SERIES, The Heirs

The Heirs (3)

Tittle                : THE HEIRS

Cast                 : Kwon Yuri

Kim Taeyeon

Im YoonA

Choi Sooyoung

Tiffany Hwang

Jessica Jung

Son Yejin

Girls Generation Member and Others

Genre              : Gender Bender, BitterSweet, Drama, Romance

Series

——————————————————————————

PART 3

.

.

“Ada apa memanggilku, mom?”, suara anak laki-laki terdengar di ruangan kerja milik ibunya.

.

“Oh Taeng, kau sudah datang. Kemarilah”, Taeyeon pun mendekat dan duduk di kursi yang ada di depan ibunya.

.

Wanita paruh baya itu menyerahkan map berisi lembaran-lembaran dokumen kepada anaknya. “Semua persyaratanmu untuk kuliah di Ritz sudah umma penuhi. Sekarang terserah padamu, Taeng”, ucap sang Umma.

.

“Thanks mom, sudah mengabulkan keinginanku. Hmmm, apa aku akan sekelas dengannya mom?” Taeyeon menyerahkan sebuah foto pada ibunya dan sedikit membuat ibunya heran dengan pertanyaan putra sulungnya itu.

.

“Well, kau tidak sekelas dengannya Taeng. Kau kan calon dokter umum bukan spesialis”, Taeyeon mengangguk mengerti.

.

“Baiklah jika begitu. Aku pergi dulu mom, bye”

.

.

.

.

Taeyeon mulai mengendarai Buggati Veyron miliknya menuju kampus baru. Dengan paduan celana kain hitam dan blue t-shirt kesayangannya ditambah paduan blazer hitam, namja itu terlihat sempurna. Meskipun ia hanya memiliki tinggi rata-rata, namun pembawaannya yang tenang mampu membuat yeoja manapun terpesona. Tapi Taeyeon yang sebenarnya adalah pemain hati yeoja manapun yang ia inginkan.

.

Kim Taeyeon merupakan pewaris tahta dari REUS Group yang memiliki hotel di negara-negara besar Eropa. Dia salah satu chaebol yang terkenal di Eropa namun tidak terlalu populer jika di Seoul. Taeyeon lama hidup dan besar di Paris, jadi tak heran jika ia belum mengenal Seoul dengan baik.

.

“Kau seperti orang gila jika tersenyum seperti itu, Taeng”, Jongsuk yang duduk di sebelahnya berceletuk karena sikap Taeyeon yang sedang bahagia hari ini.

.

Taeyeon menaik turunkan alisnya “Oh god, you don’t know my feel Jongsuk-ah? Aku menemukan malaikat sexy beberapa waktu lalu. Dan aku harus mendapatkannya”, ujar Taeyeon pede.

.

“Really?? Kau belum seminggu di Seoul dan kau sudah menemukan pengganti Sunny? Daebak, aku tak mengerti jalan pikiranmu yang terlalu player itu”, Taeyeon justru tertawa keras atas sindiran asisten pribadi sekaligus sahabatnya itu.

.

“Suatu hari kau akan tahu kenapa aku begitu pemilih”

.

“Ya ya ya, terserah kau saja Taeng”

.

———————————-

.

Kelas kedokteran umum siang ini terlihat begitu heboh saat seorang namja masuk ke dalam kelas. Semua mata tertuju pada namja itu yang tak lain adalah Taeyeon. “Oke, class. Harap tenang. Mr. Kim, silahkan perkenalkan dirimu”, pinta sang dosen.

.

“Hai, kalian boleh memanggilku Taeyeon. Aku pindahan dari Paris, salam kenal”, kalimat yang sangat simple yang Taeyeon lontarkan. Dosen pun mempersilahkannya duduk dan kelas dimulai.

.

Menjelang istirahat, Taeyeon memilih pergi ke atap gedung utama fakultas kedokteran. Ini hari pertamanya dan ia malas untuk mencari teman baru ataupun pergi ke kantin. Setiba di rooftop ia disambut dengan pemandangan seorang yeoja yang sedang tertidur dengan pulasnya.

.

Taeyeon mendekat dan tiba-tiba pikirannya menerawang ke hari pertama ia tiba di Seoul.

–Gadis ini lagi–

.

Tidak ingin mengusik ketenangan gadis itu, Taeyeon memilih duduk di lantai dan memandangi gadis yang tengah tertidur itu. “Cantik”, pikirnya.

.

Angin bertiup sedikit kencang, Taeyeon merapikan jas dokter yang digunakan gadis itu sebagai selimut. Melihat ia sedikit terusik, Taeyeon melepaskan blazer miliknya dan meletakkan di atas tubuh gadis berambut kecoklatan itu.

.

Tak berapa lama, akhirnya Taeyeon memilih untuk meninggalkan rooftop dan mencoba berkeliling melihat keadaan kampus barunya. Baru saja ia akan memilih salah satu kursi yang ada di taman kampus, lagi-lagi Taeyeon menemukan seorang yeoja yang mengenakan jas dokter dan tengah tertidur di kursi taman dengan posisi kedua tangannya dijadikan bantalan dan diletakkan diatas meja.

.

“Apa semua dokter yeoja yang ada disini memiliki kebiasaan yang sama?” heran Taeyeon. Ia mengambil coklat marcolini kesukaannya yang selalu ia bawa dan duduk di depan gadis itu.

.

Tiba-tiba saja, yeoja itu bergerak sedikit dan menampakkan wajahnya. Taeyeon kaget, meskipun wajah yeoja itu tidak terlihat seutuhnya karena sebagian wajah tertutup rambut indahnya tapi Taeyeon tahu siapa yeoja itu. Yeoja yang membuatnya tersenyum gila pagi ini.

.

Melihat suasana taman yang tidak terlalu ramai, Taeyeon melihat ke arah sekitar dan kemudian mendekati yeoja itu. Ia lalu merapikan tatanan rambut gadis itu agar bisa melihat wajahnya sepenuhnya.

.

-klik- -klik-

.

Suara jepretan kamera ponselnya tanpa sadar membangunkan yeoja itu. “Mwooo???” teriak yeoja itu. “What the—YAAA apa yang kau lakukan?”

.

Taeyeon terjatuh karena teriakan yeoja itu. Ia mendongak menghadap yeoja yang kini menatapnya tajam, namun Taeyeon membalas dengan cengiran. “Kau terlihat sexy dengan rambut berantakan seperti itu”, Taeyeon berucap polos tanpa tahu siapa yang sedang ia hadapi.

.

“Are you crazy? Dasar pervert!!” maki gadis itu. Ia ingin menampar Taeyeon tapi suara dering ponselnya menghentikan aksinya.

.

“Hai Yul…..Iya aku akan kesana sekarang”, yeoja itu pergi meninggalkan Taeyeon begitu saja.

.

.

.

.

“Kenapa tidak ada di kelas?”, Yul bertanya saat Jessica sudah tiba di hadapannya.

.

“Aku mencari Tiffany, tapi tidak menemukannya. Lalu tertidur di taman kampus”, Yuri mencubit gemes pipi Jessica tanpa ia tahu bahwa dirinya baru saja menyebabkan gadis itu mendadak terkena sengatan listrik.

.

“Ayo kita pulang ke rumahku, sebelum orangtua kita tiba di rumah untuk makan malam”, ajakan Yuri mampu membuat gadis itu tersenyum manis. Jessica sangat senang karena hari ini untuk pertama kalinya mereka akan makan malam secara lengkap antara keluarga Kwon dan keluarga Jung.

.

.

“Yul~~ gendong”, mereka baru saja beberapa langkah berjalan di koridor kampus tapi Jessica sudah terlihat kelelahan.

.

Meskipun Yul menggeleng heran, namun ia tetap menuruti kemauan Jessica. “Kau semakin ringan saja, baby. Apa kau melupakan jadwal makanmu?” tanya Yuri begitu perhatian.

.

Akhir-akhir ini Jessica terlalu sibuk dengan hobinya menggambar design tanpa seorang pun tahu. “Jadi kau mengatakan jika sebelumnya aku gemuk, begitu Yul?” ia pura-pura marah pada Yuri.

.

“Aish, jangan mengerucutkan bibirmu seperti itu”, Walaupun Yuri tidak bisa melihat Jessica yang sedang berada di punggungnya tapi Yuri tahu kebiasaan gadis itu saat sedang kesal.

.

“Ish, monkey menyebalkan”

.

“hahhahahahaa”

.

.

.

.

***

.

Sesuai rencana Sooyoung, ia menjemput Tiffany yang sedang berada di Inggris untuk sebuah acara Fashion dimana Tiffany menjadi tamu penting untuk mewakili Mr. Hwang yang berhalangan hadir.

.

“Youngie~~!!”, pekik gadis itu senang saat kekasihnya berdiri di depan pintu kamar hotel.

.

Mereka masuk bersama-sama dan duduk di ruang tamu. “Aku suka wangimu, sayang”, ucap Sooyoung sambil mengecup pundak Tiffany yang terekspos. Ia baru saja selesai mandi dan hanya menggunakan tanktop dan hotpants.

.

Tiffany memberikan senyumnya saat mendengar pujian Sooyoung. Ia meraba wajah Sooyoung dengan kedua tangannya dan menatap intens wajah kekasihnya. Tiba-tiba, chu~~….. “Kau terlihat tampan dengan potongan rambut barumu, Young”, puji Tiffany setelah memberikan morning kiss pada Sooyoung.

.

“Kau menyukainya?”

.

“Tentu saja”, sedetik kemudian Sooyoung sudah membopong Tiffany menuju ke kamar. Tanpa berlama-lama ia mulai menikmati setiap inchi dari tubuh mulus Tiffany, wanita yang ia cintai.

.

“Young, aku baru saja mandi”, Tiffany mempoutkan bibirnya kesal karena Sooyoung baru saja membuat tubuhnya tidak tertutupi oleh sehelai benang pun.

.

Sooyoung membuka kaosnya dan mulai melepaskan seluruh pakaiannya. “Tapi aku jamin kau akan meminta lebih, sayang”, Sooyoung memberikan wink mautnya dan Tiffany justru terkekeh. Menurut Tiffany, kekasihnya itu terlihat aneh jika mengedipkan satu matanya.

.

“Cepatlah Mr. Choi, sebelum kita ketinggalan pesawat ke LA”,

.

“Siap, Nona Hwang”

.

dan setelah itu hanya desahan-desahan dari keduanya yang menghiasi suasana kamar pagi ini.

.

.

.

.

——————————

.

Pesawat yang ditumpangi Sooyoung dan Tiffany baru saja mendarat di LA internasional airport. Dari pintu VIP, beberapa mobil bmw hitam sudah menanti kedatangan Tiffany dan Sooyoung. “Siapa mereka?”, Sooyoung terlihat khawatir dengan kemunculan orang-orang itu.

.

“Mereka yang akan mengawal kita selama di sini. Tenang saja, mereka orang-orang Jessica”, Tiffany menenangkan kepanikan Sooyoung.

.

“Jessica??” heran Sooyoung.

.

Tiffany mencubit hidung Sooyoung. “Iya, Jessica Jung. Sahabatmu dan Yuri”, Tiffany berucap lalu masuk duluan ke dalam mobil, meninggalkan Sooyoung yang sedikit bingung.

.

“Aneh, aku tidak tahu jika hubungan Tiffany dan Jessica sedekat itu” pikir Sooyoung sambil berjalan menuju mobil.

.

.

Selama perjalanan menuju Diamond Bar, Sooyoung tak pernah berniat melepaskan genggaman tangannya pada Tiffany. Sesekali ia mencium punggung tangan kekasihnya itu. “Bagaimana pekerjaanmu?”, Sooyoung membuka percakapan dengan Tiffany.

.

“Cukup menyenangkan”, kemudian Tiffany menatap dalam mata Sooyoung. “Kau terlihat kelelahan, Youngie. Apa ini karena misi balas dendammu itu, hmmm?” Tiffany memperhatikan kekasihnya

.

Sooyoung menyandarkan punggungnya di kursi mobil lalu menutup matanya sejenak. “Jangan membahas ini, sayang. Aku hanya melukaimu”, Tiffany memegang pipi namja disebelahnya kini dan mengusapnya pelan.

.

“Kau bebas melakukan apapun dengan wanita lain”, Sooyoung terhenyak dan menegakkan tubuhnya kembali saat Tiffany berkata seperti itu.

.

“Aku akan berhenti melakukannya jika kau memintaku untuk menghentikannya”, terdapat sedikit nada amarah dari Sooyoung. Setiap pembicaraan ini, Tiffany tahu bahwa Sooyoung akan marah.

.

Tiffany tak membalasnya tapi ia justru memeluk namja itu dan diam tanpa kata. Sooyoung dapat merasakan bajunya mulai basah dan itu pasti karena airmata Tiffany. Ia menghela nafasnya kasar. “Mian, aku tidak bermaksud marah seperti ini”, Tiffany menggelengkan kepalanya dalam pelukan Sooyoung.

.

“Kau sudah berjanji pada dirimu sendiri sebelum bertemu denganku, dan aku tidak ingin kau melanggarnya”, pinta Tiffany.

.

“Aku hanya ingin hidup bersamamu sampai akhir. Janji itu aku rela melanggarnya daripada aku menyakiti perasaanmu. Kau paham itu, bukan?” Tiffany menarik diri dari Sooyoung dan menoleh ke arah namja itu.

.

Keduanya saling menatap sendu sebelum Tiffany angkat bicara. “Kita lupakan masalah ini, Young. Aku ingin bersenang-senang denganmu disini”, Sooyoung  dengan segera memberikan senyumnya

.

“Hmmm, aku setuju”, keduanya kembali berbagi kehangatan dalam pelukan mereka. Memang tidak akan ada habisnya jika Tiffany dan Sooyoung membahas hubungan mereka. Terlalu rumit dan tak terdeskripsikan.

.

.

.

.

Diamond Bar diguyur hujan rintik-rintik. Mobil yang membawa Sooyoung dan Tiffany berhenti disebuah pemakaman di atas bukit. Beberapa pria berjas hitam sudah siap dengan payungnya untuk melindungi Sooyoung dan Tiffany dari hujan.

.

Sooyoung mengambil payung itu dan memakainya untuk dirinya dan Tiffany. “Kalian disini saja, biar kami yang kesana”, mereka pun mengerti dengan perintah Sooyoung.

.

Tiffany meletakkan bunga kesukaan ummanya dan diletakkan di atas pusara. Lalu ia jongkok di samping pusara dengan diiukuti Sooyoung. “Mom, aku dan Youngie datang mengunjungimu”, ia memberikan senyum bulan sabitnya kepada foto ummanya yang berada di pusara.

.

“Hai mom, kami datang. Gadis kecilmu sudah tumbuh sebagai wanita dewasa yang mengagumkan. Bahkan aku tidak bisa berhenti memikirkannya”, Tiffany menyikut pelan lengan Sooyoung karena ucapan barusan.

.

“Wae?? Aku sedang tidak menggombalimu sayang. Itu kenyataan. Lihat mom, anakmu kadang mengerikan” adu Sooyoung dan mendapat tatapan mematikan dari Tiffany.

.

“Ish, menyebalkan”

.

.

Keduanya saling ejek dan saling memuji dihadapan pusara umma Tiffany. Rintik-rintik hujan menjadi saksi kebahagiaan mereka. Disinilah, di Diamond Bar, di atas sebuah bukit tepat dihadapan pusara Umma Tiffany. Karena asiknya mengobrol dan bercanda, Sooyoung menyingkirkan payungnya. Alhasil, keduanya pulang dengan keadaan basah.

.

Sembari menunggu Tiffany selesai mandi dan berdandan, Sooyoung menuju ruang makan dimana para maid sudah menyiapkan makan malam mereka. Sooyoung sengaja membeli sebuah rumah yang tak jauh dari bukit tempat pemakaman umma Tiffany berada. Setiap mereka ke Diamond Bar, maka mereka akan menginap di rumah ini.

.

Untuk kesekian kalinya, Sooyoung terpesona dengan Tiffany. Dengan balutan mini dress berwarna pink yang simple, Tiffany terlihat begitu cantik dan mempesona. Sooyoung segera berdiri dan mempersilahkan kekasihnya itu untuk duduk layaknya pangeran memperlakukan tuan putrinya.

.

Seperti kebiasaan mereka sebelum makan, Sooyoung akan memimpin doa dan Tiffany mengikutinya. Suasana romantis terasa jelas di ruang makan. Sooyoung sengaja meminta maid memutarkan lagu favorit mereka All of Me dari Jhon Legend.

.

Setelah makan malam, keduanya berdansa sejenak untuk menikmati moment kebersamaan mereka. Tanpa sepengetahuan Tiffany, Sooyoung merogoh saku celananya dan mengambil sebuah kalung berlian khusus yang ia siapkan untuk Tiffany.

.

“Happy Anniversary, my lady”, bisiknya di telinga Tiffany. Gadis itu terlihat bahagia sekaligus terharu. Ia tak menyangka bahwa Sooyoung mengingat hari jadi mereka, tapi ia memutuskan untuk diam tak memberikan reaksi..

.

“Kenapa diam? Tidak menyangka jika aku ingat?” tebak Sooyoung.

.

Tiffany mulai kesal lagi. “Kupikir kau akan lupa. Lalu kenapa tidak mengucapkan itu seminggu yang lalu?”, sebenarnya hari jadi mereka minggu lalu tepat saat Tiffany pergi ke Inggris dan Sooyoung tidak bisa menemuinya karena ada meeting di Jeju.

.

“Aigoo~~ Aku kan ingin romantis. Jika kuucapkan minggu lalu, tidak akan ada kejutan, Phany-ah”

.

Chu~~

.

“Gomawo, Youngie. Aku menyukai kalung ini”, senyumnya sambil memegang kalung berinisial T yang diberikan Sooyoung.

.

“I love you”

.

“Haha, i know”

.

.

.

***

.

Sesosok namja tersenyum pada yeoja yang menunggunya di pintu kedatangan Incheon. Ia mendorong kopernya sambil melambaikan tangan ke arah yeoja itu.

.

“Yoong!!”

.

.

Keduanya saling melepas rindu karena sudah lama tidak bertemu. “Woaah, noona. Kau semakin cantik saja”, puji laki-laki bernama Yoong itu.

.

“Kau bisa saja, Yoong. Bagaimana kabarmu?”, Yoong justru melipat kedua tangannya dan menunjukkan ekspresi kesal. “Kau keterlaluan noona. Tidak pernah menghubungiku”, kesalnya.

.

“Aku sibuk membantu Appa dengan pekerjaannya. Dan lagi, tugas kuliahku sangat banyak Yoong”.

.

“Kudengar noona bersekolah di Ritz?”

.

“Ne, kau benar. Ayah Hyuni yang meminta appaku menyekolahkanku disana.”, Yoong tahu bahwa wanita yang bersama dengannya ini tidak menyukai Ritz.

.

“Tenang saja noona, kalo begitu aku akan bersekolah disana juga. Otte?”, Yejin teriak senang karena teman sekaligus dongsaeng favoritnya akan bersekolah yang sama dengannya.

.

Yejin merangkul pundak Yoong dengan santainya. “Lalu, bagaimana kau membicarakan ini dengan orangtuamu?”

.

“Tenang saja, mereka pasti mengabulkannya apalagi jika tahu bahwa kau ada di sekolah itu juga noona”… Yejin tertawa karena ia mengerti maksud Yoong.

.

“Dasar anak kecil”, ucap Yejin lalu melarikan diri sebelum Yoong mengomel. “YAAAH, noona. Aku sudah besar”, Yoong pun mengejar Yejin yang sudah lari meninggalkannya.

.

.

.

.

Sudah cukup lama Yoong tidak merasakan makanan Korea, sehingga saat ini ia memakan ramyun, bulgogi, dan kue beras tanpa ampun. Sedangkan Yejin hanya menepuk jidatnya karena cukup malu dengan cara makan Yoong.

.

“Yoong, noona tahu kau lapar. Tapi bisakah cara makanmu sedikit elegan, ya setidaknya jaga image mu Yoong”, pinta Yejin pada namja itu.

.

“Owhh, iwnwi sawngwat ewnwak noona” (ini sangat enak noona)

.

“Aish, kau jorok sekali. Aku jadi meragukanmu jika kau putra dari AIRGroup”, Yoong tidak mempedulikan ucapan Yejin dan terus asik menikmati makanannya sehingga membuat yeoja yang dipanggil noona olehnya itu menyerah menghadapi Yoong.

.

.

“Khaaaa~~ makanan Korea benar-benar luar biasa”, ucap Yoong yang sudah menyelesaikan makanannya. Yejin geleng-geleng kepala melihat kelakuan Yoong.

.

“Mana jemputanmu Yoong?”, Yejin mencoba melihat ke luar kafe. Mereka saat ini sedang menunggu jemputan Yoong. Karena Yejin harus segera pulang dan Yoong harus menemui orangtuanya di perusahaan.

.

Yoong tampak menghubungi seseorang tapi berakhir kesal. “Huft, kurasa Jaemin lupa membawa ponselnya. Noona, aku panggilkan taksi saja ya. Pasti noona sudah dicari”, akhirnya Yoong mengantar Yejin ke depan kafe dan menunggu taksi jemputan Yejin. Pertemuan mereka pun berakhir di kafe itu.

.

.

————————————-

.

Taeyeon berjalan dengan gaya coolnya ditambah kacamat hitam miliknya. “Selamat datang tuan muda”, ucap seorang pria dan wanita di meja resepsioni hotel.

.

“Apa kalian sudah menyiapkan apa yang aku mau?”

.

“Sudah tuan muda. Kamar akan bersebelahan dengan ruang kerja anda. Mari saya antar”, Taeyeon pun mengikuti salah satu staff hotel untuk menunjukkan kamarnya. Taeyeon memilih tinggal di hotel daripada di rumah agar ia bebas melakukan apapun tanpa dilarang.

.

.

“Aahh~ ini menyenangkan”, Taeyeon sudah berbaring di kamar tidurnya dan mencoba merasakan suasana baru yang akan ia alami mulai saat ini. Karena masih kelelahan, ia pun tertidur dengan pulasnya.

.

.

1 jam kemudian, suara kegaduhan di ruang tamu membuat Taeyeon terbangun. Pewaris REUS Group itu memutuskan untuk melihat keributan apa yang sedang terjadi.

.

Keningnya berkerut karena melihat Jongsuk sibuk membuka kardus yang berisi botol-botol wine. “Apa yang kau lakukan, Jongsuk-ah?”, heran Taeyeon kepada sahabatnya.

.

“Sekarang kau akan mulai belajar memimpin perusahaan, jadi aku memberimu ini sebagai hadiah”, ucap Jongsuk bangga. Ia menunjukkan beberapa merk wine terkenal kepada Taeyeon.

.

“Aku kan tidak bisa minum alkohol. Untuk apa kau memberiku hadiah itu?”

.

“Nah justru itu, aku menaruh ini semua sebagai pajangan. Pasti akan terlihat bagus jika di pojok sini kau memiliki bar kecil di dalam kamar. Ide bagus, bukan?”

.

“Jadi, kau hanya ingin memajangnya?”, Taeyeon masih belum mengerti tujuan Jongsuk.

.

“Kalo aku bermain kesini, aku bisa meminum wine-wine ini. Jadi tidak perlu memesan lagi”, ucapnya dengan cengiran dan mendapatkan toyoran di kepalanya dari Taeyeon. “Dasar, itu bukan hadiah namanya. Ah sesuka hatimu sajalah, aku ingin keluar sebentar”

.

“Oke bos”, setelah Taeyeon pergi, Jongsuk mulai menata mini bar keinginannya di ruang tamu kamar hotel Taeyeon.

.

.

.

——————————–

.

Jessica tak berhenti tersenyum menikmati suasana malam ini bersama kedua orangtuanya dan keluarga Kwon. Makan malam hari ini bukan membahas mengenai perusahaan ataupun hubungan Yulsic, tapi keluarga Jung ingin bersilaturahmi dengan calon besannya. Ryan Jung dan istrinya sangat sibuk dengan perusahaan mereka sehingga jarang sekali berada di Korea.

.

“Apa kalian akan lama disini, Ryan?”, Ayah Yuri bertanya untuk membuat suasana tetap hangat.

.

“Lusa kami akan Angola. Disana akan ada peresmian pembukaan Rumah Sakit baru untuk orang-orang yang tidak mampu”

.

“Bagian dari JK Group?”

.

“Tidak, kami hanya sebagai investor. Pemerintah sana yang menjadi pendiri Rumah Sakit itu”, jelas Ryan Jung dan semuanya menanggapi dengan anggukan mengerti.

.

“Aigoo~ kenapa ada saus disini?”, Yuri menggunakan ibu jarinya untuk menyingkirkan saus yang berada di pinggir bibir Jessica. Tindakan Yuri menarik perhatian kedua orangtuanya dan orangtua Jessica.

.

“Wae?”, tanya Yuri ketika empat pasang mata menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

.

“Mom, Dad.. berhenti menatap seperti itu”, ucap Jessica malu. Para orangtua kemudian tertawa karena melihat tingkah putra putrinya.

.

.

Makan malam pun berlanjut dengan obrolan-obrolan ringan. Tak terasa malam semakin larut, Mr. Kwon meminta Jessica menginap di rumahnya. Jessica pun izin untuk mengantar kedua orangtuanya hingga ke teras rumah keluarga Kwon.

.

Mr. Jung masuk ke dalam mobil terlebih dahulu, sedangkan Jessica masih berdiri dihadapan ibunya. Jessica melihat ibunya sedang mengeluarkan sesuatu dari tas channel kesukaan Mrs. Jung.

.

“Mom menemukan ini di kamarmu. Mom bertanya pada Ahjumma Ahn, dan dia bilang kau jarang pulang ke Rumah. Apa kau merencakan sesuatu yang Mom tidak ketahui?”, Jessica menggigit bibir bawahnya. Ia menunduk tak berani menatap ibunya jika sudah membahas hal ini. “Katakan Sica”, ucap Mrs. Jung mengintimidasi anaknya.

.

“Aku hanya iseng menggambar itu, Mom. Hmmm dan aku jarang ke rumah karena menginap di Apartemen bersama Yul dan Sooyoung. Terkadang aku akan menginap di Rumah Sakit”, Jessica mencoba menjelaskan semuanya.

.

Mrs. Jung mengangkat buku kecil yang ia pegang dari tadi. “Mom, akan membuang buku ini. Ingat Sica, kau harus menjadi dokter spesialis jantung yang terbaik di Negeri ini, baru Mom akan mempercayakan kepadamu semua kekayaan Mom. Rumah Sakit yang ada di New York menunggumu. Jangan mengecewakan Mom. Kau paham?”

.

“Ne, Mom. Aku tidak akan mengecewakan Mommy”

.

“Baiklah, buktikan itu pada Mom. Bukan hanya Rumah Sakit yang Mommy miliki bisa menjadi milikmu, tapi semua perusahaan Daddy juga akan menjadi milikmu. Lakukan sesuatu layaknya seorang pewaris”, nada-nada tegas keluar dari mulut Mrs. Jung. Jessica tidak berani membantah, ia sekuat tenaga menahan airmatanya.

.

“Mommy dan Daddy pergi dulu. Sampai bertemu besok siang di kantor Mommy”, Mrs Jung memeluk putrinya dan memberikan ciuman sayang kepada Jessica.

.

Mobil yang membawa kedua orangtua Jessica pun pergi meninggalkan kediaman keluarga Kwon. Airmata yang ia tahan akhirnya meluncur bebas dari mata indah Jessica. Ingat Sica, kau calon pemegang satu-satunya tahta di keluarga ini. Kalimat itu terus berputar dipikirannya sejak ia berusia 11 tahun.

.

.

.

“Baby”, suara Yul dari pintu depan menyadarkan Jessica. Buru-buru ia menghapus airmatanya dan membalikkan badannya untuk melihat Yuri. “Mom dan Daddy, sudah pergi?” tanya Yul kepada Jessica yang sudah memasang senyumannya.

.

“Heem, baru saja Yul”, ucap Jessica seraya merapikan rambut Yuri yang sedikit berantakan. “Yul, aku belum mengantuk. Apa bisa kita ke taman bunga milik Umma?” lanjutnya lagi. Perasaan Jessica mulai kacau akibat pembicaraan beberapa menit lalu.

.

“Sure.. Ayo, sebelum malam semakin larut”

.

.

.

.

.

TBC

———————————————

Haiiiiiiiii GUE UPDATE KHUSUS BUAT READERS GUE ^^

.

Yang nunggu badai, sabar ya. Udah mulai kelihatan tuh.. hahahahha

Oke cukup itu aja, gak mau banyak basa basi. Sampe ketemu lagi

.

Annyeong!!

.

by: J418

.

*bow*

168 thoughts on “The Heirs (3)”

  1. Soo blas dendam sama nickhun tadi kah… tpi kan mereka udah bangkrut…
    Tae suka sica.. andweeee pokok harus yulsic

    Like

  2. Sapa jg yg mnunggu badai thor? Apa mksd dr soo n tiff? Tdk mngrt
    Taeng sk jessi
    Jessi suka yul
    Yul sk ama seo
    Apa yoong plg bhkal ada lgi yg nama seo sk yoong? Ini cinta berantai kah? 😄

    Like

  3. Udh pada muncul nih aktor” nya. Sica rempong bgt idup nya. Gk tau knp gk suka soofany disini, mungkin krn aku rasa gk ccok

    Like

  4. Msih blom ngerti alur cerita nya kmna.
    Cast nya dah pada kluar smua cuma gw msih blom jlas hubungan nya dmn n gmn. Hehe….
    Ribet amat ya hidup sbgai pewaris smua d atur, n g bsa sesuai keinginan sendiri….

    Like

  5. Kasian jessica gk gk boleh jd desainerT.T weh tae duka sama sica tp sica enggak haaaaahhhh jiwa taengsic ship aku kambuhhhh

    Like

  6. kasihan bnget jess harus jd pewaris tahta dan harus mengorbankan impiannya jd seorang designer..
    jd pewaris tahta emang g gampang seperti soofanny jg mereka harus merahasiakan hubungan mereka..tp knp hrus dirahasiakan apakah orang tua dan perusahaan mereka bermusuhan ..
    wah jiwa player seorang taeng semakin menjadi tp itu tidak akan mempan bgi seorang jessica jung haha

    Like

  7. taeng udh mulai sk sica,n trnyt taeng jg seorg dokter.gmn y pdkt thd sica sdg sica fine2 aj tunangn am yul.soofany wow sweet n mesra bgt.

    Like

  8. Soo dendam ama siapa?
    N taeng suka ama sica..
    N muncul orang baru yoona..
    Siapapun pasangannya boleh aja..yg penting happy ending..kasian lhat sica..
    Semngat chinggu n gomawo..

    Like

  9. Dipertemuan kedua taengsic taeng udah buat sica kesal.
    Apa dendam soyoung, yg tidak ingin di bahas, dan bisa menyakiti fany?. Hubungan sica dan yul, complecated. Yoong udah muncul. Satu persatu cast heirs udah muncul.
    Hmmmmmm semakin seru!!!? …

    Like

  10. rumit banget ya kehidupan mereka.. sebagai pewaris kehidupan mereka udah disetting sedemikian rupa, harus mengesampingkan keinginan mereka yg sebenernya, kasian banget sica passion nya mungkin bukan di bidang kedokteran, tapi karena tuntutan orang tua, akhirnya dia harus merelakan impian nya jadi desainer..
    gak sabar nunggu badai yg akan menghadang soofany. tapi semoga apapun itu mereka tetap kuat..
    woah my baby yoongie akhirnya muncul juga.. tapi apa hubungan dia sama yejin ya??

    Like

  11. wahh badai udah mulai kelihatan yah thor,,
    hmm kira-kira soyoung balas dendam sama siapa yah,,??
    ckckck emang dah ,hubungan soofany rumit banget, pake acara sembunyi-sembunyi gitu,,
    walaupun gitu tapi tetap aja mereka manis benget thor hahahah 😀 🙂

    waduhh,, hiks hiks hiks,,
    sica, kamu yang sabar yah,,
    terkadang semua yang kita hendaki tak sejalan dengan kenyataan yang ada,,
    dan ay tau kamu kuatkuat koq, walauoun didalamnya rapuh 😦 😦 *eh kok malah jadi melow gini sih #Plak hahahahhaa 😀

    Ay masih penasaran,
    kira-kira siapa ya wanita yang diincar taeyeon? sica kah? fanny kah,,??

    next Chingu ^^

    Like

  12. Yoong udah keluar, berarti tinggal nunggu konfliknya nih. Soo balas dendam sama siapa yah kira-kira? Gua baca FF ini menikmati banget berasa masuk kedalam ceritanya hehehe

    Like

  13. hahhaha taeng sukanya sama sica yah .. gak papa ,, sica sama siapa aja cocok . hehehhe . ooo , jdi yg masukin yejin ke universitas itu adalah bapaknya seohyun toh ,, wah memang baik tuh seohyun dan keluarganya . hehehehhe .

    Like

    1. ketinggalan satu lagi nih .. kasian gue sama sica ,, dia gak bisa melakukan hal yg dia mau , karna larangan ortunya ,, pdhl dia suka banget menggambar . sica yg sabar ya ….

      Like

  14. moment soofany ao sweet, kasian sica tp namanya jg dunia pewaris-an suka begitu ._. hubungan yulsic adem ayem aja. Tinggal hyo yg blm muncul hehehe

    Like

  15. Yulsic udh tunangan tp yuri naksir sm seohyun ya? Pdhl sica udh ada rasa sm yuri. Terus tae naksirnya sm sica. Aduuuhh ini cinta segi brp?

    Like

  16. Penasaran sama hubungan soofany, berharap mereka putus trus ketemu couple masing2, taeny sama Soosun 😂😂 Sama2 mantan Soalnya 😂😂

    Like

Leave a comment