SERIES, The Heirs

The Heirs (8)

Tittle                : THE HEIRS

Cast                 : Kwon Yuri

Kim Taeyeon

Im YoonA

Choi Sooyoung

Tiffany Hwang

Jessica Jung

Son Yejin

Girls Generation Member and Others

Genre              : Gender Bender, BitterSweet, Drama, Romance

Series

————————————————————————–

PART 8

.

.

Taeyeon sibuk memainkan penanya di atas meja kerja. Ia sangat bosan hari ini karena Jessica tak terlihat seharian. Hanya asisten Jessica yang menemui Taeyeon untuk membicarakan proyek mereka.

.

Sesekali ia terkekeh jika mengingat makan malam bersama Jessica namun ia juga bingung kenapa Jessica selalu menangis jika ia menatap gadis itu. Ingin sekali Taeyeon bertanya tapi tak pernah sekalipun berhasil dilakukannya.

.

Pintu ruangannya terbuka dan menampilkan sosok Woobin bersama kekasihnya, Seohyun. “Hai Hyung”, Woobin mengajak Seohyun untuk masuk bersamanya. Taeyeon menyambut kedatangan adiknya, namun satu alisnya terangkat saat melihat sosok selain Woobin.

.

“Hehehehe, dia calon adik iparmu”, bisik Woobin namun suaranya sengaja keras hingga Seohyun tersipu malu mendengarnya.

.

Taeyeon menoleh ke arah Seohyun dan mengulurkan tangannya. “Hallo calon adik ipar, aku Kim Taeyeon. Kau boleh memanggilku Oppa juga”, ucap Taeyeon disertai tawa khasnya.

.

“Oh, hai Oppa. Aku Hyuni”, balas Seohyun dengan gaya formalnya dan itu sukses membuat Taeyeon terkekeh dengan sikap calon adik iparnya tersebut.

.

Woobin memberikan tanda pada Seohyun agar menunggunya diluar. Seohyun pun pamit kepada Taeyeon dan keluar ruangan. Di dalam, Woobin menunjukkan ponselnya kepada sang kakak.

.

“Hyung, Jongsuk masih tinggal di busan. Kami sudah mulai menemukan petunjuk untuk menemukan si pendonor. Tapi aku tidak bisa menemaninya hari ini, aku akan menginap di apartemen Hyuni”.

.

Taeyeon memukul kepala adiknya karena ia tahu maksud dari ucapan Woobin. “Aish, kau ini lebih baik menikah saja segera dengannya untuk mengurangi dosa”.

.

Woobin tertawa karena nasehat Taeyeon. Ia merangkul tubuh Hyungnya yang lebih kecil darinya itu. “Kau dulu Hyung, baru aku dan Hyuni menyusul”, Taeyeon mempoutkan bibirnya kesal karena ucapan adiknya. Kekasih saja ia tak punya, dan Woobin dengan santainya berlalu begitu saja meninggalkan ruangan.

.

Belum sempat ia mengumpat adiknya, telepon di ruangannya berdering. “Yes, Yoong?”

.

“………………..”

.

“Apa?? Bagaimana bisa perusahaan itu kehilangan investor? Kau bilang padaku mereka punya prospek yang bagus”

.

“………………….”

.

“Baiklah kalo begitu. Kabari aku secepatnya”, Taeyeon segera memutuskan teleponnya dan segera mencari berkas perusahaan yang dimaksudkan Yoong barusan.

.

.

.

Di sisi lain,

.

Yoong menghela nafasnya saat sambungannya bersama Taeyeon sudah terputus. Ia keluar dari mobilnya dan disambut beberapa maid.

.

.

Yoona POV…

.

Khaa~ kenapa tiba-tiba ada masalah di perusahaan itu, aku tak habis pikir.

.

“Selamat malam tuan muda”, aku sedikit kaget dengan suara seseorang yang menyapaku. Ia tersenyum menyambut kedatangannku.

.

“Selamat malam, apa Tuan Hwang ada?”, tanyaku sopan. Maid itu mengangguk dan mempersilahkanku masuk.

.

Sebenarnya aku bertanya-tanya, kenapa Tuan Hwang memanggilku? Apa Tiffany menceritakan yang tidak-tidak tentangku sehingga aku dipanggil kesini? Ah, entahlah. Sebaiknya aku segera menemui beliau.

.

Dengan langkah santai aku mengikuti maid itu menuju sebuah ruangan yang sudah kuduga itu adalah ruang makan. Aku melihat ada dua sosok yang sedang serius berbicara hingga aku melihat jelas siapa mereka. Tuan Hwang dan putrinya, Tiffany Hwang.

.

Aku tersenyum pada gadis itu saat ia menoleh ke arahku. Tapi ia tidak membalas tersenyum melainkan terkejut dan mengeluarkan kata yang “sangat sopan” menyambutku.

.

“What the hell, Dad?”, itulah yang kudengar dari bibir manisnya.

.

Tapi aku tidak mempedulikan ucapannya, aku justru membungkuk pada Tuan Hwang dan beliau mempersilahkanku ikut duduk dan makan bersama.

.

“Ini yang ingin Daddy kenalkan padamu, sayang. Kau pasti sudah mengenalnya bukan?”, Tiffany menatapku tajam karena ia berpikir ini rencanaku. Oh come on, aku masih mencintai Krytsal walaupun hubungan kami sudah berakhir.

.

“Maaf tuan Hwang, ada apa anda memanggil saya kemari? Apa ini bisnis?”, tanyaku sopan dan berusaha menghindari tatapan mengerikan dari nona Hwang itu.

.

Tuan Hwang bukannya menjawab, malah kembali memakan makanannya. Belia menutup matanya dan mengunyah makanan itu dengan nikmat seolah-olah itu makanan terlezat. Aish, kenapa tiba-tiba aku seperti terjebak dalam omong kosong? Rutukku pada diri sendiri.

.

“Aku akan menginvestasikan sebesar 50 persen saham ke proyek barumu Yoong”, aku terkejut mendengar ucapannya. Oh my god, itu jumlah yang sangat besar untuk proyek panti asuhan yang menurutku tidak akan membawa keuntungan. Proyekku ini sekedar ketulusan dari orang-orang kaya yang bersedia menjadi donatur.

.

Aku menoleh kepada Tiffany, dia sama terkejutnya denganku. “Dad, are you kidding me?”, tanyanya dengan penuh penekanan.

.

Tuan Hwang justru tertawa “Itu jumlah yang biasa saja sayang, untuk seseorang yang akan menjadi calon suamimu”

.

Uhuk uhuk…..

.

Oke, kali ini aku tersedak dan lebih terkejut lagi dengan ucapan tuan Hwang tak terkecuali Tiffany. Ia membanting sendok dan garpunya lalu berdiri menatap marah padaku lalu beralih ke tuan Hwang.

.

.

YOONA POV END….

.

.

.

——————————

“Aku tidak akan sudi menikah dengan pria menyebalkan ini”, Tiffany berlalu meninggalkan ruang makan tetapi langkahnya terhenti ketika suara tuan Hwang terdengar kembali.

.

“Daddy dan orangtua Yoong sudah sepakat. Pertunanganmu akan dilakukan 2 minggu lagi dan kau harus setuju, Stephany”, suara tegas tuan Hwang membuat Tiffany menoleh kembali.

.

“Tidak akan pernah Dad. Never”, Tiffany tak kalah tegasnya dengan sang ayah. Tuan Hwang dengan tenangnya meminum air putihnya dan membersihkan mulutnya dengan tisu.

.

“Baiklah kalo begitu, jangan salahkan Daddy jika CS Group akan bangkrut dalam hitungan hari”, tuan Hwang berdiri dan menoleh ke arah putrinya yang diam tak mengeluarkan kata-kata apapun.

.

“Daddy tidak suka kau membantah perintah Daddy. 1 hari waktu yang cukup untukmu memutuskan hubungan gelap kalian dan bertunangan dengan Yoong”

.

Tiffany terduduk dilantai, tulang-tulang kakinya tak mampun membuatnya berdiri lagi. “Ba—bagaimana mungkin?”, lirihnya pelan.

.

Yoong sedari tadi hanya diam, ia masih memproses apa yang baru saja terjadi. Ia tidak tahu menahu tentang perjodohan ini. Yoong melihat kondisi Tiffany yang benar-benar terpukul. Tuan Hwang menepuk pundaknya dan mengajak Yoong menuju ruang kerja tuan Hwang.

.

.

.

.

.

***

.

.

Sabtu pagi yang cerah. Sooyoung membuka matanya dan menyadari bahwa dirinya masih berada di ruang kerja pribadinya yang berada di rumahnya. Semalam ia terjaga hingga pukul 3 pagi untuk mencari tahu kesalahan apa yang terjadi di CS Group sehingga beberapa investor sudah menarik saham mereka.

.

Sooyoung melepas kacamatanya dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah itu Sooyoung menuju lantai 1 dan ia disambut oleh beberapa maid yang sudah menyiapkan sarapan untuknya.

.

“Dimana Sica?”, tanyanya pada salah satu maid.

.

“Masih di kamar, tuan muda”, jawab maidnya.

.

Sooyoung kemudian memerintahkan maidnya itu untuk menyiapkan sarapan untuk Jessica yang akan ia bawa ke kamar tamu. Ia membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Sooyoung tersenyum saat melihat Jessica sedang bersiap-siap.

.

“Kau terlihat cantik, dokter Sooyeon-ssi”, sapa Sooyoung dengan seringaian jail. Namun Jessica menanggapinya dingin dan menatap tajam pada Sooyoung.

.

“J.E.S.S.I.C.A” eja gadis itu penuh penegasan pada Sooyoung.

.

Sooyoung meletakkan nampan berisi makanan dia atas meja. “Oke oke, aku tidak akan memanggilmu Sooyeon. Aish kau ini, aku menyukai nama itu”

.

“Soo!!!”

.

“Iya iya. Aish, jangan berteriak seperti ini pagi-pagi”, Sooyoung menghentikan candaannya.

.

Ia kemudian mendekati Jessica yang masih sibuk dengan make-upnya. Namja itu memilih duduk di tepi ranjang. “Maafkan aku atas yang semalam, aku tidak akan membawa namanya lagi. Siapapun yang membuatmu tidak suka, aku tidak akan membicarakannya”, ucap Sooyoung serius.

.

Jessica melihat Sooyoung dari refleksi cerminnya dan menghentikan sejenak aktivitasnya. Ia tersenyum manis pada Sooyoung. “Terima kasih Youngi, kau yang terbaik”

.

“Sorry girl, don’t smile like that. I’m taken”, ujarnya sambil mengedipkan mata kanannya ke Jessica dan mendapatkan lemparan tissu.

.

“Full of yourself, tuan Choi. Huft, aku tak menyangka Tiffany memilihmu”, ejeknya.

.

Baik Jessica dan Sooyoung saling tertawa karena ejekan masing-masing. Jessica sudah siap dengan dandanannya dan berdiri untuk mengambil sarapan yang sudah disiapkan Sooyoung. Namja itu mengikutinya dan duduk berhadapan dengan Jessica.

.

“Wae?”, heran Jessica dengan sikap Sooyoung. Tanpa menjawab, Sooyoung membuka mulutnya di hadapan Jessica. “Dasar, big baby”, ejek Jessica lagi namun ia menyuapkan makanan ke mulut Sooyoung. Keduanya sarapan bersama dengan penuh candaan.

.

.

.

——————————–

.

Hari ini Sooyoung kembali mengantarkan Jessica ke Rumah Sakit milik JK Group. Mereka sudah tiba di loby gedung. “Apa proyekmu Sica?”, Sooyoung bertanya sambil membukakan pintu untuk gadis itu.

.

“Reus menawariku sebuah kerjasama untuk membantu beberapa panti asuhan dan mereka mendapatkan pengobatan gratis di JK Hospital”, Jessica menceritakan proyeknya kepada Sooyoung.

.

“Itu ide yang menarik, semoga sukses”, ucap Sooyoung dan mengusap puncak kepala Jessica. “Baiklah, aku juga harus ke kantor. Ada beberapa hal yang harus kuurus”, pamit Sooyoung.

.

Sebelum ia berjalan menuju pintu kemudi, Jessica menahan lengannya. “Katakan padaku jika kau membutuhkanku Soo, kau mengerti maksudku?”

.

Sooyoung mencubit hidung mancung Jessica “Hahaha arraseo. Aku mengerti, aku pergi dulu. Bye”, Jessica melambaikan tangannya dan menunggu hingga mobil Sooyoung menghilang dari pandangannya.

.

Beberapa karyawan Rumah Sakit yang melihat kedatangan Jessica, seperti biasa memberikan hormat dan sapaan mereka kepada pewaris JK Group tersebut. Jessica hanya memberikan senyumnya sebagai tanda membalas sapaan para karyawan.

.

Belum tiba Jessica di ruang kerjanya, dari kejauhan ia sudah melihat sosok yang dia kenal dengan sangat baik sedang berbicara dengan salah satu manajer Rumah Sakit. Jessica membalikkan badannya dan mencari jalan lain menuju ruang kerjanya.

.

Setiba di dekat lorong menuju ruang kerjanya, ia melihat Taeyeon dengan kemeja birunya sambil menyandarkan tubuhnya. Satu kakinya ia sandarkan di tembok sambil bersidekap. Jessica menoleh ke belakang dan melihat sosok itu dari kejauhan juga berjalan menuju ruangannya.

.

Suara heels Jessica membuat Taeyeon menoleh. Ia menautkan alisnya melihat Jessica sedikit tergesa-gesa. Taeyeon merapikan pakaiannya dan berdiri dengan baik menunggu partnernya datang mendekat.

.

Taeyeon mengangkat satu tangannya dan menyapa Jessica namun gadis itu justru mendorong tubuhnya hingga membentur tembok. Sesuatu yang lembut dirasakan Taeyeon di bibirnya, dan ternyata Jessica menciumnya.

.

Karena mendadak, Taeyeon sampai tak bergeming. Otaknya lama memproses apa yang terjadi, namun dalam ciuman itu Taeyeon merasakan cairan yang asin. Itu airmata Jessica. “J—Jess—Jessica” tegur Taeyeon tapi Jessica memperdalam ciumannya.

.

“Kiss me back, please”, lirih Jessica disela ciumannya.

.

Taeyeon masih belum membalas ciuman itu. Dari sudut matanya, ia menangkap ada seseorang yang tak terlalu jauh sedang berjalan ke arah mereka. Taeyeon akhirnya membalas ciuman itu dan memperdalamnya, tapi entah kenapa Taeyeon terluka saat melakukan itu.

.

.

3

.

.

.

2

.

.

.

.

1

.

.

.

.

.

PLAAK………..

.

.

Satu tamparan sempurna mendarat di pipi kanan Jessica setelah sosok itu memisahkan ciuman yang terjadi diantara keduanya. Orang itu mengangkat tangannya lagi dan berniat menampar pipi kiri Jessica tapi sebuah tangan menahannya.

.

“Anda tidak pantas menampar seorang wanita seperti itu, Sir”, Taeyeon berkata dengan tenangnya walaupun setiap kalimat ada penekanan.

.

.

PLAAK….. PLAAKK….

.

.

Dua tamparan sekaligus Taeyeon terima karena melindungi Jessica. Pria itu memandang penuh amarah kepada Taeyeon lalu beralih kepada Jessica. “Aku kecewa padamu, Sica”, ucapnya lalu membalikkan badan dan menjauh dari sana.

.

Jessica melemah, tubuhnya meluruh di lantai dan tangisnya pecah saat orang itu pergi. Syukurlah, di lorong ini hanya ada ruang kerja miliknya, jadi tidak ada karyawan lain yang berlalu lalang.

.

Taeyeon segera mendekatinya “are you okay?”, tanya Taeyeon yang terlihat khawatir. Dirinya saja merasakan sakit yang luar biasa saat mendapatkan tamparan itu, apalagi Jessica.

.

Jessica masih menangis, tak lama kemudian hanya tersisa isakan. Jessica menganggukkan kepalanya dan menatap Taeyeon “Terima kasih, sudah membantuku”, ucapnya. Jessica segera berdiri dan menghapus sisa-sisa airmatanya.

.

Taeyeon terkejut dengan sikap Jessica yang tiba-tiba memegang kedua pipinya. Taeyeon dapat merasakan lembut dan dinginnya tangan Jessica. “Maafkan aku juga, karena kau harus merasakan tamparan itu”.

.

Taeyeon memberikan senyumnya dan melepaskan kedua tangan gadis di hadapannya dari pipinya. “Its okay, itu jauh lebih baik daripada kau yang harus menerimanya”, balas Taeyeon. Keduanya tiba-tiba merasakan situasi yang aneh dan menyadari apa yang baru saja mereka lakukan. Mereka saling menggenggam tangan.

.

“Oh, maaf”, Taeyeon tersenyum kaku dan menggusap tengkuk belakangnya. Begitu pula Jessica yang membenarkan rambutnya untuk menghilangkan situasi yang awkward ini.

.

“Kajja, kita masuk saja ke ruanganku dan membicarakan proyek kita”, Jessica mempersilahkan Taeyeon masuk dan dia berjalan terlebih dahulu tapi Taeyeon menggenggam pergelangan tangan Jessica.

.

“Kupikir kita bisa meeting lain kali”, Taeyeon berpikir sesaat “hmmm, aku tidak ingin meeting ini berjalan tidak sesuai harapan”, ucapnya lagi. Setelah kejadian tadi, Taeyeon berpikir perasaan Jessica sedang tidak baik.

.

Jessica tertawa kecil melihat sikap dan cara Taeyeon berbicara kepadanya, seperti anak kecil yang takut dimarahi. Sesaat, Taeyeon terhipnotis dengan cara Jessica tertawa, simple dan terlihat manis.

.

“Tidak apa-apa Taeyeon-ssi. Kita bisa meeting dengan baik, aku menjamin hal itu” jelas Jessica.

.

“Baiklah, tapi bisakah kau tidak memanggilku terlalu formal seperti itu? Meeting kita kali ini hanya membahas pengobatan gratis di beberapa panti asuhan dan bukan bersifat formal”, pintanya kepada Jessica. Gadis itu terlihat berpikir sejenak lalu tersenyum kembali.

.

“Oke, Taeyeon. Silahkan masuk”

.

Dan hal itu disambut kemenangan dalam hati Taeyeon. Ia bersorak gembira saat Jessica memanggilnya “Taeyeon” tanpa embel-embel apapun.

.

.

.

***

.

.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif dan berada di luar jangkauan….

.

“Huft, dia masih marah padaku”, Yuri bersandar di sofa yang berada di rumahnya. Sejak beberapa hari lalu, Yuri sering pulang ke rumah karena Ayahnya ingin mengajarkan bisnis agar Yuri lebih baik lagi.

.

Yuri meminum jus ma favoritnya dalam satu teguk dan kemudian menyalakan televisi. Hari ini tidak ada jadwal meeting apapun sehingga dia free. Yuri sudah mencoba menghubungi Jessica namun sepertinya gadis itu masih marah. Dan Sooyoung benar-benar mengalihkan telpon dari Yuri sehingga Yuri sulit menghubunginya.

.

“Apa yang harus aku lakukan, Eunji-ah?” gumam Yuri sambil memandang langit-langit rumahnya.

.

.

“Yul…”

.

Seseorang memanggil Yuri karena melihat namja itu mempoutkan bibirnya. Namja itu tersenyum pada orang yang berjalan ke arahnya.

.

“Eunji-ah, Sica memilih bermain bersama Sooyoung”, adunya pada Eunji, sahabatnya yang lebih tua 4 tahun darinya. Yuri menunjuk ke arah Sooyoung dan Jessica yang sedang bermain sepeda bersama. Mereka sedang di kawasan sungai Han. Eunji tertawa dengan aegyo buruk Yuri.

.

“Kau menjailinya lagi?”, tanya Eunji dan ditanggapi dengan anggukan oleh Yuri. “Kau ini, pasti kau memberinya timun lagi”, Eunji menggelengkan kepala karena sikap Yuri.

.

Yuri menyengir dan mengangkat jari telunjuk dan tengah secara bersamaan membentuk tanda peace. “Bantu aku, aku ingin bermain bersama mereka”, pinta Yuri.

.

Akhirnya Eunji membantu Yuri agar berbaikan dengan Jessica. Sooyoung yang ikut marah karena membela Jessica, juga ikut menjadi target pembujukan Eunji agar SooSic mau bermain bersama Yuri lagi. Dan seperti itulah yang selalu terjadi jika Jessica marah atas kejailan Yuri, ia akan mengadu pada Sooyoung dan Sooyoung akan membelanya. Sedangkan Yuri akan mengadu pada Eunji agar Eunji dapat membantunya berbaikan dengan SooSic.

.

Note flashback: Eunji (15 tahun), Yuri-Sooyoung (11 tahun), dan Jessica (9 tahun)

.

.

.

——————————

.

Yuri menghembuskan nafasnya pelan mengingat saat-saat itu. Betapa berharapnya Yuri bahwa Eunji dapat membantunya lagi setiap ia berselisih dengan Jessica dan Sooyoung yang membela Jessica.

.

Tiba-tiba sekilas berita muncul dalam acara yang Yuri tonton. Ia mengerutkan alisnya saat pemberitaan itu menampilkan grafik saham sebuah perusahaan dan Yuri membulatkan matanya saat tahu itu perusahaan siapa.

.

“Tidak mungkin, kenapa tiba-tiba saham CS Group menurun drastis”, Yuri terkejut dengan pemberitaan perusahaan Sooyoung. Dengan segera, ia menuju kamarnya dan berganti pakaian. “Aku harus menemuinya”, ucap Yuri.

.

Merasa sudah siap, Yuri bergegas mengambil kunci mobil dan ponselnya. Baru saja ia keluar kamar, asisten Mr. Kwon datang dan meminta Yuri menemui Ayahnya. Yuri pun segera menuju ruang kerja Appanya.

.

“Appa….”, Yuri menyapa Ayahnya yang sedang berdiri menghadap jendela dan membelakanginya. Yuri mendekati sang Appa dan berdiri di sampingnya.

.

“Lusa pergilah ke Jepang. Wakili Appa dalam meeting bulanan Ritz dengan para pemegang saham disana selama 1 bulan”, pinta sang Appa.

.

“1 bulan Appa? Itu terlalu lama, bagaimana kuliahku?” Yuri protes dan tidak setuju dengan permintaan Appanya.

.

“Tugas itu juga sebagai pembelajaran untukmu Yul, tidak ada penolakan dalam hal ini. Ingat, kau pewarisku satu-satunya. Jangan kecewakan Appa, Yul”, tegas sang Appa.

.

Yuri menyerah, ia tak bisa berbuat apa-apa. “Baiklah, kalo itu permintaan Appa”, ucapnya. Ia kemudian pamit pada Appa Kwon dan bergegas ke tujuan semula, ke CS Group menemui Sooyoung.

.

Setelah Yuri pergi, asisten Mr. Kwon masuk dan berdiri di belakang pria itu. Mr. Kwon mengepalkan tangan kanannya dan menahan amarah. “Seandainya saja JK Group memiliki anak selain Jessica, pasti tidak akan seperti ini jadinya”, ucap Mr. Kwon kepada asistennya.

.

“Tapi tuan, jika anda menjauhkan tuan muda dari Jessica, sudah dipastikan tuan Ryan dan nyonya Natasha akan menarik saham JK dari Ritz”, jawab asistennya.

.

Mr. Kwon menghembuskan nafasnya kasar dan duduk di kursi kebesarannya. Ia terpejam sebentar untuk berpikir jernih dan membuka kembali matanya. “Atur pertemuan para pemegang saham di seluruh cabang-cabang Ritz, kita harus memastikan saham Ritz tetap stabil”

.

Sang asisten menunduk hormat, mengerti apa yang diperintahkan padanya. “Baik, tuan. Akan saya laksanakan”

.

.

.

—————————–

.

Yuri melajukan mobilnya dan sesekali mencoba menghubungi sekretaris Sooyoung namun ia tak juga mendapatkan jawabannya. “Arrghhh!! Kenapa tidak ada yang menjawab”, kesalnya dan memukul setir.

.

Yuri sudah hampir tiba di gedung utama CS Group namun ia segera menghentikan mobil saat melihat keramaian wartawan di luar gedung. “Oh, shit”, Yuri mengambil jalan putar dan melewati jalur basement, jalur khusus untuk orang-orang penting yang akan berkunjung ke CS Group.

.

“Huh? Kenapa ada Yoong?”, heran Yuri saat melihat partner barunya ada di basement gedung ini juga. Yuri menyapanya dan Yoong juga terkejut dengan kedatangan Yuri.

.

“Apa kau memiliki kerjasama dengan CS Group?”, tanya Yoong pada Yuri.

.

Yuri menggeleng, “Pewaris CS Group adalah sahabatku. Bagaimana denganmu Yoong?”

.

“Ah aku kesini karena memiliki janji dengan Sooyoung untuk proyek baru AIR Group dan CS Group. Tapi aku tidak menyangka jika di luar banyak sekali wartawan. Apa kau sudah melihat berita, Hyung?”

.

“Eoh, aku sudah melihatnya maka aku datang kesini”, Yoong mengangguk mengerti dengan maksud Yuri.

.

“Tapi sepertinya meeting dibatalkan, aku tidak bisa masuk dari tadi. Asistenku sedang mengurus jadwal baru”, ucap Yoong. “Oh ya Hyung, apa kau mengenal kekasih Sooyoung?” tanya Yoong lagi dan itu berhasil membuat Yuri menoleh ke arahnya.

.

“Kekasih?” heran Yuri. “Setahuku Youngi tidak memiliki kekasih. Kenapa bertanya seperti itu?”

.

Pertanyaan balik Yuri membuat Yoong sedikit gelagapan. “Ah itu… hmmm, ahh, tidak apa-apa. Aku hanya bertanya iseng saja”, tawa Yoong dengan senyuman anehnya.

.

“Yoong, maafkan aku. Aku permisi dulu, aku akan mencoba untuk bertemu Sooyoung”, ucap Yuri.

.

“Silahkan Hyung, sampai ketemu lagi”, balas Yoong.

.

Yuri sudah menjauh darinya dan Yoong dapat melihat Yuri berbicara dengan salah satu security yang menjaga pintu masuk khusus di basement dan ternyata security itu mengizinkan Yuri masuk ke dalam gedung.

.

Yoong yang sudah melihatnya Yuri masuk, memilih bersandar di mobil miliknya sambil menunggu asistennya yang ada di dalam gedung untuk mengatur jadwal ulang pertemuannya dengan Sooyoung. “Huft, apa ini yang tuan Hwang bicarakan ya? Tapi kenapa? Padahal CS Group memiliki potensi yang baik dalam industri pesawat terbang” Yoong mengingat pembicaraan dengan tuan Hwang sebelumnya.

.

“Tidak mungkin karena perusahaan, aku yakin ada alasan lain kenapa tuan Hwang seperti itu. Dan lagi, ternyata Tiffany adalah kekasih Sooyoung”, Yoong mengusap kasar wajahnya. “Aish, lalu kenapa Umma dan Appa menjodohkanku dengan Tiffany? Aku kan masih mencintai Krystal”, kesalnya lagi jika mengingat hal itu.

.

.

***

.

Tiffany menyandarkan kepalanya di pintu kamar. Airmatanya tak berhenti mengalir dan tatapannya tak pernah lepas dari televisi. Tiffany tidak menyangka bahwa Daddynya sudah memulai aksinya di CS Group, milik keluarga Sooyoung.

.

Sedari tadi Tiffany berusaha keluar kamar tapi kamarnya sudah terkunci dari luar oleh Daddynya. Pria paruh baya itu begitu murka saat mengetahui hubungan putrinya dengan putra keluarga Choi. Dalam hidupnya, pria bermarga Hwang itu tak pernah berniat sekalipun berurusan dengan keluarga Choi. Namun takdir berkata lain, putri bungsunya justru menjalin hubungan dengan Sooyoung di belakangnya.

.

.

“Apa kita akan tetap bertahan, Soo?”

.

Sooyoung menggenggam kedua tangan halus Tiffany dan mengecupnya “Pasti, itu janjiku. Bahkan ketika ada seseorang yang tiba-tiba membuatmu beralih dariku, aku akan membawamu kembali padaku. Bukankah itu tugasku?”, Lagi-lagi Tiffany tersenyum. Sooyoung selalu menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang sama.

.

“Jangan lepaskan aku Soo, aku mohon”, ucap Tiffany lagi.

.

“Tidak akan sayang, sampai kapanpun aku tidak akan melepasmu”, Sooyoung mengecup kening Tiffany untuk menenangkan dari pikiran negatif.

.

.

.

.

.

Tiffany menangis kembali mengingat hal itu. Ia kini membayangkan betapa kacaunya Sooyoung saat menghadapi masalah ini, dan Tiffany membenci dirinya karena tidak bisa berada di samping Sooyoung. Tiffany tahu bahwa Sooyoung bekerja keras untuk menjadi pewaris yang baik untuk keluarganya dan ingin membuat Ayahnya, Mr. Choi bangga padanya.

.

Tatapan Tiffany beralih ke kalung pemberian Sooyoung. Kalung yang Sooyoung berikan pada anniversary ketiga mereka sebagai janji bahwa pria itu tak akan pernah melepaskannya. Tiffany menggenggam bandul kalung itu dan terisak kembali.

.

.

.

.

.

“Apakah aku yang harus melepasmu, Young?”

.

.

.

.

.

TBC

——————————————

Hai hai ^^

wah the heirs udah mulai dramanya, percayalah bahwa hidup itu gak semulus jalan raya

kekekeke, ada masalah pasti ada jalan keluarnya. iya kagak? hahaha

Apa ya keputusan Tiffany? Gue jadi pengen peluk Sooyoung #eh

Wah, Taeng melindungi Sica. Siapa ya pria yang berani nampar Jeesica? Hmmmmm

Yulsic – Soofany lagi kece badainya ^^ peace

Taengsic? Yoonfany? Ciyeeeee yang satu mulai deket, yang satu dijodohin XD

.

.

.

Selamat menikmati chapter ini ya ^^

Sampe ketemu di MTM, yang juga lagi drama banget.

.

Annyeong!!

.

.

by: J418

.

*bow*

138 thoughts on “The Heirs (8)”

  1. drama dah di mulai….
    itu appanya yul knapa mau pisah in yulsic? apa appanya yul jg yg nampar taengsic???
    emang ad masalah apaan sih antara Kel.Hwang sma Kel.Choi kok Mr.Hwang g setuju sma hubungan soofany?????

    Like

  2. Oh gosh kasian nih soofany ada aja badainya.
    Itu yoong udah tau fany ada yg punya tapi tetep aja iya ttg perjodohannya. Hhuhu
    Ribet nih para orang kaya,. Jadi disini hwang paling berkuasa ya thor wakakkaa

    Yoong masih suka krystal, dan jess kenapaaaa malah bikin yul salah paham. Eeerrrr jadi makin kusut nih. Taeng seneng yaaaa cie cie

    Like

  3. Ada apa sebenarnya kel.hwang & kel.choi? Ampe para anak2 yg kn taiknya,hahaha (bhs g keren) Mr.Hwang tak restui cinta tiffany&sooyoung,ada rasa sedih jg ada rasa seneng,rasa seneng lbh bnyk ketimbang sedih habis dr awal image soo dha jelek d mata g,playboy n maen gelap2an ama tiffanyku,hahaha

    Like

  4. Apa yang di pikirkan oleh appanya tiffany, dia benar – benar tidak punya perasaan…bagaimana bisa dia menyakiti putrinya, memuakan…siapa yang menampar taengsic, begitu misterius

    Like

  5. Yaaakkkk sica digampar
    Sapa tuh yg brani gampar,bapaknya yuri ato bapaknya sendiri?aassssjhh auah disini dramanya dah dimulai jd harus siap2 kuatin hati hehe

    Like

  6. wah badai datang menerjang yulsic ma soofanny…andwe andwe fanny lo jngan lepasin soo yak kasian dia ..dia udah terbebani ma perusahaannya msa mau lo tambah lagi bebannya n dia jg udah janjikank klow dia g akan melepaskanmu..
    eh eh itu siapa yg main gampar2 aja ke taengsic..

    Like

  7. tetett…..konflikny udh mulai nih.heol y gitulh klo para chaebol percintaan pasti sll dgn bisnis.smg ini jg awl dr Taengsic.Soo yg kuat y…
    keren critany…

    Like

  8. Sudah ada perkembangan nich dalam hubungan taengsic,
    Wahhh kejam banget tuan hwang demi memisahkan soofany tuan hwang ga segan2 membuat perusahaan syoo dalam mslh.
    Siapa yg menampar taengsic ya?.

    Like

  9. wahh,, dramanya udah mulai,,
    tapi siapa ya, namja yang menampar sica,,??
    ehh,, waduuhh,, kenapa Mr. kwon mau misahain yulsic si,,?? apahal sihh 😦 😦

    ahh,, ay masih bingung nih, sebenarnya rencana yoong and tae apaan sih,,, :/

    hiks hiks hiks,,, poor soo,,, ay ikutan sedih nih thor gegara soofany mau pisah begini,,
    khaaa,,, ya semoga aja deh fany tetap pilih soo,, 🙂
    ay tahu, allah kagak akan pernah memberi cobaan di luar batas kemampuan umatnya,,,
    semoga aja, mereka semua bisa menghadapi badainya yah thor,,, #Amin 🙂

    next ^^

    Like

  10. Tadinya gua pikir yg nampar jess itu yul ternyata bukan. Emmh gua pikir Yoong beneran suka sama Fany ternyata cintanya masih tertambat pada krystal.

    Like

  11. semua masalah yg timbul ,, pasti ada hubungan nya dengan permasalahan keluarga ya . yg sabar aja untuk para anak anak .

    Like

  12. hallo thor, gue udh follow dr lama & baca bbrpa cerita yg ga pake pass hahaha. Gue sempet ilang skrg dtg lg hehehe. (ga ada yg nanya) Izin baca the heirs, ceritanya menarik kemungkinan bnyk konflik apalagi tentang pewaris nih.

    Like

  13. Badai gedegedean niih.
    Itu yg nampar yul bukan?
    Mr.Hwang knp gak suka sm young sih?
    Kalo menurut gw yg donorin mata tuh si eunji deh, eh atau krystal ya soalnya sica nangis kalo liat mata si tae
    haduuuhh susah nebaknya.

    Like

  14. Aaaaaa….. taengsicku dah deket 😍
    Ada momen yoonkrys g? #ngidamyoonkrys #eh
    Oiya… yg nampar td sapa? Yuri? Kok jahat?
    Yuri coupleny sapa? Yejin? Seo? #positivethinking #masakjomblo

    Like

Leave a comment