INDESTRUCTIBLE (1)

Tittle                : INDESTRUCTIBLE

Cast                 : Kwon Yuri

Kim Taeyeon

Tiffany Hwang

Jessica Jung

Girls Generation Member and Others

Genre              : Gender Bender, Sweet, Comedy-Romance, Friendship

Mini-Series

——————————————————————–

.

Sorbonne, I’M IN LOVE

.

Part 1

.

.

Matahari mulai menampakkan sinarnya dan kicauan burung mulai terdengar. Suatu pagi yang cerah di kota Paris, kota mode yang terkenal dengan keromantisannya. Tak jauh dari pusat kota, sebuah rumah megah berdiri disana dan bangunan itu tak bisa tertandingi dengan bangunan rumah-rumah di sekitarnya.

.

Di dalam sebuah kamar yang didominasi warna putih dengan beberapa aksen gold, seorang gadis cantik dengan rambut cokelat keemasan sedang tersenyum ceria di depan cermin. Suatu hari yang menurut orang sangat mengejutkan. Bagaimana tidak, jika gadis yang sedang duduk manis dan didandani oleh asisten make up pribadinya ini bangun jam 6 pagi.

.

Pada hari-hari sebelumnya, ia akan berteriak mengeluarkan suara dolphinnya jika alarm miliknya berbunyi sebelum jam 9. Tapi kini, bahkan sebelum alarm berbunyi dia sudah bangun pagi. “Jiyeonnie, apa Yul akan menyukai rambut model baruku ini?”, tanyanya pada wanita yang berusia 7 tahun di atasnya ini.

.

“Yul pasti tak akan bisa menolak pesonamu, Sica”, ucap Jiyeon penuh keyakinan dan Jessica tersenyum dengan lebar.

.

Tak berapa lama, Jiyeon sudah mendandani gadis itu dengan seragam sekolahnya. “Apa kau ingin berangkat sekarang? Aku akan memberitahu buttler Lim”

.

“Aku ingin pergi bersama Oppa, aku akan membangunkannya terlebih dulu”, dengan begitu Jessica keluar kamarnya dengan langkah riang dan menuju ke kamar yang didominasi berwarna biru langit dengan aksen white.

.

Gadis itu menongolkan kepalanya dari balik pintu untuk mengecek apa benar Oppanya masih tidur, dan ternyata dugaannya tepat. Ia masuk perlahan dan mendekati ranjang kakak laki-lakinya itu.

.

.

“Woaaaaaa”,

.

Jessica mengerutkan keningnya mendengar Oppanya mengigau. “Bikini~~ oohhh” igau sang Oppa. “Butt yang indah, woooooww”, igaunya lagi.

.

“Aish, dasar si pervert ini tak berhentinya berulah”, kesal Jessica. Ia lalu mengambil sesuatu dari pojok kamar Oppanya,

.

“OOWHHH, butt butt butt…..”, igauan Oppanya makin menggila.

.

Jessica dengan cepat mendekat lagi ke ranjang Oppanya dengan membawa sesuatu.

.

Chu~~

.

Namja itu terkekeh dalam mimpinya saat sesuatu yang lembut mendarat di bibirnya. Jessica hanya geleng-geleng kepala karena kebyunan akut dari Oppanya. Namja itu terus menciumi sesuatu yang lembut yang Jessica berikan. Dengan hati-hati, Jessica berbisik di telinganya “Oppa, dookongmu akan kubakar jika kau tak bangun sekarang”, bisikan nan lembut itu membuat Oppanya membuka mata lebar.

.

“Andweeee!!!” teriak namja itu. Ia terbangun dari tidurnya dan terkejut melihat apa yang adiknya pegang. “Kemana dookongku dan kenapa kau memegang ginger?”, paniknya dan segera menoleh ke lemari yang berisi koleksi dookongnya.

.

Ia mendesah lega karena dookongnya masih utuh. Ia melihat jam dinding kemudian menatap sang adik heran. “Aish, masih jam 7 Sooyeon-ah. Dan lagi, tumben sekali kau mau memegang ginger?” tanyanya lagi. Yang Taeyeon tahu, Jessica tak menyukai ginger.

.

“Cepat mandi, aku ingin menjemput Yuri-ku”, ucap Jessica disertai tatapan mematikannya. Gadis itu meletakkan ginger ke lantai lalu mengelusnya sebentar. “Terima kasih bulu hitam, sudah membantuku membangunkan si byuntae”

.

Sebelum Jessica keluar kamar, ia berbalik badan dan menatap Oppanya lagi. “15 menit Oppa, jangan lama”, ancamnya dan segera pergi dari kamar Taeyeon.

.

Namja berwajah imut dan berkulit putih itu tak bereaksi dengan ancaman Jessica karena otaknya sedang berpikir apa yang baru saja terjadi. Tiba-tiba ia teringat bibirnya dan mimpinya barusan lalu memandang ginger anjing kesayangannya sedang bermain di lantai. “Buddy, ja—jangan bilang……..”, Taeyeon menatap ginger penuh harap namun anjingnya menjawab dengan gerakan riang dan itu pertanda buruk bagi Taeyeon. Ia baru menyadari jika tadi yang dia cium bukan pipi gadis-gadis berbikini yang ada di mimpinya tapi butt ginger, anjing kesayangannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“APAAAA??? SOOYEOOOOOOONNNNN!!!!!”

.

.

.

Dan begitulah pagi yang indah di kediaman keluarga Kim, lebih tepatnya kehebohan Taeyeon karena ulah adiknya, Jessica.

.

.

.

***

.

.

“Yulllllllllll…………..”

.

Yuri menjauhkan ponselnya dari telinga. Teriakan seseorang di seberang sana mampu membuat telinganya berdengung.

.

“Ouch, Fany-ah… Bisakah kau tidak berteriak sepagi ini?”, ucap Yuri masih dengan suara seraknya.

.

Gadis di seberang sana tertawa kecil. “Hehehe, sorry Yul. Aku terlalu bahagia”, jawabnya dengan riang.

.

“Wae?”

.

“……………………..”

.

“Fany-ah?”, Yuri melepaskan ponsel di telinganya dan menatap layar. Telponnya bersama Tiffany masih tersambung. “YA, Fany-ah jawab aku”, Yuri mulai tak sabaran.

.

“Kau penasaran?”

.

“Aish, cepat jawab aku”, Yuri mulai kesal.

.

“Yul??”

.

“Apa? Ya, cepat katakan”

.

“AKU DIIZINKAN OLEH DADDY SEKOLAH DI SORBONNE!!!”, Teriak gadis itu lebih kencang dari sebelumnya. Terang saja, Yuri langsung kaget bukan main.

.

“Astaga, Stephany Hwang.. Suaramu bisa membunuhku”, kesalnya lagi.

.

“Hehehe, maaf Yul, aku terlalu senang. Bisakah kau menjemputku besok?”

.

“Hmmm, baiklah”

.

“YAH!! Kau tidak senang jika aku bersekolah di tempat yang sama denganmu?”, Protes gadis itu karena reaksi Yuri biasa saja.

.

Yuri langsung berteriak kegirangan dan di seberang sana Tiffany hanya memutar bola matanya karena reaksi berlebihan dari namja tanned itu.

.

“Bagaimana? Kau mendengarnya?”, tanya Yuri.

.

“Terserah kau sajalah Yul…”

.

Tuutt…tuutt…tuutt….

.

Yuri dibuat cengo karena Tiffany tiba-tiba mematikan telpon. “Aish, anak itu”. Setelah meletakkan ponselnya, Yuri segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap ke sekolahnya.

.

.

.

.

“Oppa, cepetan”, Jessica mendorong tubuh Taeyeon untuk segera keluar dari mobil. Gadis itu bersemangat untuk menjemput Yurinya dan Taeyeon yang menjadi umpan dari semua ini. Pasalnya, Taeyeon dan Yuri bersahabat sekaligus partner dalam tim basket di sekolah.

.

“Aish, Oppa masih mengantuk baby. Bisa kan kita ketemu Yul nya di sekolah saja?”

.

Jessica menggeleng, ia masih kekeuh untuk pergi sekolah satu mobil bersama Yuri. Mereka kini berada di halaman parkir yang berada di rumah Yuri. Karena Jessica adik satu-satunya, maka Taeyeon akan tetap selalu menuruti keinginan gadis dingin itu walaupun awalnya ia menolak ide ini.

.

.

“Taeng??”, Heran Yuri saat Taeyeon menghampirinya di meja makan diantar salah satu maid Yuri.

.

“Hai Yul”, Taeyeon duduk di kursi yang berada di depan Yuri yang sedang menikmati sarapannya. “Aku kemari karena ingin mengajakmu pergi ke sekolah bersama”, Taeyeon mengungkapkan niat kedatangannya.

.

Yuri mengangkat alisnya “Apa Sica menunggu di mobil?”, tebak Yuri dan Taeyeon mengangguk.

.

“Hihihihi, gadisku yang lucu” lanjut Yuri.

.

Taeyeon yang sedang minum pun tersedak karena ucapan Yuri yang membuatnya shock. Bagaimana bisa Jessica dibilang gadis yang lucu jika Taeyeon setiap hari harus mendapatkan ancaman dari adiknya itu terlebih dookong kesayangannya selalu menjadi sasaran empuk HellSica.

.

“Kajja Taeng, kita pergi sekarang”, ajak Yuri yang langsung memakai jas almamater khas Sorbonne.

.

Sepanjang perjalanan, Jessica tak berhenti tersenyum. Dari kaca spion depan, ia sesekali melirik Yuri yang sedang membicarakan tim basket dengan Oppanya. Bagi Jessica, kebahagiaan itu sederhana. Cukup bisa bersama Yuri setiap hari sudah membuatnya bahagia.

.

.

———————————-

.

Sorbonne Academy (SA), salah satu high school terkenal di Paris yang memiliki banyak keunggulan. Mulai dari murid-muridnya, semua yang diterima masuk ke Academy ini adalah anak-anak berprestasi dalam berbagai bidang mulai dari akademik, seni, hingga olahraga. Selain itu juga, sebagian besar murid Sorbonne adalah anak-anak dari kalangan elit.

.

Kemegahan Sorbonne tak tertandingi, gedung-gedungnya yang megah tampak kokoh. Semua fasilitas yang dimiliki Academy ini bahkan melebihi dari kata mewah. Setiap anak diwajibkan untuk tinggal di asrama yang disediakan, namun ada juga sebagian murid yang notabene adalah anak dari para donatur dibebaskan memilih untuk tinggal di asrama atau tidak.

.

Semua mata tertuju saat sepasang kekasih berjalan melewati koridor yang berada di lantai 3. Tatapan penuh iri dan kekaguman terlihat dari murid-murid yang dilewati. Senyuman namja penuh kehangatan itu membuat sebagian murid perempuan menggila dibuatnya. Mereka bahkan lupa jika namja itu sudah memiliki pasangan.

.

“Urrgh, berani-beraninya dia tebar pesona saat berjalan bersamaku. Awas saja kau Yoong”, rutuk sang kekasih dalam hati. Sebenarnya dia tahu kalo Yoong hanya bersikap ramah tapi ia tidak menyukainya saat tatapan gadis-gadis itu seperti ingin memakan kekasihnya.

.

Mereka sudah sampai di depan kelas yang berada di ujung koridor. Yoong mentap heran kekasihnya yang tiba-tiba berubah mood. “Hey, ada apa princess?” Yoong menggenggam tangan gadis itu namun gadis itu malah bersidekap.

.

“Apa perlu kau tersenyum seperti itu saat melewati mereka, huh?”

.

Yoong justru tertawa, ternyata ia tahu apa yang membuat kekasihnya berubah mood. Yoong mendekatkan tubuhnya dan membuat gadis itu berada di antara dirinya dan tembok. “Kau menggemaskan jika cemburu seperti itu”

.

“Aku bukan cemburu, aku tidak suka dengan tatapan mereka”, elak gadis itu. Yoong mengulum senyumnya, perlahan ia mendekatkan wajahnya dan menyatukan bibirnya dengan milik sang kekasih.

.

Ciuman lembut nan manis itu perlahan tapi pasti menjadi sedikit agresif. Gadis itu melingkarkan tangannya di leher Yoong udah memperdalam ciuman mereka. Bibirnya tersenyum di sela-sela ciuman itu.

.

“Yoong~~”, gadis itu mendesah saat tangan Yoong mulai meraba paha putihnya yang mulus.

.

.

.

PAAKK

.

.

“Ouch, what was that?” kesal Yoong pada si pengacau suasana dan ternyata itu Yul.

.

“Ayo latihan, coach memanggil kita”, ajaknya pada Yoong lalu mengerlingkan mata pada kekasih Yoong. “Kupinjam Yoong dulu ya Krys”, ucapnya dan segera menyeret Yoong dari sana.

.

“Bye princess, i love you” ucap Yoong dan itu membuat Krystal tertawa karena tingkah konyol kekasihnya.

.

“Dasar, dork”

.

——————————-

.

.

Bel tanda istirahat berbunyi di seluruh gedung SA. Seluruh murid mulai membentuk kelompoknya untuk menikmati jam istirahat ini. Selesai latihan bersama timnya, Taeyeon memilih pergi ke bangku taman yang tak jauh dari hall basket.

.

Disana, itu duduk di taman sekolah dan menikmati ice cream favoritnya. Matanya berbinar-binar bukan karena rasa ice cream itu, karena sedari tadi pandangannya mengarah pada butt gadis-gadis yang berada di SA.

.

“Oh my gosh, butt-butt itu menakjubkan”, kagumnya sambil tetap menikmati ice cream.

.

PAAKKK….

.

.

“Ouch….. YAAH” Taeyeon mengerang kesakitan karena kepalanya dipukul seseorang.

.

“Back to earth, byun Taeyeon”, Yoong duduk di sebelah pria imut itu.

.

“Aish, kau ini mengganggu kenikmatanku saja”, rutuk Taeyeon.

.

Yoong malah tertawa terbahak-bahak. Taeyeon mengerutkan alisnya karena tidak mengerti. “Kau mirip badut”, ucap Yoong sambil menunjuk arah mulutnya.

.

Taeyeon segera mengambil ponselnya dan berkaca, ternyata ia belepotan sekali makan ice creamnya. “Oh my god, ketampananku”, teriaknya histeris dan Yoong hanya memutar bola matanya.

.

“Ngomong-ngomong, kenapa kau disini? Tidak ada kencan dengan kekasihmu?”, herannya saat menyadari Yoong baru saja mengganggu kesenangannya.

.

“Dia sedang latihan cheers”, jawab Yoong. Namja bermata rusa itu teringat sesuatu lalu mengeluarkan iphone miliknya dan menunjukkan hal menarik pada Taeyeon. “Kau tahu Hyung, ada koleksi terbaru”, ucap Yoong.

.

Mata Taeyeon semakin berbinar-binar saat melihat apa yang ditunjukkan Yoong padanya. Keduanya serius membaca teaser majalah xxx dan mereka benar-benar menghayati apa yang dibacanya. Kedua namja ini memiliki kebyunan yang akut namun Taeyeon lebih unggul dari Yoong. Hahaha

.

Selesai membaca, mereka duduk bersama di taman sekolah sambil melihat gadis-gadis yang lalu lalang. Tiba-tiba Taeyeon berceletuk. “Seandainya salah satu gadis dengan butt sexy bisa menjadi pacarku”, ucapnya sambil berkhayal.

.

PAAKK

.

.

Taeyeon ingin berteriak kembali tetapi tidak jadi karena ternyata bukan Yoong yang memukul kepalanya. Baik Yoong dan Taeyeon berbalik badan, keduanya tertegun saat tahu siapa yang ada di belakangnya.

.

Yoong berbisik pada Taeyeon. “Sepertinya kau harus melangkahi Sica nuna jika ingin mendapatkan pacar, Hyung”, setelah itu Yoong melarikan diri dari situasi mengerikan.

.

.

Taeyeon menelan ludahnya. “Ha—Haii Baby”, suara Taeyeon terdengar was-was.

.

“Berhenti berpikiran jorok”, kesal Jessica pada Oppanya.

.

“MWO?? Siapa yang berpikir jorok? Oppa hanya menikmati ciptaan Tuhan yang paling sexy”, jawab Taeyeon polos dan itu mengundang kekesalan adiknya menjadi berkali lipat.

.

.

“awww aaawww awwww”

.

Taeyeon mengerang kesakitan karena Jessica menarik telinganya dan menyeretnya pergi dari sana.

.

.

.

***

.

.

Alunan musik indah mengalun lembut di dalam studio khusus yang ada di ruangan ini. Beberapa murid memainkan biola dan harpa secara bersama-sama, saling bersahut-sahutan dan menghasilkan harmoni yang indah. Dari semua murid itu, hanya gadis berambut cokelat keemasan yang menghayati permainan biolanya.

.

Bayangan Yuri terngiang-ngiang di benak gadis itu. Ia tak pernah sekalipun melepaskan namja tanned itu dari benaknya. Sesekali Jessica tersenyum, ia ingat betul bahwa Yuri pernah bilang sangat menyukai permainan biolanya. Dan pujian itu membuat Jessica selalu bersemangat dalam latihannya.

.

.

Jessica, Yuri, dan Taeyeon sudah tiba di gerbang sekolah. Taeyeon turun terlebih dahulu, dan Yuri membukakan pintu untuk Jessica. Taeyeon pergi duluan menuju kelasnya dan berpisah dari Yuri dan Jessica.

.

Wajah Jessica mulai memerah saat Yuri merangkul pundaknya dan mengajaknya berjalan bersama menuju kelas Jessica, karena sudah kebiasaan Yuri mengantarkan gadis itu ke kelasnya.

.

Semua tatapan murid-murid lain seperti menelanjangi dirinya. Jessica semakin merona, karena ia berjalan bersama murid SA yang paling populer walaupun tak sepopuler Yoong. “Hey, kenapa menunduk? Tatap ke depan Sica” ucap Yul yang menyadari tingkah Jessica.

.

“Kenapa kau harus seterkenal ini sih, Oppa?” Jessica sedikit menghentakkan kakinya kesal. Jessica malu bukan karena dia tidak populer tapi karena dia memang tidak suka menjadi pusat perhatian. Namun satu yang bisa merubahnya, saat bermain biola. Jessica akan menjadi seorang bintang ketika ia memainkan alat musik itu, dan disaat itulah dia menjadi pusat perhatian.

.

Keduanya sudah sampai di depan kelas Jessica. “Lusa malam aku akan menjemput. Kita akan dinner, kau mau kan Sica?”tanya Yuri.

.

Jessica mengangguk. “Aku akan menunggumu. Sampai ketemu nanti malam Oppa”, Jessica segera masuk ke dalam kelas karena wajahnya semakin memerah namun Yuri menahannya.

.

Chuu~~

.

Gadis itu membeku karena Yuri baru saja mengecup pipinya. Walau singkat, tapi itu mampu membuat detak jantung Jessica tak beraturan.

.

.

.

Jessica menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Khaa~~ kenapa Yul Oppa mencium pipiku? Kyaaaaaa”, Jessica menjerit dalam hati. Kejadian tadi pagi tak bisa ia lupakan begitu saja. Dia benar-benar bahagia.

.

Banyak orang yang bertanya mengenai hubungan mereka tapi pada kenyataannya adalah mereka baru memasuki tahap pendekatan atau lebih tepatnya Jessica yang terang-terangan mencintai Yuri sedangkan perasaan Yuri sampai saat ini masih misterius.

.

Merasa bosan, Jessica meminta izin pada gurunya untuk pergi ke restroom. Gadis itu segera keluar kelas saat sang guru mengizinkannya.

.

“Dinner?” pikir Jessica. “Itu artinya akan ada dansa bersama Yul? Oh my god, apa yang harus aku lakukan jika tiba-tiba kami berciuman?”, pikirnya lagi dan membayangkan ciuman bersama Yuri.

.

Jessica menyentuh bibir mungilnya, membayangkan saja sudah membuatnya deg-degan apalagi jika itu terjadi. Mungkin pertahanan gadis itu akan runtuh saat itu juga. Jessica memilih duduk di sebuah bangku yang ada di koridor, ia sedang memikirkan sesuatu lebih tepatnya sebuah rencana.

.

“Aha, aku punya ide”, ucapnya dan segera berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah yang berlawanan.

.

Jessica berlenggang dengan santainya di koridor sekolah, meski pelajaran sedang berlangsung, gadis itu tak peduli. Dia memilih melarikan diri dan mencari seseorang. “Aish, kemana si shiksin itu”, kesalnya.

.

Ia pun bergegas menuju lapangan basket berharap orang yang ia cari ada disana. Senyumnya mengembang ketika melihat namja tinggi kurus sedang minum di pinggir lapangan. Dengan langkah ringan, ia berjalan menuju namja itu.

.

“Youngi~~”, panggilnya dengan manis.

.

Sooyoung menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah Jessica. “Sica, ada apa?”, tanyanya.

.

Tanpa menjawab, Jessica menarik lengan Sooyoung dan membawa namja itu ke ruang ganti yang ada di hall basket ini. Mereka berdiri di depan loker milik Sooyoung. “Wae?”, Sooyoung semakin heran dengan tingkah gadis ini.

.

Chuuu~~

.

.

Sooyoung mematung saat sesuatu yang lembut menempel di bibirnya. Walaupun singkat tapi itu cukup membuat Sooyoung hampir kehilangan gravitasi. “S—Sii—Sicca”, Sooyoung tergagap karena ciuman itu.

.

Sedangkan Jessica tersenyum senang. “Thanks Youngi, aku akan melakukannya dengan Yul”, ucapnya tanpa dosa. Gadis itu segera pergi dengan hati riang.

.

1 detik

.

.

.

2 detik

.

.

.

3 detik

.

.

.

“YAAAH!!, kau menjadikanku kelinci percobaan agar bisa mencium Yuri. YAAAH!! JESSICAAAA”, teriak Sooyoung histeris saat menyadari situasi yang sebenarnya.

.

Sooyoung memegang bibirnya dengan perasaan sedih “oh god, bibirku ternoda”

.

Disaat yang bersamaan, Jessica segera menuju loker miliknya. Ia memegang bibirnya yang baru saja menyentuh bibir Sooyoung. Gadis itu tersenyum puas. Menjadikan Sooyoung sebagai percobaannya, itu lebih baik daripada Yoong karena namja charming itu sama pervertnya dengan sang Oppa. Bagi Jessica, Sooyoung sama berartinya dengan Taeyeon

.

.

——————————–

.

Taeyeon masih menguap, pagi ini tiba-tiba saja Yuri memintanya menjemput sepupunya di bandara. Sebenarnya ia mengantuk sekali karena semalam habis berpesta dengan Yoong namun Yuri mengatakan bahwa ia tidak akan menyesal jika menjemput sepupunya.

.

“Awas saja jika si monkey itu membohongiku”

.

Taeyeon melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali ia bersenandung lagu-lagu yang ia dengar dari radio yang menemaninya. Tiba-tiba saja ponselnya berdering.

.

“Taeyeon~~”, terdengar suara manja dari seorang gadis di seberang sana.

.

“Wae?”

.

“YA!! Kau meninggalkanku semalam di bar. Kenapa kau menyuruh Kay yang mengantarku pulang?” ucap gadis itu.

.

“Yoong sangat mabuk, dan aku tidak bisa membiarkan dia pulang sendiri. Aku sedang menyetir Hara-ya, bye”, Taeyeon segera mematikan ponselnya tanpa mempedulikan jawaban gadis itu.

.

.

Bandara pagi ini sudah mulai ramai, Taeyeon segera berlari menuju pintu kedatangan karena ia tak mau membuat seorang wanita menunggunya. Itu prinsip Taeyeon.

.

Udara dingin mulai menusuk tubuhnya, ia menggosok-gosokkan tangannya dan berharap orang yang dijemput segera muncul. Taeyeon lalu teringat pada kertas yang ia bawa. Namja itu segera membentangkan kertas putih yang tidak terlalu besar dengan tulisan TIFFANY HWANG.

.

Taeyeon baru saja ingin menerima panggilan yang masuk ke ponselnya, namun terhenti saat pintu kedatangan terbuka. Dari sana muncul seorang gadis dengan rok mini ketat dengan warna merah menyala dan mantel bulu yang menyelimuti tubuhnya. Sepatu boot yang ia gunakan membuat kakinya terlihat jenjang.

.

Mata Taeyeon tak berhenti menatap gadis itu. Ia benar-benar tersihir dari pesona gadis bule ini. Jantung Taeyeon mulai berdetak tak beraturan dan darahnya mulai berdesir menikmati pemandangan ini. Gadis itu berjalan bak seorang model.

.

.

.

“Ya Tuhan, apa aku baru saja melihat bidadari????”

.

.

.

.

TBC

—————————————

Hai Hai ^^

Kira-kira Taeyeon salah jemput nggak ya?? hohoho

Yeaaay ada Yoonkrys. kekekeke

Kangen MTM?? Next update ya

Oh gue lupa, gue berterima kasih buat reader2 yang menyukai ff gue bukan karena couple melainkan jalan cerita. Tapi yang milih couple juga gpp sih, itu hak lo semua mau baca atau nggak.

Oke deh, semoga menikmati chapter ini :))

.

Annyeong!

.

by: J418

.

.

*bow*