ONLY ONE, SERIES

Only One (12)

Tittle                : ONLY ONE

Cast                 : Kwon Yuri

Jessica Jung

Kim Taeyeon

Tiffany Hwang

Im Yoona

Seo Juhyun

The Others

Genre              : Gender Bender, Drama, Romance, Family, Bittersweet

 

Series

———————————————————————————-

Part 12

.

.

Yuri memapah putranya menuju tempat tidur di kamar pribadi milik Yoong. Sudah 2 minggu berlalu, dan Yoong telah melewati masa kritisnya. Dokter sudah memperbolehkan ia pulang. Saat ini semua orang berkumpul di rumah keluarga Kwon, mulai dari Kim’s dan semua sahabat Yoong kecuali Krystal yang mulai sibuk di dunia entertain. Tentu saja ditemani manajer sekaligus kekasihnya, Joseph.

.

“Appa turun ke bawah menemui yang lain. Kalian berbincanglah”, Yuri pamit untuk menemui istrinya, Taeyeon, dan Tiffany.

.

“Jadi bagaimana persiapan pernikahanmu, Hyo?”, Yoong penasaran dengan cerita temannya yang tiba-tiba memutuskan untuk segera menikahi Nichole, janda dengan 1 anak.

.

“Hampir selesai”, jawab Hyoyeon yang tiba-tiba mendapatkan rangkulan di leher oleh Sooyoung.

.

“Aish, midget ini bisa-bisanya menikah lebih dulu dari kita Yoong”

.

“Ya ya ya, lepaskan aku tiang listrik”, kesal Hyoyeon.

.

.

.

.

Flashback

.

Seperti biasa, Sooyoung melahap makanannya tanpa ampun dan yang lainnya makan dengan sewajarnya. Tiba-tiba saja Sooyoung tersedak karena mendengar ucapan Hyoyeon yang baru saja ia dengar.

.

.

“APAAAAAA??? Kau bilang apa, Hyo?????”

.

“YAA, Oppa!! Kau jorok sekali”, Krystal mempoutkan bibirnya karena Sooyoung baru saja menyemburkan makanan ke arahnya.

.

“Heheheh mian Krys”, Sooyoung memberikan tanda peace dengan jarinya. Ia menoleh ke Hyoyeon dan menuntut alasan dari sahabatnya itu.

.

Hyoyeon mengendikkan bahunya cuek “Mungkin sudah waktunya”, jawabnya singkat dan mengundang semua tawa karena Sooyoung kesal dengan jawaban itu.

.

Tanpa disadari semua yang ada di situ, Sooyoung mengocok kaleng soda miliknya dibawah meja dan kemudian membukanya. Alhasil, semuanya terkena semprotan soda itu. “Chukae, Hyo!!”, teriak Sooyoung dan didengar seluruh orang yang ada di kafetaria Rumah Sakit. Setelah itu Sooyoung melarikan diri dan mendapatkan teriakan dari Hyoyeon dan yang lainnya.

.

.

.

END

.

.

YoonHyun hanya tertawa melihat kelakuan keduanya. “Sudah oppa, hentikan”, Hyuni mencoba menghentikan kekonyolan kedua sahabat itu.

.

Yoong terdiam, dia menatap satu figura di sebelah meja kecil yang berada di samping tempat tidurnya. Seohyun melihat hal itu, ia mengusap lengan Yoong pelan. “Oppa ingin mengunjunginya?”

.

Yoong memandang ke arah tunangannya dan menggeleng pelan “Oppa belum siap, Hyuni”, Seohyun menggenggam kedua tangan Yoong. “Kalo sudah siap, aku bersedia menemani Oppa menemuinya. Biar bagaimanapun, Suzy pernah menjadi sahabat Oppa”, Yoong mengangguk lalu menyentuh pipi halus gadis di dekatnya itu.

.

Klik…klik….

.

Suara kamera ponsel menghentikan moment itu. Sooyoung dan Hyoyeon tersenyum jail dengan memegang ponsel mereka. “Aigoo~ kalian terlihat manis”, ucap mereka kompak dan segera melarikan diri dari kamar Yoong.

.

“YAAHH!! Choi Sooyoung! Kim Hyoyeon!”, suara teriakan Yoong menambah tawa HyoSoo yang sudah berada di luar kamar.

.

Seohyun tersenyum melihat wajah cemberut seorang Kwon Yoona. Ia duduk di atas ranjang Yoong dan memeluk namja itu. Yoong terdiam karena perlakuan tiba-tiba itu. Akhirnya mereka diam tanpa bicara dan menikmati momen kebersamaan itu.

.

Jessica yang berniat memanggil keduanya untuk makan bersama, mengurungkan niat melihat putra kesayangannya itu dengan Hyuni sedang melepas kerinduan mereka. Jessica memilih kembali ke meja makan dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

.

.

———————————

.

Setelah jamuan makan siang di rumah keluarga Kwon, Hyoyeon dan Sooyoung pamit karena harus segera ke Rumah Sakit. Hanya tinggal Taeny dan Yulsic yang berada di ruang keluarga, sedangkan Yoonhyun masih di kamar Yoong.

.

“Bagaimana perkembangan proyek barumu di Nagasaki, Taeng?”, Yuri mengajak Taeyeon membicarakan masalah kerjaan dan para istri sibuk dengan majalah fashion yang baru saja terbit hari ini.

.

“Sudah berjalan 40 persen, lusa aku harus kesana untuk beberapa hari”, Jessica yang mendengar itu ikut menyambung ke pembicaraan.

.

“Fany dan Hyuni, bisa menginap disini Taeng. Daripada mereka hanya berdua dan cuma ditemani asisten rumah tangga. Iya kan Tiff?”, Jessica menoleh ke arah Tiffany dengan senyuman manis dimana YulTae tidak melihatnya.

.

Tiffany sedikit berpikir dengan maksud dari senyuman Jessica. Tiba-tiba ia mengerti apa yang Jessica maksud. Ia langsung menepuk tangannya dan menoleh ke arah suaminya. “Apa boleh, Tae?”

.

Taeyeon dan Yuri melihat Tiffany tersenyum dengan bulan sabitnya. Kedua suami itu saling pandang dan tak berapa lama membulatkan kedua matanya karena mengerti maksud pembicaraan para istri. O.o “oh my god, poor my card”, pikir Yuri dan Taeyeon bersamaan.

.

 “Kau yakin, sayang?”, tanya Taeyeon dan mendapatkan anggukan cepat dari Tiffany. Kalo sudah begini, Taeyeon tidak bisa menolak lagi. “Baiklah, kalian akan kujemput jika urusan di Jepang sudah selesai”.

.

Jessica dan Tiffany berhigh-five sedangkan Yuri dan Taeyeon menghela nafasnya karena mereka harus bersiap-siap membayar tagihan credit card yang akan mereka terima.

.

.

.

***

.

Kondisi Yoong sudah mulai pulih, ia memutuskan untuk kembali ke Rumah Sakit agar bisa menyelesaikan praktek kerjanya dan menjadi seorang dokter. Sambutan kecil-kecilan pun dilakukan teman-teman se-profesi Yoong termasuk Sooyoung. Mulai hari ini, Hyoyeon akan mengambil cuti untuk pernikahannya minggu ini jadi namja itu tidak ada disini.

.

Yoong mulai berjalan mengelilingi ruang inap pasien untuk mengecek keadaan para pasiennya. Beberapa anak kecil sangat senang dengan Yoong karena sifatnya yang ramah dan terkadang humoris. Yoong memang menjadi salah satu dokter idola di Rumah Sakit ini terlebih karena ia pernah masuk ke dalam beberapa majalah bersama Krystal. Tentu saja itu karena permintaan Krystal agar Oppanya menemaninya di beberapa sesi interview bersama.

.

“Ssaem!”, seorang anak laki-laki berusia sekitar 8 tahun berlarian kecil ke arahnya. Ia tanpa segan memeluk kaki Yoong dengan tubuh kecilnya.

.

Yoong kemudian jongkok untuk menyamakan tingginya dengan anak itu. “Yongseok-ah, apa kabar?” tanya Yoong ramah.

.

Anak laki-laki itu melipat kedua tangannya di depan dadanya dan memasang wajah kesal. “Ssaem terlalu lama berlibur, aku kan tidak punya teman yang asik disini”, ucapnya dengan masih memasang tampang kesal.

.

Yoong tertawa kecil, anak kecil ini merupakan salah satu pasiennya yang dekat dengannya. Sudah hampir 1 tahun Yongseok di rawat karena leukimia yang dideritanya. Dari anak kecil ini juga, Yoong belajar untuk menjadi dokter yang tangguh agar bisa menyelamatkan semua pasiennya dengan sekuat tenaga meski ia menyadari bahwa semuanya tetap pada kehendak Tuhan.

.

Mata Yongseok berbinar saat melihat dokter favoritnya itu mengeluarkan bungkusan kecil yang didalamnya ia tahu bahwa itu adalah coklat. “Hmmm, kira-kira coklat ini enaknya diberikan kepada siapa ya?” ucap Yoong seolah bertanya pada dirinya sendiri.

.

“Yongseok, ssaem”, anak itu bersemangat sekali ketika Yoong mengeluarkan coklat kesukaannya. Sang ibu yang sedari tadi melihat tingkah anaknya ikut tersenyum.

.

Yoong memberikan coklat itu kepada Yongseok yang terlihat kesenangan. Yoong meletakkan telapak tangannya di atas kepala Yongseok dan mengusapnya pelan. “Ssaem akan memberikan coklat yang banyak kalo Yongseok sudah sembuh. Okay?”

.

Yongseok hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum karena ia sedang menikmati cokelat itu berada di mulut kecilnya. Yoong kemudian mempersilahkan ibu Yongseok untuk berjalan terlebih dulu. Mereka menuju ruang rawat Yongseok karena Yoong akan memeriksa anak itu.

.

Dengan didampingi dua suster, Yoong melakukan pengecekan secara rinci kepada Yongseok. Setelah selesai dua suster itu keluar terlebih dahulu dan Yoong masih berbincang-bincang dengan Yongseok.

.

Anak laki-laki itu meminta Yoong merunduk untuk sejajar dengannya yang duduk di ranjang pasien. Tangan kecil Yongseok menyentuh perban kecil yang berada di kepala Yoong, bekas operasinya beberapa minggu lalu. “Ssaem, apa yang namanya operasi itu menyakitkan?”, tanyanya pada Yoong dan sukses membuat Yoong menatap sendu pada pasiennya ini.

.

Yoong berusaha menahan airmatanya dan mencoba tersenyum. “Ssaem tidak merasakan apa-apa, karena para dokter tidak akan membiarkan Ssaem merasakan sakitnya begitu pula dengan Yongseok, hmmm” Yoong tetap mempertahankan senyumnya. “Ssaem akan membantu Yongseok untuk tidak merasakan sakitnya”

.

Anak itu tersenyum mendengar jawaban Yoong. Beberapa hari ke depan dirinya akan menjalani operasi besar dan dia sangat takut. Tapi setelah Yoong mengatakan tidak sakit, ia menjadi senang dan bersemangat. “Gomawo, Ssaem”, ucapnya dan dibalas senyuman oleh Yoong.

.

.

.

Yoong sudah berada di ruangannya untuk berganti pakaian, bersiap-siap untuk menemui Seohyun, adiknya, dan juga JeTi yang saat ini sedang berburu pakaian untuk menghadiri resepsi pernikahan Hyoyeon. Sedangkan Taeyeon masih berada di Jepang, dan Yuri masih sibuk dengan urusan kantornya.

.

Beberapa hari Seohyun dan Tiffany tinggal di rumah Kwon’s, membuat Yoong jadi mengetahui kebiasaan Seohyun dari membuka mata hingga menutup mata lagi. Yoong kemudian membuka laci kecil yang ada di meja kerjanya dan melihat kotak kecil berwarna merah dengan pita putih di atasnya. Ia membuka kotak itu dan tersenyum. “Kau sangat indah, tapi lebih indah lagi jika berada di jari manis Hyuni”, gumam Yoong menatap sepasang cincin berlian.

.

Drttt…drtt….

.

.

“Hallo?”

.

“Oppa, oddiga?”, suara Seohyun di seberang sana membuat Yoong mengulum senyumnya.

.

“Masih di Rumah Sakit, dan sebentar lagi Oppa akan menyusul kesana. Apa sudah selesai shoppingnya?”

.

“Umma masih memilihkan dress untuk Krystal. Oppa cepat kesini ya”

.

“Iya sayang, Oppa segera kesana. Sampai ketemu, bye”

.

“Ne, bye Oppa”

.

.

Yoong segera bersiap-siap dan menelpon taxi untuk menjemputnya. Hanya membutuhkan waktu 15 menit, Yoong sudah sampai di pusat perbelanjaan yang berada di jantung kota Seoul. Ia segera menemui yang lainnya.

.

Saat Yoong memasuki salah satu butik, ia sudah disambut dengan kantong-kantong belanjaan yang begitu banyak. Dalam hati Yoong berdoa untuk Daddy Taeng dan Yul Appa agar bisa bekerja lebih keras lagi. Hahaha

.

“Ah, Yoong. Kau sudah datang, sayang”, Jessica menyambut kedatangan anaknya.

.

“Mana yang lainnya, Umma?” Yoong mengedarkan pandangannya namun tidak melihat Hyuni, Tiffany, dan Krystal.

.

Jessica bukannya menjawab, malah membawa putranya agar duduk di sebuah kursi tepat di hadapan tirai. Tak berapa lama, tirai itu terbuka dan menampilkan sosok tunangannya di balut dengan dress selutu berwarna biru muda yang begitu anggun ditambah rambut hitam Seohyun yang tergerai indah. Tiffany dan Krystal yang berdiri di sisi kanan dan kiri Seohyun juga ikut tersenyum melihat reaksi Yoong yang terdiam.

.

Jessica menyenggol lengan Yoong dan membisikkan sesuatu. “Hampiri dia, sayang”, ucap Jessica. Yoong masih diam namun ia berdiri dan mendekat ke arah Hyuni. Sedangkan Krystal dan Tiffany segera duduk bersama Jessica.

.

“Oppa~”, Hyuni tertunduk malu karena Yoong menatapnya seperti itu. Yoong menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena bingung harus berucap apa. Yoong kemudian hanya cengegesan.

.

“Ish, Oppa tidak romantis. Ucapkan sesuatu”, suara protes dari Krystal membuat Yoong menoleh ke arah adiknya. “Kau masih kecil Krys”, celetuk Yoong dan sukses membuat beberapa pegawai yang berada disitu tertawa termasuk Jessica dan Tiffany. Sedangkan Krystal cemberut karena ucapan Oppanya.

.

Semua yang ada disitu melihat Yoong membisikkan sesuatu kepada Seohyun. Tidak terlalu lama, tapi senyum Hyuni menunjukkan sesuatu yang luar biasa baru saja terjadi.

.

Jessica mendekati Yoonhyun dan membawa sebuah tuxedo putih. “Pakai ini, Yoong”, Jessica meminta Yoong memakai tuxedo itu. Karena Yoong sudah mengenakan celana kain dan kemeja biru muda saat berangkat dari Rumah Sakit tadi, jadi Jessica tinggal menambahkan fashion putranya itu dengan tuxedo putih.

.

Tiffany dan Jessica kemudian mengambil ponsel masing-masing dan meminta Yoonhyun untuk berpose. Setelah semuanya terbeli, mereka memilih untuk makan terlebih dahulu di sebuah restoran masakan Korea. Yoong dan Seohyun memesan makanan sedangkan JeTiKrys menunggu di meja makan.

.

Semua keadaan sudah mulai membaik. Rona kebahagiaan terpancar jelas di kedua keluarga. Masalah yang datang sudah bisa diatasi walau ada beberapa yang harus terluka. Karir Krystal juga perlahan sudah membaik pasca peristiwa yang kurang menyenangkan beberapa waktu lalu.

.

“Umma, bagaimana dengan kado untuk Hyo dan Nic. Apa sudah terbeli?”, Yoong bertanya sambil duduk di salah satu kursi di sebelah adiknya setelah memesan makanan.

.

“Sudah sayang. Mereka akan mengirimnya ke rumah besok siang”, jawab Jessica.

.

Yoong mengeluarkan sebuah tiket. “Hyo memberikan tiket ini untuk kita gunakan sebelum hari pernikahannya. Hyo ingin, kita semua menginap di hotel yang tak jauh dari gedung pernikahannya”, Jessica mengambil tiket itu dan Tiffany ikut melihatnya.

.

“Aku ada jadwal operasi besar 1 hari sebelum acara Hyo, sebaiknya umma dan yang lainnya duluan saja. Aku akan menyusul bersama Sooyoung”, Yoong berkata seperti itu sambil mengecek jadwalnya di ponsel miliknya.

.

“Pergilah bersama Daddy, dia juga baru bisa pulang di hari itu”, ucap Tiffany yang memberikan kabar jadwal kepulangan Taeyeon dari Jepang.

.

“Okay Mom”.

.

Tak lama kemudian, beberapa pelayan datang membawakan pesanan mereka. Yoong sangat bersemangat karena sudah lama tidak mencicipi masakan korea. Hari itu, acara makan siang diisi dengan keceriaan dan kebahagiaan dari dua keluarga.

.

.

.

.

***

.

Minggu pagi yang cerah, suasana alam yang begitu sejuk dan udara segar menyambut pagi kebahagiaan untuk Hyoyeon dan Nichole. Di sebuah daerah Gyeongju yang jauh dari Seoul, diselenggarakan pesta pernikahan HyoNic, dimana kedua insan ini akan mengucapkan janji dihadapan Tuhan, pastur, dan seluruh tamu yang menyaksikan pernikahan itu.

.

Acara pernikahan berlangsung meriah dan hanya dihadiri teman dekat maupun keluarga dari kedua mempelai. Yoong, Sooyoung, dan Taeyeon yang baru tiba di lokasi, segera menuju hotel tempat dimana yang lainnya menunggu.

.

Sekitar pukul 9 pagi, semua tamu sudah berkumpul di resort yang dijadikan tempat pesta. Suasana outdoor di musim semi yang indah dan sejuk ini membuat acara berlangsung dengan baik. Kini semuanya menikmati acara setelah janji yang kedua mempelai ucapkan.

.

Yul menautkan alisnya saat Jessica tersenyum sumringah sedari tadi sejak mereka menyusuri pasir putih di pinggir pantai yang tepat berada di sebelah resort. Yuri menghentikan langkahnya dan menoleh kesamping untuk menatap wajah istrinya. “Wae?”, Jessica menyelidik. Tidak memahami maksud Yuri.

.

Yuri mencolek hidung mancung itu. “Seharusnya aku yang bertanya padamu, baby. Kenapa kau tersenyum seperti itu?”

.

“Oh”, Jessica melanjutkan langkahnya sambil tetap menggapit lengan suaminya. “Aku tiba-tiba teringat LA. Aku merindukan pantai di depan rumah”, Yul melepaskan lengannya dari Jessica. Ia membuat istrinya menghadap dirinya, lalu tanpa kata ia memeluk Jessica karena ia banyak kenangan manis istrinya sejak lahir jika mengingat LA, rumah Jung family, dan pantai yang ada disana.

.

“Kita bisa kesana berdua atau bersama dengan Yoong dan Krys”, Jessica tersenyum dalam pelukan suaminya. Yul yang lebih tinggi dari Jessica, mengecup bahu Jessica yang terekspos karena model dressnya yang tanpa tali. Ia juga mencium harum vanila bercampur mint di rambut pirang istrinya.

.

Jessica tiba-tiba merasakan sesuatu di antara kedua pahanya. Tanpa basi-basi, Jessica melepas pelukan suaminya dan menatap tajam. “Apa yang kau lakukan, Seobang?”, kesalnya karena kelakuan Yuri.

.

“Baby, a—a—aku…..”

.

Jessica mendesah frustasi. “Apa ini akibatnya bergaul terlalu lama dengan Taeng? Kau hanya mencium bahuku dan wangi rambutku saja, sahabatmu sudah menegang”, Yul menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal. Sebenarnya dia tidak sebyun itu namun entah kenapa, mungkin karena merindukan momen sexy time bersama Jessica dan suasana pantai mendukung keromantisan lainnya.

.

“Mianhe, baby”, dalam hati Jessica bersorak menang karena berhasil membuat Yuri kikuk. Ia segera mengecup bibir Yuri cepat dan berlari menjauh dengan dress indahnya.

.

“Jika berhasil menangkapku, kau boleh memakanku”, teriak Jessica.

.

Yuri yang mendengarnya langsung bersemangat. Ia berlari secepat mungkin untuk mengejar Jessica sambil menenteng high heels milik istrinya itu.

.

.

.

——————————

.

Di tempat lain, Taeyeon dan Tiffany juga meluangkan waktu mereka untuk melihat indahnya pantai di daerah ini dan juga berbicara beberapa hal. Taeyeon menggenggam jemari istrinya dengan lembut namun terkesan tegas seolah tidak berniat melepaskan genggaman itu.

.

“Kurasa kita bisa memikirkan kepindahan kita ke Jepang mulai dari sekarang, Fany-ah”, Tiffany belum merespon. Ia masih menghirup segarnya udara pantai lalu tersenyum.

.

“Apa kau yakin dengan ini, Tae?”

.

“Kurasa ini waktunya untuk memulai perusahaan sendiri. Yul sudah terlalu lama menolongku, dan ini saatnya untuk membangun bisnis yang kuimpikan”

.

“Apa Yul sudah tahu?”, Taeyeong mengangguk.

.

“Aku sudah meminta izin dari Yul. Selama ini aku banyak terbantu karena Yul menerimaku sebagai wakilnya di perusahaan. Tapi apa yang kulakukan sekarang, bukan impianku sayang. Dan aku sudah mulai membangun mimpi sebenarnya di Jepang”

.

Mereka memilih duduk terlebih dahulu di bangku-bangku kecil yang ada di pinggir pantai dan menatap birunya laut. Tiffany memilih bersandar di pundak tegap Taeyeon. “Aku akan selalu mendukung impianmu, Tae”, Taeyeon tersenyum simpul dan mengambil tangan Tiffany lalu mengecup punggung tangan istrinya.

.

“Itu jawaban yang selalu ingin kudengar”, Taeyeon menggeser posisinya dan kini ia duduk dihadapan Tiffany. Dengan penuh perhatian, ia merapikan rambut Tiffany yang sedikit berantakan. Ia membingkai wajah istrinya yang masih terlihat menawan di usianya yang sudah tidak muda lagi.

.

Tiffany menampakkan senyum bulan sabitnya dan tertawa kecil “I love You, Kim Taeyeon”, Taeyeon mengecup kening, hidung, kedua pipi Tiffany dan berakhir di bibir pink di hadapannya.

.

“and i love you, too Kim Tiffany”, keduanya saling tertawa karena momen barusan mengingatkan mereka tentang waktu dulu, saat mereka pertama kali resmi berpacaran.

.

.

.

Tak jauh dari mereka, Yoong dan Seohyun saling berkejaran di pinggir pantai. Sedangkan Sooyoung dan Sunny memilih naik jetski dan bermain air. Dengan tubuh tingginya, Yoong berhasil menangkap Seohyun dan menggendong tubuh tunangannya di pundak kirinya.

.

“YA!! Oppa, lepaskan”, Seohyun berusaha melepaskan diri tapi tenaga Yoong cukup besar.

.

Dengan usilnya Yoong berlari ke arah air laut dan menuju agak ke tengah lalu menceburkan dirinya bersama Seohyun. Yoong tertawa puas karena pada akhirnya dia berhasil membuat Seohyun basah kuyup.

.

Seohyun berjalan cepat ke pinggir pantai dengan wajah cemberutnya. Ia hanya menggunakan short pants dan blouse berlengan pendek. Sebelum ke pantai, ia memilih berganti dressnya sedangkan Yoong masih dengan pakaiannya saat menghadiri pernikahan Hyoyeon. Bedanya ia melepas tuxedo dan hanya meninggalkan celana kain dan kemeja di tubuhnya.

.

“awww”, Yoong refleks berlari saat mendengar Seohyun berteriak. Gadis itu menjatuhkan karena kakinya tak sengaja menginjak kerang.

.

Sebelum Seohyun mengecek telapak kakinya, Yoong lebih cepat darinya dan segera bersimpuh untuk melihat kondisi kaki Seohyun. “Huft, syukurlah tidak terluka”

.

“Ini gara-garamu Oppa”, Seohyun masih kesal karena kejailan Yoong yang membuat dirinya dan Yoong basah.

.

“Tidak apa, mumpung disini”, kekehnya dengan gaya dorknya.

.

“Aish”

.

.

Tatapan Yoong pada Seohyun tiba-tiba berubah menjadi serius membuat gadis itu terkejut dan merasa gugup di saat yang bersamaan terlebih saat Yoong mendekatkan bibirnya ke arah telinganya. Deru nafas hangat Yoong terasa walau angin pantai menerpa mereka. “Apa kau mengingat yang kuucapkan saat di butik, sayang?”, Seohyun mengangguk. Bayangan beberapa hari lalu saat Yoong mengucapkan sesuatu padanya masih teringat jelas.

.

“Ucapanku serius, sayang”, Seohyun menelan ludahnya gugup saat mengingat lagi kata-kata Yoong pada waktu itu.

.

Yoong menjauhkan tubuhnya dari Seohyun. Ia menatap intens Seohyun yang masih diam di hadapannya. Ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan kotak kecil berwarna merah yang sudah basah.

.

Pelan-pelan ia membuka kota itu. “Kotaknya sudah basah, tapi isi di dalamnya masih aman”, Yoong tertawa kecil lalu mengeluarkan benda bulat berkilauan dari kotak itu. “Jadi, apa jawabanmu Hyuni?”

.

Sekali lagi tatapan Yoong melekat di mata Seohyun. Pertanyaan yang diajukan begitu lembut namun tersirat sebuah ketegasan dalam kalimat namja bermata rusa itu. Seohyun menutup matanya beberapa detik sebelum membukanya kembali.

.

“Yes, i do”, ucapnya penuh kepastian dan disambut senyuman manis dari Yoong.

.

Yoong segera menyematkan cincin itu di jari manis Seohyun. “Anggap saja ini hadiah sebelum pernikahan kita”.

.

“Gomawo, Oppa”, Seohyun meneteskan airmatanya. Tidak menyangka momen ini adalah momen dimana Yoong meminta jawabannya atas kalimat beberapa hari lalu dibutik. Tidak ada yang tahu apa yang diucapkan Yoong kecuali Seohyun. Padahal ada Jessica, Tiffany, dan Krystal disana.

.

“Kau sangat menakjubkan, sayang. Will you marry me?” Seohyun terkejut namun ia mencoba membuat ekspresinya biasa saja agar semua orang yang ada di sekitarnya tidak menyadari apa yang terjadi. Belum sempat ia mengeluarkan kata-katanya, Yoong bersuara lagi “Jangan dijawab sekarang, aku akan menagihnya”, dengan begitu Yoong tersenyum dan menjauhkan dirinya dari Seohyun sedangkan gadis itu tersenyum malu.

.

.

Seohyun memukul pundak Yoong pelan “Jadi ini caramu memintaku menjadi istrimu, Oppa? Tidak romantis sama sekali– ” belum lagi Seohyun melanjutkan kalimatnya, bibirnya terkunci oleh sesuatu yang lembut dan itu adalah bibir milik Yoong. Seohyun tidak membalas, tapi membiarkan Yoong menikmati bibirnya dengan cara yang lembut.

.

.

.

.

.

.

.

.

“OPPAAAAAAAAAAA!!”,

.

.

.

.

Sebuah teriakan membuat ciuman itu lepas dan Yoong menoleh. Ia melihat Krystal dengan tatapan terkejut dan kedua tangan yang menutup mulutnya karena tidak menyangka akan melihat oppany dan Seohyun berciuman.

.

.

“Oh my god, You’re dead Kwon Yoona”, rutuk Yoong dalam hati.

.

.

.

.

.

TBC

———————————————

Hai Hai ^^ Only One akan ending di part 13 DAN AKAN DI PROTECT.

Di last part akan banyak moment manis pernikahan Yoonhyun. Tak ketinggalan juga ada Yulsic dan Taeny dan moment manis lainnya.. hohoho.

.

Sampai ketemu lagi ^^

.

.

by: J418

.

*bow*

109 thoughts on “Only One (12)”

  1. Wakakakaka yul pervert banget 😀 wkwkwk taeng mau tinggal dijepang, ya ampun momennya yoonhyun bikin envy u,u omo yoonhyun kissing 😀 krys liat yoonhyun kissing 😀 wkwk
    author Je minta pw part 13nyaaa u,u

    Like

  2. hahahahah gileeee byunnyaaa udah kretularan tuhh Dari tae hahahahahaah, sosweet amat day yonhyun awwwww😚😚😚😚😚😚💏 oppaaaaaa😈😈👉👉😯😯😐😐😐 gameover

    Like

  3. Ini aja udah manis banget, moment semanis apa lagi saat pernikahan yoonhyun nanti?. Hmmmm ff ini terlalu banyak sweet moment nya. Yg ngebaca jadi sering senyum2 sendiri seperti orang gila aja. 😃☺😄

    Liked by 1 person

  4. syukurlah semua mslh udh selesai n skrg tgl lnjutkn kbhgiaan mrk.
    yoong yg meminta seo utk nikah dgny akhirny jwb “ya”, huh so sweet😍😍. yoong jg udh kmbli magang.
    skrg yg pertama hyo nikah dn undng semua shbatny. n jdikn jg sbg liburan mrk. ampe para org tua g lepas dr byun mrk byunyul n byuntae.
    wah g sbr tggu akhir critny…

    J q udh kirim email utk mnt PW ny….😘

    Like

  5. Kyaaa permasalahan udah selesai pahit2 udah dikewati tinggal yg manis2 dinikmati *eaaa tapi syg di ptotek 😧 haha
    Hahah si hyo buy 1 get 1 itu mah hahaha
    Proposal yang simple buat yoong untuk hyunie , kapan gue digituin *eaa curhat haha
    Iya sica yul terlalu banyak begaul sama taeng jd begitu dah hahah

    Like

  6. Akhirnya yoong sehat lagi, hyonic duluan nikah ntar disusul sama yoonghyun. Yulsic sama taeny g kalah romantisnya kkkk.. Hhhhhh.. Yoong kepergok krys ciuman, apa krys masih protectif kepada kakaknya? Padahal dia kan sudah punya josh? Hhhhh

    Like

  7. wkwkwk
    yul yaampun cuma segitu aja udah tegang sama sica ckckck
    taeny mau pindah, yaaahhh sica ga ada tmn yg klop buat gunain credit card seobang lg dooonggg…… taeny & yulsic bakal ldr-an hehehe
    Yaakk! yoong ngapa bakal dead ketauan krystal krn ciuman ama hyuni (?) wkwk

    Like

  8. Yeee YoonHyun akhirnya akan menikah dan itu buat gue senang banget 😀 aigoo mereka berdua sangat manis ~
    ngomong-ngomong, author, bukannya nama si yoong itu kwon yoong ? Terus pas terakhir dia bilang you’re dead kwon yoona, agak bingung sih, tapi gak apa apa hehe :>

    Like

  9. Di chapter ini semuanya bahagia😍
    Akhirnya yoonhyun sweet momment
    Gua ngakak thor pas krystal liat yoonhyun ciuman wkwkwk

    Like

Leave a comment