan berubah kembali menjadi cerah dan berawan.

.

.

.

.

.

.

Hosh…hosh…..

.

“Hey Krys”, Seseorang menggoyangkan tubuhnya. Gadis yang dipanggil itu masih terengah dan peluh membasahi tubuhnya.

.

“Kau bermimpi buruk?”, orang itu bertanya lagi padanya.

.

“Aniyo. Gwenchana Unni”

.

Krystal menyibakkan selimutnya dan berdiri. Ia segera ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan membersihkan diri. Beberapa saat kemudian ia keluar dan mendapati orang yang dipanggil Unni masih berada di kamarnya.

.

“Bagaimana persiapannya Unni?”, tanyanya

.

“Hyoyeon sedang mengecek kembali semua peralatan. Hanya kita bertiga yang akan pergi, Krys. Kau yakin ingin ikut aku dan Hyo?”

.

“Tentu saja. Lagian aku tertarik menjelajahi hutan lebat bersama kalian dan berkemah di alam terbuka. Bukankah itu menyenangkan, Unni?”

.

Yeoja berambut hitam itu terkekeh melihat antusias Krystal. “Menjadi peneliti hutan itu tak semudah hanya berjalan dari satu pohon ke pohon lain untuk menemukan sesuatu disana. Kau tidak boleh mengeluh dan meminta pulang. Arrachi?”

.

Krystal mengacungkan jempol tanda setuju. “Tenang saja Yuri Unni, aku tidak akan melakukan hal itu. Lagian kan ada kalian berdua, jadi aku akan aman”, Ia lalu menyengir.

.

“Hahahaha, arra. Kajja, kita ke bawah. Hyoyeon bisa mengamuk jika kita membuatnya menunggu lama”

.

Hahahaha.

.

.

.

.

“Ini sungguh cerita konyol dan tak masuk akal”, ucap Krystal seraya membaca sebuah buku dalam perjalanan mereka menuju hutan dengan mobil khusus offroad.

.

“Apa yang kau baca, Krys?”, Hyoyeon bertanya dari bangku depan. Sedangkan Yuri fokus menyetir.

.

“Sebuah Kerajaan yang musnah seketika. Dalam buku ini dikatakan mereka terkena kutukan Dewa. Yang benar saja? Kita ini hidup di tahun 2016”

.

Yuri yang mendengarnya ikut menimbrung. “Bisa saja itu terjadi Krys, tapi mungkin hanya sebuah dongeng atau semacam legenda yang kita tidak tahu kebenarannya”, ujar Yuri.

.

“Yups, aku setuju dengan Yuri Unni”

.

Krystal kembali fokus membaca buku itu agar ia tidak bosan selama perjalanan. Namun, saat hampir mendekati halaman akhir ada sebuah kalimat misterius yang tertangkap indera penglihatannya.

.

Mysterius, Classic, and Elegant…. The tree element of eternal.

.

Krystal segera menutup bukunya dengan wajah ketakutan. Entah kenapa, tulisan itu membuat darahnya berdesir dan ia kembali berkeringat.

.

“Krys, kau mau ini?”, Hyoyeon yang tak menyadari perubahan wajah Krystal menoleh ke belakang dan memberikan Krystal makanan ringan dan minuman dingin.

.

“Eoh, gomawo Unnie” ucapnya.

.

Selesai menyantap makanan ringan itu, Krystal meletakkan bukunya ke dalam tas ransel dan memilih tidur sejenak.

.

.

.

.

————————

.

Di bagian lain….

.

“Jangan biarkan mereka melarikan diri”

.

Seseorang berteriak kepada beberapa orang di depannya. Tampak beberapa namja dengan bola mata yang berwarna ungu mengejar buronan mereka. Keempat buronan itu berlari ketakutan dengan sekuat tenaga.

.

Tak lama kemudian, tiba-tiba muncul seorang lainnya yang terbang dari satu pohon ke pohon lain dengan kecepatan seperti ninja. Orang itu mengenakan syal yang melilit dilehernya. Dalam sepersekian detik, ia sudah tiba di depan buronan. Dengan satu ayunan tangan, para buronan itu hangus terbakar tanpa sisa dan menjadi abu.

.

“YA~~ Kenapa kau langsung menghabisinya?”, seorang yeoja berkulit sangat putih memprotesnya. Mata gadis itu berwarna ungu namun kemudian berubah menjadi kecokelatan.

.

“Sudahlah Taeng, lebih cepat lebih baik. Aku sedang malas untuk bermain”

.

Yeoja bernama Taeyeon itu menghembuskan nafasnya ke atas dan membuat poni rambutnya ikut sedikit bergerak. Temannya yang memakai syal itu hanya bisa diam dan tak bereaksi dengan kekesalan temannya.

.

Selesai perburuan, dua yeoja itu beserta beberapa namja tadi memilih pulang. Mereka tampak berjalan santai melewati hujan-hutan lebat tanpa takut dengan hal-hal mengerikan disekitarnya. Taeyeon sedikit kesusahan merangkul pundak temannya karena tinggi mereka yang cukup berbeda.

.

“Aku tidak mengerti kenapa kau memakai syal? Padahal jelas-jelas tubuhmu tak bisa merasakan suhu di sekitar”

.

“Bukan urusanmu”, balas gadis itu cuek.

.

“Aish, kau memang temanku yang menyebalkan, Yujin-ah. Pantas saja banyak yang takut mendekatimu. Kau terlalu kaku”

.

Yeoja itu tak berniat menanggapi ucapan Taeyeon dan terus berjalan. Tak lama, tiba-tiba Yujin menghilang dalam hitungan detik di sebelah Taeyeon. Hal itu membuat Taeyeon mengerucutkan bibirnya.

.

“Dia benar-benar tidak asik”, dumelnya.

.

Baru saja ia berjalan beberapa meter, seseorang mengejutkannya dengan sebuah anak panah yang melayang melewati pelipisnya dan berakhir menuju binatang buas yang tertusuk seketika.

.

“YAH!”, Taeyeon dibuat terkejut karenanya.

.

Ia lalu menoleh dan mendapati seorang yeoja berambut hitam bergelombang tersenyum puas dengan hasil bidikannya. Yeoja itu memegang busur panah yang tak biasa dengan bentuk seperti elang. Oleh karena itu, setiap anak panah yang meluncur dari busurnya akan berubah tajam dan bergerak secepat elang.

.

“Eoh, kau Taeng. Apa berhasil menemukan para manusia itu?”, ucapnya dengan santai sambil berjalan ke arah binatang buas yang dibidiknya.

.

“Yujin menghanguskannya begitu saja dan aku tidak bisa bermain dengan buronan itu. Ah, terkadang dia menyebalkan”, adunya pada yeoja itu.

.

Taeyeon tampak diam sejenak dan memperhatikan temannya yang sedang bersimpuh seraya mengecek kondisi binatang itu yang sudah mati. Ia mengulurkan busurnya di atas binatang itu dan mengeluarkan sebuah cahaya merah. Tak lama, binatang itu hanya tersisa tulang belulangnya.

.

Yeoja itu berdiri lalu berjalan mendekati Taeyeon. “Aku harus mencari 3 binatang buas lagi untuk meningkatkan level busur panahku ini. Apa kau ingin bermain denganku?”, tawarnya.

.

Yeoja berkulit putih itu berpikir sejenak lalu mengangguk tersenyum. “Geurae. Lebih menyenangkan bermain denganmu daripada Yujin”.

.

“Tentu saja. Aku selalu lebih menyenangkan daripada Kim Yujin yang kaku itu”

.

Keduanya lalu tertawa bersama membayangkan sikap dan sifat Yujin yang benar-benar kaku dan dingin.

.

.

.

***

.

.

Ketiga Yeoja itu memperhatikan hutan lebat yang berada cukup jauh di depan mereka. Lalu salah satu dari mereka bergerak ke bagasi dan menurunkan satu per satu barang. Melihat Hyoyeon seorang diri, Krystal ikut membantunya.

.

“Sepertinya kita harus berjalan sekitar 1 kilometer untuk masuk ke dalam hutan itu. Dan mobil kita sudah tak bisa lewat karena tak ada jalan”, jelas Yuri.

.

“Tinggalkan saja mobilnya. Tempat ini terlihat cukup aman”, balas Hyoyeon.

.

Yuri mengangguk lagi. Saat Hyoyeon dan Krystal sibuk dengan perlengkapan bawaan mereka, Yuri mengurus mobil yang akan ia rantai agar aman dan tak bergerak kemanapun. Selesai bersiap, ketiganya menggendong ransel masing-masing dan membawa perlengkapan penelitian di tangan mereka.

.

“Kajja!! Pertualangan kita dimulai”, ucap Yuri penuh semangat dan diikuti teriakan kedua temannya itu.

.

Selama perjalanan menuju hutan, Krystal sesekali berhenti untuk mengambil gambar pemandangan alam yang ia lewati. Bahkan sesekali ia memotret tanaman liar yang mereka lewati karena ini pertama kalinya ia menjelajahi hutan.

.

Yuri dan Hyoyeon yang sudah sering melakukan perjalanan ini, tak dapat menutupi ketakjuban mereka. Keduanya sudah masuk dan keluar hutan-hutan lebat untuk melakukan sebuah penelitian. Mereka adalah mahasiswi-mahasiswi pecinta alam yang sangat melindungi kekayaan alam yang Tuhan berikan.

.

Karena hari segera berganti malam, ketiganya memutuskan untuk berhenti dan mendirikan tenda tak jauh dari kawasan hutan. “Sebaiknya kita jangan masuk ke hutan dulu dan berkemah disini. Kita harus memeriksa keadaan hutan besok pagi. Mungkin hutan ini memiliki lebih banyak binatang buas yang siap menyerang siapapun”, jelas Yuri.

.

“Apa Unni bercanda? Kau mengatakan kalo aku akan aman”, protes Krystal yang mulai merinding mendengar ucapan Yuri.

.

Yang benar saja? Gadis itu memilih ikut karena ia pikir ini semacam rekreasi sambil bekerja dengan pepohonan yang ada di hutan. Beda cerita jika mereka harus bertemu binatang puas. Tentu saja gadis yang lebih muda itu tidak ingin mati konyol disini.

.

“Kalo kita tidak mengusik mereka, percayalah Krys bahwa binatang-binatang itu tak berniat menyerang. Itu udah hukum alam. Tenang saja”, Hyoyeon menepuk pundaknya dan menenangkan gadis itu.

.

“Huft, jika seperti itu setidaknya aku bisa lega sekarang”

.

Hyoyeon dan Yuri tertawa kecil melihat sikap lucu yang Krystal tunjukkan. Mereka kembali bekerja sama dan mendirikan tenda untuk menginap semalam di daerah ini sebelum melanjutkan perjalanan.

.

.

.

————————-

.

Yujin kembali ke istana seorang diri. Tatapan matanya tetap terlihat tajam dan wajahnya sangat datar. Ia bahkan tak memberi senyum sedikitpun pada orang-orang disekitar istana yang memberikan hormat padanya.

.

Yeoja itu memiliki bola mata berwarna merah gelap ketika ia sedang marah, namun dalam kondisi biasa saja, matanya akan normal berwarna hitam. Ia tak bisa merasakan suhu apapun, namun tubuhnya memiliki kekuatan panas yang luar biasa yang bisa membinasakan makhluk manapun dalam sekejap mata.

.

Saat membuka pintu kamarnya, langkah yeoja itu dihentikan oleh sebuah suara. Terlihat gadis berambut cokelat keemasan tersenyum seraya menyapanya. “Kau sudah pulang”, ucapnya mendekat. “Ayahmu ingin bertemu denganmu. Beliau menunggu di ruangannya”, lanjut yeoja itu lagi.

.

“Ada apa?”

.

“Beliau hanya mengatakan ingin bertemu denganmu. Kudengar ada manusia berani memasuki Clawstar Forest”

.

“Eoh, aku sudah melenyapkannya. Mereka berniat jahat”

.

Yeoja itu mengangguk mengerti. “Ah begitu. Baiklah, sekarang temui Ayahmu”, Yujin mengangguk lalu berniat pergi namun yeoja itu menahan lengannya.

.

“Kau terasa panas sekali”, ucapnya seraya memegang lengan Yujin. Tiba-tiba tubuh yeoja itu berubah dingin sedingin es dan matanya menjadi biru. Yeoja itu lalu menyalurkan energinya pada Yujin. Tangannya yang bebas bergerak memegang pipi Yujin.

.

“Apa kau baru saja meluapkan kemarahanmu karena manusia itu?”, tanyanya dengan lembut walau tubuhnya sangat dingin. Lama kelamaan suhu tubuh Yujin kembali normal.

.

Yujin tidak membalas pertanyaannya. Ia hanya tersenyum singkat. “Hmm gomawo. Aku pergi dulu, Sica-ah”, Balas Yujin dan kemudian berbalik badan lalu mulai melangkahkan kakinya menjauh dari yeoja itu.

.

.

.

.

“Apa yang terjadi? Kepala pengawal telah melaporkan kejadiannya. Tapi Aku ingin mendengarnya darimu”

.

“Maaf Abeoji, itu adalah kesalahan di perbatasan hutan. Manusia masuk ke wilayah kita. Tapi aku sudah menyelesaikannya” jelas Yujin.

.

“Syukurlah. Aku tidak ingin ada kesalahan dalam hal ini. Ingat baik-baik, Yujin-ah, tidak ada satupun manusia yang boleh mengetahui keberadaan bangsa kita di hutan ini. Dewa akan sangat marah, kau paham?”

.

“Ne Abeoji. Kami akan lebih waspada”

.

Pria yang dipanggil Abeoji itu tersenyum puas dengan jawaban putrinya. Beberapa saat kemudian, seseorang masuk dengan sopan menghadap keduanya. Seorang yeoja dengan wajah cantiknya dan dari pakaiannya sangatlah bangsawan.

.

“Eoh, kau sudah datang Fany-ah”, sapa Ayah Yujin.

.

“Ne. Apa kabar Abeoji?”, balasnya dengan sopan.

.

“Seperti yang kau lihat. Kemarilah, Yujin juga baru pulang”, Tiffany mendekat dan duduk di sebelah Yujin.

.

Beberapa pelayan mulai menghidangkan makanan “yang tak biasa” untuk bangsa seperti mereka. Ketiganya menikmati makanan itu dengan tenang, lebih tepatnya hanya Yujin karena ia tidak tertarik dengan obrolan Ayah dan Tiffany. Ia hanya menjadi pendengar yang baik.

.

Tiffany dan Yujin memilih duduk bersantai setelah makan siang bersama Raja Kim, Ayah Yujin. Mereka tampak mengobrol, namun pandangan Yujin sesekali melirik ke arah paviliun yang tak jauh dari mereka duduk.

.

“Pasukanmu tampak semakin tangguh, Yujin-ah”, ucap Tiffany.

.

“Huum. Itu berkat bantuan Taeng dan Seulgi, mereka berhasil melatih pasukan untuk mengendalikan kekuatan sihir dengan benar”

.

Tiffany menghela nafas lega lalu memandang ke arah langit. “Tidak terasa, kita semakin tumbuh besar dan dewasa. Dulu, kita berlima bermain bersama dengan menggunakan sihir-sihir kita. Apa kau masih ingat itu?”

.

“Yeah, dan Taeyeon selalu menangis karena kekuatan sihirmu lebih unggul darinya. Pada akhirnya ia mengadu padaku dan Seulgi”

.

“Tiba-tiba aku merindukannya”, ada kesedihan yang Yujin tangkap dalam nada ucapan Tiffany.

.

“Dia pasti akan segera kembali, Fany-ah. Percayalah”

.

Tiffany tersenyum memandang ke arah Yujin yang kini merangkul pundaknya dan mengusapnya. “Eoh, aku percaya itu”, jelasnya. “Ah aku baru ingat”, lanjutnya lagi setelah mengingat sesuatu.

.

“Apa kau bisa menemaniku ke Hordeux? Mereka mengadakan acara perjamuan, dan aku diundang untuk itu”

.

Yujin terlihat berpikir sejenak. Pandangannya sekilas melirik Paviliun lalu kembali ke Tiffany yang menunggu jawabannya. Ia mendesah sangat pelan hingga Tiffany tidak menyadarinya. “Tentu saja. Aku akan menemanimu”

.

“Terima kasih Yujin-ah”

.

.

.

.

***

.

.

Selesai mengemaskan tenda dan perlengkapan mereka, ketiga yeoja peneliti hutan itu mulai bergerak memasuki hutan lebat yang tak jauh dari mereka. Masing-masing dari mereka lalu membagi tugas dan mulai berpencar namun masih berada dalam jangkauan.

.

Ketiganya serius saat melakukan tugas mereka. Yuri dan Hyoyeon meneliti setiap batang pohon yang ada disana dan mencari tahu jenis pohon yang mereka teliti. Sedangkan Krystal mengamati setiap tumbuhan liar yang berada di sekitarnya apakah memiliki kandungan racun atau justru memiliki khasiat sebagai obat.

.

“Pohon ini memiliki tekstur yang sangat berbeda dari pohon-pohon yang telah kita teliti sebelumnya Yul”

.

Yuri menyetujui ucapan Hyoyeon. Mereka tampak berpikir lalu kembali meneliti pohon yang masih misterius dalam benak mereka. Tak jauh dari sana, Krystal mulai mengeluarkan botol kaca untuk memasukkan tumbuhan liar yang sudah ia klasifikasi.

.

“Unni, aku sudah mengklasifikasi satu tumbuhan—”

.

Kalimat Krystal mendadak terhenti dan wajahnya terlihat sangat pucat dan berkeringat. Yuri dan Hyoyeon mengerutkan kening mereka melihat perubahan Krystal. Tiba-tiba sebuah suara menyadarkan Yuri. Ia lebih dulu menoleh ke belakang. Tak lama ia mengalami hal yang sama dengan yang Krystal alami. Sebuah ketakutan.

.

“Hyo~~”, lirihnya dengan suara gemetar.

.

Hyoyeon yang merasakan hal tak beres dari Yuri langsung mengepalkan tangannya erat. Berusaha untuk tetap tenang. “Jangan menoleh ke belakang”, Yuri memperingatinya. “Dalam hitungan ketiga, kita berlari sekencang mungkin. Mengerti?”

.

Hyoyeon mengangguk. Ia lalu melihat ke arah Krystal dan memberikan kode yang sama pada gadis itu.

.

1

.

.

2

.

.

3

.

.

“LARIIIIIIIIIIIIIIII”

.

.

.

.

~~~~~~~~

Taeyeon memandang Seulgi yang sedang melakukan sesuatu terhadap binatang buas buruan terakhirnya. Selesai dengan urusannya, ia berjalan ke arah Taeyeon. “Rasanya busur ini seperti terlahir kembali”, ucapnya.

.

Mereka memilih duduk di sebuah batang pohong yang rendah. Taeyeon tampak terlihat menikmati “makanannya” yang baru saja ia dapat beberapa menit lalu sambil menunggu Seulgi melakukan perburuannya.

.

“Sepertinya kita berada di ujung perbatasan”, ujar Seulgi saat menyadari lokasi dimana mereka berada saat ini.

.

“Eoh, kau baru menyadarinya. Bahkan kita hanya perlu melompati gerbang Clawstar Forest dan masuklah kita ke daerah yang dipenuhi makhluk bernama manusia”

.

“Aku jadi penasaran seperti apa dunia manusia itu”, ucap Seulgi tiba-tiba dan Taeyeon menyetujuinya.

.

“Tapi kita akan dihukum oleh Baginda Kim Rae Won jika melanggar perbatasan itu”

.

Keduanya melemaskan pundak mereka begitu menyadari konsekuensinya. Tak ada yang bisa diperbuat, karena pada kenyataannya dunia mereka dan dunia manusia sangatlah berbeda.

.

“Kajja, kita kembali ke Clawstar Hill. Lama kelamaan disini, aku tidak bisa menahan diri untuk terbang kesana”, ajak Taeyeon pada Seulgi. Yeoja itu pun menurut dan akhirnya mereka memilih pulang selesai perburuan.

.

Sepanjang perjalanan, keduanya tampak bersenda gurau sambil berpegangan tangan. Keduanya merupakan salah satu pasukan terkuat di Clawstar Hill.

.

.

Sret..sret….

.

.

“Tunggu”, Seulgi menghentikan langkah Taeyeon.

.

Yeoja itu meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya agar Taeyeon tak mengeluarkan suara. Ia lalu berbisik pelan pada Taeyeon. “Kau mendengar sesuatu?”, tanyanya.

.

Taeyeon lalu menajamkan indera pendengarannya untuk mencari tahu maksud Seulgi. Tak lama, ia mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan Seulgi. “Darah Lynx. Aku mencium darah Lynx”, jelas Taeyeon.

.

Mereka lalu bergerak kembali ke arah perbatasan. Terdengar suara-suara Lynx di sekitar sana. Tampaknya binatang berbahaya itu sedang memperebutkan sesuatu atau melakukan perkelahian sesama mereka.

.

Baru saja Taeyeon dan Seulgi akan bertindak, sebuah suara mengagetkan mereka. Seseorang berlari dengan ketakutan dan sesekali terjatuh karena terburu-buru. “Tolong..Tolong kami”, teriaknya lagi.

.

Saat melihat ke sekeliling hutan, pandangannya lalu bertemu ke arah Taeyeon dan Seulgi. Orang itu langsung berlari lagi dan mendekati keduanya. “Tolong, tolong kami. Kedua temanku dalam bahaya”, ucapnya dengan nafas tersengal.

.

AAAAAHHHHHHHHH

.

Seulgi bergerak lebih dulu dan meninggalkan Taeyeon bersama yeoja itu. Ia lalu mengeluarkan panahnya dan bersiap dengan busurnya. Dalam hitungan detik, Lynx-Lynx itu tewas karena serangan anak panah dari Seulgi.

.

Ia kembali meletakkan busur di belakang punggungnya yang kemudian menghilang seperti terhisap ke dalam tubuh Seulgi. Seulgi mendekati dua yeoja yang ia lihat. Salah satu dari mereka terluka parah akibat serangan Lynx dan satu lagi hanya mengalami luka ringan.

.

“Unni!!”, yeoja yang bersama Taeyeon berteriak histeris dan berlari mendekatinya.

.

“Unni~”, ia mulai menangis melihat kondisi Yuri yang terluka parah karena menolong Hyoyeon yang hampir menjadi santapan Lynx. Hyoyeon juga terlihat panik dan sedih melihat keadaan Yuri.

.

“Don’t”, Taeyeon menahan Seulgi yang ingin menyentuh Yuri. “Mereka manusia. Kau bisa menyerap darahnya dan ia akan berakhir seperti binatang buas yang kau bunuh”, jelas Taeyeon saat mencium jenis darah yang keluar dari tubuh Yuri.

.

Mendengar peringatan Taeyeon, Seulgi langsung berdiri menjauh dari darah-darah itu. Apapun yang dekat dengannya, jika itu darah maka busur yang ada di tubuh Seulgi bisa saja menghisapnya tanpa sadar. Keduanya tampak berpikir keras menghadapai situasi ini.

.

“Kita akan membawanya ke perbatasan Clawstar”, ucap Taeyeon pada akhirnya.

.

“Kau gila? Jangan lakukan itu Taeng”

.

“Mereka terluka Seulgi-ah. Racun Lynx mulai menyebar ke tubuh mereka. Selama Kerajaan tidak mengetahui keberadaan mereka, kita aman”

.

Taeyeon meyakinkan Seulgi. Akhirnya dengan kekuatan yang Taeyeon miliki, ia membawa tubuh Yuri dan Hyoyeon yang terluka sedangkan Seulgi membawa Krystal karena tubuh gadis itu tak terluka.

.

.

.

***

.

.

Clawstar Hill adalah wilayah kerajaan bangsa penyihir yang terletak di bukit setelah melewati hutan lebat yang mengerikan. Mereka berwujud menyerupai manusia, namun memiliki kekuatan sihir di dalam tubuh mereka bahkan di benda-benda yang menjadi aksesoris bangsa ini.

.

Para penyihir yang ada di Clawstar memiliki tingkatan kasta. Kerajaan ini sangat indah jika kita sudah memasuki wilayah perbukitan dimana gerbang masuk kerajaan berada. Disamping itu, kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan bangsa penyihir yang paling dekat dengan dunia manusia namun mereka tak pernah bergaul sedikitpun dengan makhluk bernama manusia itu.

.

Perbatasan Clawstar terletak di bawah perbukitan. Tempat ini merupakan tempat peristirahatan para pasukan khusus yang menjaga perdamaian negeri ini. Seulgi dan Taeyeon salah satu yang sering mengunjungi tempat ini.

.

.

“Si….siapa mereka?”, Sunny terkejut dengan kedatangan Taeyeon dan Seulgi bersama mahkluk asing.

.

“Nanti kuceritakan. Sekarang tolong obati mereka. Lynx menyerangnya dan sepertinya racun mulai menyebar”, pinta Taeyeon.

.

Mau tidak mau, Sunny menuruti permintaan Taeyeon. Gadis bertubuh mungil itu pun mengobati luka keduanya sedangkan Krystal baru saja diberi sebuah ramuan yang menyebabkannya tertidur pulas.

.

Beberapa saat kemudian, Seulgi datang bersama seorang yeoja berambut cokelat keemasan. Yeoja itu sama terkejutnya seperti reaksi Sunny sebelumnya. Karena Taeyeon meminta untuk bergerak cepat, akhirnya yeoja yang dibawa Seulgi pun tak sempat bertanya. Dari tubuhnya keluar cahaya biru yang kemudian membuat tubuhnya dingin. Ia langsung membekukan darah di kedua tubuh itu.

.

Melihat hal itu, Sunny mulai bertindak dengan kekuatannya. Mata Sunny berubah menjadi biru muda dan menatap kedua tubuh itu. Ada sebuah percikan cahaya yang keluar dari matanya dan menyelimuti tubuh Yuri dan Hyoyeon.

.

“Selesai”, ujar Sunny dan yeoja berambutan cokelat keemasan itu pun mencairkan kembali darah yang membeku dan tubuhnya yang dingin kembali normar.

.

Taeyeon bernapas lega melihatnya dan berterima kasih pada yeoja itu. Sunny kembali meracik ramuan untuk keduanya ditemani Taeyeon. Sedangkan Seulgi bersama yeoja itu keluar dari ruangan.

.

Sesuai janji, Taeyeon menceritakan kejadiannya pada Sunny dan Seulgi menceritakan pada yeoja itu di tempat yang berbeda. Keduanya tak dapat menyembunyikan wajah khawatir masing-masing.

.

“Jangan katakan hal ini pada Yujin, Sica-ah. Dia pasti akan memusnahkan mereka”, pinta Seulgi. Meskipun ini ide Taeyeon, tapi ia merasa bertanggung jawab juga karena menyetujui Taeyeon.

.

Jessica menghela nafasnya. Ia memandang simpati pada Seulgi. Keduanya baru saja melakukan sesuatu yang sangat tidak diterima dalam peraturan Kerajaan. Meskipun begitu, tak ada pilihan lain bagi Jessica selain mengangguk.

.

“Aku tidak bisa berjanji, tapi akan kuusahakan. Kalian beristirahatlah, dan pastikan ketiga manusia itu tidak diketahui oleh siapapun”

.

Jessica pamit pulang meninggalkan perbatasan Clawstar dan kembali ke Istana. Tak jauh darinya, ia melihat Yujin dan Tiffany yang baru saja kembali bersama dari Hordeux. Ia memilih terus berjalan dan kembali ke kamarnya.

.

“Apa kau menghindariku?”

.

Jessica memegang dadanya karena terkejut dengan kedatangan Yujin yang sudah berdiri di dalam kamarnya.

.

“YA~~ Kau mengagetkanku”, kesalnya dan memukul lengan Yujin.

.

Yeoja itu menyengir, lalu duduk di kursi yang berada di dekatnya. “Aku bisa merasakan aromamu saat melewati gerbang Kerajaan. Kau menyembunyikan sesuatu?”, tebaknya dan membuat Jessica menelan ludah.

.

“A…Apa yang kau katakan. Mana mungkin”, bantahnya.

.

Yujin tiba-tiba sudah berdiri di depan Jessica dengan kekuatan yang ia miliki. Ia menatap tepat di kedua bola mata Jessica. “Mata indahmu yang mengatakan itu padaku”, ucap Yujin sambil tersenyum.

.

“Hanya perasaanmu saja” Jessica mundur beberap langkah untuk menjauh dari Yujin. “Keluarlah Yujin-ah, aku mau istirahat”, ucapnya dengan lembut..

.

Yujin yang tak ingin membuat Jessica marah akhirnya memilih angkat tangan. “Baiklah, aku akan keluar”, jelasnya dan detik selanjutnya Yujin sudah tak ada di kamar Jessica.

.

.

.

“Huft. Kim Taeyeon, Kang Seulgi, kalian berhutang padaku!”

.

.

.

.

.

TBC

.

—————————-

HAI HAI

JEJE IS BACK XD FF baru telah tiba. Hihihihi. How??

Seperti note di atas, silahkan dinikmati setiap jalan cerita dari FF ini bagi siapapun yang ingin melihat sesuatu yang berbeda. Gue nulis cerita bukan karena couple, tapi karena gue ingin menunjukkan sesuatu berbeda dan membuat orang senang membacanya. ^^

See you di Butterfly

Annyeong!

.

.

.

by: J418

.

.

*bow*

153 thoughts on “ETERNITY (1)”

  1. Well I’m not a fan of fantasy story, but it’s okay I will still read this one 😁😁
    Karna masih chapter pertama jadi masih agak gak ngerti jalan ceritanya, jadi ditunggu chapter selanjutnya Je 😉😊

    Like

  2. YulSic ato JinSic sih thor? Kok jessnya agak clingy ke yuljin? Maunya yulsic thor. Dan gue suka klok genrenya penyihir2 gini.

    Like

  3. Anyeonghaseo
    Ijin buat ubek2 wp yaa,
    Suka bgt ama crita bergenre yuri,

    Dan di ff ini,bguss beda dr ff lain yg biasanya bercerita ttg couple shipper
    Gumawo

    Like

  4. Itu hubungan fany n taeng kenapa, gw penasaran apakah ada kisah cinta yg terjadi antara penyihir dan manusia hahhaha, menarik

    Like

  5. ff fantasy 👏
    ceritanya menarik
    Yujin, taeyeon, seulgi, tiffany, jessica .. Punya kekuatan super ya

    Apa diantara yujin tiffany dan taeyeon memiliki hubungan khusus kah ?

    Like

  6. Wahh daebak!!
    Ceritanya pasti keren..
    Duh yujin tanpa ampun langsung menghanguskan musuhnya.. Njirr ngeri, tp pas lihat tngkah daddy. Aing jadi gemes pngen nyubit..
    Dimna” emak njess pasti brhubngan dgn es..
    Dgn raut wjah sedih mommy brcrita ttg daddy dan seulgi, dan mommy mrindukanx.. Apkah ada msalh d antara mereka?? *penasaran
    Duh yul kasihan bnget..
    Daddy emg baek bener, wlopn mmbwa manusia ke dlm lingkungannya sngat brbhaya tp demi kselamtan mereka brtiga Ia rela aslkan merka slamt.
    Duh yujin kepo deh.. XD

    Like

  7. Annyeong, ane readers baru disini. Ceritanya menarik ttg kerajaan sihir gitu dan jg baru kali ini nemu ff soshi tpi ada karakter lain diluar member soshi. Ijin baca chapter selanjutnya yah

    Like

  8. Woah ceritanya menarik ttg kerajaan sihir dan manusia. Tadinya dipikir yuri juga bagian dari kerajaan gataunya dia pure manusia. Yujin serem bgt, berasa kek matahari jadinya. Ijin baca chapter selanjutnya yah

    Like

  9. fantasy? hoah.. permasalahannya akan lebih rumit dr genre yg lainnya dan butuh mikir krn ada hal2 yg tdk lazim hehehe…

    Like

  10. menunggumu update… lama bener.. jadi ku beranikan diri mulai membaca bbrp ff yg sblumnya ga aku baca krna alur nya terlalu berat. termasuk ini salah satu nya.
    part satu ajah udah berat… mikir keras…. tapi bagus sih alur nya. aku suka. hehehehe next

    Like

Leave a comment